Sebutkan operasi militer yang digunakan untuk menumpas pemberontakan Andi Azis

Daftar Isi:

  • Kapten Andi Azis adalah bekas Letnan Adjudan dari walinegara "Negara Indonesia Timur". Ia bersama-sama satu kompi pasukan KNIL pada tanggal 30 Maret yang lalu menggabungkan diri ke dalam Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS). Upacara peresmiannya telah dilakukan oleh Letnan Kolonel A.J. Mokoginta, Komandan Territorium Indonesia Timur.Jiwa kesadaran nasional tidak sanggup mereka pertahankan, karena beberapa saat setelah peresmian tersebut Andi Azis dan pasukannya telah melanggar sumpahnya sebagai anggota APRIS dan kembali diperalat Belanda guna mengacaukan keadaan.Andi Azis mulai menggerakkan pasukannya untuk menyerang dan menembaki asrama-asrama TNI di Makassar. Sasaran utamanya ialah asrama CPM di Klapperlaan hingga terjadi pertempuran. Meskipun menghadapi keunggulan jumlah, pihak CPM membalas serangan itu.
  • 12 hlm.; 13x18 cm

Pemberontakan Andi Azis merupakan upaya perlawanan yang dilakukan oleh Andi Azis, yakni seorang mantan perwira KNIL. Kala itu, ia berusaha untuk mempertahankan keberadaan Negara Indonesia Timur (NIT) karena enggan bergabung dengan NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara umum, tujuan ini bertujuan untuk mempertahankan NIT. Dalam aksinya, Andi Azis tidak bergerak sendiri, tetapi dibantu juga oleh Sultan Hamid II (dalang pemberontakan APRA) dan Belanda. Dalam memberantas pemberontakan ini, Pemerintah Indonesia melakukan beberapa upaya, yaitu Pada 8 April 1950, Pemerintah Indonesia memberikan ultimatum yang isinya memerintahkan Andi Azis untuk segera melaporkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya ke Jakarta dalam waktu 4 x 24 jam dan Andi Azis diperintahkan untuk menarik semua pasukannya dan menyerahkan semua senjata, serta membebaskan para tawanan. Ternyata semua ultimatum  tidak dipenuhi oleh Andi Azis. Untuk itu, Pemerintah Indonesia pun mengirim pasukan TNI di bawah pimpinan Kolonel Alex Kawilarang. Pertempuran pun terjadi pada tanggal 26 April 1950.  Dalam waktu singkat, pemberontakan ini berhasil ditumpas oleh TNI di bawah pimpinan Kolonel Alex Kawilarang. Andi Azis pun ditangkap dan diadili di Yogyakarta. Nah, ternyata Quipperian, setelah diusut, pemberontakan ini didalangi oleh Dr. Soumokil, yakni dalang Pemberontakan RMS.


Dengan demikian Alasan pemerintah mengadakan operasi militer terhadap pemberontakan Andi Aziz adalah ultimatum pemerintah tidak dipenuhi oleh Andi Azis.

Sebutkan operasi militer yang digunakan untuk menumpas pemberontakan Andi Azis

Pemerintah RIS segera bertindak mengatasi pemberontakan yang dilakukan kelompok Andi Aziz. Pada 8 April 1950 pemerintah Indonesia mengeluarkan perintah bahwa dalam waktu 4 x 24 jam Andi Aziz harus melaporkan diri kepada pemerintah RIS. Pada saat bersamaan pemerintah Indonesia mengirim pasukan untuk melakukan operasi militer di Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh Kolonel Alexander Evert Kawilarang.

Dengan demikian upaya pemerintah menumpas pemberontakan Andi Azis adalah dengan pengiriman pasukan militer dibawah komando Kolonel A.E. Kawilarang.

