Seseorang yang mempunyai kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi ujian

Jakarta -

Seorang utusan dan kekasih Allah SWT, Nabi Muhammad, juga pernah mendapat ujian dari Allah SWT. Namun, ujian yang ditimpakan kepadanya justru dapat dijadikan teladan hidup bagi seluruh umat Muslim.

Nabi Muhammad SAW adalah nabi utusan Allah SWT yang menjadi penutup para Nabi atau kerap kali disebut dengan Khatamul Anbiya. Ia lahir pada 12 Rabiul Awwal tahun Gajah atau 570 Masehi, tepatnya pada hari Senin, di Kota Mekah.

Sejak masa kelahirannya, Nabi Muhammad sudah mendapatkan ujian dari Allah SWT berupa kehilangan orang-orang yang dicintainya.

Ayahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib, meninggal dunia saat Aminah mengandung Nabi Muhammad yang baru berusia 2 bulan. Sebab itu, Nabi Muhammad lahir tanpa didampingi oleh seorang ayah.

Saat ia berusia 5 tahun setelah dipulangkan oleh ibu susuannya, Halimah binti Abu Dzuaib, Nabi Muhammad mulai tinggal bersama dengan sang ibu dan sang kakek.

Setahun setelahnya, kabar duka datang kembali menghampiri Nabi Muhammad. Siti Aminah, sang ibu, harus tutup usia setelah mereka berdua ziarah ke makam Abdullah. Sepeninggal ibunya tersebut, akhirnya pengasuhan Muhammad kecil diserahkan kepada Abdul Muthalib, kakeknya.

Sang kakek dikisahkan memiliki tempat spesial karena Nabi Muhammad SAW menghabiskan masa kecil bersamanya. Namun sayangnya, saat Nabi Muhammad menginjak usia ke-8 tahun, ia harus kembali kehilangan seseorang yang istimewa baginya, sang kakek.

Kesabaran Nabi Muhammad pada Penduduk Thaif

Ujian yang datang pada Nabi Muhammad tidak hanya berhenti dalam kisah kelahirannya. Saat beliau menyebarkan dakwah atas perintah Allah SWT pun masih harus menemui ujian yang sulit.

Dilansir dari laman Universitas Islam Indonesia (UII), dikisahkan bahwa Nabi Muhammad berjalan kaki dari kota Mekkah menuju Thaif untuk berdakwah kepada penduduk Thaif. Perjalanan tersebut memakan waktu berhari-hari sampai akhirnya tiba di Rasulullah tiba.

Kisah selanjutnya klik halaman selanjutnya >>

(rah/lus)

Ilustrasi nabi ulul azmi. Foto: wikipedia

Rasul dan Nabi diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan ajaran tauhid kepada umat manusia. Jumlah nabi dan rasul ada banyak, namun hanya terdapat beberapa nama Nabi dan Rasul yang disebutkan dalam Alquran. Hal ini tertuang dalam Surat Al-Ghafir ayat 78.

وَلَقَدۡ اَرۡسَلۡنَا رُسُلًا مِّنۡ قَبۡلِكَ مِنۡهُمۡ مَّنۡ قَصَصۡنَا عَلَيۡكَ وَمِنۡهُمۡ مَّنۡ لَّمۡ نَقۡصُصۡ عَلَيۡكَؕ وَمَا كَانَ لِرَسُوۡلٍ اَنۡ يَّاۡتِىَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذۡنِ اللّٰه‌ِۚ فَاِذَا جَآءَ اَمۡرُ اللّٰهِ قُضِىَ بِالۡحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الۡمُبۡطِلُوۡنَ

Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

Terdapat 25 Nabi dan Rasul yang wajib diimani oleh setiap Muslim. Lima di antaranya diberikan gelar Ulul Azmi, yaitu para nabi yang memiliki keteguhan hati, ketabahan, dan kesabaran yang tidak terbatas.

Meskipun mendapatkan banyak ujian, mereka tetap teguh dan sabar dalam menyampaikan ajaran tauhid kepada umatnya. Mereka diberikan mukjizat luar biasa oleh Allah SWT. Nama nabi yang mendapat gelar Ulul Azmi adalah Nuh, Isa, Musa, Ibrahim, dan Muhammad SAW.

Ilustrasi mukjizat Nabi Muhammad SAW, Alquran. Foto: freepik

Kisah Lima Nabi Ulul Azmi

Nabi Ibrahim hidup di tengah masyarakat yang menyembah berhala. Kewajiban untuk mengajarkan ajaran tauhid membuat Nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala tersebut.

Tindakannya ini memicu amarah Raja Namrud yang juga menyembah berhala. Nabi Ibrahim akhirnya dihukum dengan cara dibakar.

Namun atas izin Allah SWT, api yang membakar Nabi Ibrahim tidak terasa panas sedikitpun. Nabi Ibrahim pun selamat dari hukuman tersebut.

Nabi Nuh sangat gigih dalam menyebarkan ajaran tauhid. Meskipun begitu, banyak kaumnya yang durhaka dan enggan mengikuti ajaran yang disampaikannya.

Tidak hanya kaumnya, anaknya yang bernama Kan'an pun durhaka kepadanya. Sampai suatu saat Nabi Nuh mendapat mukjizat bisa membuat kapal besar yang akan menyelamatkan ia dan pengikutnya dari banjir bandang.

Sampai akhirnya banjir bandang melanda wilayah tersebut, menghanyutkan anak Nabi Nuh beserta kaumnya yang durhaka. Kemudian Allah SWT menyelamatkan Nabi Nuh dan pengikutnya yang setia dengan kapal besar yang telah dibuat oleh Nabi Nuh.

Ilustrasi kapal Nabi Nuh. Foto: pixabay

Nabi Musa mendapat mukjizat tongkat yang bisa berubah menjadi seekor ular. Pada masa kepemimpinan Raja Firaun, tongkat tersebut mampu membelah laut merah.

Mukjizat ini mampu menyelamatkan Nabi Musa dari kejaran Raja Firaun dan bala tentaranya. Atas kuasa Allah, Firaun dan bala tentaranya tenggelam di laut merah.

Nabi Isa dikenal dengan kisahnya yang bisa menghidupkan burung dari tanah liat. Tak hanya itu, Nabi Isa juga bisa menyembuhkan penyakit parah dan menghidupkan orang yang sudah meninggal.

Nabi Isa merupakan Nabi yang mendapat mukjizat berupa kitab suci Injil. Kitab suci ini diajarkan Nabi Isa kepada pengikutnya.

Nabi Muhammad SAW juga mendapatkan gelar Ulul Azmi. Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Muhammad SAW sehingga dapat membelah bulan menjadi dua.

Nabi Muhammad juga mendapat mukjizat bisa mengeluarkan air di sela-sela jari tanganya. Mukjizat terbesarnya ialah diturunkannya kitab suci Alquran yang hingga kini masih dirasakan umat Islam.


Page 2