Show
Langkah-langkah dalam melakukan penelitian sosial sangatlah diperlukan bagi siapapun yang sedang memperispkan diri dalam melakukan penelitian sosial, baik dengan arti penelitian kualitatif ataupun menggunakan metode penelitian kuantitatif. Langkah dalam melaukan proses penelitian sosial ini diperlukan agar penelitian bisa berjalan dengan sitematis sesuai dengan koredor yang telah ditentukan. Penelitian SosialPenelitian sosial adalah penelitian yang dilakukan dalam upaya mengamati dua bentuk gejala sosial atau lebih yang saling berkaitan satu sama lainnya. Baik berkiatan dalam segi postif ataupun berkaitan dalam segi negatif. Adapun untuk topik penelitian sosial ini misalnya saja adalah mengenai tipe lembaga sosial, perubahan sosial budaya, kependudukan, arti globalisasi, dan lain sebagainya. Akan tetapi yang pasti berbagai jenis penelitian sosial dibuat senantisa berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah dan berdasarkan pada fakta yang diketahui melalui observasi, eksperimen, dan tinjauan pustaka yang kemudian semuanya dikur melalui instrumen penelitian. Langkah Melalukan Penelitian SosialLangkah Melalukan Penelitian SosialSerangkaian langkah yang bisa dipergunakan dalam penelitian, antara lain sebagai berikut;
Penjelasan mengenai langkah aawal dalam melakukan penelitian sosial yang pertama adalah dengan menentukan topik penelitian.Topik penelitian dapat diperoleh dengan mengamati berbagai contoh permasalahan sosial dalam masyarakat. Mislanya yang saat ini sedang familiar adalah permasalahan covid-19 yang pada kenyataan dana yang diberikan oleh pemerintah malah di korupsi oleh pihak-pihak tertentu.
Setelah menemukan topik yang akan dibahas, peneliti membuat rancangan penelitian, yaitu melalui pembuatan proposal. Proposal pada umumnya terdiri atas bab pendahuluan, kajian pustaka, dan metode penelitian. Adapun bagian hasil dan penutup terdapat pada laporan penelitian. Setelah rancangan penelitian disusun, peneliti mengumpulkan data sesual teknik pengumpulan data yang telah ditentukan pada rancangan penelitian. Data yang telah diperoleh diolah atau dianalisis menggunakan teknik dan alat yang telah ditentukan. Setelah data diolah.
Tahapan ini terkait dengan pengelolaan data disajikan dalam susunan laporan penelitian secara utuh. Sesuai dengan struktur kepenulisan yang berlaku.
Hasil penelitian dipresentasi kan dan dipublikasikan kepada pihak terkait dan masyarakat umum secara luasanya. Misalnya, hasil penelitian dipublikasikan dalam bentuk jurnal elektronik baik nasional ataupun internasional, atauoun dalam media cetak yang memiliki legalitas yang baik. Contoh Penelitian SosialContoh yang dapat dilakukan dalam membuat penelitian sosial secara sederhana misalnya saja;
Sebagai ilmu pengetahuan globalisasi dalam sosiologi dipandang sebagai perubahan sosial yang tidak bisa dihindari oleh sispapun. Arus globalisasi ini memberikan dampat yang cukup signifikan dalam perkembangan manusia, meskipun demikian hasil penelitian gobalisasi sudah sengatlah sering kita lakukan. Dimana paradigma penelitian sosiologi dalam globalisasi senantisa berhubungan 4 pilihan, diantarnya adalah positivisme, post-positivisme, konstruktivisme, teori kritik, dan partisipatoris.
Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah disimpulkan bahwa langkah penelitian sosial adalah cara yang disusun secara sitematis dalam melakukan kegiatan penelitian-penelitian disiplin ilmu sosial, baik dalam segi sosiologis, geografis, sejarah, dan lain sebaginya. Sehingga keadaan yang demikianlah dipergunakan untuk mempermudah si peneliti dalam prosesnya. Disisi lain, langkah melakukan penelitian sosial sangat diperlukan rasa ingin tahu yang tinggi. Rasa ingin tahu ini merupakan modal untuk mengembangkan potensi diri dalam memulai langkah dalam penelitian sosial. Melalui rasa ingin tahu para ilmuwan mampu menciptakan penemuan-penemuan yang bermanfaatbagi kehidupan sosial masyarakat. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan wawasan dan juga pengetahuan bagi segenap pembaca yang sedang membutuhkannya.
Dalam penelitian pasti ada metode-metode yang dilakukan agar penelitian dapat memperoleh sebuah hasil yang di harapkan. Dibawah ini adalah pengertian tentang rancangan penelitian menurut para ahli yang bisa kita jadikan sebuah referensi atau cara agar penelitian menjadi lebih baik.
Rancangan penelitian adalah proses pengumpulan dan analisis data penelitian. Ini berarti bahwa penelitian ini meliputi perencanaan dan melakukan penelitian. Untuk rancangan perencanaan diawali dengan observasi dan evaluasi penelitian yang telah dilakukan dan telah dikenal, sampai pembentukan kerangka diperlukan bukti lebih lanjut. Dalam Implementasi rancangan penelitian termasuk juga membuat eksperimen atau pengamatan, dan juga memilih variabel pengukuran, teknik dan prosedur, pengumpulan data, instrumen, analisis data telah mengumpulkan sampel, dan pelaporan hasil penelitian. Menurut pengertian diatas, tujuan dari desain penelitian ini adalah untuk memberikan rencana untuk menjawab pertanyaan penelitian. Ada beberapa pengertian rancangan penelitian yang secara teoritis di ungkapkan menurut para ahli, sbb:
Tujuan Ilmu Pengetahuan metode ilmiah
Proses Rancangan PenelitianDalam pengertian yang lebih luas, rancangan penelitian mencakup proses-proses berikut.
Dari proses di atas, jelas terlihat bahwa proses tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu:
Unsur-unsur Rancangan Penelitian
Komponen Rancangan PenelitianMenurut Sukardi (2003:69-73) Secara umum rencana penelitian mempunyai beberapa komponen penting, diantaranya : Halaman judul terletak paling pertama dalam laporan penelitian. Pada halaman ini berbeda dengan halaman-halaman selanjutnya sebab, tulisannya lebih tebal dan dengan huruf yang besar. Selain itu, halaman judul berisi judul permasalahan yang akan kita teliti, nama peneliti, logo lembaga (jika penelitian dilakukan dibawah naungan suatu lembaga atau organisasi saperti universitas) dan yang paling terakhir adalah nama dari lembaga itu sendiri. Judul penelitian yang ditulis bersifat mewakili masalah yang membutuhkan pemecahan dan solusi, harus singkat, padat dan jelas.( Sukardi:2003:70) halaman ini merupakan halaman untuk si peneliti sebab disinilah peneliti memperkenalkan secara sederhana masalah yang hendak di teliti. Pada halaman ini pula peneliti menyampaikan ucapan-ucapan terimah kasih kepada rekan-rekan yang turut membantu proses penelitian, kepada pimpinan dan orang-oarng yang menjadi inspirasi terlaksananya kegiatan penelitian. Seringkali peneliti menuliskan sebuah kalimat yang menjadi prinsipnya dalam mencari solusi atas permasalahan.