Sistem kalender yang ditetapkan berdasarkan perhitungan waktu bumi mengelilingi matahari adalah

Baaca.id — Kalender masehi menjadi salah satu kalender yang sering digunakan di berbagai negara di dunia. Khususnya untuk masyarakat Indonesia yang sering menggunakan 2 kalender yakni kalender atau penanggalan masehi dan hijriah. Kalender masehi menggunakan peredaran matahari, sedangkan kalender hijriah menggunakan peredaran bulan.

Perhitungan Kalender Masehi Berdasarkan Peredaran (Syamsiah)

Pada perhitungan kalender masehi menurut syamsiah sudah didasarkan pada peredaran bumi yang mengelilingi matahari. Pada 1 tahun dalam kalender masehi didasarkan pada bumi yang mengelilingi matahari yaitu 365,25 hari atau 365 ¼ hari.

Lalu empat kali 0,25 hari atau ¼ hari disatukan menjadi satu hati. Hal tersebut yang menyebabkan setiap 4 tahun sekali dalam 1 tahun memiliki 366 hari. Kemudian pada tahun tersebut memiliki jumlah hari 366 maka tahun tersebut disebut tahun kabisat.

Memiliki tambahan 1 hari pada tahun kabisat yakni ditempatkan pada bulan februari. Kemudian pada tahun kabisat pada bulan februari memiliki 29 hari. Dalam perhitungan kalender masehi tersebut sudah berdasarkan peredaran yang harus Anda ketahui.

Baca Juga:

Cara Menentukan Tahun Kabisat

Di bawah ini terdapat beberapa cara untuk menentukan apakah tahun tersebut tahun kabisat atau bukan, sebagai berikut ini.

  • Jika angka pada tahun tersebut habis dibagi 400 maka tahun tersebut sudah dapat dipastikan tahun kabisat. Kemudian pada tahun tersebut tidak habis dibagi 400 tapi habis dibagi 100 maka tahun tersebut sudah dapat dipastikan bukan merupakan tahun kabisat.
  • Apabila tahun tersebut tak habis dibagi 400 dan tak habis dibagi 100 tetapi habis dibagi 4, maka tahun tersebut merupakan tahun kabisat.
  • Jika tahun tersebut tidak habis dibagi 400, tidak habis dibagi 100 dan tidak habis dibagi 4, maka tahun tersebut dapat dipastikan bukan tahun kabisat.

Perhitungan Kalender Hijriah

Kalender hijriah adalah kalender yang sering digunakan oleh masyarakat yang beragama Islam dan untuk menentukan tanggal yang berkaitan dengan ibadah maupun hari-hari penting agama Islam.

Kemudian pada perhitungan kalender hijriah menurut peredaran bulan yang mengelilingi bumi atau revolusi bulan. Bulan  mengelilingi bumi dalam satu bulan yakni membutuhkan waktu selama 29,5 hari atau 29 ½ hari.

Saat ini sudah tak hanya pada kalender masehi saja, pada kalender hijriah juga terdapat tahun kabisat. Saat ini Kalender Hijriah lebih cepat dari pada kalender masehi, karena pada revolusi bumi jumlah harinya lebih banyak 11 hari dibandingkan jumlah hari dalam 11 kali revolusi.

Perbandingan Kalender Masehi dan Hijriah

Kemudian pada Hijriah perputaran bumi mengelilingi matahari (revolusi bumi) dan perputaran bulan mengelilingi bumi (revolusi bulan) yang digunakan untuk menentukan tahun Masehi dan tahun Hijriah.

Kemudian pada sistem penanggalan Masehi sudah ditentukan berdasarkan saat revolusi bumi. Namun pada sistem penanggalan Hijriah sudah ditentukan berdasarkan revolusi bulan. Kemudian pada 1 tahun Masehi dihitung menurut perputaran bumi yang mengelilingi matahari (revolusi).

Dalam satu hari menjadi salah satu jumlah waktu yang diperlukan bumi untuk melakukan rotasi, satu tahun adalah waktu yang diperlukan bumi untuk mengelilingi Matahari. Satu tahun revolusi dengan 365,25 hari.

Sejarah kalender masehi amat panjang. Akan tetapi pada zaman Kerajaan Romawi pada masa pemerintahan Julius Caesar, 1 tahun ditetapkan 365 hari. Lalu kemana sisa ¼ hari?

Pada kenyataannya ¼ hari yang terkumpul selama 4 tahun atau sama dengan 1 hari itu ditambahkan ke dalam bulan Februari yang hanya terdiri dari 28 hari. Kemudian sejak itu pada 4 tahun sekali Februari memiliki 29 haru. Tahun tersebut disebut dengan tahun kabisat.

Pada tahun kabisat bisa terjadi apabila suatu tahun habis dibagi 4, misalnya tahun 2012, 2016 dan tahun 2020. Kemudian pada satu tahun Masehi dibagi menjadi 12 bulan dengan pembagian jumlah hari sebagai berikut :

Pada bulan Januari: 31 hari, bulan Februari memiliki 28/29 hari, bulan Maret: 31 hari, April: 30 hari, Mei: 31 hari, Juni: 30 hari, Juli: 31 hari, Agustus memiliki 31 hari, bulan September memiliki 30 hari, bulan Oktober memiliki 31 hari, bulan November: 30 hari, bulan Desember: 31 hari.

