Siapa yang wajib menjaga kerukunan di lingkungan masyarakat

Siapa yang wajib menjaga kerukunan di lingkungan masyarakat
SOSIALISASI : Sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2004 tentang penanganan penduduk dampak konflik etnik di Aula Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Rabu (31/7/2019).

beritakalteng.com – SAMPIT – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kotawaringin Timur melaksanakan sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2004 tentang penanganan penduduk dampak konflik etnik. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Rabu (31/7/2019).

Plt Kepala Kesbangpol Kotim Nur Aswan melalui Kabid Kewaspadaan dan Intelkan M Johan Wahyudi mengatakan, sasaran kegiatan ini yakni warga Madura yang ada di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dengan jumlah 50 orang.

“Sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat Kotim dapat bersama-sama menjaga kerukunan dan kedamaian. Apalagi beberapa belas tahun lalu ada kejadiam yang terjadi, yakni bentrok antarsuku,” kat Johan, Rabu (31/7/2019).

Menurut dia, sosialiasi perda ini agar masyarakat tetap menjaga keamanan lingkungan sekitarnya.

“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat dalam menjaga ketertiban. Selain itu pula keamanan di wilayah Bumi Habaring Hurung terutama dalam memelihara kerukunan antarsuku harus terus dipelihara dengan baik,” harapnya.

Selain itu, menjaga kerukunan umat beragama, suku dan ras itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah, polisi dan TNI saja. Tapi tugas semua elemen masyarakat, dan harus bersatu dan bersama-sama menciptakan keamanan. Sebab masalah suku, ras dan agama atau yang disebut dengan SARA ini sangat sensitif.

“Oleh karena itu, kita harus satu kata satu perbuatan untuk menjalin komunikasi dengan siapa saja. Apalagi Kotim ini hidup dari berbagai suku, ras dan agama. Perbedaan tersebut merupakan kekayaan bagi kita sebagai bangsa yang besar,” jelasnya.

Hal ini dimaksudkan agar Bumi Habaring Hurung tetap dalam keadaan kondusif dan aman.

“Yang terpenting lagi adalah masyarakat juga diharapkan agar mengaktifkan pos keamanan lingkungan untuk menjaga lingkungan sekitar,” pintanya.

Menurut Johan, hal ini merupakan tugas dan tanggung jawab bersama. Suasana aman dan nyaman itu dambaan bersama.

“Suasana tidak aman dan nyaman tentunya akan membuat kondisi daerah akan menjadi tidak tentram. Mari kita bersama-sama menciptakan kondisi yang sejuk dan damai di Kotim ini,” pungkasnya. (agg)

Perbedaan dalam berbagai lini kehidupan merupakan suatu hal yang wajar. Oleh sebab itu agar terciptanya kerukunan, dibutuhkan sikap untuk saling menghargai. Salah satu contoh kegiatan yang mencerminkan kerukunan di lingkungan masyarakat adalah dengan saling menghargai sesama dan turut dalam kegiatan kerja bakti.

Kegiatan tersebut dapat menciptakan kerukunan dalam masyarakat. Sebab ketika kerja bakti masyarakat akan saling gotong royong dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Untuk menciptakan kerukunan ada beberapa cara melakukannya. Untuk selengkapnya simak penjelasannya berikut ini.

Arti Kerukunan

Manusia adalah makhluk sosial yang sejatinya tak bisa hidup sendiri dan akan selalu berdampingan serat membutuhkan manusia lain. Dalam realita kehidupan masyarakat ada banyak perbedaan yang dapat ditemukan. Untuk menjaga agar selalu bisa hidup berdampingan maka masyarakat harus menjaga kerukunan.

Kerukunan merupakan sebuah proses sosial yang dilakukan oleh makhluk hidup untuk menciptakan kehidupan bersama meskipun memiliki berbagai perbedaan. Dalam kehidupan sosial, kerukunan merupakan pondasi dasar untuk menciptakan hubungan yang damai. Oleh sebab itu sebagai anggota masyarakat harus bersama-sama menjaga kerukunan tersebut.