Minggu, 14 Agustus 2022 - 04:00 WIB

Pemberontakan Andi Azis dipicu ketidakpuasan atas dibubarkannya RIS, Foto/IKPNI

JAKARTA - Pemberontakan Andi Azis menjadi salah satu gerakan perlawanan yang muncul pasca kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Pemberontakan ini terjadi pada 5 April 1950 di Makassar, Sulawesi Selatan. Andi Azis, pemimpin pemberotakan, adalah mantan perwira KNIL dengan pangkat kapten. Andi Azis dan pasukannya menuntut pemerintah Indonesia untuk menjadikan mereka sebagai sattu-satunya pasukan keamanan untuk mengamankan situasi di Makassar. Pada saat itu, di Makassar sering terjadi bentrok antara kelompok propersatuan dengan kelompok pro-negara federal sebagai imbas dibubarkannya Republik Indonesia Serikat (RIS) dan kembalinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut Andi Azis, hanya tentara APRIS dari KNIL yang bertanggung jawab atas keamanan di Makassar.

Baca juga: Kisah Pemberontakan Rakyat Jambi terhadap Penjajah Belanda

Dikutip dari jurnal berjudul Peranan April Dalam Menjaga Stabilitas Keamanan dan Keutuhan RIS karya Andik Suryawan, pemberontakan bermula ketika Andi Azis meyatakan keluar dari kesatuannya dan membentuk pasukan sendiri. Tak lama setelahnya, muncul peristiwa penculikan terhadap Letnan Kolonel Ahmad Yunus Mokoginta untuk mencegah pemerintah pusat mengirimkan Batalyon Worang ke Makassar. Selain itu, Andi Azis juga menyebutkan tuntutan agar bentuk Negara Indonesia Timur tetap dipertahankan. Dalam hal ini, dia diduga terkena doktrin yang disampaikan Soumokil mengenai nasib mantan tentara KNIL ketika APRIS sampai di Makassar.Mendengar pemberontakan ini, pemerintah memberikan waktu 4x24 jam agar Andi Azis menyerahkan diri dan datang ke Jakarta. Andi Azis pada akhirnya memenuhi perintah tersebut. Pada akhirnya, dia ditahan dan diadili di pengadilan militer.Akan tetapi, meskipun Andi Aziz sudah ditahan, api pemberontakan masih menyala. Akhirnya, pemerintah membentuk pasukan ekspedisi di bawah pimpinan Letkol AE Kawilarang untuk menumpas sisa-sisa kelompok pemberontakan Andi Azis.Pasukan tersebut mendarat bersamaan dengan Batalyon Worang yang dikirim ke NIT. Setelahnya, mereka mulai menyusun rencana untuk menumpas gerakan pemberontakan tersebut.Kota Makassar akhirnya bisa dikuasai pasukan ekspedisi pada 20 April 1950. Namun, masalah yang terjadi ternyata belum selesai. Sisa-sisa tentara KNIL di Makassar melakukan penurunan bendera merah putih dan melakukan provokasi.Akibatnya, pertempuran antara APRIS dan KNIL pun sering terjadi. Karena memiliki kekuatan yang lebih unggul, APRIS membuat tentara KNIL terdesak. Hingga pada 8 Agustus 1950 bertempat di lapangan terbang Mandai disepakati sebuah perjanjian oleh kolonel A.E. Kawilarang dengan perwakilan komisaris Belanda.

Kesepakatannya adalah seluruh pasukan KNIL akan ditarik dari Makassar. Sedangkan seluruh perlengkapan perang yang dimilikinya akan diserahkan kepada APRIS.

(muh)

Sebutkan operasi militer yang digunakan untuk menumpas pemberontakan Andi Azis

Sebutkan operasi militer yang digunakan untuk menumpas pemberontakan Andi Azis
Lihat Foto

IPPHOS

Kol. A.E. Kawilarang dan staf tiba di Makassar pada 20 April 1950 dan disambut hangat oleh Mayor H.V. Worang. Tampak Kol. A.E. Kawilarang bersama rombongan sedang berjalan menuju kota Makassar untuk mengatasi Pemberontakan Andi Aziz.

KOMPAS.com - Andi Azis merupakan mantan perwira KNIL (Koninklijke Nederlandsch-Indische Leger) atau Tentara Kerajaan Hindia Belanda.

Setelah Indonesia merdeka pada 1945, Andi Azis ingin mempertahankan Negara Indonesia Timur.

