Sebutkan tanggung jawab remaja Kristen terhadap orang tua

Pendidikan agama anak-anak adalah tanggung jawab orang tua (Ul. 11:19; 32:46). Tidak ada kekecualian bagi orang tua yang merasa bahwa mereka terlalu sibuk untuk mengajar.

Bahkan setelah anak-anak menjadi akil balig dan menikah, tanggung jawab orang tua tidak berakhir; mereka juga mempunyai bagian penting dalam mendidik cucu mereka (Ul. 4:9). Sebenarnya, sering kali mereka tinggal serumah.

Pada hakikatnya, seorang ayah Israel bertanggung jawab atas pendidikan anak-anaknya; tetapi para ibu juga memainkan peranan yang amat penting, terutama sampai seorang anak mencapai umur lima tahun. Selama tahun-tahun pertumbuhan itu, sang ibu seharusnya membentuk masa depan anak-anaknya, baik laki-laki maupun perempuan.

Ketika seorang anak laki-laki menjadi cukup besar untuk bekerja dengan ayahnya, maka ayah itu menjadi guru utamanya, meskipun sang ibu terus mengambil bagian dalam tanggung jawab mengajar itu (bdg. Ams. 1:8-9; 6:20). Sang ibu memikul tanggung jawab utama untuk anak-anak perempuannya, serta mengajarkan berbagai keterampilan yang akan mereka butuhkan agar pada waktunya mereka dapat menjadi istri dan ibu yang baik.

Apabila seorang lain, yang bukan ayahnya, harus mengambil tanggung jawab untuk mengajar seorang anak laki-laki, maka orang itu dianggap sebagai "ayah"-nya. Pada generasi-generasi kemudian, seorang yang secara khusus diberi tugas untuk mengajar, disebut "bapak," dan ia menyapa murid-muridnya sebagai "anak-anakku."

Perhatian utama orang tua Yahudi ialah agar anak-anak mereka menjadi mengenal Allah yang hidup. Dalam bahasa Ibrani, kata kerja "mengenal" berarti terlibat secara akrab dengan seseorang. Alkitab menandaskan bahwa rasa hormat atau takut akan TUHAN adalah "permulaan hikmat ... dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian" (Ams. 9:10). Orang tua yang saleh membantu anak-anak mereka untuk mengembangkan pengenalan semacam ini tentang Allah.

Dari awal masa anak-anak, seorang anak laki-laki telah belajar tentang sejarah Israel. Sebagai anak kecil, ia mungkin telah menghafal suatu pernyataan kepercayaan dan mengucapkannya paling sedikit sekali setahun, pada persembahan hulu hasil. Pernyataan kepercayaan itu memperpendek kisah sejarah Israel menjadi bentuk yang sederhana yang mudah untuk dihafal:

Bapaku dahulu seorang Aram, seorang pengembara. Ia pergi ke Mesir dengan sedikit orang saja dan tinggal di sana sebagai orang asing, tetapi di sana ia menjadi suatu bangsa yang besar, kuat dan banyak jumlahnya. Ketika orang Mesir menganiaya dan menindas kami dan menyuruh kami melakukan pekerjaan yang berat, maka kami berseru kepada TUHAN, Allah nenek moyang kami, lalu TUHAN mendengar suara kami dan melihat kesengsaraan dan kesukaran kami dan penindasan terhadap kami. Lalu TUHAN membawa kami keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung, dengan kedahsyatan yang besar dan dengan tanda-tanda serta mukjizat-mukjizat. Ia membawa kami ke tempat ini, dan memberikan kepada kami negeri ini, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Oleh sebab itu, di sini aku membawa hasil pertama dari bumi yang telah Kauberikan kepadaku, ya TUHAN (Ul. 26:5-10).

Demikianlah anak-anak belajar bahwa bangsa Israel telah mengikat suatu perjanjian dengan Allah. Perjanjian ini menempatkan batasan-batasan tertentu pada mereka. Mereka tidak leluasa untuk mencari keinginan mereka sendiri, tetapi mereka mempunyai tanggung jawab terhadap Allah karena Ia telah menebus mereka. Dengan rajin mereka diajarkan garis-garis pedoman yang telah diberikan oleh Allah kepada mereka.

Yesus meringkaskan inti dan tujuan hukum-hukum ini ketika la menyatakan, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi" (Mat. 22:37-40).

Mungkin tidak ada sekolah-sekolah formal pada zaman Perjanjian Lama. Sebagian besar pengetahuan disampaikan di tengah-tengah kesibukan sehari-hari. Pada waktu berbagai kesempatan terbit sepanjang hari, orang tua akan mengajarkan anak-anak mereka.

Seorang anak mungkin bertanya, "Ayah, mengapa batu-batu itu ditimbun di sana? Apakah artinya? (bdg. Yos. 4:21). Maka seorang ayah akan meluangkan waktu untuk menjelaskan latar belakang agama dan arti monumen itu.

Dibutuhkan waktu seumur hidup untuk menyelesaikan pendidikan seorang anak. Keluarga Yahudi mempunyai petunjuk dari Tuhan, "Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu" (Ul. 6:6-7). Frase "mengajarkannya berulang-ulang" berasal dari sebuah kata Ibrani yang biasanya mengacu kepada hal menajamkan sebuah alat atau mengasah sebilah pisau. Apa yang dilakukan batu asah untuk mata pisau, demikian pula dilakukan pendidikan untuk anak itu. Pendidikan mempersiapkan anak-anak untuk menjadi anggota-anggota masyarakat yang berguna dan produktif.

Sebutkan tanggung jawab remaja Kristen terhadap orang tua

Menjadi Remaja Yang Bertanggung Jawab


Oleh Redaksi sudut keluarga | Jum'at, 31 Maret 2017 09:19 WIB | 25.848 Views

Menjalani masa remaja tidak selalu mudah. Banyak remaja yang mengalami stres di sekolah, di rumah, dan dalam berteman. Selain itu, tuntutan agar menjadi yang terbaik bisa sangat membebani mereka. Kabar baiknya, remaja yang mampu bertanggung jawab bisa mendapatkan bantuan di berbagai tempat dengan berbagai cara. Pada dasarnya, remaja yang bertanggung jawab adalah remaja yang mengenal diri sendiri dan mematuhi aturan.

1. Bersikaplah jujur kepada orang lain. Orangtua selalu mengharapkan yang terbaik untuk anaknya. Mereka juga pernah menjadi anak-anak, jadi, mereka pasti mengerti apa yang sedang Anda alami. Dengan bersikap jujur kepada orang tua, Anda akan diberi tahu mana yang baik dan yang buruk. Selain itu, Anda bisa membangun komunikasi yang baik dengan mereka.

  • Anda harus memberitahukan kepada orangtua ke mana dan dengan siapa Anda pergi sebab mereka sangat peduli pada keselamatan Anda.
  • Ceritakan juga suka dan duka yang Anda rasakan. Mereka tentu ingin merayakan momen-momen bahagia bersama Anda dan merasa wajib membantu ketika Anda merasa sedih.
  • Mintalah nasihat dari orangtua. Mereka bisa memberikan saran, berbagi cerita yang menyenangkan, atau memberikan solusi.

