Siapa saja yang akan mendapat siksa kubur?

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang diberikan petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang (dapat) menyesatkannya. Dan siapa yang (Allah) sesatkan, maka tidak ada yang (dapat) memberikan petunjuk kepadanya. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan (yang berhak untuk disembah) selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad saw adalah hamba dan utusan-Nya.

Seorang muslim haruslah beriman terhadap hal-hal yang ghaib yang telah ditetapkan dalam Syariat Islam yang mulia. Dan tidak ada yang mengetahui perkara ghaib selain Allah SWT. Allah SWT berfirman;

Artinya:

Katakanlah, “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah.” (QS. An-Naml : 65)

Di antara perkara ghaib yang harus diimani oleh seorang muslim adalah tentang adanya siksa kubur. Keberadaan siksa kubur telah ditetapkan di dalam Al- Qur‟nul Karim. Allah SWT berfirman;

Artinya:

“Kepada mereka dinampakkan Neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat), “Masukkanlah fir'aun dan kaumnya ke dalam siksa yang sangat keras.” (QS. Al-Mu‟min : 46)

Berkata  Al-HafizIbnu  Katsir,  ketika  menafsirkan ayat di atas;

“Ayat ini merupakan pokok yang agung dalam pendalilan Ahlus Sunnah tentang (adanya) siksa barzah di alam kubur, yaitu firman Allah SWT, “Kepada mereka dinampakkan Neraka pada pagi dan petang.” (Tafsirul Qur-anul Azhim)

Adanya siksa kubur ditetapkan pula di dalam As- Sunnah   As-Shahihah.   Sebagaimana   diriwayatkan dari Aisyah  ra,  ketika  ia  bertanya  kepada  Rasulullah  saw tentang siksa kubur. Rasulullah saw bersabda;

“Ya, siksa kubur itu benar (adanya).” Aisyah ra berkata, “Tidaklah aku melihat Rasulullah saw melakukan suatu shalat, keculi setelah(nya) beliau berlidung dari siksa kubur.” (HR. Nasa‟i)

Para jama‟ah rahimani wa rahimakumullah …

 

Siksa kubur akan menimpa ruh dan jasad. Hal ini merupakan pendapat Ahlus Sunnah, sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin.   Salah   satu   penyebab   siksa   kubur adalah tidak membersihkan diri atau tidak bertabir ketika buang air kecil dan suka mengadu domba atau suka menyebar fitnah. Nabi saw pernah melalui dua kuburan, lalu bersabda;

“Sesungguhnya kedua penghuni kubur ini sedang disiksa dan keduanya disiksa bukan karena (dosa yang dianggap) besar. Salah satu dari keduanya suka mengadu domba dan yang lainnya tidak bertabir ketika ia buang air kecil.” (HR. Bukhari)

 

Hendaknya seorang muslim senantiasa berlindung dari siksa kubur, dengan cara berdoa setelah tasyahud akhir sebelum salam. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah saw bersabda;

“Apabila seorang di antara kalian bertasyahud, hendaklah ia berlindung kepada Allah dari empat hal (dengan berdoa);

“Ya Allah, aku berlindang kepada-Mu dari siksa Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan dari keburukan fitnah Dajjal.” (HR. Bukhari)

Setiap mayit setelah mengalami fitnah kubur, maka proses selanjutnya nikmat kubur atau siksa kubur. Hal ini dikatakan Ustadz Amir Assoroji dalam kajian akidah takmir Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia (UII) pada Selasa (18/8).

Ustadz Amir menyebut selain firman Allah, terdapat pula beberapa hadits yang mengatakan siksa kubur. Hadits tersebut di antaranya; “Aisyah ra menanyakan mengenai azab kubur, Rasulullah memberi jawaban: iya, azab kubur pasti ada.” (HR. Bukhari dalam Kitab Al-Janaiz)

“Aisyah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah berdoa dalam salatnya, “Ya Allah aku berlindung kepada Mu dari azab kubur,” (HR. Mutafaqun Alaih)

Diriwayatkan oleh Hannad ibnus-Sari dalam kitabnya Az-Zuhdu dari Waki’, dari Al-A’masy, dari Syaqiq, dari Aisyah ra berkata bahwa pernah ada seorang wanita Yahudi masuk menemuinya, lalu wanita Yahudi itu mengatakan, “Kami berlindung kepada Allah dari adzab kubur.” Maka Aisyah ra menanyakan azab kubur itu kepada Rasulullah, dan beliau menjawab: Adzab kubur itu adalah haq atau benar adanya. Demi Allah yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya mereka disiksa di kuburnya sampai binatang-binatang mendengar suara mereka. Aisyah ra mengatakan bahwa tidak sekali-kali ia melihat Rasulullah sesudah selesai dari salatnya, melainkan memohon perlindungan dari azab kubur. (HR. Al-Bukhari)