Contoh Kerukunan di Masyarakat

Untuk menjalin kerukunan di masyarakat ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga hubungan satu sama lain agar lebih terhubung dengan erat dan menciptakan hubungan yang harmonis, damai dan juga tentram. Contoh kegiatan yang mencerminkan kerukunan di lingkungan masyarakat adalah:

1. Melakukan Kerja Bakti

Kegiatan yang satu ini biasanya dilakukan secara rutin di lingkungan masyarakat. Kerja bakti dilakukan dengan cara gotong royong membersihkan lingkungan sekitar. Dari kegiatan tersebut semua masyarakat akan turut andil dalam kegiatan sehingga dapat meningkatkan kerukunan.

2. Menjenguk Tetangga yang Sakit

Membantu tetangga adalah salah satu bentuk kegiatan yang mencerminkan kerukunan antar masyarakat. Tak melihat suku, rasa tau agama membantu orang lain yang kesusahan adalah sebuah tindakan yang mulia. Hal tersebut bisa diterapkan dengan cara menjenguk tetangga yang sakit.

3. Menghormati Waktu Ibadah Agama Lain

Perbedaan agama yang ada di indonesia cukup beragam. Masing-masing agama memiliki perayaan hari besar dan cara beribadah masing-masing. Sebagai masyarakat sosial yang menjunjung toleransi dan menjaga kerukunan maka sebaiknya hormati setiap kegiatan ibadah yang sedang dilakukan oleh agama lain yang berbeda dengan dirinya.

4. Saling Bertegur Sapa

Hidup ditengah masyarakat dan hampir setiap hari bertemu maka tak ada salahnya untuk saling bertegur sapa. Hal tersebut dapat dilakukan setiap bertemu dengan tetangga atau orang-orang disekitar. Dengan demikian orang yang disapa akan merasa dihargai sehingga dapat terciptanya kerukunan.

5. Melakukan Ibadah Bersama

Menjalankan ibadah bersama-sama bisa menjadi ajang untuk menyambung silaturahmi. Oleh sebab itu ketika beribadah sebaiknya dilakukan bersama di tempat ibadah agama masing-masing. Misalnya untuk umat muslim dengan sholat berjamaah di masjid atau umat kristiani yang melakukan ibadah di gereja dan lain sebagainya.

6. Tidak Mencela Agama Lain

Kerukunan juga akan tercipta apabila masing-masing anggota masyarakat saling menghargai satu sama lain. Terutama jika hidup berdampingan dengan agama yang berbeda, akan sangat disayangkan jika saling mencela. Sebab hal tersebut merupakan perbuatan yang tidak terpuji dan dapat memicu perpecahan.

7. Melayat

Selanjutnya, contoh kegiatan yang mencerminkan kerukunan di lingkungan masyarakat adalah melayat. Ketika ada tetangga yang sedang berduka maka sebagai sesama anggota masyarakat sebaiknya ikut melayat. Hal tersebut dapat mencerminkan rasa turut berbela sungkawa dan kerukunan.

8. Menghadiri Hajatan Milik Tetangga

Berikutnya, perbuatan yang dapat dilakukan untuk mencerminkan kerukunan antar masyarakat adalah dengan menghadiri undangan dari tetangga yang sedang berbahagia. Dengan memenuhi undangan tersebut dapat menjadi ajang untuk menyambung silaturahmi. Selain itu dengan memenuhi undangan juga akan menyenangkan orang yang sudah mengundangnya.

9. Saling Berbagi

Berbagai tidak menjadikan seseorang kekurangan. Oleh sebab itu saling berbagi kepada tetangga adalah perbuatan mulia yang dapat menyambung silaturahmi. Tak perlu memberikan hal mahal, berbagi tersebut dapat dilakukan dengan memberikan makanan atau memberikan oleh-oleh sehabis bepergian

10. Mengikuti Rapat RT

Meningkatkan kerukunan di masyarakat dimulai dari kelompok yang kecil yaitu lingkungan RT. Dengan menjalin kerukunan antar RT maka kehidupan di masyarakat juga menjadi lebih damai. Untuk itu sebagai anggota RT sebaiknya hadiri rapat RT apabila memiliki waktu.

Itulah beberapa contoh kegiatan untuk menjaga kerukunan dalam masyarakat. Contoh kegiatan yang mencerminkan kerukunan di lingkungan masyarakat adalah dengan saling menghargai sesama dan turut dalam kegiatan kerja bakti. Dengan saling menjaga kerukunan maka dapat mencegah terjadinya berbagai masalah sosial.

Siapa yang wajib menjaga kerukunan di lingkungan masyarakat

Vitalis Arnoldus/Pixabay

Rakyat Bali sangat menjunjung tinggi tenggang rasa dan toleransi.