2. Jalinlah hubungan yang baik dengan orangtua. Orangtua akan menghargai Anda karena mau menyediakan waktu untuk menceritakan apa yang sedang Anda alami. Ceritakan hal-hal yang Anda anggap penting agar mereka merasa dilibatkan, tetapi tidak perlu terlalu mendetail.
  • Ceritakan kejadian lucu yang Anda alami ketika makan siang atau tentang ujian yang Anda ikuti.
  • Tanyakan pekerjaan, teman-teman, dan rencana mereka. Mendengar sama pentingnya dengan berbicara.
3. Perlakukan orang lain seperti Anda sendiri ingin diperlakukan. Berempati berarti mampu menempatkan diri di posisi orang lain. Empati bertolak belakang dengan bersikap egois. Berempati membantu Anda meningkatkan kesehatan emosional dan membangun persahabatan.
  • Hormati orang lain, walaupun orang ini tidak menghormati Anda. Dengan demikian, ia bisa belajar menghormati orang lain.
  • Jangan marah kepada orang lain. Jagalah perilaku Anda, sekalipun sedang menghadapi kesulitan.
  • Bantulah orang lain sesuai kemampuan. Membantu orang lain bukan berarti harus memberikan sesuatu, tetapi bisa dengan bersikap ringan tangan, mendengarkan, atau memberikan nasihat.
4. Belajarlah dengan tekun. Terlepas dari tingkat kecerdasan seseorang, keberhasilan di sekolah berarti mampu menjadi yang terbaik sesuai kemampuan. Belajar bisa berarti berusaha keras, tetapi usaha ini pada akhirnya akan terbayar oleh pekerjaan, pendidikan, dan wawasan yang Anda miliki.
  • Selesaikan pekerjaan rumah, meskipun Anda belum tahu cara mengerjakannya. Banyak guru yang mau memberikan nilai atas usaha yang sudah dilakukan, sekalipun jawabannya kurang tepat.
  • Pilihlah jurusan/mata pelajaran yang Anda sukai dan belajarlah dengan tekun. Bersekolah bisa menjadi perjalanan yang menyenangkan sambil menambah pengetahuan.
  • Berbicaralah dengan guru Anda sebab ia selalu mengharapkan yang berbaik untuk Anda. Ia senang melihat Anda belajar, bersenang-senang, dan berhasil.

Sumber : http://id.wikihow.com/Menjadi-Remaja-yang-Bertanggung-Jawab


Artikel Lainnya


Page 2

Sebutkan tanggung jawab remaja Kristen terhadap orang tua

Menjadi Remaja Yang Bertanggung Jawab


Oleh Redaksi sudut keluarga | Jum'at, 31 Maret 2017 09:19 WIB | 25.849 Views

Menjalani masa remaja tidak selalu mudah. Banyak remaja yang mengalami stres di sekolah, di rumah, dan dalam berteman. Selain itu, tuntutan agar menjadi yang terbaik bisa sangat membebani mereka. Kabar baiknya, remaja yang mampu bertanggung jawab bisa mendapatkan bantuan di berbagai tempat dengan berbagai cara. Pada dasarnya, remaja yang bertanggung jawab adalah remaja yang mengenal diri sendiri dan mematuhi aturan.

1. Bersikaplah jujur kepada orang lain. Orangtua selalu mengharapkan yang terbaik untuk anaknya. Mereka juga pernah menjadi anak-anak, jadi, mereka pasti mengerti apa yang sedang Anda alami. Dengan bersikap jujur kepada orang tua, Anda akan diberi tahu mana yang baik dan yang buruk. Selain itu, Anda bisa membangun komunikasi yang baik dengan mereka.

  • Anda harus memberitahukan kepada orangtua ke mana dan dengan siapa Anda pergi sebab mereka sangat peduli pada keselamatan Anda.
  • Ceritakan juga suka dan duka yang Anda rasakan. Mereka tentu ingin merayakan momen-momen bahagia bersama Anda dan merasa wajib membantu ketika Anda merasa sedih.
  • Mintalah nasihat dari orangtua. Mereka bisa memberikan saran, berbagi cerita yang menyenangkan, atau memberikan solusi.

2. Jalinlah hubungan yang baik dengan orangtua. Orangtua akan menghargai Anda karena mau menyediakan waktu untuk menceritakan apa yang sedang Anda alami. Ceritakan hal-hal yang Anda anggap penting agar mereka merasa dilibatkan, tetapi tidak perlu terlalu mendetail.
  • Ceritakan kejadian lucu yang Anda alami ketika makan siang atau tentang ujian yang Anda ikuti.
  • Tanyakan pekerjaan, teman-teman, dan rencana mereka. Mendengar sama pentingnya dengan berbicara.
3. Perlakukan orang lain seperti Anda sendiri ingin diperlakukan. Berempati berarti mampu menempatkan diri di posisi orang lain. Empati bertolak belakang dengan bersikap egois. Berempati membantu Anda meningkatkan kesehatan emosional dan membangun persahabatan.
  • Hormati orang lain, walaupun orang ini tidak menghormati Anda. Dengan demikian, ia bisa belajar menghormati orang lain.
  • Jangan marah kepada orang lain. Jagalah perilaku Anda, sekalipun sedang menghadapi kesulitan.
  • Bantulah orang lain sesuai kemampuan. Membantu orang lain bukan berarti harus memberikan sesuatu, tetapi bisa dengan bersikap ringan tangan, mendengarkan, atau memberikan nasihat.
4. Belajarlah dengan tekun. Terlepas dari tingkat kecerdasan seseorang, keberhasilan di sekolah berarti mampu menjadi yang terbaik sesuai kemampuan. Belajar bisa berarti berusaha keras, tetapi usaha ini pada akhirnya akan terbayar oleh pekerjaan, pendidikan, dan wawasan yang Anda miliki.
  • Selesaikan pekerjaan rumah, meskipun Anda belum tahu cara mengerjakannya. Banyak guru yang mau memberikan nilai atas usaha yang sudah dilakukan, sekalipun jawabannya kurang tepat.
  • Pilihlah jurusan/mata pelajaran yang Anda sukai dan belajarlah dengan tekun. Bersekolah bisa menjadi perjalanan yang menyenangkan sambil menambah pengetahuan.
  • Berbicaralah dengan guru Anda sebab ia selalu mengharapkan yang berbaik untuk Anda. Ia senang melihat Anda belajar, bersenang-senang, dan berhasil.

Sumber : http://id.wikihow.com/Menjadi-Remaja-yang-Bertanggung-Jawab


Artikel Update Lainnya


Page 3

Sebutkan tanggung jawab remaja Kristen terhadap orang tua

CARA MENJADI ANAK YANG BAIK


Oleh Redaksi sudut keluarga | Rabu, 07 Juni 2017 10:57 WIB | 27.178 Views

Menjadi anak yang baik tidak selalu mudah, terutama jika Anda punya masalah untuk menjadi baik di rumah dan sekolah. Hal yang paling penting adalah Anda memperlakukan anggota keluarga, guru, dan orang di sekitar Anda dengan baik dan hormat. Menjadi anak yang baik tidak berarti menjadi sempurna, tetapi Anda harus selalu menunjukkan sayang dan pengertian kepada orang lain.

1. Mendengarkan orang tua Anda. Hal terbaik yang bisa dilakukan untuk menjadi anak baik di rumah adalah mendengarkan orang tua Anda. Jika dia meminta bantuan Anda, mengecilkan suara musik, atau ikut mereka makan malam bersama keluarga lainnya, maka Anda harus lakukan itu. Tentu saja jika permintaan mereka tidak masuk akal, maka Anda bisa membicarakan ini dengan mereka, tetapi sebagai aturan dasar, Anda bisa menjadi anak yang baik dengan mendengarkan dan melakukan apa yang mereka kataka pada Anda.