Ustadz Amir menuturkan perkara azab kubur sangatlah besar, begitu pula bahayanya. Maka Rasulullah pun menyampaikan azab kubur kepada sahabat-sahabatnya dengan berkhutbah. Rasulullah bersabda: “Mohonlah perlindungan kepada Allah dari azab kubur (diulangi sampai 2/3 kali).” Kemudian Rasululah berdo’a: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari azab kubur (sampai 3 kali).” (HR. Al Barra’ bin ‘Azib)

Dalam hadits Ibnu Abbas, Rasulullah pernah melewati dua kuburan. Kemudian beliau bersabda: “Kedua penghuni ini sungguh sedang mendapat azab. Dan tidaklah keduanya diazab karena melakukan dosa besar. Adapun salah satunya karena berbuat namimah (adu domba) dan yang kedua karena tidak membersihkan air kecingnya.” (H.R. Muslim no. 292)

Kata Ustadz Amir, Rasulullah diberi kelebihan dan kemampuan oleh Allah untuk mendengar siksa kubur. Diriwayatkan muslim, Zaid bin Tsabit, ketika Rasulullah ada di kebun Bani Najjar dengan menaiki keledai, secara tiba-tiba keledai itu menyimpang dari jalanan dan lari kencang hingga membuat Rasulullah hampir terjatuh. Setelah diketahui, ternyata tempat tersebut adalah sebuah kuburan yang berisi beberapa orang.

Rasulullah SAW kemudian bertanya kepada salah satu lelaki yang ada di sana, siapakah yang mengenal penghuni kubur tersebut. Lelaki tersebut menjawab bahwa dirinya mengenal mereka. Setelah itu, Rasul kembali bertanya dalam keadaan apa mereka meninggal.

Lelaki tersebut kembali menjawab, jika mereka meninggal pada saat syirik. Kemudian Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya umat tersebut sedang diuji di dalam kuburnya dan jika bukan karena kalian takut menguburkan, sungguh aku berdo’a kepada Allah Swt supaya ia mendengar azab kubur yang aku dengar pada kalian”.

“Adapun kita manusia secara umum tidak dapat mendengar azab kubur sebab dikhawatirkan kita tidak berani menguburkan teman atau saudara ke kuburan,” ungkap Ustadz Amir.

Lebih jauh, Ustadz Amir mengungkapkan selain Rasulullah dan binatang-binatang, terdapat pula beberapa orang yang diberi kesempatan untuk mendengarkan siksa kubur. Katanya, jika ada seseorang yang bercerita mengenai siksa kubur maka yang ia harus memastikan apakah orang tersebut jujur dan terpercaya atau mendusta. “Jika ia orang terpercaya, amanah, misal Sholih atau Sholihah maka bisa saja benar, tapi tentu ini berdasarkan kehendak Allah,” tutur Ustadz Amir.

Di akhir sesi, Ustadz Amir menyatakan orang dapat mendengar atau melihat azab kubur ketika dalam keadaan terjaga maupun bermimpi. Jika bermimpi maka ia yang dalam keadaan tidur namun ruh nya bisa duduk, berdiri, berjalan, berbicara, atau melakukan berbagai hal di alam bawah sadarnya.

“Badan dan ruh nya bisa merasakan siksaan maupun kenikmatan, sementara jasadnya terbaring, kedua matanya terpejam, mulut tertutup dan badannya terdiam. Bahkan terkadang tubuhnya bergerak karena kuatnya pengaruh bawah sadanya,” tutup Ustadz Amir. (SF/RS)

Kepada siapa saja siksa kubur diperuntukkan?

2) Siksa dan nikmat kubur: siksa kubur diperuntukkan bagi orang yang zalim, munafik, kafir, dan musyrik (Q.S. al-An'ām/6:93, Q.S. al- Mu'min/40:46, Q.S. Fu¡¡ilat/41:30, Q.S. al-Ahqāf/46:83-89).

Apakah siksa kubur terus menerus?

Pertama siksa kubur secara terus-menerus, di mana hal ini dijelaskan dalam sebuah dalil, "Pada mereka diperlihatkan neraka pada pagi dan petang," (QS Ghafir 46). Siksa kubur inipun akan terus dilakukan terus menerus sampai hari kiamat. Hal ini juga dijelaskan dalam sejumlah hadist.

Siapa saja yang akan menerima azab siksa di alam kubur jelaskan?

Yaitu siksa kubur bagi sebagian orang yang tidak patuh dan berbuat kejahatan. Dan level maksiatnya masih ringan, maka dia akan dihisab sesuai dengan kejahatannya, lalu diringankan Sebagaimana dia akan disiksa lalu berhenti sementara dan lanjut lagi kelak di akhirat.

Apa yang dapat menyebabkan seseorang mendapat siksa kubur?

Banyak sekali sebab seseorang mendapatkan azab kubur. Sampai-sampai Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan, “Secara global, mereka diazab karena kejahilan mereka tentang Allah, tidak melaksanakan perintah-Nya, dan melanggar larangan-Nya.