Bobo.id - Indonesia memiliki begitu banyak keragaman. Mulai dari keragaman bahasa, suku, budaya, dan keyakinan.

Keragaman Indonesia ini tertuang pada semboyan negara berupa 'Bhinneka Tunggal Ika' yang berarti 'Berbeda-beda Tapi Tetap Satu Jua'.

Karena perbedaan itulah, masyarakat harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia, seperti nilai yang tertuang pada sila ketiga 'Persatuan Indonesia'.

Salah satu bentuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia adalah sikap menghargai perbedaan, toleransi, dan saling tenggang rasa.

Hal itu akan teman-teman temui pada bahan bacaan Teks 'Masyarakat Bali yang Bersatu#.

Teks ini bisa teman-teman temukan pada Buku Tematik Kelas 5 SD Tema 5 di halaman 118.

Teks ini menceritakan mengenai sikap saling menghargai perbedaan keyakinan pada masyarakat Bali.

Masyarakat di Pulau Bali memiliki keyakinan yang berbeda-beda. Tapi ini tidak menghalangi mereka untuk saling membantu.

Misalnya, ketika umat Hindu merayakan hari besar keagamaan seperti Nyepi dan Galungan, umat yang tidak merayakan akan ikut berjaga-jaga dan memastikan kondisi bisa terkendali dengan baik.

Baca Juga: Hubungan NKRI dengan Semangat Kekeluargaan dan Gotong Royong, Cari Jawaban Kelas 5 SD Tema 5

Saat umat Islam beribadah Salat Jumat dan merayakan hari besar, para tetua adat dan pemuka agama lain akan membantu Umat Islam mempersiapkan tempat dan berjaga-jaga.

Begitu pun dengan umat Kristiani yang akan melakukan ibadah di Hari Minggu dan merayakan hari besar, umat lainnya akan bahu membahu menolong berjaga-jaga, mempersiapkan, dan memastikan umat Kristiani bisa menjalankan ibadahnya dengan lancar.

Hal ini juga berlaku pada semua keyakinan, bahwa semua umat beragama wajib saling bahu membantu membantu umat lainnya.

Contohnya adalah polisi adat Bali yang bernama pecalang yang ikut membantu umat Islam dalam memsiapkan ibadah sholat Jumat dan Sholat Ied saat lebaran.

Hal ini bisa teman-teman baca di halaman 118, ya.

Soal Teks 'Masyarakat Bali yang Bersatu'

Setelah membaca teks 'Masyarakat Bali yang Bersatu' di halaman 118, teman-teman bisa menjawab soal latihan di Buku Tematik halaman 120.

Soal

a. Menurutmu, mengapa para pecalang itu mau menjaga keamanan umat Islam?

Baca Juga: Manfaat Persatuan dan Kesatuan dalam Mengelola Sumber Daya Alam, Cari Jawaban Kelas 5 Tema 5

Jawaban: Karena pecalang mempunyai kewajiban menjaga umat Islam tanpa memandang perbedaan keyakinan.

b. Apakah manfaat yang mereka dapatkan dengan membantu masyarakat Muslim menjalankan ibadah agamanya?

Jawaban:

- Meningkatkan kerukunan antar umat beragama.

- Menciptakan suasana damai dan tentram.

- Mempererat rasa persatuan dan kesatuan Indonesia.

- Menghindari konflik antar masyarakat.

c. Apakah manfaat yang diperoleh masyarakat Muslim di Bali dengan adanya pecalang tersebut?

Jawaban:

Baca Juga: Upaya Apa Saja yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Konflik SARA?

- Dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan nyaman.

- Mempererat tali persaudaraan antar umat beragama.

- Menciptakan keamanan dan ketertiban dalam masyarakat.

- Menciptakan suasana damai antar umat beragama.

Teman-teman bisa membuat peta pikiran mengenai jawaban tersebut, ya!

Nah, itulah pilihan jawaban untuk soal teks 'Masyarakat Bali yang Bersatu'.

Dari teks tersebut, kita wajib mencontoh sikap saling menghargai dan toleransi antar umat beragama seperti yang dilakukan di Bali.

Dengan menjaga sikap saling menghargai dan toleransi, kita akan turut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Itulah pentingnya sikap saling menghargai dan toleransi.

Tonton video ini juga, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News