  • Jika kakek nenek Anda atau orang dewasa lain tinggal di rumah Anda juga, Anda harus mendengarkannya juga.
  • Ketika orang tua Anda berbicara pada Anda, pastikan Anda melihat matanya dan mematikan telepon Anda. Buat mereka melihat kalau Anda peduli.
2. Membantu pekerjaan rumah. Jika Anda ingin menjadi anak yang baik, maka Anda harus membantu membersihkan rumah, bukan mengacaukannya. Bersihkan diri Anda sendiri, cuci baju Anda sendiri, dan bantu orang tua Anda melakukan pekerjaan harian seperti membuang sampah, mengajak anjing jalan-jalan, mengelap meja dapur, atau apapun yang bisa meringankan beban mereka. Jika Anda diminta melakukan ini, lakukanlah tanpa mengeluh dan berikan sesuatu yang lebih dari yang diminta.
  • Anda tidak perlu diminta untuk menolong. Anda harus mengamati sekitar dan lihat apa yang bisa dibersihkan atau diperbaiki. Dari tempat cuci piring, sampai piring kotor berserakan, atau apapun yang bisa dikerjakan.
3. Hormati saudara Anda. Cara lain untuk menjadi anak yang baik adalah dengan menjadi baik dengan saudara Anda, entah mereka lebih tua atau lebih muda. Jika Anda lebih tua, Anda harus menjadi panutan buat mereka dan membantu mereka tumbuh dewasa. Jika Anda lebih muda, maka Anda harus menjadi baik pada mereka dan tidak mengejek mereka serta memberikan mereka ruang privasi. Menjadi saudara yang baik adalah bagian penting dari menjadi anak yang baik, Anda harus mencoba bergaul baik dengan saudara Anda sebisa mungkin.
  • Anda juga harus membantu orang tua Anda dengan menghabiskan waktu bersama saudara Anda sehingga orang tua Anda tidak harus selalu menjaganya. Jika saudara Anda sedih, bantu mereka menyelesaikan masalah sehingga orang tua Anda punya waktu untuk diri mereka sendiri.
  • Menghindari pertengkaran dengan saudara akan membantu Anda menjadi anak yang baik karena ini membuat suasana rumah lebih nyaman.
4. Minta maaf jika Anda membuat kesalahan. Menjadi anak yang baik tidak berarti sempurna setiap waktu. Ini berarti jika Anda harus meminta maaf jika membuat kesalahan. Jika Anda ingin menjadi anak yang baik, maka Anda harus belajar untuk mengakui kesalahan Anda dan meminta maaf. Untuk meminta maaf dengan tulus, lihat ke mata orang tua Anda tua atau saudara Anda, lalu berikan mereka permintaan maaf yang tulus untuk menunjukkan kalau Anda merasa bersalah dan tidak akan mengulanginya lagi.
  • Jangan berkata maaf sambil melakukan hal lain. Ambil waktu untuk duduk dengan orang tua Anda dan biarkan mereka tahu kalau Anda merasa bersalah.
5. Buat hidup orang tua Anda lebih mudah. Hal terbaik yang bisa Anda lakukan sebagai anak yang baik adalah membuat hidup orang tua Anda lebih mudah. Hal ini berarti melakukan pekerjaan rumah Anda tanpa disuruh, menjadi lebih patuh saat orang tua Anda kelelahan, membantu menjaga saudara Anda. Kebanyakan orang tua kerepotan dengan tugas orang tua, dan jika Anda berusaha membuat hidup mereka lebih mudah, bukannya menyusahkan, mereka akan sangat mensyukuri itu.
  • Ketika Anda bertambah dewasa, Anda bisa membantu pekerjaan lain seperti belanja, mencuci mobil, atau menyiapkan adik Anda berangkat sekolah.
  • Jika Anda melihat orang tua Anda pulang ke rumah dengan muram, cobalah untuk membantu memasak makan malam atau membantu membelikan makanan.
Sumber : http://id.wikihow.com/Menjadi-Anak-yang-Baik
 


Artikel Update Lainnya


Page 4

Sebutkan tanggung jawab remaja Kristen terhadap orang tua

Cara Menjadi Orang Tua Yang Baik


Oleh Redaksi sudut keluarga | Kamis, 30 Maret 2017 11:05 WIB | 8.526 Views

Menjadi orangtua dapat menjadi salah satu pengalaman hidup yang berharga, tetapi tidak berarti mudah. Berapapun usia anak Anda, pekerjaan Anda tidak pernah selesai. Untuk menjadi orangtua yang baik, Anda butuh untuk mengetahui bagaimana membuat anak Anda merasa dihargai dan dicintai, sembari mengajarkan perbedaan antara hal yang benar dan salah. Pada akhirnya, hal terpenting adalah membentuk lingkungan pengasuhan di mana anak Anda merasa mereka dapat berhasil dan berkembang menjadi individu dewasa yang percaya diri, mandiri, dan perhatian.

1. Berikan cinta dan kasih sayang kepada anak Anda. Terkadang hal terbaik yang dapat Anda berikan kepada anak Anda adalah cinta dan kasih sayang. Sentuhan hangat atau pelukan dapat membuat anak Anda mengetahui bahwa Anda sangat memerhatikan mereka. Jangan pernah mengabaikan pentingnya koneksi fisik ketika bersama dengan anak Anda. Berikut beberapa cara untuk menunjukkan cinta dan kasih sayang.

