“Keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina yang sebenarnya memiliki fungsi untuk menjaga kebersihan dan kesehatan vagina. Keputihan yang normal biasanya berwarna bening sampai putih susu, tidak berbau, dan tidak terasa gatal. Hati-hati bila keputihan disertai gejala lain karena bisa berbahaya. Keputihan tidak normal bisa disebabkan oleh infeksi sampai penyakit yang serius, seperti kanker.” Show
Halodoc, Jakarta - Keputihan merupakan hal yang wajar terjadi pada wanita. Keputihan sendiri merupakan lendir yang dihasilkan dalam leher rahim dan dinding vagina yang berfungsi untuk mencegah infeksi dan menjaga kebersihan vagina. Keputihan yang normal akan ditandai dengan warna bening, bertekstur licin dan sedikit lengket, tidak bau, serta tidak terasa gatal. Namun, jika keputihan muncul disertai dengan gejala-gejala lain, sebaiknya kamu selalu berhati-hati. Kondisi tersebut bisa jadi merupakan tanda keputihan yang berbahaya. Baca juga: Begini Ciri Keputihan yang Normal Tanda Keputihan BerbahayaMengenali tanda-tanda keputihan yang tidak normal penting, karena bisa jadi hal itu merupakan tanda infeksi atau kondisi kesehatan lainnya. Berikut beberapa gejala keputihan yang perlu kamu waspadai:
Rasa gatal yang muncul bersamaan dengan keputihan ini merupakan tanda adanya jamur Candida albicans dalam vagina. Tak hanya rasa gatal, pengidap bahkan akan mengalami pembengkakan pada vagina, kemerahan pada vulva, serta rasa nyeri saat buang air kecil.
Hati-hati, keputihan yang berwarna kuning atau hijau bisa jadi pertanda penyakit pada kelamin, seperti gonore, klamidia, dan trikomoniasis. Selain warna yang berbeda, keputihan akan ditandai dengan tekstur yang lebih encer, nyeri saat buang air kecil, bau pada vagina, pendarahan setelah berhubungan, serta sakit pada perut bagian bawah atau nyeri panggul.
Tanda-tanda tersebut bisa jadi ciri jika kamu tengah mengidap infeksi bakteri. Kondisi ini dikenal dengan sebutan vaginosis bakterialis yang terjadi karena adanya ketidakseimbangan bakteri dalam vagina. Selain keputihan yang keabu-abuan, vaginosis bakterialis ditandai dengan nyeri saat buang air kecil yang disertai dengan rasa gatal pada vagina.
Kedua kondisi tersebut merupakan kondisi yang perlu diwaspadai. Pasalnya, munculnya demam pada tubuh merupakan tanda adanya reaksi perlawanan tubuh terhadap kuman penyebab infeksi. Bila kamu mengalami gejala keputihan ini, sebaiknya segera temui dokter untuk mendapatkan perawatan medis agar komplikasi berbahaya bisa dihindari.
Keputihan yang disertai dengan darah dan terjadi diluar masa menstruasi atau terjadi setelah menopause merupakan ciri keputihan yang berbahaya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi, seperti infeksi, kanker serviks, atau radang panggul. Baca juga: Berikut Jenis Keputihan Berdasarkan Warna Bagaimana Cara Mengatasi Keputihan dengan Tepat?Langkah pengobatan yang dilakukan akan disesuaikan pada penyebab yang mendasari terjadinya keputihan. Untuk menentukan penyebabnya, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan khusus. Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu meringankan gejala keputihan yang dapat kamu lakukan sendiri di rumah, seperti:
Baca juga: Ketahui Cara Mengobati Keputihan yang Berlebihan Bila kamu mengalami tanda-tanda keputihan berbahaya seperti di atas, sebaiknya segera temui dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Bila tidak memungkinkan untuk menemui dokter saat pandemi seperti sekarang ini, kamu bisa membicarakan gejala kesehatan yang kamu khawatirkan pada dokter melalui aplikasi merupakan kondisi saat adanya cairan yang keluar dari Miss V. Dengan keputihan, tubuh akan menjaga kebersihan dan kelembapan Miss V secara alami. Karena ketika keputihan, sel mati dan bakteri pada cairan yang diproduksi oleh kelenjar Miss V dan leher rahim akan ikut keluar. Hal ini akan membuat Miss V tetap terlindungi dari infeksi.Baca juga: Ketahui 6 Tanda Keputihan yang Tidak Normal Keputihan, Kondisi yang Umum Terjadi pada WanitaKeputihan sangat umum terjadi, baik yang normal maupun yang tidak normal. Keputihan biasanya terjadi pada wanita yang telah memasuki masa pubertas, bahkan wanita yang sudah memasuki masa menopause. Namun, jangan khawatir, karena cairan yang tidak normal dapat dikendalikan dengan menjaga Miss V agar tetap bersih dan tidak lembap. Pada ibu hamil, keputihan terjadi karena adanya perubahan hormon saat hamil. Sementara pada wanita usia produktif, keputihan terjadi karena aktivitas yang dilakukan, serta kebersihan area Miss V. Keputihan baru akan berkurang saat wanita memasuki fase menopause. Ketika kamu mengalami cairan keputihan yang mengalami perubahan warna, perubahan tekstur dan perubahan bau, kondisi ini menjadi tanda kalau keputihan yang kamu alami tidak normal. Hal ini dapat terjadi karena infeksi atau adanya kelainan pada organ reproduksi. Begini Ciri Keputihan yang NormalKeputihan yang normal akan terlihat dari cairan yang keluar dari Miss V, cairan tersebut akan memiliki ciri-ciri, seperti:
Banyaknya cairan keputihan akan tergantung pada masing-masing orang. Ibu hamil umumnya akan memiliki cairan yang lebih banyak. Selain ibu hamil, wanita yang aktif secara seksual dan menggunakan alat kontrasepsi seperti spiral juga akan mengalami keputihan yang lebih banyak. Baca juga: Kenali Keputihan yang Normal dan Tidak pada Wanita Hamil Keputihan seperti Ini, Waktunya Periksa ke Dokter Cairan keputihan memang tidak selalu berbahaya, tetapi jika keputihan yang kamu alami sudah memiliki ciri-ciri di bawah ini, kamu sudah waktunya untuk memeriksakan diri ke dokter. Berikut ciri-ciri keputihan yang berbahaya:
Dalam hal ini, dokter akan memberikan perawatan sesuai dengan apa yang menjadi penyebab dari keputihan itu sendiri. Jadi, penanganan keputihan pada masing-masing wanita akan berbeda. Enggak Mau Mengidap Keputihan, Begini Langkah PencegahannyaBeberapa langkah yang dapat kamu lakukan guna mencegah terjadinya keputihan, antara lain:
Baca juga: Inilah 6 Arti Cairan Miss V yang Perlu Diketahui Jika kamu menemukan kendala dalam melakukan pencegahan di atas, Halodoc bisa jadi solusinya! Kamu bisa diskusi langsung dengan dokter ahli melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk,
|