Sifat optimis dapat memicu seseorang menjadi

Sebagai makhluk hidup yang mempunyai akal, manusia memiliki rasa optimis di dalam hidupnya. Optimisme atau rasa optimis adalah kepercayaan bahwa kejadian di masa depan akan memiliki hasil yang positif. Dengan memiliki pola pikir seperti ini, kebanyakan orang akan tetap menjalani hidupnya dengan penuh semangat, walaupun sedang dihadapkan dengan berbagai macam masalah.

Sikap optimis adalah suatu perasaan yang bisa ditimbulkan oleh seseorang dalam kondisi tertentu. Namun ada sebagian individu yang sulit memiliki sifat ini. Penyebabnya cukup beragam mulai dari lingkungan sekitar atau masalah psikologis yang tengah dihadapi.

Lebih lanjut berikut rangkuman tentang pengertian optimisme, manfaat optimisme, dan berbagai hal yang berkaitan dengan rasa optimis. Simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.

Definisi Optimis

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), optimis adalah perasaan yang dimiliki seseorang dengan sudut pandang atau melihat sesuatu hal dengan pikiran positif. Optimis bisa juga disebut optimisme, merupakan gambaran individu yang mempunyai rasa percaya diri yang baik.

Menurut Robert E. Franken dalam bukunya Human Motivation, menjelaskan bahwa optimis adalah cakupan dari variabel-variabel biologis, dimana optimism dianggap sebagai hasil dari gaya penjelasan tertentu (explanatory style) dan lebih mengarah pada pendekatan kognitif. Dalam pengertian lain, optimis merupakan bentuk pengharapan akan hal baik yang bisa terjadi, sekaligus kepercayaan pada masalah yang terselesaikan dengan hasil akhir yang baik.

Sikap optimisme bisa muncul di dalam pikiran setiap orang. Hal ini sejalan dengan pendapat Daniel Goleman dalam karyanya Working With Emotional Intelligence, yang menyatakan kalau optimis adalah harapan kuat terhadap segala sesuatu yang dihadapi dalam kehidupan akan mampu teratasi dengan baik, walaupun ditimpa masalah dan frustasi.

Advertising

Advertising

Sementara itu, definisi lain tentang optimisme dikemukakan oleh M Daraei dan AR Ghaderi dalam Impact of Education on Optimism or Pessimism, yang dipublikasikan di Journal of Indian Academy of Applied Psychology. Keduanya menyatakan rasa optimis adalah salah satu komponen psikologi yang erat kaitannya dengan emosi positif dan perilaku positif. Dampak baiknya bisa menimbulkan kesehatan, hidup yang bebas stress, hubungan sosial dan fungsi sosial yang baik.

Dari semua penjelasan di atas, bisa disimpulkan kalau rasa optimisme yang dimiliki seseorang akan mendatangkan pola pikir yang positif. Sehingga dia bisa mengatasi masalah dengan baik. Selain itu, rasa optimis adalah suatu hal yang dapat memicu timbulnya harapan baru akan masa depan yang lebih baik.

Ciri-ciri Optimisme

Pada umumnya seseorang yang memiliki rasa optimis bisa menjalani hidup dengan penuh semangat. Saat menjalani aktivitas, mereka selalu dalam suasana hati yang bahagia, dan mereka melihat segala sesuatu sebagai peluang daripada masalah.

Optimis adalah salah satu cara memandang dunia yang memberi lebih banyak hak pilihan kepada orang agar bertanggung jawab supaya hidup berjalan dengan baik. Melansir dari Psychologytoday.com, sejumlah penelitian mengungkapkan kalau orang dengan rasa optimis cenderung memiliki mental lebih sehat dan dapat hidup lebih lama daripada rekan-rekan mereka yang lebih pesimis.

Seseorang dengan rasa optimis di dalam hidupnya bukan berarti tidak memiliki masalah atau cobaan hidup. Akan tetapi, orang-orang semacam ini selalu mencari hal positif dalam setiap situasi.