  • Pelukan hangat, sedikit dorongan, apresiasi, persetujuan atau bahkan senyum dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kesejahteraan anak Anda.
  • Beritahu mereka bahwa Anda mencintai mereka setiap saat, tidak peduli seberapa marahnya Anda terhadap mereka. Berikan lebih banyak pelukan dan ciuman. 
  • Berikan lebih banyak pelukan dan ciuman. Buatlah anak Anda merasa nyaman dengan cinta dan kasih sayang sejak lahir.
  • Cintai mereka apa adanya; jangan memaksa mereka untuk menjadi apa yang Anda inginkan untuk membalas cinta Anda. Biarkan mereka tahu bahwa Anda akan selalu mencintai mereka apapun yang terjadi.
2. Pujilah anak Anda. Memuji anak Anda adalah bagian penting untuk menjadi orangtua yang baik. Anda ingin anak Anda merasa bangga dengan pencapaian mereka dan terhadap diri mereka. Jika Anda tidak memberikan kepercayaan diri yang mereka butuhkan untuk mereka hidup di dunia dengan cara mereka sendiri, maka mereka tidak akan terdorong untuk menjadi mandiri atau berpetualang. Ketika mereka melakukan hal yang baik, biarkanlah mereka mengetahui bahwa Anda memerhatikan dan bahwa Anda bangga terhadap mereka.
  • Buatlah kebiasaan untuk memuji anak Anda minimal 3 kali lipat dari umpan balik negatif. Walaupun penting untuk memberitahu anak Anda ketika mereka membuat kesalahan, penting juga untuk membantu mereka membangun pandangan yang positif terhadap diri mereka.
  • Jika mereka terlalu muda untuk memahaminya, pujilah mereka dengan barang, tepuk tangan, dan cinta. Dorong mereka untuk melakukan segala sesuatu, mulai dari pergi ke toilet hingga memperoleh nilai yang baik dapat membantu mereka menuju hidup yang bahagia dan sukses
3. Hindari untuk membandingkan anak Anda dengan anak lain, terutama saudara kandung. Setiap anak adalah individu yang berbeda dan unik. Rayakan perbedaan mereka dan tanamkan pada setiap anak keinginan untuk meraih minat dan mimpi mereka. Kegagalan dapat membuat Anda merasa rendah diri, perasaan bahwa mereka tidak pernah dapat menjadi baik di mata Anda. Jika Anda ingin membantu mereka untuk meningkatkan perilaku mereka, berbicaralah tentang pencapaian tujuan dengan bahasa mereka, daripada memberitahu mereka untuk berlaku seperti saudara atau tetangga mereka. Ini akan membantu mereka mengembangkan kepercayaan diri dibandingkan perasaan rendah diri.
  • Membandingkan satu anak dengan anak lain dapat membuat anak mengembangkan persaingan dengan saudara kandungnya. Anda ingin mendidik anak Anda untuk mengembangkan hubungan yang saling menyayangi antara anak Anda, bukan persaingan.
  • Hindari sikap pilih kasih. Survei telah menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua memiliki sikap pilih kasih, tetapi sebagian besar anak percaya bahwa mereka adalah anak yang favorit bagi orangtuanya. Jika anak Anda bertengkar, jangan memihak pada satu anak, bersikaplah adil dan netral.
4. Dengarkan anak Anda. Ini merupakan hal yang penting bahwa komunikasi Anda dengan anak Anda berlangsung dua arah. Anda sebaiknya tidak hanya memaksakan peraturan, tetapi dengarkan anak Anda ketika mereka memiliki masalah. Anda harus mampu untuk mengekspresikan ketertarikan anak Anda dan melibatkan diri dalam kehidupan mereka. Anda sebaiknya menciptakan suasana yang dapat membawa anak Anda datang menghampiri Anda dengan permasalahan, baik besar maupun kecil.
  • Anda bahkan dapat mengatur waktu untuk berbicara dengan anak Anda setiap hari. Ini dapat dilakukan sebelum waktu tidur, pada saat sarapan, selama perjalanan pulang sekolah. Perlakukan waktu ini sebagai hal yang sakral dan hindari untuk melihat telepon Anda atau terganggu dengan hal lain.
  • Jika anak Anda berkata bahwa mereka akan memberitahu Anda tentang suatu hal, pastikan Anda menganggapnya serius dan berhenti mengerjakan pekerjaan Anda, atau atur waktu untuk bicara ketika Anda benar-benar dapat mendengar mereka.
5. Luangkan waktu untuk anak Anda. Bagaimanapun juga, berhati-hatilah untuk tidak mengekang mereka. Ini adalah hal yang sangat berbeda antara melindungi seseorang dan mengurung mereka dalam permintaan Anda. Anda ingin mereka merasa bahwa waktu bersama Anda adalah sakral dan khusus tanpa membuat mereka merasa terpaksa untuk menghabiskan waktu bersama Anda.
  • Habiskan waktu bersama dengan setiap anak secara individual. Cobalah untuk membagi waktu dengan adil jika Anda memiliki anak lebih dari satu.
  • Dengarkan dan hargai anak Anda, dan hargai apa yang mereka lakukan dalam kehidupan mereka. Ingatlah, bagaimanapun juga Anda adalah orangtua mereka. Anak butuh batasan. Seorang anak yang dibiarkan bertindak sesuka hati mereka dan dimanja akan berjuang dalam kehidupan masa dewasa ketika mereka harus mematuhi peraturan masyarakat. Anda bukanlah orangtua yang buruk jika Anda tidak mengikuti apa yang diinginkan anak Anda. Anda dapat berkata tidak, tetapi Anda harus memberikan alasan atau menawarkan alternatif lain. “Karena saya mengatakannya” bukanlah alasan yang dapat diterima!
  • Atur waktu untuk pergi ke taman, taman bermain, museum atau perpustakaan berdasarkan minat mereka.
  • Hadiri acara sekolah. Kerjakan pekerjaan rumah bersama dengan mereka. Kunjungi guru pada acara open house untuk memeroleh informasi bagaimana mereka berperilaku di sekolah.
Sumber :http://id.wikihow.com/Menjadi-Orang-Tua-Yang-Baik


Artikel Update Lainnya


Page 5

Oleh Redaksi sudut keluarga | Rabu, 05 April 2017 21:34 WIB | 32.864 Views

Mudah untuk menerima orangtua begitu saja tanpa penghargaan lebih. Kita lupa pengorbanan yang mereka lakukan untuk kita, dan usaha yang diperlukan untuk membesarkan anak yang sehat dan bahagia. Rasa hormat adalah dasar untuk mencintai, dan salah satu cara terbaik untuk menunjukkan pada orangtua bahwa Anda mencintai mereka adalah dengan memperlakukan mereka dengan hormat. Kebiasaan-kebiasaan kecil yang bisa Anda masukkan dalam rutinitas sehari-hari, dan sikap positif dan penuh cinta akan membuat mereka merasa dicintai dan dihormati, dan bangga memiliki Anda sebagai anak.

1. Sadari dan hargai semua hal yang dilakukan orangtua untuk Anda dari hari ke hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun. Sadari waktu yang mereka dedikasikan untuk bersama Anda, dan sukacita yang mereka ekspresikan ketika menghabiskan waktu bersama Anda. Bayangkan seperti apa rasanya bila Anda berada di posisi mereka. Bila Anda adalah ibu atau ayah Anda, bagaimana Anda ingin diperlakukan oleh anak Anda sendiri? Bagaimana rasanya harus mengelola begitu banyak tanggung jawab rumah tangga? Keputusan apa yang akan Anda ambil bila Anda berada di posisi orangtua Anda? Berterima kasih pada mereka untuk hal-hal besar yang mereka lakukan, seperti berjaga sepanjang malam ketika Anda sakit, dan juga hal-hal kecil, seperti membuatkan Anda secangkir teh panas atau membantu Anda memilih gaun untuk acara spesial.

2. Akui dan hormati fakta bahwa mereka telah melalui lebih banyak pengalaman hidup daripada Anda, dan dapat memberi Anda banyak pengetahuan tentang dunia yang Anda tinggali. Meskipun kadang orangtua tampak terlalu ketat atau secara memalukan mereka kuno, misalnya: memaksa Anda untuk menghormati mereka dan juga kerabat yang lebih tua dengan panggilan hormat, Anda harus menghargai fakta bahwa bimbingan mereka pada Anda mencerminkan kebijaksanaan yang mereka dapatkan dari orangtua dan leluhur mereka sendiri. Bimbingan ketat ini adalah bagian penting dari didikan mereka untuk memastikan bahwa Anda tumbuh sebagai orang dewasa yang baik, sopan, produktif, dan penuh hormat.