(Sukardi : 71) Bagian – bagian di dalam bab pendahuluan adalah : latar belakang yaitu peneliti memberikan pemahaman kepada pembaca tentang kejadian-kejadian yang sangat berhubungann dengan permasalahan yang ingin diteliti serta apa yang menjadi dasar penelitian tersebut dilaksanakan dan perlu untuk dilakukannya penelitian. Identifiksi permsalahan yaitu permasalahan yang mungkin saja ada dalam kasus penelitian yang mempunyai hubungan dengan masalah pokoknya namun dalam menentukan masalah peneliti hrus mempertimbangkan kelayakannya, peneliti hanya mengambil masalah yang sangat erat kaitannya dengan penelitian. Rumusan masalah yaitu untuk memudahkan peneliti memperoleh informasi-informasi yang ilmiah sehingga dalam menemukan jawabannya juga akan mudah dan tepat. Tujuan yaitu apa yang diinginkan peneliti terhadap permasalahan itu sebenarnya sehingga dilakukan penelitian dan Manfaat penelitian yaitu hasil dari penelitian tersebut berdampak positif kepada diri sendiri sebagai peneliti teritama masyarakat . ( Sukardi:2003:70) Menurut Setyosari (2010:84) .kajian pustaka yaitu bahan- bahan bacaan yang pernah dibaca oleh peneliti dan menpunyai kaitan dengan apa yang akan diteliti dan membantu peneliti untuk lebih memahami masalah yang dihadapi. Pada kajian pustaka peneliti mengajukan kerangka berpikir, hipotesis, arah metode yang dikehendaki. Menurut sukardi (2003:71) Pada metodologi terdapat sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian sehingga subjek yang akan diteliti dapat dipahami Disini juga peneliti memaparkan metode penelitian yang diterapkan dalam mengatasi permasalahan yang menjadi bahan penelitiannya. Komponen ini merupakan penjelasan tenggang waktu yang dugunakan peneliti. Penentuan jadwal menjadi sebuah target yang waktu yang akan diselesaikan dalam melaksanakan penelitian. Agar setiap kegiatan dapat diperhitungkan semakin singkat waktu penelitian maka semakin sedikit pula biaya yang dikeliarkan.(Sukardi:2003:71) Dalam melakukan penelitian pelaku memerlukan biya yang bervariasi, tergantung tempat dan waktu penelitian. Semakin jauh tempat tempat mengumpulkan data maka akan memerlukan waktu yang sangat lama dan semakin banyak pula biaya yang diperlukan. Tahap-Tahap Rancangan PenelitianSebagaimana telah disinggung di atas, rancangan penelitian secara garis besar terdiri dari rancangan dalam merencanakan penelitian dan rancangan dalam pelaksanaan penelitian. Dalam merencanakan penelitian, rancangan dimulai dengan mengadakan penyelidikan dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui, dalam memecahkan masalah. Dari penyelidikan itu, akan terjawab bagaimana hipotesa dirumuskan dan diuji dengan data yang diperoleh untuk memecahkan suatu masalah. Dari sini pula dapat dicari beberapa petunjuk tentang rancangan yang akan dibuat untuk penelitian yang akan dikembangkan. Pemilihan rancangan biasanya dimulai ketika seseorang peneliti sudah mulai merumuskan hipotesis-hipotesisnya. Tetapi aspek yang paling penting adalah berkenaan dengan apakah suatu hipotesis yang khas diterjemahkan ke dalam fenomena-fenomena yang diamati dan apakah metode penelitian yang akan dipilih akan dapat menjamin diperolehnya data yang diperlukan untuk menguji hipotesis tersebut. Sampai pada taraf ini, peneliti dihadapkan kepada pilihan metode yang akan digunakan dalam penelitian. Apakah akan digunakan metode survei, metode eksperimen ataukah metode kualitatif yang tidak berstruktur. Juga telah dapat dipertimbangkan apakah dengan biaya yang tersedia serta jumlah serta keterampilan dari orang-orang yang akan dilibatkan dalam penelitian sudah cukup tersedia untuk melaksanakan penelitian. Desain untuk penelitian bertujuan untuk melaksanakan penelitian, sehingga dapat membuat kesimpulan. Rancangan atau desain rencana penelitian yang baik akan dapat menterjemahkan model-model ilmiah ke dalam operasional penelitian