Demikian informasi mengenai perhitungan kalender masehi berdasarkan peredaran, semoga dapat memperluas pengetahuan.

Sistem kalender yang ditetapkan berdasarkan perhitungan waktu bumi mengelilingi matahari adalah

Sistem kalender yang ditetapkan berdasarkan perhitungan waktu bumi mengelilingi matahari adalah
Lihat Foto

Kompas

Kalender matahari dan bulan

Oleh M Zaid Wahyudi

Dari tahun ke tahun, awal bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri selalu maju rata-rata 11 hari dari tahun sebelumnya. Tahun 2009, awal Ramadhan jatuh tanggal 22 Agustus dan Ramadhan tahun ini dimulai 11 Agustus. Tahun depan, 1 Ramadhan diperkirakan bertepatan dengan tanggal 1 Agustus. 

Sistem penanggalan pada kalender Hijriah didasarkan pada perubahan fase Bulan, dari bulan penampakan hilal atau bulan sabit tipis ke hilal berikutnya. Satu periode hilal sama dengan satu periode sinodis Bulan, lamanya 29,5306 hari.

Berbeda dari kalender Masehi yang digunakan di seluruh dunia untuk kepentingan administrasi, kalender Bulan umumnya digunakan untuk keperluan ritual agama dan tradisi. Kedua kalender, satu tahun sama-sama terdiri dari 12 bulan. Satu tahun Hijriah memiliki 12 periode sinodis Bulan atau 354,366 hari. Dibulatkan jadi 354 hari atau 355 hari untuk tahun kabisat.

Kalender Masehi didasarkan atas peredaran Bumi mengelilingi Matahari dari satu titik tertentu yang disebut solstis atau equinox kembali ke titik itu. Lama perjalanan Bumi mengelilingi Matahari 365,2422 hari—disebut satu tahun tropis, dibulatkan menjadi 365 hari atau 366 hari untuk tahun kabisat.

Perbedaan jumlah hari dalam satu tahun Hijriah dan Masehi menyebabkan pelaksanaan ibadah Ramadhan, perayaan Idul Fitri, dan Idul Adha selalu maju 10-12 hari dari tahun sebelumnya. Selisih 10 hari lebih maju terjadi jika tahun kalender Hijriah adalah tahun kabisat dan tahun Masehi-nya adalah tahun biasa atau tahun basit (pendek). Sedangkan selisih maju 12 hari terjadi jika tahun Hijriah-nya tahun biasa dan tahun Masehi-nya termasuk tahun kabisat.

Sederhana

Menurut peneliti Observatorium Bosscha dan pengajar Sistem Kalender pada Program Pascasarjana Astronomi Institut Teknologi Bandung, Moedji Raharto, saat dihubungi dari Jakarta, Senin (9/8), sistem penanggalan Bulan banyak dipakai karena konsisten dan teratur. Fase Bulan terjadi berulang: bulan baru-bulan sabit muda-bulan separuh awal-bulan purnama-bulan separuh akhir-bulan sabit tua-bulan mati dan kembali ke bulan baru secara periodik. ”Perubahan wajah Bulan secara teratur di langit malam itu dicatat nenek moyang kita dan terciptalah penanggalan Bulan,” katanya.

Sistem penanggalan memakai Bulan sebagai acuan disebut penanggalan Bulan (lunar/qamariyah). Kalender Jepang juga menggunakan periodisitas penampakan Bulan.

Penanggalan yang menggunakan Matahari sebagai patokan, yaitu kalender Masehi atau kalender Kristiani atau penanggalan Matahari (Solar/Syamsiyah). Sedangkan kalender China dan Yahudi memadukan sistem penanggalan Matahari dan Bulan secara bersama-sama atau menggunakan sistem penanggalan Matahari-Bulan (Luni-Solar).

Kalender solar, kalender syamsiah, kalender surya atau kalender matahari adalah sistem penanggalan yang didasarkan atas revolusi bumi mengelilingi matahari. Secara fisika satu tahun surya adalah unit relatif waktu sebuah planet mengitari matahari. Satu tahun biasa dibagi menjadi bulan dan hari. Planet bumi mengitari Matahari dalam waktu satu tahun.

Menurut kalender Julian, satu tahun terdiri dari 365,25 hari, sedangkan menurut kalender Gregorian, satu tahun terdiri dari 365,2442 hari.

Kalender Masehi yang digunakan sekarang ini berdasarkan kalender Gregorian.

Kalender solar yang ada di dunia dan masih digunakan misalnya:

  • Kalender Gregorian
  • Kalender Iran
  • Kalender Baha'i
  • Kalender Julian
  • Kalender Koptik
  • Suriyakhati (Kalender solar Thai)
  • Kalender Julian
 

Artikel bertopik waktu ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kalender_surya&oldid=14150273"