Menurut Soerjono Soekanto penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan secara sistematis, metodologis dan konsisten dan bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi keinginan manusia untuk mengetahui apa yang dihadapinya. Sedangkan menurut Parson (1946) penelitian adalah pencarian atas sesuatu secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan. Adapun penelitian geografi adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk menguji kebenaran dan memecahkan permasalahan geografi (gejala alam), secara sistematis sebagai objek penelitian. Langkah-langkah dalam penelitian geografi sama dengan penelitian pada umumnya. Perbedaan antara penelitian geografi dengan penelitian ilmu yang lain adalah terletak pada objek formalnya. Ciri khas penelitian geografi adalah menggunakan pendekatan keruangan, ekologi dan kompleks wilayah dalam mendapatkan masalah penelitian dan memecahkan masalah tersebut. Sifat ilmu geografi adalah logis atau masuk akal, rasional dan objektif. Metode Ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1. Rasional, artinya sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia. 2. Empiris artinya menggunakan cara tertentu yang dapat diamati dengan pancaindra, atau sesuai fakta di lapangan. 3. Sistematis, artinya menggunakan proses dengan urutan langkah-langkah logis, teratur, dan terkontrol. 4. Objektif, artinya pengetahuan yang diperoleh sesuai dengan objeknya atau didukung oleh fakta fakta empiris (kenyataan di lapangan) 5. Universal, artinya pengetahuan berlaku secara umum, dan melalui eksperimen yang sama akan diperoleh hasil yang sama. 6. Terbuka, artinya siap diuji kebenarannya oleh siapa pun dan kapan saja. Pola Pikir dalam metode ilmiah Dalam metode ilmiah digunakan dua pola berpikir, induktif dan deduktif. Induktif, yaitu cara pengambilan kesimpulan berangkat dari kasus yang bersifat khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Sedangkan deduktif yaitu cara pengambilan kesimpulan berangkat dari hal-hal yang bersifat umum menjadi kesimpulan yang bersifat khusus.
Jenis-jenis penelitian geografi dapat dibedakan berdasarkan tujuan, bentuk dan metode penelitian. 1. Berdasarkan tujuan, penelitian geografi dapat dibedakan sebagai berikut: a. Penelitian eksploratif Penelitian eksploratif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan gagasan dasar mengenai suatu topik permasalahan yang belum diketahui sebelumnya, sehingga mampu memberikan definisi atau penjelasan mengenai konsep atau pola. Sifat dari penelitian ini adalah kreatif, fleksibel, terbuka dan semua sumber dianggap penting. b. Penelitian deskriptif Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai fenomena geosfer dengan cara mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkaitan dengan fenomena yang diteliti. Penelitian ini menekankan pada cara menemukan makna baru, menjelaskan sebiah kondisi dan mengkategorikan informasi geosfer sesuai fakta yang ada. c. Penelitian eksplanatif Penelitian eksplanatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis pada penelitian sebelumnya. Penelitian ini bersifat memberikan penjelasan tentang pengetahuan yang teorinya sudah ada sebelumnya sehingga terkumpul berbagai generalisasi empiris. 2. Berdasarkan bentuk, penelitian geografi dapat dibedakan sebagai berikut: a. Studi kasus Studi kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial termasuk manusia yang dilakukan sedemikan rupa sehingga menghasilkan gambaran yang lengkap. Studi kasus dilakukan dengan cara studi lapangan dan wawancara. b. Survei Survei adalah penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang jumlahnya banyak dan dalamjangka waktu tertentu. Survei dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis dan mendeskripsikan hubungan antarvariabel. c. Eksperimen Eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya dalam kondisi terkontrol, atau dengan kata lain penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakukan terhadap subjek penelitian. 3. Berdasarkan metode penelitian geografi dapat dibedakan sebagai berikut: a. Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menyelediki, menemukan, menggambarkan dan menjelaskan kualitas atau keunggulan dari suatu fenomena yang tidak dapat diukur atau dihitung jumlahnya. b. Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk memperoleh informasi atau data yang berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1. Menemukan dan merumuskan Masalah Pada penelitian geografi masalah yang ada di sekitar kita yang berkaitan dengan obyek material geografi bisa dijadikan sebuah masalah misal banjir, erosi, dll. Setelah masalah ditemukan maka langkah selanjutnya adalah merumuskan masalah dalam bentuk kalimat tanya. 2. Melakukan Studi Pustaka Pustaka yang dikaji dapat berupa jurnal ilmiah, buku teks, laporan penelitian terdahulu, media massa terpercaya, dan laporan rutin badan-badan internasional (WHO, UNESCO) atau lembaga-lembaga negara (BPS, BMKG, LAPAN, dan lain-lain). Kajian pustaka sangat membantu peneliti memberikan fondasi dasar dari masalah yang ditelitinya. Dengan kajian pustaka yang tepat, peneliti akan memperoleh jawaban sementara (hipotesis) dari masalah yang akan diteliti. 4. Menentukan Desain Penelitian Dalam desain penelitian memuat tujuan dan manfaat penelitian, lokasi penelitian, dan populasi serta sampel penelitiannya. Selain itu, peneliti harus menentukan metode penelitian yang dipilih. Data yang dikumpulkan berkaitan dengan datab primer dan data sekunder. Untuk mengambil data diperlukan alat, yang disebut instrumen penelitian. Instrumen dapat berwujud daftar pertanyaan, lembar observasi, angket, tape recorder (untuk merekam wawancara). Dalam penelitian geografi data diolah dapat berupa data statistik dan pembuatan peta dari citra atau foto udara. a. Pengolahan Data Statistik. Terdiri atas editing, coding dan frekuensi, serta tabulasi. b. Pembuatan Peta dari Citra atau foto Udara Berdasarkan sifat data yang dikumpulkan, analisis data dibedakan menjadi dua, yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. 8. Membuat Kesimpulan dan Rekomendasi Berdasarkan hasil analisis data peneliti kemudian membuat kesimpulan. Pembuatan kesimpulan harus berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Kerangka isi laporan penelitian pada umumnya berisi hal-hal sebagai berikut. (1) Judul; (2) Nama Peneliti; (3) Kata Pengantar; (4) Abstrak; (5) Daftar Isi; (6) Daftar Tabel; (7) Daftar Gambar; (8) Daftar Lampiran; (9) Bab I Pendahuluan; (10) Bab II Telaah Pustaka dan Kerangka Teoritis; (11) Bab III Metode Penelitian; (12) Bab IV Hasil penelitian dan Pembahasan; (13) Simpulan dan saran; (14) Daftar Pustaka; (15) Lampiran-lampiran. 10. Mengadakan Seminar Hasil Penelitian 11. Memasukkan hasil penelitian ke jurnal Nianto Mulyo, Bambang. 2013. Geografi untuk Kelas X SMA dan MA. Solo: PT. Wangsa Jatra Lestari. Bintarto, R. dan Surastopo Hadisumarmo. 1991. Metode Analisa Geografi. Jakarta: LP3ES Sindhu, Y. 2016. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga Sekar Sari, Lestari. 2020. Modul Pembelajaran Geografi SMA. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan |