Serta apa saja yang menyebabkan harga suatu produk bisa menjadi murah dan mahal ?

Rio merupakan seorang konsultan keuangan yang telah menggeluti dunia tersebut lebih dari 5 tahun. Berbagai kasus telah ia tangani hingga datanglah seorang pria Eksekutif Muda bernama Kevin. Memiliki pendapatan sekitar 45 juta rupiah perbulan, Kevin bisa dibilang mapan secara finansial. Tapi, Anehnya, ia malah menghampiri Rio dengan alasan tidak mempunyai tabungan. Dengan gaji hampir 50 juta perbulan, bagaimana itu bisa terjadi?

Untuk melihat akar permasalahannya, Rio mulai mengaudit laporan keuangan Kevin selama satu bulan terakhir. Ia memperhatikan rincian pengeluaran apa saja yang dikeluarkan seperti biaya transportasi, makan hingga tempat tinggal. Akhirnya, Sang Konsultan pun menemukan masalahnya yakni ‘uang jajan’. Diketahui, Kevin kerap mentraktir teman-teman atau berjumpa klien di kedai kopi mewah.

Misalkan, jika segelas kopi seharga 50 ribu rupiah dalam sehari, berapa uang yang dikeluarkan dalam satu bulan? Belum lagi apabila dia membayarkan makanan dan minuman orang yang ia ajak. Jika dihitung, hasilnya mungkin lebih besar dari pada uang transportasi untuk ke kantor. Oleh karena itu, Rio menganjurkan Kevin untuk mengurangi atau bahkan menghentikan kebiasaan ‘uang jajan’.

Masalahnya, kenapa kopi tersebut bisa mahal? padahal jika Kevin membelinya dalam bentuk sachet harganya tidak akan lebih dari 3 ribu rupiah. Jadi, bisa diasumsikan jika brand produk terkenal sangat mempengaruhi harga jual. Lantas, apa yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi?

Baca Juga: Kenapa Upload Video Promosi Produk di Facebook Adalah Ide Buruk?

Brand Produk Terkenal: Ide

Serta apa saja yang menyebabkan harga suatu produk bisa menjadi murah dan mahal ?

Cara meningkatkan penjualan

Pada tahun 2018, Apple membuat sensasi dengan mengeluarkan iPhone X dengan harga mencapai belasan juta rupiah. Walaupun dibandrol sangat mahal, smartphone yang diinisiasi oleh Steve Jobs tersebut tetap laku di pasaran. Bahkan, ofisial store Apple di Singapura kehabisan stok hanya dalam waktu sekejap. Pesona iPhone sebagai kerajaan teknologi memang tidak terbantahkan lagi.

Apple hanyalah salah satu contoh sebuah brand produk terkenal dapat menjual dengan harga yang mahal. Jika dibandingkan dengan merk smartphone lainnya, harga iPhone x memang terbilang sangat besar. Hal serupa juga terjadi kepada produk lain seperti sepatu yang bisa mencapai harga puluhan juta rupiah. Bahan baku yang langka biasanya disebut sebagai alasan kenapa harga sebuah produk bisa menjulang tinggi.

Luke Grana, pemilik toko fashion Grana, tidak sependapat dengan hal itu. Ketika diwawancarai oleh Huffington Post, ia mengatakan jika sebuah produk bisa dihargai mahal bukan karena bahan baku yang sulit didapat melainkan ide dan kreativitas yang sangat jarang dan langka. Kemudian, faktor dari brand itu sendiri kemudian mengikuti dari belakang dan membuat harga produk terus menerus melonjak naik.

“Sebuah barang yang mewah bisa berharga lebih mahal karena memiliki detail atau produk yang lebih rinci. Brand dari yang meluncurkan produk tersebut juga menjadi faktor tersendiri karena dianggap memiliki reputasi yang besar,” kata Luke Granna.

Keystone Markup

Semakin terkenalnya sebuah brand memang akan berbanding lurus dengan semakin banyaknya pengguna produk tersebut. Oleh karena itu, berapapun harga yang dicantumkan ke sebuah produk, akan tetap dibeli oleh para pecintanya. Kasus ini bisa dilihat seperti contoh iPhone di atas. Walaupun dijual dengan harga belasan juta rupiah, Apple tetap bisa menjual produknya secara laris manis karena memang sudah memiliki pasar sendiri.

Forbes pernah ‘membocorkan’ sebuah rahasia bagaimana sebuah brand bisa mendapatkan profit yang besar, yakni dengan melakukan keystone markup price. Sederhananya, itu merupakan sebuah cara untuk melipatgandakan sebuah harga barang sebelum menuju langsung ke pelanggan. Bahkan, dalam kasus perhiasan atau barang mewah harga bisa naik mencapai 5 kali lipat.

Contohnya, Anda memiliki sebuah produk jam tangan mewah. Produk tersebut tidak langsung dijual kepada konsumen melainkan menuju ke pihak retailer terlebih dahulu. Jadi, misalnya, harga dari produsen Rp. 1 juta bisa meningkat hingga Rp. 2 juta ketika tiba di pihak kedua. Harga tersebut bisa kembali naik apabila dioper kepada pihak ketiga, yakni dropshipper atau reseller. Inilah yang membuat produk bisa naik berkali-kali lipat.

Prestisius

Setiap brand berlomba-lomba untuk memperkenalkan produk mereka ke pangsa pasar yang lebih luas. Mereka ingin menciptakan sebuah produk yang ‘dipuja’ oleh konsumen. Perhatikan, Nike, Channel hingga Adidas, brand-brand tersebut mematok harga yang ‘gila’ di setiap produknya. Kenapa? karena menciptakan sebuah produk yang prestisius atau bergengsi sehingga konsumen sangat bangga ketika menggunakannya.

Jika seorang konsumen sudah sangat menyukai produk tertentu, mereka tidak akan segan mempromosikan produk tersebut secara gratis. Kekuatan ‘word of mouth’ inilah yang membuat tingkat prestisius sebuah produk akan terus bertambah. Layaknya hukum alam, semakin besar brand equity akan membuat harga produk tersebut juga akan meningkat dan konsumen tidak bermasalah dengan mengeluarkan uang lebih untuk membelinya.

Ada beberapa cara agar produk Anda bisa dianggap prestisius, salah satunya adalah dengan membuat produk tersebut secara limited atau terbatas. Sebuah bisnis baju asal kota Yogyakarta, Dreambirds, berhasil menggunakan strategi tersebut. Mereka tidak menjual sebuah baju dengan jumlah yang banyak sehingga konsumen merasa tertantang untuk memiliknya terlebih duluan dibandingkan orang lain.

Sebuah brand produk terkenal tidak dibangun dalam satu malam sebab dibutuhkan konsistensi, kerja keras dan tekad kuat dalam membangun ‘kerajaan’ bisnis.

Baca Juga: Word Of Mouth Gratis, Kenapa Pebisnis Lebih Pilih Iklan Berbayar?

(Visited 4.951 times, 1 visits today)

Pertumbuhan atau perkembangan ekonomi selalu bergantung pada sistem ekonomi dan proses produksi serta konsumsi masyarakat secara luas. Ekonomi dalam suatu negara atau regional akan berkembang dan berputar ketika produksi dan konsumsi mengalami kelancaran dan relevansi yang berimbang dalam kurun waktu tertentu. 

Meski begitu, permintaan dan penawaran adalah faktor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Permintaan pasar terhadap produk-produk yang dihasilkan produsen akan membuat perekonomian menggeliat dan terjadi transaksi di mana uang akan mengalir dari tangan ke tangan. Begitu pula dengan penawaran produk yang dilakukan oleh produsen terhadap pasar dan konsumen. 

Namun, dalam mendorong permintaan ini terdapat faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang faktor-faktor itu, mari simak ulasan berikut ini.

Baca juga: Manajemen Sumber Daya Manusia: 7 Fungsi, tujuan, dan ruang lingkup

Apa itu permintaan dan penawaran?

Serta apa saja yang menyebabkan harga suatu produk bisa menjadi murah dan mahal ?

Model permintaan dan penawaran digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar(Sumber: Pexels)

Relasi produksi dan konsumsi dalam pertumbuhan ekonomi ini dipengaruhi oleh adanya permintaan dan penawaran yang terjadi antara kedua aktor ekonomi, yaitu konsumen dan produsen. Agar roda perekonomian terus berputar di suatu negara, maka pemerintah harus memastikan bahwa setia pelaku usaha terus meningkatkan penawaran mereka dan juga memastikan bahwa geliat permintaan dari konsumen juga bertambah dari waktu ke waktu. 

