Sifat apa saja yang harus tumbuh pada jiwa seorang wirausaha

Ketika Indonesia mengalami keterpurukan ekonomi dan jumlah pengangguran semakin banyak, diperlukan adanya wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja baru. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan. Karena itu, orang-orang yang memiliki jiwa kewirausahaan (entrepreneurial) akan menjadi potensi pembangunan yang sangat penting dan harus didorong menjadi wirausahawan (entrepreneur).

Seseorang dapat menjadi wirausahawan dipengaruhi oleh banyak faktor. Seperti: jiwa kewirausahaan (entrepreneurial), pendidikan kewirausahaan, keluarga, pergaulan, lingkungan, dan lain sebagainya. Banyak penelitian menyebutkan bahwa keinginan wirausaha dipengaruhi oleh faktor personal dan lingkungan. Di lain sisi, ada pula yang berpendapat bahwa kewirausahaan cenderung merupakan potensi diri yang dimiliki oleh seseorang dan akan lebih berkembang jika berinteraksi dengan lingkungan, dengan kata lain disepakati bahwa jiwa kewirausahaan merupakan traits. Seringkali penelitian yang menguji jiwa kewirausahaan menggunakan target populasi yang hanya berasal dari satu tipe sehingga menjadi kurang beragam dan kurang relevan. Misalkan hanya menggunakan sampel yang semuanya berprofesi sebagai dosen atau menggunakan sampel yang semuanya memiliki latar belakang bisnis.

Penelitian ini bertujuan menguji perbedaan jiwa kewirausahaan pada tiga kelompok sampel yang berbeda. Kelompok pertama, yaitu mahasiswa yang memperoleh pendidikan bisnis (mahasiswa akuntansi), kelompok kedua adalah mahasiswa nonbisnis (mahasiswa teknik), dan kelompok ketiga adalah para usahawan yang sudah melaksanakan kegiatan bisnis (usahawan praktisi).

Karakteristik Entrepreneurship

Berbagai macam penelitian telah mengungkapkan berbagai karakteristik seorang entrepreneur. Terdapat delapan karakteristik entrepreneurship, yakni sebagai berikut: (1) Desire for responsibility: memiliki rasa tanggung jawab atas usaha yang dilakukannya. Mawas diri akan menjadi bagian dari seseorang yang memiliki tanggung jawab ini; (2) Preference for moderate risk: enterpreneur lebih memilih risiko yang moderat. Dalam arti ia tidak memilih yang berisiko rendah atau terlalu tinggi; (3) Confidence in their ability in success: memiliki kepercayaan diri bahwa akan sukses; (4) Desire for immediate feedback: selalu menghendaki umpan balik dengan cepat; (5) High level of energy: mempunyai kerja keras dan semangat untuk mewujudkan keinginannya; (6) Future orientation: memiliki perspektif dan wawasan jauh ke depan; (7) Skill at organizing: memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah; (8) Value of achievement over money: lebih menghargai prestasi daripada uang.

Sampel penelitian ini berjumlah 255 responden dengan metoda survei. Pengukuran terhadap jiwa kewirausahaan mempergunakan instrument The Carland Entrepreneurship Index, yang dikembangkan pada tahun 1992. Sebagai perluasan dari penelitian yang dilakukan oleh Ciptono (1994), penelitian ini menambah ragam sampel, yaitu mahasiwa bisnis dan non bisnis dan pelaku usaha/wirausaha untuk usaha kecil dan menengah. Masing-masing total sampel dari ketiga kelompok adalah 85 responden, sehingga total responden penelitian ini adalah 255.