Dihimpun dari situs Verywellmind.com dan sumber lainnya, berikut ciri-ciri yang dimiliki oleh orang optimis:

  1. Berpikir bahwa bahkan hal-hal baik dapat datang dari peristiwa-peristiwa negatif.
  2. Melihat tantangan atau hambatan sebagai peluang untuk belajar.
  3. Memiliki sikap positif tentang diri sendiri dan orang lain.
  4. Menerima tanggung jawab atas kesalahan tetapi tidak memikirkannya.
  5. Mengharapkan segala sesuatunya berjalan dengan baik.
  6. Merasa akan berhasil dalam menghadapi tantangan hidup.
  7. Merasa bahwa hal-hal baik akan terjadi di masa depan.
  8. Merasa bahwa masa depan terlihat cerah.
  9. Merasa bersyukur atas hal-hal baik dalam hidupnya.
  10. Selalu mencari cara untuk memanfaatkan peluang sebaik mungkin.
  11. Tidak membiarkan satu pengalaman buruk mengaburkan harapannya untuk masa depan.

Sebenarnya optimis adalah suatu perasaan yang bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor. Namun kebanyakan orang yang selalu optimis, akan melihat sesuatu dengan pikiran positif.

Singkatnya, rasa optimis menjelaskan peristiwa positif bisa terjadi karena tindakan atau karakteristik mereka sendiri (internal). Mereka juga melihatnya sebagai bukti bahwa lebih banyak hal positif akan terjadi di masa depan dan pada kehidupan mereka.

Manfaat Optimisme

Optimis adalah sebuah momen pada saat seseorang secara konsisten menganggap dan menafsirkan semua situasi dalam hidupnya dengan cara terbaik. Hal tersebut akan berdampak positif terhadap kesehatan mental mereka.

Lebih jelasnya dilansir dari Everydaypower.com, simak sejumlah manfaat yang bisa dirasakan seseorang saat berpikir positif dan selalu optimis berikut ini:

Bisa Memotivasi Diri Sendiri

Orang optimis adalah individu yang memiliki motivasi diri. Dia akan melihat segala hal sebagai peluang daripada masalah, dan lebih bersedia untuk mengambil tindakan serta bekerja untuk apa yang mereka inginkan.

Jika dihadapkan dengan masalah hidup yang sangat pelik, mereka akan memotivasi dirinya agar bisa bangkit dan menyelesaikan masalah itu sebaik mungkin. Sebab, orang seperti ini akan melihat sesuatu dengan pikiran positif.

Menciptakan Lingkungan Sosial yang Positif

Pada kebanyakan kasus, orang optimis akan mengelilingi diri mereka dengan orang-orang positif lainnya. Jadi, mereka senang jika diajak bergaul dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama.

Memperjuangkan Apa yang Diinginkan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, orang optimis adalah orang yang masih berpikir realistis. Artinya, mereka tidak menetapkan tujuan untuk diri mereka sendiri yang tidak mungkin atau di luar kemampuan mereka. Justru orang optimis selalu memperjuangkan hal yang diinginkan, karena mereka tahu bisa mewujudkannya.

Mengambil Pelajaran Dari Masalah yang Dihadapi

Orang yang optimis adalah orang yang bahagia. Ini karena mereka melihat sesuatu dari sisi yang lebih cerah dan positif, sehingga mereka merasa bahagia.

Orang optimis akan mengambil banyak hal yang bisa mereka pelajari. Meskipun itu datang dari masalah besar yang sedang dihadapi.

Jujur Kepada Diri Sendiri

Orang yang optimis tidak takut mengakui kesalahannya. Sebaliknya, mereka secara terbuka mengakui kesalahan mereka.

Dari penjelasan di atas, maka bisa dibilang bahwa orang optimis adalah individu yang dapat jujur kepada diri sendiri. Jika membuat masalah, mereka tidak akan menyalahkan orang lain atas kesalahan mereka. Selain itu mereka cukup percaya diri untuk menerima bahwa mereka tidak selalu benar.

Ada ragam cara yang bisa Anda tempuh untuk menjadi pribadi yang optimis. Caranya memang tidak mudah, tapi penting untuk diterapkan, lho. Alasannya, penelitian menunjukkan bahwa orang yang bersikap optimis cenderung memiliki umur yang lebih panjang.

Optimis merupakan sikap berpikir positif yang ditunjukkan seseorang saat menghadapi berbagai macam aspek kehidupan. Orang yang memiliki sikap optimis memiliki pikiran akan masa depan yang baik dan sudut pandang yang positif dalam melihat suatu perkara.Sikap ini cenderung dimiliki oleh orang dengan tipe kepribadian tertentu, misalnya sanguinis.

Sifat optimis dapat memicu seseorang menjadi

Sikap ini amat berbeda dengan pesimis. Seseorang dengan sikap pesimis cenderung menyalahkan diri sendiri atas sebuah masalah dan memiliki pikiran bahwa masalah ini akan bertahan selamanya dan memengaruhi kehidupannya.