secara praktis. Tiap langkah dari desain perencanaan penelitian memerlukan pengambilan keputusan yang tepat oleh si peneliti. Keputusan yang diambil harus merupakan kompromi antara penggunaan metode ilmiah yang sangat sukar dan kondisi sumber yang tersedia. Kompromi-kompromi ini dapat menghasilkan rencana penelitian yang cocok dengan masyarakat ilmiah setempat serta taraf pengembangan ilmu itu sendiri. Rancangan atau desain pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran-pengukuran variabel, memilih prosedur dan teknik sampling, alat atau teknik pengumpul data, kemudian membuat coding, editing, dan memproses data yang dikumpulkan. Dalam pelaksanaan penelitian termasuk juga proses analisis data serta membuat pelaporan. Suchman (1967), desain dalam pelaksanaan penelitian, meliputi: Desain sampel yang akan digunakan dalam operasional penelitian sangat bergantung dari pandangan efisiensi. Dalam desain sampel ini termasuk:
Definisi dari sampling sangat bergantung dari hipotesa. Dalam menentukan besar sampel, pemilihannya perlu dihubungkan dengan tujuan penelitian serta banyaknya variabel yang akan dikumpulkan. Dalam merencanakan desain dari sampling diperlukan teknik-teknik untuk memperoleh samping yang refresentatif. Memang terdapat perbedaan apakah sampling yang diambil harus probability sampling, atau judgemental sampling, tetapi perbedaan di atas baru perlu dipertimbangkan untuk disesuaikan dengan kesimpulan yang akan diambil serta inferensi statistik yang akan dibuat. Kombinasi dari kedua teknik sampling di atas dapat juga dilaksanakan. Jika metode penelitian yang dipilih adalah metode eksperimental, maka dalam masalah desain sampling, penekanan lebih diarahkan kepada pemilihan desain percobaan yang cocok. Dalam pemilihan desain percobaan ini, peneliti selalu dituntun oleh derajat akurasi yang diminimasikan. Kondisi homogenitas dari media percobaan mana yang lebih baik dan lebih efisien untuk digunakan. Yang dimaksud dengan alat di sini adalah alat untuk mengumpulkan data. Walau metode penelitian apa saja yang digunakan, masalah desain terhadap alat untuk mengumpulkan data sangat menentukan sekali dalam pengujian hipotesis. Alat yang digunakan dapat saja sangat berstruktur (seperti check list dari questioner atau schedule), kurang berstruktur seperti interview guide ataupun suatu outline biasa di dalam mencatat pengamatan langsung. Pemilihan alat harus dievaluasikan sebaik mungkin sehingga alat tersebut relevan dengan informasi yang diinginkan untuk memperoleh data yang cukup reliabel. Kecuali dalam penelitian eksperimen, maka alat yang digunakan dalam penelitian sosial sukar menjamin terdapatnya validitas mutlak dari observasi data. Satu alat bisa saja untuk satu kegunaan, tetapi menjadi tidak valid untuk tujuan yang lain. Secara umum desain dari alat haruslah diujicobakan sebelum digunakan untuk dapat menjamin efisiensi dalam pengumpulan keterangan-keterangan (data) yang diperlukan untuk menguji hipotesa. Secara ideal, desain analisa sudah dikerjakan lebih dahulu sebelum pengumpulan data dimulai. Jika desain dalam memformulasikan hipotesa sudah cukup baik, maka desain analisa secara paralel dapat dikembangkan dari desain merumuskan hipotesa tersebut. Hipotesa tersebut dianggap baik jika ia konsisten dengan analisa yang akan dibuat. Dalam desain hipotesa, juga harus sudah dispesifikasikan hubungan-hubungan dasar yang akan dianalisa. Dalam analisa hubungan-hubungan antara variabel bebas dan variabel dependen, maka variabel lain yang mempengaruhi kedua variabel di atas perlu juga dianalisa. Hipotesa merupakan titik tolak analisa, tetapi pemikiran imaginatif serta