Berikut ini adalah pengertian dari permintaan dan penawaran,

1. Permintaan (Demand)

Serta apa saja yang menyebabkan harga suatu produk bisa menjadi murah dan mahal ?

Permintaan suatu produk akan naik jika harga produk turun (Sumber: Pexels)

Dilansir Investopedia hukum permintaan menyatakan bahwa jika semua faktor lain tetap sama, semakin tinggi harga suatu barang, semakin sedikit orang yang akan meminta barang itu. Dengan kata lain, semakin tinggi harga, semakin rendah jumlah produk yang diminta.

Jumlah barang yang dibeli konsumen dengan harga lebih tinggi akan turun ketika harga barang naik. Hal ini juga berlaku pada peluang untuk membeli suatu produk, sehingga secara alami seseorang akan menghindari pembelian produk yang akan memaksa mereka untuk melupakan konsumsi pokok mereka jika harga produk tinggi.

Secara umum, permintaan adalah sejumlah produk baik barang atau jasa yang dibeli dengan harga tertentu. Produk ini dalam permintaan ini merepresentasikan kebutuhan manusia. Hukum dasar dari permintaan adalah ketika harga barang naik, maka permintaan terhadap barang tersebut akan turun.

2. Penawaran (Supply)

Serta apa saja yang menyebabkan harga suatu produk bisa menjadi murah dan mahal ?

Penawaran produk tertentu akan naik jika harga barang di pasaran naik (Sumber: Pexels)

Dalam ekonomi, penawaran diartikan sebagai gambaran tentang jumlah total barang atau jasa tertentu yang tersedia untuk konsumen. Penawaran dapat berhubungan dengan jumlah yang tersedia pada harga tertentu atau ketersediaan jumlah barang saat ditampilkan pada grafik. Hukum utama dari penawaran adalah jika harga produk naik, maka produsen akan menaikkan penawaran untuk memberikan peluang yang lebih tinggi demi mencapai keuntungan tertinggi pula.

Baca juga: 5 Cara mudah menentukan niche market

Jenis-jenis permintaan dan penawaran

Serta apa saja yang menyebabkan harga suatu produk bisa menjadi murah dan mahal ?

Permintaan individu terhadap barang tertentu merupakan jenis permintaan paling umum (Sumber: Pexels)

Dalam perkembangannya, permintaan dan penawaran terdiri dari jenis-jenis tertentu untuk dapat mengantisipasi pergerakan harga produk di pasaran. Adapun jenis-jenis tersebut adalah sebagai berikut,

1. Jenis permintaan

Dalam sebuah usaha bisnis, seorang pelaku usaha perlu memahami berbagai jenis permintaan untuk dapat mengantisipasi dengan baik berapa banyak produk yang ia butuhkan. Karakteristik permintaan akan memberikan gambaran tentang seberapa baik industri berkembang dan menawarkan produknya di pasaran. Berikut adalah jenis-jenis permintaan yang dikelompokkan menjadi dua jenis utama,

a). Berdasarkan daya beli konsumen

Adapun jenis-jenis permintaan berdasarkan daya beli konsumen adalah sebagai berikut:

  • Permintaan harga, permintaan harga berkaitan dengan jumlah yang bersedia dibelanjakan konsumen untuk suatu produk pada harga tertentu. Konsumen akan membeli barang berdasarkan persepsi mereka terhadap nilai produk. Produsen menggunakan hal ini untuk menentukan titik harga bagi suatu produk baru yang akan mereka keluarkan di pasar.
  • Permintaan absolut, permintaan absolut terjadi karena konsumen tetap membeli suatu produk meski daya beli mereka rendah. Hal ini terjadi pada barang atau produk-produk kebutuhan pokok di mana konsumen akan terus melakukan pembelian meski dalam kuantitas transaksi yang tidak sering.
  • Permintaan otonom, permintaan otonom juga dikenal sebagai permintaan langsung, di mana konsumen hanya membeli produk akhir dari suatu barang tanpa tergantung pada permintaan terhadap produk lain. Permintaan ini umumnya dilakukan pada produk-produk manufaktur atau pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi.

b). Berdasarkan jumlah permintaan

  • Permintaan individu, permintaan jenis ini dilakukan oleh individu-individu konsumen terhadap suatu produk yang dapat dibeli secara personal. Hal ini dapat dilihat dari produk-produk ritel yang mudah dijumpai di supermarket.
  • Permintaan kelompok, permintaan jenis kelompok dilakukan oleh dua orang atau lebih yang bergabung dalam suatu organisasi atau institusi untuk melakukan pembelian terhadap produk-produk dengan cakupan massal. Permintaan jenis ini dapat dijumpai dari produk manufaktur besar seperti pesawat, kereta api, dan industri perkapalan.