3. Sudah dimaklumi bahwa kadang orangtua terlihat tidak tahu apa-apa dan Anda mungkin merasa bahwa mereka tidak akan mungkin bisa memahami hal-hal yang saat ini Anda hadapi, tetapi percayalah apa yang saya katakan, mereka benar-benar mengerti beberapa hal yang Anda lalui seperti tekanan teman sebaya, masalah pertemanan, dan banyak hal lain yang harus dihadapi pemuda seusia Anda hanya karena mereka dahulu juga pernah muda. Tetapi "JANGAN PERNAH" takut mendiskusikan masalah yang Anda miliki dengan orangtua. Anda harus memberi tahu mereka bila Anda mempunyai masalah, mereka tidak dapat membantu Anda menghadapi masalah yang tidak mereka ketahui. Merupakan tugas mereka sebagai orang tua untuk membantu Anda melalui segala sesuatu.

4. Ingat bahwa orangtua Anda mencintai Anda lebih daripada apa pun di dunia ini, dan memiliki harapan tinggi mengenai apa yang akan Anda capai karena mereka percaya pada Anda dan ingin melihat Anda pada tempat terbaik ketika Anda dewasa. Sering kali, ketika mereka meminta Anda melakukan sesuatu yang terlihat konyol atau tidak adil, itu karena mereka ingin yang terbaik untuk Anda, dan mereka ingin mengajari Anda pelajaran yang sangat penting dan berharga, bahwa... "Kadang segala sesuatu dalam hidup tidak selalu adil".

5.Ketika Anda merasa orangtua tidak mendengarkan atau menganggap Anda serius, ambil waktu untuk memikirkan tentang apa yang Anda ingin mereka tahu dan diskusikan masalah Anda dengan tenang pada mereka dan pastikan Anda mendengarkan pendapat mereka. Hindari berdebat dengan mereka walaupun kadang mereka tampak tidak adil. Ingat bahwa di atas semuanya, orangtua yang harus membuat keputusan akhir untuk Anda dan tidak tepat bagi Anda untuk mencoba dan mengambil kata akhir. Pendekatan dewasa dari sisi Anda di antaranya sikap tenang dan hormat pada akhir pembicaraan dan terima itu karena mereka orang tua Anda, itu harus menjadi cara Anda. Pada waktunya nanti ini akan menumbuhkan kepercayaan mereka pada Anda, dan akan menunjukkan pada mereka bahwa Anda berada di jalan yang tepat untuk menjadi seseorang yang matang dan kompeten yang akan segera mampu mengambil keputusan bagus sendiri, dan bertanggung jawab pada tindakan Anda. Jangan membalas kata-kata orangtua karena ketika mereka bersikap keras mereka hanya mencoba mengajari Anda tanggung jawab dan hanya ingin yang terbaik untuk Anda.

6. ​Usahakan setiap hari untuk tidak mengeluhkan keharusan patuh pada perintah orangtua. Orangtua membuat banyak pengorbanan untuk Anda, jadi hargai usaha mereka dengan rasa terima kasih, patuh, dan sikap hormat yang positif. Ingat bahwa cara mereka mengajari Anda akan sangat berharga ketika Anda tumbuh lebih dewasa dan menjadi orang tua bagi anak-anak Anda sendiri. Anda akan bisa menyampaikan nilai-nilai keluarga pada anak Anda sendiri yang dahulu diajarkan pada Anda. Ingat ini, apakah Anda ingin anak-anak bersikap pada Anda dengan cara yang sama Anda bersikap di rumah Anda sekarang? Jangan pernah lupa meminta maaf bila Anda berdebat dengan mereka; ingat bahwa mereka juga mempunyai perasaan.

7.Bantu dan ambil tanggung jawab di rumah dengan melakukan pekerjaan rumah tambahan ketika Anda bisa, untuk menunjukkan bahwa Anda ingin mengerjakan bagian Anda dalam hidup keluarga sehari-hari. Bila Anda memiliki saudara yang lebih muda, bantu mereka mengerjakan PR dan tugas sehari-hari, jadi panutan untuk tingkah laku yang baik dan usahakan untuk mendorong mereka supaya patuh pada Anda sama seperti Anda patuh pada orangtua Anda. Ini akan membantu membangun struktur keluarga yang kuat dan penuh cinta untuk seluruh anggota keluarga. 

Sumber : http://id.wikihow.com/Menghormati-Orang-Tua


Page 6

Oleh Redaksi Sudut Keluarga | Rabu, 10 Mei 2017 10:47 WIB | 9.872 Views

Menghormati keluarga Anda dimulai dari bersikap sopan. Hal itu juga berarti belajar untuk tidak sepakat dan saling mendengarkan bahkan di saat merasa kesal. Selain itu, saling menghormati juga dapat berarti sekadar ada untuk satu sama lain dan menunjukkan bahwa Anda peduli.

1. katakan "tolong" dan "terima kasih". Anda tidak akan suka saat seseorang meminta Anda untuk melakukan suatu hal tanpa memintanya dengan baik. Dalam situasi dalam keluarga, mudah untuk melupakan hal itu, dan mengabaikan tata krama. Cobalah selalu mengingat untuk mengatakan "tolong", "terima kasih", juga "permisi" saat waktunya tepat, bahkan kepada anggota keluarga.

2. Jaga nada bicara Anda. Langkah ini sejalan dengan berkata tolong dan terima kasih. Karena tidak ada orang yang suka disuruh-suruh. Penting untuk memperhatikan nada bicara yang Anda gunakan saat berbicara kepada anggota keluarga.

  • Misalnya, daripada menuntut dengan nada yang kasar seperti "Ambilkan aku jus!", Anda bisa berkata, "Tolong, bisakah kamu mengambilkan aku jus?"

3. Bertanggung jawablah jika Anda mengkibatkan keadaan yang berantakan. Satu cara untuk menghormati dan bersikap sopan adalah dengan membereskan keadaan berantakan yang Anda akibatkan. Jika Anda membiarkan orang lain yang membersihkan keadaan tersebut, itu menunjukkan bahwa Anda tidak menghormati waktunya. Simpan mainan dan barang-barang Anda, dan singkirkan baju-baju kotor. Bersihkan kamar mandi setelah Anda menggunakannya, dan lakukan tugas bagian Anda di rumah.

4. Jangan berteriak. Berteriak dapat membuat anak-anak takut, dan itu juga mengajarkan mereka untuk berteriak, dan bukan membicarakan apa yang mengganggu perasaan mereka. Secara serupa, saat Anda berteriak kepada orang dewasa, itu akan menimbulkan sedikit rasa takut, yang akan membuat mereka terdiam, dan berarti mereka tidak akan bisa benar-benar mendengarkan apa yang ingin Anda katakan.

5. Hiburlah ketika seseorang sedang sedih. Jika Anda menyadari terdapat anggota keluarga yang sedang sedih, cobalah untuk menghiburnya. Satu hal yang bisa Anda lakukan adalah sekadar mendengarkan apa yang sedang mengganggu pikirannya dan mencoba membantu dalam hal yang Anda bisa.

6. Belajarlah bahasa cinta anggota keluarga Anda. "Bahasa cinta" merupakan istilah yang Gary Chapman gunakan guna menggambarkan cara orang-orang merasakan cinta. Itu berarti, berbagai macam orang membutuhkan jenis tindakan yang berbeda-beda untuk merasakan cinta dari orang lain. Anda bisa menggunakan situs webnya, 5lovelanguages.com, untuk mengikuti kuis dan memastikan bahasa cinta untuk setiap anggota keluarga Anda.