Cara untuk Menjadi Pribadi yang Optimis

Menerapkan sikap optimis pada kehidupan sehari-hari penting untuk dilakukan. Pasalnya, orang yang memiliki sikap optimis cenderung memiliki kesehatan mental dan fisik yang lebih baik, sehingga kualitas hidupnya pun baik.

Untuk itu, mari terapkan cara bersikap optimis berikut ini saat dihadapkan dengan kegagalan atau masalah dalam hidup:

1. Berpikir positif

Latih keyakinan dalam pikiran bahwa Anda dapat melakukan berbagai macam hal baik yang mampu membawa Anda menuju gerbang kesuksesan. Misalnya, meyakini bahwa Anda mampu belajar dengan giat untuk mendapatkan nilai yang memuaskan.

2. Mengambil hal baik dari setiap kejadian

Usai melakukan aktivitas seharian, luangkan waktu setidaknya 10 menit untuk memikirkan hal-hal positif yang berhasil diraih pada hari itu, bahkan dari kejadian yang tidak menyenangkan sekalipun. Syukuri hal sekecil apa pun yang Anda telah capai dengan baik di hari itu.

3. Berhenti menyalahkan diri sendiri

Saat kegagalan menghampiri, jangan sepenuhnya menyalahkan diri sendiri. Anda harus membiasakan diri untuk membuat pola pikir bahwa kesalahan yang Anda lakukan bisa diperbaiki dan bisa menjadi pembelajaran di kemudian hari.

Misalnya, saat Anda mengalami kegagalan dalam ujian, jangan berpikir bahwa ini terjadi karena Anda bodoh. Berpikirlah bahwa kegagalan tersebut terjadi karena Anda tidak belajar secara maksimal. Jadikan kegagalan tersebut sebagai dorongan untuk berupaya lebih giat agar dapat memperoleh hasil yang lebih baik di kemudian hari.

4. Menghindari kata-kata atau ungkapan negatif

Kurangi kebiasaan menggunakan kosakata yang negatif dalam melakukan berbagai macam hal. Ubah ungkapan “saya tidak bisa” atau “ini tidak akan berhasil” dengan ungkapan yang lebih positif seperti “saya harus mencoba” atau “ini bisa diusahakan, kok”.

Ungkapan positif mampu membangun pemikiran yang positif pula, sehingga menimbulkan perilaku kerja yang bersemangat dan berorientasi pada harapan kesuksesan pula.

5. Berfokus pada masa sekarang dan masa depan

Jangan terperangkap pada masa lalu, tapi jadikanlah masa lalu sebagai sebuah pelajaran yang berharga. Cobalah untuk fokus dengan apa yang perlu dikerjakan hari ini dan apa yang perlu direncanakan satu per satu untuk masa depan.

Ingat, Anda tidak bisa mengubah masa lalu. Namun, dari masa lalu Anda bisa mempelajari kesalahan Anda dan menggunakannya sebagai acuan yang tidak boleh dilakukan di hari ini atau masa depan.

6. Bergaul dengan orang-orang berpikiran positif

Jika orang-orang di sekitar banyak yang memberikan aura negatif atau bahkan sengaja menghambat kesuksesanmu, mungkin kini saatnya Anda mencari suasana baru dalam pergaulan. Carilah teman yang mampu berpikir positif dalam menghadapi sesuatu, sehingga Anda dapat menjadi orang yang memiliki pikiran positif pula.

Selain hal-hal di atas, Anda juga bisa mengalihkan pikiran pesimis Anda dengan melakukan kegiatan yang bisa membuat Anda senang ataupun tenang. Anda bisa mencoba melakukan meditasi, menyibukkan diri dengan berolahraga, ataupun melakukan hobi Anda.

Menerapkan sikap optimis tidak hanya membuat Anda lebih mudah untuk menjalani hidup, tapi juga baik untuk kesehatan. Sebuah studi menyebutkan bahwa orang dengan sikap optimis memiliki kesehatan kardiovaskular dan sistem imunitas tubuh yang lebih baik sehingga cenderung memiliki kesehatan yang lebih prima.

Jadi, mari coba terapkan perilaku di atas untuk bersikap optimis di kehidupan sehari-hari dan jauhkan sikap pesimis secara bertahap. Jika Anda masih merasa berat untuk melakukannya, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan psikolog, apalagi jika pemikiran Anda mulai membuat Anda tidak bisa menjalani hari dengan optimal.