Baca Juga: Memahami perilaku konsumen dan 4 contoh yang mempengaruhi penjualan

2. Jenis Penawaran

Dilansir dari Corporate Finance Institute, jenis penawaran dibedakan menjadi lima jenis utama yang dapat dikelompokkan berdasarkan dua kelompok yaitu perorangan dan pasar. Adapun jenis-jenis penawaran itu adalah sebagai berikut,

a). Berdasarkan penawaran perorangan     

Adapun jenis penawaran berdasarkan perorangan adalah sebagai berikut:

  • Penawaran jangka pendek, penawaran jenis ini menjelaskan bahwa kemampuan pembeli untuk membeli barang dibatasi oleh persedian yang tersedia. Pembeli tidak dapat membeli di luar produk yang tersedia dalam jangka waktu pendek. Jenis penawaran ini dapat dilihat dari produk-produk ritel yang senantiasa tersedia di pasaran dalam jangka waktu pendek.
  • Penawaran jangka panjang, penawaran jenis ini menjelaskan bahwa ada ketersediaan waktu tertentu setiap kali permintaan berubah. Hal ini berarti produsen memiliki kelonggaran untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan permintaan yang datang. Jenis penawaran ini muncul dari produk teknologi seperti ponsel pintar maupun sepeda motor yang interval penyesuaian produknya dilakukan dalam jangka waktu setahun atau lebih.

b). Berdasarkan penawaran pasar

Serta apa saja yang menyebabkan harga suatu produk bisa menjadi murah dan mahal ?

Produksi minyak mentah merupakan salah satu jenis penawaran komposit (Sumber: Pexels)

Adapun jenis penawaran yang bergantung pada pasar antara lain adalah sebagai berikut,

  • Penawaran Bersama (Joint Supply), jenis penawaran joint supply ini bersifat konsekuensial. Di mana sebuah produksi dipengaruhi atau Mempengaruhi penawaran produk lain. Hal ini dapat dimisalkan dari produksi serat sutra untuk benang Mempengaruhi penawaran produk baju berbahan sutra. Hal ini juga berlaku sebaliknya, sehingga harga di pasaran pun akan fluktuatif karena satu produk dipengaruhi keberadaan produk lain.
  • Penawaran Pasar (Market Supply), jenis penawaran pasar berarti seluruh kemauan dan kemampuan semua produsen untuk memasok pasar produk tertentu dalam siklus harian. Hal ini terjadi bila ada tiga produsen barang A dengan pasokan berbeda di pasaran. Jika nantinya harga produk A naik, maka tiap produsen akan menaikkan penawaran mereka dengan berbeda pula. Namun, total pasokan produk A di pasar tetap dihitung sebagai jumlah keseluruhan dari tiga produsen tadi.
  • Penawaran Komposit (Composit Supply), penawaran komposit digunakan untuk menjelaskan penawaran produk yang melayani lebih dari satu tujuan. Contoh dari penawaran ini adalah produksi minyak mentah, di mana produk ini akan menurunkan produk beragam seperti bensin, gas, avtur, aspal, dan lainnya yang memiliki pasarnya masing-masing.

Baca Juga: 6  Manfaat talent mapping bagi perkembangan perusahaan

6 Faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran

Serta apa saja yang menyebabkan harga suatu produk bisa menjadi murah dan mahal ?