pikiran-pikiran asli akan muncul dalam analisa dan disesuaikan dengan data yang tersedia. Dalam analisa, peneliti akan menocokkan data dengan hipotesa, menambah yang kurang atau mengurangi yang lebih. Walaupun demikian, gambaran akhir yang dihasilkan oleh analisa harus menyerupai gambaran yang dirumuskan dalam hipotesa. Dalam desain analisa, maka diperlukan sekali alat-alat yang digunakan untuk membantu analisa. Penggunaan statistik yang tepat yang sesuai dengan keperluan analisa harus dipilih sebaik-baiknya. Penggunaan statistik sebagai alat analisa telah sangat berkembang, tetapi dalam analisa yang dilakukan, jangan dilupakan asumsi-asumsi dasar yang dijelaskan dalam penggunaan statistik tersebut, serta ke arah mana inferensi tersebut akan dibuat. Jenis Rancangan PenelitianDikembangkan sesuai dengan karakteristik penelitian dan jenis dari penelitian yang telah dilakukan. Unruk menjelaskan kejadian / situasi seperti itu adalah cara untuk memeriksa secara teratur dan mengutamakan objektivitas, dan tidak adanya pengobatan adalah untuk mengendalikan dan tidak adanya pengujian hipotesis. Menjelaskan peristiwa, hubungan dan variabel pebedaan belajar, penelitian korelasional, pengembangan, perbandingan adalah contoh penelitian penjelasan. Contoh tentang perbedaan ekspermental dan eksplanasi: Untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan berdasarkan hasil analisis kondisi saat ini. Dan dapat dilakukan melalui studi kecenderungan untuk melihat kecenderungan perkembangan subjek dalam jangka waktu tertentu. Contoh Rancangan PenelitianBerikut ini adalah contoh rancangan penelitian, sebagai berikut: 1. Desain Penelitian DeskrptifMisalnya sebuah sekolah yang hendak mengevaluasi sikap guru tentang pemakaian teknologi di kelas. Dengan mengerjakan survei dan meneliti kenyamanan mereka memakai teknologi melewati metode observasi. Ada pula sejumlah contoh permasalahn yang mengarah pada desain riset deskriptif misalnya:
2. Desain Penelitian EksperimentalMisalnya, peneliti hendak mengetahui efektifitas pemakaian alarm cerutu di ruang publik untuk meminimalisir konsumsi rokok warga di ruang publik. Beberapa ruang publik dipasang alam cerutu dan sejumlah yang beda dengan ciri khas sama tidak dipasangi alarm rokok. Eksperimen ini akan mengindikasikan hasil seberapa efektif alarm cerutu dapat meminimalisir konsumsi cerutu di ruang publik. 3. Desain Penelitian KorelasionalMisalnya pertimbangkan secara hipotesis penelitian, seorang peneliti sedang mempelajari korelasi antara kanker dan pernikahan. Dalam riset ini, terdapat dua variabel: kanker dan pernikahan. Katakanlah perkawinan mempunyai korelasi negatif dengan kanker. Ini berarti bahwa orang yang menikah memiliki bisa jadi lebih kecil untuk terpapar kanker. Namun, ini tidak berarti bahwa pernikahan secara langsung menghindari kanker. Dalam riset korelasional, tidak mungkin memutuskan fakta, apa yang mengakibatkan apa. 4. Desain Penelitian DiagnostikMisalnya penelitian kumpulan yang berfokus pada pengembangan dan penyelidikan metode guna mengevaluasi tes medis dalam perawatan kesehatan, termasuk riset primer dan sekunder. 5. Desain Penelitian EksplorasiMisalnya suatu perusahaan periklanan mendapat akun guna kopi baru yang berisi chicory, perusahaan mengawali proses investigasi dengan riset eksplorasi guna mengidentifikasi situasi. Para peneliti mengejar bahwa nyaris tidak terdapat yang pernah mendengar mengenai chicory. Itu tidak digunakan, dan kelihatannya tidak terdapat yang tahu bagaimana menggunakannya. Ini menghasilkan hipotesis bahwa iklan dapat mencerminkan bahan chicory dengan teknik apa juga yang diharapkan pelanggan. Daftar Pustaka:
|