  • Mengetahui bahasa cinta masing-masing akan membantu Anda mengungkapkan cinta terhadap satu sama lain.
  • Misalnya, salah satu bahasa cinta adalah kata-kata penegasan, yang digunakan ketika seseorang membutuhkan dorongan secara lisan untuk merasa dicintai. Satu bahasa cinta lainnya adalah tindakan jasa, yaitu saat seseorang merasa dicintai jika orang lain melakukan suatu tindakan untuknya.
  • Bahasa cinta ketiga adalah menerima hadiah; hadiah-hadiah kecil menjadikan orang dengan jenis bahasa cinta ini merasa dicintai. Bahasa cinta keempat adalah waktu kebersamaan, yaitu ketika meluangkan waktu bersama membuat seseorang merasa dicintai. Bahasa cinta terakhir adalah sentuhan fisik; cinta ditunjukkan melalui pelukan, ciuman, dan sentuhan kasih sayang.
7. Beri dorongan kepada anak-anak Anda. Anak-anak masih belajar bersikap sopan dan meminta hal-hal dengan penuh hormat. Karena itu, ketika anak Anda memang meminta dengan sopan, pastikan untuk memberi dorongan atas tindakan tersebut
  • Usahakan bersikap spesifik mengenai pujian Anda. Misalnya, saat anak Anda bertanya dengan sopan apakah dia dibolehkan pergi, dan bukan langsung berdiri dan meninggalkan meja, Anda dapat mengatakan, "Terima kasih telah bertanya dengan baik dan menggunakan sopan santunmu".
  • Ingatlah juga untuk memberikan dorongan atas kerja keras yang mereka lakukan, bukan hanya hasilnya. Misalnya, baik anak Anda menang atau kalah dalam pertandingan tenis, Anda dapat berkata bahwa Anda bangga atas dirinya karena telah berusaha keras.
8. Buatlah batasan untuk anak Anda. Batasan adalah hal yang baik bagi anak-anak karena itu akan membantu mereka mengetahui apa yang tidak boleh dilakukan. Anak-anak Anda mungkin pada awalnya tidak akan melihatnya sebagai suatu tanda hormat, namun itu akan membantu mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang positif dan berkontribusi.
  • Rencakan sebelumnya, dan beritahu anak Anda mengenai suatu batasan dengan jelas dan pasti. Berarti, Anda harus sudah mengetahui aturan apa yang akan Anda terapkan sebelum menetapkannya, dan anak Anda perlu mengetahui bahwa dia tidak memiliki ruang gerak. Misalnya, gunakan pernyataan daripada pertanyaan: katakan "Tolong bersihkan kamarmu sebelum keluar rumah", dan bukan "Bisakah kamu bersihkan kamarmu sebelum keluar rumah?". Itu bukan berarti Anda harus memakai nada yang keras; bahkan nada yang netral lebih baik karena itu tidak akan membuat anak Anda takut.
  • Jangan takut menggunakan humor guna mendorong kerjasama. Anak-anak menyukai suara yang konyol dan lelucon, jadi cobalah buat tarian garpu saat ingin menyuruhnya makan atau buat sikat gigi berbicara kepadanya.
9. Pelajari dan ajarkan strategi menghadapi masalah. Saat Anda tidak memperoleh apa yang Anda inginkan, Anda harus belajar menghadapinya tanpa berteriak. Misalnya, Anda bisa menggunakan teknik tertentu untuk menenangkan diri, seperti mendengarkan CD meditasi. Sebagai pilihan lain, Anda bisa menggunakan cara yang kreatif untuk mengekspresikan diri Anda, seperti menggambar, mewarnai, atau melukis.
  • Untuk anak-anak Anda, Anda juga bisa membantu mereka membicarakan perasaan. Satu cara untuk melakukannya adalah menggunakan gambar, seperti hasil cetak gambar wajah dengan berbagai emosi. Mintalah anak tersebut menunjuk apa yang mereka rasakan, lalu mintalah mereka membicarakan bagaimana gambar itu berkaitan dengan situasinya. Anda bisa mengajukan pertanyaan seperti, "Apa yang kamu rasakan saat ini? Bisakah kamu menunjuk wajah yang menunjukkan perasaanmu? Apa yang membuat kamu merasa seperti itu.
Sumber : http://id.wikihow.com/Menghormati-Keluarga-Anda


Page 7

Sebutkan tanggung jawab remaja Kristen terhadap orang tua

Berkemah Dengan Keluarga


Oleh redaksi/wikihow | Jum'at, 17 Maret 2017 17:41 WIB | 6.041 Views

Berkemah adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan. Kegiatan ini umumnya dilakukan untuk beristirahat dari ramainya perkotaan, atau dari keramaian secara umum, untuk menikmati keindahan alam. Berkemah biasanya dilakukan dengan menginap di lokasi perkemahan, dengan menggunakan tenda, di bangunan primitif, atau tanpa atap sama sekali.   Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemah (kata benda) adalah tempat tinggal darurat, biasanya berupa tenda yang ujungnya hampir menyentuh tanah dibuat dari kain terpal dan sebagainya. perkemahan (kata benda) 1 hal berkemah; 2 himpunan kemah (pramuka, pasukan, dsb); tempat berkemah.   Berkemah sebagai aktivitas rekreasi mulai populer pada awal abad ke-20. Kegiatan ini juga umumnya disertai dengan kegiatan rekreasi luar ruangan lainnya, seperti mendaki gunung, berenang, memancing, dan bersepeda gunung.   Para penduduk di perkotaan saat ini, banyak yang memilih aktivitas berkemah dengan keluarga sebagai alternatif rekreasi. Banyak juga pengelola lahan yang menyediakan areal perkemahan untuk digunakan para keluarga yang hendak berekreasi di alam.   Bagi keluarga yang hendak berekreasi dengan memilih kegiatan berkemah, hendaknya mempersiapkan segala sesuatunya, agar kegiatan berkemah itu berlangsung aman, tenteram dan penuh kesan. Berikut beberapa persiapan yang bisa dilakukan ayah, ibu dan anak sebelum pergi berkemah.

1. Bawalah survival kit (kotak berisi peralatan-peralatan yang digunakan untuk bertahan hidup di alam). Peralatan-peralatan tersebut dapat membantu menunjukan arah yang tepat ke tempat berkemah. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan peralatan-peralatan tersebut dalam keadaan darurat.

  • Bawalah lampu senter atau lentera elektrik. Anda pasti memerlukan barang-barang tersebut, terutama jika Anda berencana mendaki gunung di malam hari atau jika Anda tiba-tiba harus buang air di tengah malam. Pastikan Anda membawa baterai yang tepat untuk menghidupkan senter dan lentera Anda.
  • Letakkan korek api di dalam kantung plastik atau bawalah pemantik api dan cairan isiannya. Meskipun Anda memiliki senter dan lentera sebagai media cahaya, Anda tetap membutuhkan api untuk memasak, terutama jika tidak terdapat peralatan untuk membuat api unggun di area perkemahan tersebut. Pastikan Anda juga membawa beberapa lembar kertas koran untuk membantu menyalakan api.
     
  • Bawalah peta area perkemahan yang akan Anda tempati. Anda tentunya perlu tahu cara untuk kembali ke kemah Anda jika Anda tersesat dan tidak membawa telepon genggam Anda. Ada baiknya Anda juga membawa kompas. Bidikkan kompas ke arah titik tujuan Anda, kemudian ikuti arah jarumnya.
     