Harga barang dan jasa amat berpengaruh terhadap permintaan dan penawaran suatu produk (Sumber: Pexels)

Dilansir The Balance, terdapat enam faktor utama yang Mempengaruhi permintaan dan penawaran. Kelima faktor itu adalah sebagai berikut,

1. Harga barang dan jasa

Harga dari suatu produk barang dan jasa menjadi faktor utama yang Mempengaruhi permintaan dan penawaran. Faktor harga produk yang tinggi tentunya akan membuat permintaan lebih rasional dan berpikir sebelum terjadinya transaksi. Sebaliknya, jika harga suatu produk murah dan terjangkau, umumnya permintaan akan tinggi. Sekalipun kualitas akan menjadi hal berikutnya yang akan dikaji ulang, namun harga tetap menentukan impresi pertama konsumen.

Contoh dari faktor yang Mempengaruhi permintaan ini adalah ketika sebuah produsen alat pembersih rumah menjual sebuah penyedot debu otomatis dengan spesifikasi yang belum ada di pasaran. Alat penyedot debu ini dijual dengan harga tinggi. Permintaan belum tentu akan tinggi hanya karena alat ini memiliki spesifikasi unik, tetapi pasar akan melihat efisiensi produk terhadap transaksi. Di sisi lain , penawaran terhadap produk alat pembersih rumah ini akan meningkat seiring efisiensi dan relevansi harganya di pasaran setelah adanya penyesuaian harga nantinya.

2. Pendapatan

Faktor yang Mempengaruhi permintaan dan penawaran selanjutnya adalah pendapatan. Dalam suatu negara, tingkat pendapatan masyarakat atau calon konsumen amat berpengaruh terhadap permintaan suatu produk di pasaran. Jika pendapatan naik, maka kuantitas permintaan cenderung naik. Sebaliknya, jika pendapatan masyarakat atau penghasilan mereka terhambat maka permintaan akan turun.

Sebagai contoh, di suatu provinsi dengan upah minimum regional sebesar 1,7 juta rupiah per bulan, maka rerata masyarakatnya akan sulit merespons sebuah produk yang harganya bisa satu setengah kali hingga tiga kali lipat dari upah minimal mereka. Meski hal ini mungkin terjadi, tapi permintaan yang ada tidak akan setinggi permintaan di provinsi dengan upah minimum lebih tinggi.

3. Harga barang atau jasa terkait (substitusi dan komplementer)

Keberadaan produk barang atau jasa substitusi (pengganti) atau komplementer (pelengkap) dalam kondisi tertentu akan berpengaruh terhadap permintaan dan penawaran suatu produk. Terlebih ketika terjadi selisih harga antara produk substitusi terhadap produk tertentu dan juga produk komplementernya. Hal ini akan mendorong konsumen untuk lebih rasional dalam memilih produk di pasaran.

Apabila suatu produk mengalami kenaikan sedangkan harga produk substitusinya stabil atau justru turun, maka bisa dipastikan bahwa permintaan pasar terhadap produk tersebut akan turun. Sebaliknya, jika harga produk substitusinya naik, maka kemungkinan besar konsumen akan memilih produk tersebut. 

Contohnya adalah ketika harga sepeda motor mengalami penurunan harga karena pandemi, sedangkan sepeda pancal mengalami peningkatan harga karena kepopulerannya, maka bukan tidak mungkin permintaan terhadap sepeda motor justru akan tinggi dengan rasionalitas nilai investasi yang lebih tinggi pula.

Sedangkan untuk barang komplementer sifatnya adalah pelengkap produk utama. Jika produk komplementer mengalami penurunan harga, maka bisa dipastikan harga produk utama juga akan turun. Hal ini berlaku pula sebaliknya. Misalnya, suku cadang sepeda motor A sudah jarang ditemukan dan harganya amat mahal, maka konsumen akan berpikir untuk tidak membeli lagi sepeda motor merek A.

Baca Juga: 5 Fungsi manajemen sebagai dasar membangun perusahaan

4. Selera atau preferensi

Serta apa saja yang menyebabkan harga suatu produk bisa menjadi murah dan mahal ?

Selera dan preferensi konsumen dapat berpengaruh terhadap permintaan dan penawaran produk tertentu (Sumber: Pexels)

Selera masyarakat sebagai calon konsumen menjadi faktor yang Mempengaruhi permintaan dan penawaran dengan memunculkan ragam preferensi terhadap suatu produk. Selera juga dapat dipengaruhi oleh kebiasaan umum masyarakat dalam menggunakan produk tertentu. Jika selera masyarakat terhadap suatu produk meningkat, maka permintaan terhadap produk tersebut akan ikut meningkat.