Lokasi pengambilan sampel untuk mahasiswa  bisnis diambil dari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga jurusan Akuntansi, sampel mahasiswa non bisnis diambil dari Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, terakhir untuk wirausaha yaitu pelaku usaha kecil dan menengah akan diambil dari pelaku usaha dari Universitas Ciputra sebagai Universitas entrepreneurship, di mana seluruh mahasiswanya adalah pelaku UKM atau pengusaha.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor CEI berturut-turut untuk mahasiswa bisnis, mahasiswa non-bisnis, dan kelompok pelaku usaha adalah 17,72; 17,35; 17,23. Secara statistik, tidak ditemukan bukti empiris adanya perbedaan mengenai jiwa kewirausahaan pada tiga kelompok yang diteliti. Disimpulkan bahwa jiwa kewirausahaan melekat sebagai talenta sejak manusia dilahirkan. Pendidikan bisnis tidak (atau belum) mampu menjadi sesuatu yang mampu memicu jiwa kewirausahaan seseorang. Meski demikian, bukan berarti pendidikan bisnis selamanya tidak akan mempengaruhi jiwa kewirausahaan seseorang. Perlu ada pengkajian yang lebih mendalam tentang kurikulum pendidikan bisnis di Indonesia. Pemerintah Indonesia perlu mengkaji ulang program pendidikannya. (*)

Penulis:

Niluh Made Dian Novita Handayani Narsa

Niluh Putu Dian Rosalina Handayani Narsa

I Made Narsa

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di :

https://doi.org/10.9744/jmk.21.2.104-113

Narsa, Niluh Made Dian Novita Handayani, Narsa, Niluh Putu Dian Rosalina Handayani, and Narsa, I Made. (2019). The Spirit of Entrepreneurship in Business Students, Non-Business Students, and Small and Medium Entrepreneur. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 21 (2), 104-113.

Sifat apa saja yang harus tumbuh pada jiwa seorang wirausaha

Para pengamat mendefinisikan seorang pengusaha sebagai "orang yang mengatur dan mengarahkan usaha bisnis dengan mengambil resiko demi keuntungan." Definisi Bambang Widagdo dalam artikelnya “Entrepreneur” ... Strategi dalam memenangkan bisnis adalah sebagai berikut, "Seorang pengusaha mampu mengimplementasikan ide-ide, konsep atau proses dalam usaha dan mempromosikan hal tersebut untuk mencapai potensi pertumbuhan bisnis." Gunawan (Konsultan) mendefinisikan seorang pengusaha sebagai seseorang yang selalu mencari perubahan, merespon dan mengeksploitasi sebagai sebuah kesempatan bisnis. Inovasi adalah alat dari seorang pengusaha yang mereka gunakan untuk mengeksploitasi perubahan sebagai sebuah kesempatan untuk bisnis atau layanan yang berbeda. Ahli ekonomi mengemukakan definisi yang lebih baik ... "Pemeriksaan ilmiah tentang bagaimana, oleh siapa, dan dengan efek apa untuk menciptakan peluang barang dan jasa di masa mendatang dapat ditemukan, dievaluasi, dan dieksploitasi. Maka akibatnya, seorang pengusaha ketika berada di lapangan melibatkan studi tentang sumber peluang; proses penemuan, evaluasi dan eksploitasi peluang; dan individu yang menemukan, mengevaluasi, dan mengeksploitasi peluang. Menjadi seorang pengusaha membutuhkan lebih dari sekedar ide-ide yang besar, seorang pengusaha sejati adalah hal yang langka, seperti seseorang yang memiliki bakat yang unik dengan ciri-ciri, keterampilan dan karakteristik yang memungkinkan mereka untuk melihat dan memanfaatkan peluang. Tapi apa yang seorang pengusaha butuhkan untuk bisa berhasil?

Jika kita membaca buku pegangan pengusaha yang memberitahu kita apakah kita memiliki 'Faktor E' atau tidak, kebenaran adalah bahwa tidak ada yang benar atau salah , tidak ada rumus yang bisa menjadi patokan. Tapi itu tidak berarti kita tidak bisa menjadi pengusaha. Berikut adalah beberapa ciri yang dalam pengalaman kami, seorang pengusaha sukses cenderung memiliki bakat sebagai berikut :

1. Berorientasi pada tujuan

Pengusaha adalah semua tentang pengaturan tujuan dan penempatan mereka ke dalam tujuan pencapaian mereka; bertekad untuk membuat bisnis menjadi berhasil; dan akan menghapus setiap rintangan yang mungkin menghalangi mereka. Pengusaha cenderung strategis dalam rencana bisnis mereka dan selalu memiliki gagasan yang jelas yang ingin mereka capai, dan juga tentang bagaimana mereka merencanakan untuk mencapainya.