  • Bawalah kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Saat berada di alam bebas dan mengalami luka, sangat penting bagi Anda untuk membersihkan dan mengobati luka tersebut. Seperti yang dikatakan dalam semboyan Pramuka: “Selalu siap sedia!” Persiapkan alat-alat tersebut agar saat terjadi luka, Anda dapat segera menanganinya.
2. Bawalah barang-barang pribadi yang penting. Meskipun Anda berencana untuk benar-benar kembali ke alam, Anda tetap saja perlu membawa barang-barang pribadi dasar seperti alat-alat mandi.
  • Bawalah sikat gigi, sabun, handuk, dan tisu toilet. Anda tetap akan (dan harus) menggosok gigi, mandi, dan menggunakan kamar mandi, meskipun mungkin tidak tersedia kamar mandi umum di area perkemahan yang Anda tempati.
     
  • Bawalah pakaian secukupnya. Pastikan bahwa pakaian yang Anda bawa cocok dengan wilayah dan cuaca di tempat Anda berkemah. Sepatu bot, sweter (dan jaket), kaus, serta celana jin yang sudah belel lebih cocok untuk dibawa daripada Anda harus membawa celana jin yang masih bagus, sepatu kets, dan kaus polo. Jika Anda berencana untuk berkemah dalam cuaca dingin atau hujan, pastikan Anda mengenakan pakaian yang tebal dan tahan air.
     
  • Selalu ingat untuk membawa obat-obatan serta inhaller untuk penyakit asma. Bawalah obat alergi seperti EpiPen atau obat alergi lainnya jika Anda memiliki alergi. Untuk para perempuan, pastikan Anda membawa produk-produk kewanitaan.
     
  • Bawalah pisau lipat. Pisau lipat berguna untuk melakukan hal-hal kecil yang penting seperti membuka kaleng makanan atau membuat tanda di pohon saat mendaki gunung. Sebagai saran, belilah pisau Swiss army. Pisau ini sangat dapat diandalkan dan memiliki banyak fungsi, serta memiliki jenis alat-alat khusus seperti pembuka tutup botol dan gunting.
     
  • Simpan barang-barang bawaan Anda dalam tas ransel atau duffle bag yang besar (tas semacam ransel berbentuk seperti silinder). Tas-tas semacam ini lebih mudah dibawa daripada koper.
3. Bawalah perlengkapan tenda. Jika Anda berniat untuk berkemah dan tidak menyewa pondok untuk beristirahat, tentunya perlengkapan tenda adalah barang yang wajib Anda bawa.
  • Bawalah tenda dan juga palu kecil untuk mematok tenda ke tanah. Jika Anda berencana untuk berkemah di musim hujan, pastikan Anda membawa kain terpal dan melapisi bagian luar tenda dengan kain tersebut untuk melindungi dari kebocoran.
     
  • Bawalah cukup banyak selimut. Meskipun Anda berkemah di musim panas, pada malam hari cuaca bisa tiba-tiba menjadi sangat dingin. Cobalah alasi bagian dalam tenda Anda dengan selimut. Dengan begini, alas tenda akan menjadi lebih empuk dan Anda dapat tidur dengan lebih nyaman.
  • Bawalah kantung tidur (sleeping bag) dan bantal. Meskipun tidak diwajibkan untuk dibawa, namun kantung tidur tersebut dapat menjaga Anda agar tetap hangat di malam hari. Bantal yang dibawa juga dapat membuat Anda beristirahat dengan lebih nyaman karena kepala Anda dapat bersandar pada permukaan yang lebih empuk.
  • Jika tidak tersedia bangku dan meja piknik di area perkemahan yang Anda tempati, bawalah kursi dan meja lipat.

4. Bawalah makanan. Pastikan Anda memeriksa peraturan terkait cara menyimpan makanan di area perkemahan yang Anda tempati. Hal ini untuk menghindari datangnya hewan-hewan liar yang tertarik dengan makanan yang Anda bawa.[4]
  • Botol minum sangat cocok untuk dibawa, terutama saat Anda mendaki gunung. Jika Anda berencana untuk banyak melakukan kegiatan fisik yang menguras tenaga, pastikan Anda tidak sampai kekurangan cairan tubuh, terutama di saat cuaca sedang panas. Bawalah juga boks botol atau kaleng minuman untuk menjaga suhu minuman tetap dingin dan segar.
  • Saat berkemah, bawalah makanan-makanan yang dapat dengan mudah dimasak di atas api. Makanan-makanan tersebut mencakup telur, sayuran, dan irisan daging (biasanya dijual dalam bungkus kedap udara).
  • Bawa juga makanan-makanan yang tahan lama (seperti makanan kalengan). Saat berkemah, ada kemungkinan Anda tidak akan memasak untuk setiap jam makan (sarapan, makan siang, dan makan malam). Selain itu, tentu saja Anda tidak ingin membawa makanan yang mudah busuk saat berkemah di cuaca panas. Pastikan Anda juga membawa resep masakan yang ingin Anda coba.
  • Kemas bahan makanan yang mudah busuk (seperti sayuran) di dalam kantung plastik kedap udara agar bahan makanan tersebut awet. Untuk makanan yang mudah pecah atau hancur (seperti telur), alasi kantung plastik dengan handuk kertas terlebih dahulu.

5. Bawalah alat masak yang tepat. Beberapa area perkemahan tidak memiliki cincin api dan penggunaan kompor tidak diperbolehkan. Oleh karena itu, bersiaplah untuk memasak dengan menggunakan api terbuka.
  • Pisau khusus memotong makanan akan sangat berguna untuk dibawa. Pisau lipat, meskipun sama-sama berguna dan dapat digunakan untuk memotong, kurang tepat untuk digunakan saat memotong daging atau mencincang sayuran.
  • Bawalah panci dan wajan untuk memasak. Panci dan wajan khusus berkemah tidak hanya mudah dibawa, tetapi juga didesain khusus untuk memasak dengan menggunakan api terbuka (semisal, panci berbahan stainless steel (baja anti karat) dengan bagian bawah yang didesain khusus agar dapat menyebarkan panas dengan merata).
  • Bawalah peralatan makan. Penting untuk membawa alat-alat makan seperti cangkir, piring, garpu, dan sendok. Selain itu, Anda juga dapat membawa peralatan memanggang seperti penjepit atau juga spatula untuk memasak makanan yang panas.
  • Jika diperbolehkan di area perkemahan Anda, bawalah alat pemanggang, arang, dan beberapa botol bir (atau minuman ringan). Membuat pesta barbeku saat cuaca panas dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan, terutama jika saat berkemah Anda tidak ingin banyak melakukan kegiatan yang berat dan lebih ingin bersantai.