Hal ini amat dipengaruhi oleh preferensi masyarakat terhadap tren yang sedang berkembang atau kebiasaan umum yang stagnan. Misalnya, si A baru masuk kuliah dan mendapati bahwa di kalangannya kawan satu kampusnya sedang tren jaket merek E, bahkan ia dapat menjumpai puluhan kawannya memakai jaket merek tersebut. Selera si A akan terbentuk sedemikian rupa dan tertarik dengan jaket merek E. Dengan begitu permintaan jaket merek E meningkat.

5. Ekspektasi konsumen

Serta apa saja yang menyebabkan harga suatu produk bisa menjadi murah dan mahal ?

Ekspektasi konsumen terhadap produk tertentu dapat berpengaruh pada peningkatan permintaan (Sumber: Pexels)

Faktor yang Mempengaruhi permintaan dan penawaran berikutnya adalah harapan konsumen terhadap nilai produk di masa depan. Hal ini berkaitan erat dengan investasi yang diharapkan konsumen terhadap nilai jual produk di masa mendatang. Begitu pula harapan konsumen tentang kemungkinan naiknya harga produk di waktu yang akan datang. Meski terkesan tebak-menebak, namun hal ini amat menentukan permintaan pasar terhadap suatu produk tertentu.

Misalnya, seorang konsumen membeli sebuah jam tangan merek A di tahun 1987. Jam tangan itu ia beli dengan harga cukup tinggi waktu itu dan ia berharap jam tangan itu awet. Tak hanya itu, ia juga berekspektasi bahwa merek dan kualitas jam tangan itu terpercaya sehingga nilai jualnya tinggi di masa depan. 

Setelah tiga puluh tahun berlalu, konsumen tadi menjual jam tangannya dengan status antik dan mendapatkan keuntungan luar biasa dari ekspektasinya tiga puluh tahun silam. Penawaran terhadap produk jam tangan yang turun akan koheren dengan naiknya harga produk saat jumlah barang menjadi sedikit.

6. Jumlah pembeli di pasar

Serta apa saja yang menyebabkan harga suatu produk bisa menjadi murah dan mahal ?

Jumlah konsumen menentukan penawaran produk oleh produsen (Sumber: Pexels)

Faktor yang Mempengaruhi permintaan dan penawaran paling utama adalah kuantitas jumlah calon konsumen. Hal ini bisa diakumulasi dari jumlah penduduk dalam suatu kawasan. Jika kawasan tersebut berpenduduk padat, maka kemungkinan permintaan produk akan tinggi. Sebaliknya, jika suatu kawasan berpenduduk jarang maka permintaan produk juga akan rendah atau bahkan stagnan.

Hal ini misalnya bisa dilihat dari ekspansi produsen-produsen barang elektronik dari Jepang, Korea Selatan, dan China yang membuka pabriknya di Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia yang tinggi menjadi pasar bagi mereka. Pembukaan pabrik di Indonesia juga dapat mengurangi biaya distribusi sekaligus upah tenaga kerja yang kemungkinan besar lebih mahal jika diolah di negara-negara asal mereka.

Keberadaan jumlah penduduk yang banyak akan mendukung tingkat permintaan karena faktor kebutuhan, dan kebiasaan masyarakat. Jumlah pembeli yang melimpah berarti sebuah pasar yang besar pula bagi sebuah produsen barang atau jasa untuk meningkatkan permintaan produk mereka. Adapun penawaran atas produk-produk ini pun akan tinggi seiring persaingan harga yang berlangsung di pasaran.

Dengan memahami faktor-faktor yang Mempengaruhi permintaan ini seorang pelaku ekonomi baik sebagai produsen maupun konsumen dapat mengetahui potensi produk di pasaran. Melalui pemahaman ini, seorang produsen dapat memprediksi kapan produksi barang ditingkatkan dan kapan dikurangi. Sedangkan konsumen juga dapat mengukur kemampuan daya beli dengan kapan mereka harus membeli suatu produk dengan harga yang relevan.

Serta apa saja yang menyebabkan harga suatu produk bisa menjadi murah dan mahal ?

Sumber:

  • Law of Supply & Demand Definition With Examples
  • 5 Determinants of Demand With Examples and Formula The five determinants of demand are price, income
  • Supply - Overview, Supply Elasticity, Law of Supply