2. Berkomitmen dalam berbisnis

Pengusaha tidak mudah dikalahkan, mereka melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk sukses di masa depan, dan jika mereka tidak berhasil pertama kalinya, mereka akan tetap berkomitmen untuk bisnis mereka dan akan terus mencoba dan mencoba lagi sampai itu berhasil. Seorang pengusaha sejati tidak akan menjawab 'tidak'.

3. Berkembang karena tantangan

Pengusaha tidak hanya berkembang di atasnya, mereka juga tetap tenang. Kadang-kadang ada yang salah dalam bisnis, tetapi ketika pengusaha berada di ujung pimpinan perusahaan dalam membuat semua keputusan, sangat penting untuk tetap tenang dalam situasi tertentu. Pengusaha mengetahui setiap masalah kemudian secara perlahan dan pasti berkembang dan tumbuh dari setiap tantangan.

4. Terus mencari peluang untuk meningkatkan

Pengusaha menyadari bahwa setiap peristiwa atau situasi adalah peluang bisnis, dan mereka terus-menerus menghasilkan ide-ide baru dan inovatif. Mereka memiliki kemampuan untuk melihat segala sesuatu di sekitar mereka dan fokus ke arah tujuan mereka dalam upaya untuk meningkatkan bisnis mereka.

5. Selalu aktif

Pengusaha yang proaktif, dan tahu bahwa jika sesuatu yang benar-benar perlu untuk dilakukan, mereka akan melakukannya sendiri. Pengusaha adalah 'pelaku', bukan pemikir, dan cenderung memiliki standar yang sangat tinggi. Pengusaha melihat bisnis mereka sebagai bagian dari diri mereka sendiri dan ingin menjadikannya sebagai bagian dalam kegiatan sehari-hari.

6. Selalu mendengar dan belajar

Bagian paling penting dari belajar adalah mendengarkan, dan pengusaha yang baik akan melakukan hal untuk menambah wawasan.

7. Memiliki kemampuan komunikasi yang bagus

Seorang pengusaha harus memiliki kemampuan komunikasi yang bagus, kekuatan ini yang memungkinkan mereka untuk secara efektif menjual produk atau jasa mereka kepada klien dan pelanggan. Mereka juga pemimpin yang memiliki kemampuan untuk memotivasi, menginspirasi dan mempengaruhi orang-orang di sekitar mereka.

8. Pribadi yang kreatif

Ini adalah salah satu sifat yang luar biasa yang dapat membantu seorang pengusaha, karena orang-orang yang berbisnis kewirausahaan memiliki beban berat. Pengusaha memiliki kemampuan tidak hanya dengan ide-ide cerdas, tetapi juga mengubah ide-ide mereka menjadi sebuah keuntungan.

9. Selalu semangat dan selalu positif

Semangat adalah sifat yang paling penting untuk menjadi pengusaha sukses. Mereka benar-benar mencintai pekerjaan dan bersedia untuk dimasukkan ke dalam jam-jam tambahan untuk membuat bisnis menjadi tumbuh. Pengusaha mendapatkan kesenangan dari pekerjaan yang mereka jalani bukan hanya sekedar mendapat uang.

10. Bersedia mengambil resiko

Seorang pengusaha sejati tidak mengajukan pertanyaan tentang apakah mereka akan berhasil atau tidak, mereka benar-benar percaya bahwa mereka akan berhasil. Mereka memancarkan keyakinan ini dalam semua aspek kehidupan, pengusaha tidak pernah takut untuk mengambil resiko karena mereka sangat yakin pada akhirnya akan menang.

Komentar Penulis

Sangat sedikit orang yang beruntung untuk dilahirkan dengan semua karakteristik tersebut diatas, tetapi kabar baiknya adalah bahwa semua itu bisa dipelajari, saat ini ada seminar dan buku panduan untuk belajar menjadi pengusaha yang sukses.