(artikel referensi : http://id.wikihow.com/Berkemah) 
 

Artikel Update Lainnya


Page 8

Sebutkan tanggung jawab remaja Kristen terhadap orang tua

pembentukan karakter dilingkungan keluarga


Oleh lety Suharti | Senin, 23 Oktober 2017 17:54 WIB | 44.356 Views

Sebutkan tanggung jawab remaja Kristen terhadap orang tua
Anak adalah mutiara kehidupan yang diamanahkan oleh Allah kepada orangtua. Kehadirannya senantiasa memberi arti untuk menggores kanvas kehidupan mendatang. Sejatinya, anak adalah pemilik masa depan. Setiap anak yang dilahirkan dianungerahi oleh Allah SWT berupa sifat fitrah (suci), maka orangtua dan lingkungan keluarga mempuyai peran sentral dan bertanggung jawab penuh dalam penentukan masa depan anak. Hal itu sangat beralasan karena kualitas sumber daya manusia di muka bumi ini sangat ditentukan oleh faktor pendidikan dasar yang diberikan oleh orangtuanya. Sebagai pengembang amanah, orangtua bertanggung jawab untuk membentuk kepribadian anak sejak masa pertumbuhannya, sebagaimana dilukiskan oleh Rasullulah SWA ”Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Orangtuanyalah yang menentukan anak itu akan dijadikan orang Yahudi, Nasrani atau Majusi”. (Hr Bukhari). Tanggung jawab orangtua tidak hanya sebatas pemenuhan pada kebutuhan materi, tetapi juga mencakup seluruh aspek kehidupan termasuk pembentukan karakter anak sejak masa pertumbuhan. Anak-anak yang diasuh secara baik dan dibekeli dengan pendidikan yang memadai termasuk pembentukan karakter yang baik diharapkan akan menjadi anak yang baik (shalih/shalihah).

Pembentukan karakter dilingkungan keluarga yang dapat dilakukan oleh orangtua dengan cara
1. 
Keteladanan

Peran orangtua dalam pembentukan karakter anak sejak dini sangat penting bagi kehidupannya kelak. Dan keteladanan mempuyai pengaruh yang lebih besar bagi anak daripada nasehat dan ucapan. Seorang anak membutuhkan teladan yang baik, dan dia mengambil teladan dari orangtuanya. Karenanya dia mempuyai kecenderungan untuk meniru perilaku orang yang disukai, serta berusaha tampil seperti orang yang disukai. Dalam pembentukan dan pengembangan karakter anak, sebaiknya menggunakan pendekatan agama karena setiap agama berujung pada pembentukan karakter yang baik. Caontoh, seorang anak akan sukar melakukan shol at apa bila orangtuanyahanya hanya menyuruh saja anaknya untuk melakukan sholat, tanpa orangtuanya melakukan sholat, tetapi akan lebih mudah apa bila orangtuanya yang terlebih dahulu memberikan keteladanan itu.

2. Konsisten

Lingkungan keluarga sangat mempengaruhi pembentukan karakter anak, anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orangtuanya dan anggota keluarga lainnya, seperti perkataan, perbuatan dan sikap yang selalu orangtua lakukan. Untuk  membentuk karakter anak diperlukan perkataan, perbuatan dan sikap  yang konsisten dilakukan dilingkungan keluarganya, jaganlah sekali-kali orangtua yang menerapkan pola asuh yang berbeda antara ayah dan ibu sehingga membuat anak kebinggungan, buatlah kesepakatan antara ayah dan ibu bagaimana pola asuh yang tepat sesuai dengan usia anak, sehingga anak akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. Pembentukan karakter diperlukan konsisten perkataandan, perbuatan dan sikap yang diterapkan pada anak, dengan cara mendengar, melihat perbuatan, perkataan dan sikap yang konsisten dilakukan oleh ayah dan ibu akan terbentuk karakter yang baik bagi anak. Contoh  kecil yang konsisten dilakukan  apabila anggota keluarga untuk masuk/pergi dari rumah untuk mengucapkan salam terlebih dahulu.

3. Pembiasaan

Anak adalah peniru ulung apa yang dilihat didengar dan dirasakan  akan cepat ditiru. Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama dalam membentuk karakter anak. Dalam keluargalah pertama kali anak akan dibentuk karakternya. Pembiasaan berbuatan, perkataan dan sikap yang baik perlu diulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan, dengan terbiasanya berbuat, berkata dan besikap yang baik akan menjadikan karakter yang baik pula bagi anak. Contoh pembiasaan bersikap santun dan sopan terhadap orangtua serta orang yang dituakan. Seperti membiasakan berbicara dengan orangtua, jangan sampai volume suara anak lebih tinggi dari volume suara ibu atau ayahnya.

3. Komunikasi

Komunikasi akan efektif apabila penyampaian pesan dapat dipahami oleh penerima pesan dengan nyaman. Cara membangun komunikasi efektif dengan anak

Sebutkan tanggung jawab remaja Kristen terhadap orang tua
        Memberikesempatan pada anak agar bicara lebih banyak


Sebutkan tanggung jawab remaja Kristen terhadap orang tua
        Mendengar aktif
Sebutkan tanggung jawab remaja Kristen terhadap orang tua
        Berkomunikasi dengan posisi tubuh sejajar dengan anak dan kontrol mata
Sebutkan tanggung jawab remaja Kristen terhadap orang tua
        Berbicara dengan jelas dan singkat agar anak mengerti
Sebutkan tanggung jawab remaja Kristen terhadap orang tua
        Gunakan bahasa (kata-kata ) yang positip
Sebutkan tanggung jawab remaja Kristen terhadap orang tua
        Mereflesikan/memantulkan  perasaan dan arti yang disampaikan
Sebutkan tanggung jawab remaja Kristen terhadap orang tua
        Memperhatikan bahasa tubuh anak Dalam lingkungan keluarga komunikasi yang harmonis dapat menumbuhkan karakter anak yang baik, banyak masalah yang terjadi dengan anak karena komunikasi yang salah/ diskomunikasi. Ciptakanlah lingkungan keluarga yang nyaman, tenang sehingga anak dapat merangsang anak utuk dapat bekomunikasi yang efektif degan orang tua dan anggota  keluarga lainnya

4. Disiplin

Salah satu pondasi yang dibutuhkan semua orang utuk meraih sukses adalah kedisiplinan. Peran orangtua dilingkungan keluarga sangat berperan sekali untuk menumbuhkan kedisiplinan, membiasakan kedisiplinan dari segala hal membuat seseorang belajar bekerja secara terencana, hingga semua kewajiban yang menjadi tugas utamanya dapat terselesaikan dengan tuntas. Kedisplinan dilingkungan keluarga ditanamkan sejak usia dini tanpa adanya kekerasan yang diterapkan pada anak, kedisplinan dapat diterapkan dengan adanya kesepaktan antara anak dengan orangtua, sehingga anak melakukan segala hal tanpa merasa beban dan menjadikan tanggng jawabnya. Contoh kedisiplinan yang dapat dilakukan oleh anak misalnya belajar membereskan tempat tidur, membereskan bekas bermain, gosok gigi sehari dua kali pagi dan sebelum tidur, sholat tepat pada waktunya dsb.

5. Tanpa kekerasan

Bentulah karakter yang baik terhadap anak tanpa  dengan kekerasan, pepatah mengkatakan buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya. Maka itu berhati-hati dalam bersikat terutama bila didepan anak.

Sebutkan tanggung jawab remaja Kristen terhadap orang tua
        Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki


Sebutkan tanggung jawab remaja Kristen terhadap orang tua
        Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
Sebutkan tanggung jawab remaja Kristen terhadap orang tua
        Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri
Sebutkan tanggung jawab remaja Kristen terhadap orang tua
        Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri
Sebutkan tanggung jawab remaja Kristen terhadap orang tua
        Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
Sebutkan tanggung jawab remaja Kristen terhadap orang tua
        Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
Sebutkan tanggung jawab remaja Kristen terhadap orang tua
        Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan
Sebutkan tanggung jawab remaja Kristen terhadap orang tua
        Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam  hidupnya.  


Artikel Lainnya