Di samping Andi Azis menentang campur tangan APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) menyelesaikan konflik yang ada di Sulawesi Selatan.

Ia memberontak dan memimpin sendiri pasukannya untuk melakukan berbagai serangan pada April 1950 di Makassar.

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Andi Azis bersama pasukannya menyerang dan menduduki beberapa tempat vital di Makassar. Tidak hanya itu, ia Letnan Kolonel A.J. Mokoginta yang merupakan Panglima Teritorium Indonesia Timur, ditangkap.

Baca juga: Berbagai Pergolakan di Dalam Negeri (1948-1965)

Setelah mengetahui hal ini, Pemerintah Indonesia langsung bertindak dengan mengeluarkan ultimatum kepada Andi Azis. Ultimatum ini dikeluarkan pada 8 April 1950.

Secara garis besar, ultimatum tersebut berisikan perintah agar Andi Azis melaporkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya ke Jakarta, sebelum 4 x 24 jam.

Jika Andi Azis tidak melakukannya, Kapal Angkatan Laut Hang Tuah akan mengebom Kota Makassar. Pemerintah Indonesia juga memerintahkan agar Andi Azis menyerahkan semua senjata yang dimiliki dan digunakannya serta membebaskan para tawanan.

Menurut Nugroho Notosusanto dalam buku Pejuang dan Prajurit (Konsepsi dan Implementasi Dwifungsi ABRI) (1985), upaya pemerintah dalam mengultimatum Andi Azis tidak berhasil. Akhirnya Pemerintah Indonesia mengirim ekspedisi ke Makassar pada 26 April 1950, yang dipimpin oleh Kolonel Alex Kawilarang. 

Andi Azis ditangkap pada 15 April 1950 saat ia datang ke Jakarta, dengan perjanjian jika ia tidak akan ditangkap. Namun, saat ia tiba di Jakarta, Andi Azis langsung ditangkap.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Hola, Quipperian! Tentu saja masih semangat belajar, dong, meskipun sudah memasuki akhir tahun? Apalagi buat kamu yang kelas 12, harus terus on fire, karena masih banyak ujian-ujian yang akan kamu hadapi, mulai dari SNMPTN, SBMTPN, UN, sampai ujian lainnya.

Nah, supaya kamu belajarnya tetap seru dan fun, kali ini Quipper Blog mau membahas materi Sejarah tentang Pemberontakan Andi Azis, nih. Ayo, siapa yang belum tahu tentang pemberontakan yang satu ini? Yuk, langsung saja simak pembahasan lengkapnya di bawah ini, ya!

Latar Belakang Pemberontakan Andi Azis

Pemberontakan Andi Azis merupakan upaya perlawanan yang dilakukan oleh Andi Azis, yakni seorang mantan perwira KNIL. Kala itu, ia berusaha untuk mempertahankan keberadaan Negara Indonesia Timur (NIT) karena enggan bergabung dengan NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Andi Azis berpendapat bahwa para perwira APRIS harus bertanggung jawab atas gangguan keamanan yang terjadi di NIT, sebab menurut Azis, pemerintah adalah dalang dari gangguan tersebut.

Pemberontakan ini terjadi di Ujungpandang, Makassar pada 5 April 1950 diawali dengan konflik Sulawesi Selatan pada bulan yang sama. Konflik ini terjadi karena adanya ketegangan antara masyarakat yang pro federal dan yang anti federal.

Sehingga, pada 5 April 1950, Pemerintah Indonesia mengutus pasukan TNI dari Jawa untuk mengamankan daerah tersebut. Tetapi, kedatangan TNI ini dianggap mengancam kelompok masyarakat yang pro federal. Akhirnya, masyarakat yang pro federal ini bergabung di bawah komando Andi Azis dan membentuk pasukan bernama “Pasukan Bebas.”

Tujuan Pemberontakan Andi Azis

Secara umum, tujuan ini bertujuan untuk mempertahankan NIT. Dalam aksinya, Andi Azis tidak bergerak sendiri, tetapi dibantu juga oleh Sultan Hamid II (dalang pemberontakan APRA) dan Belanda. 

Upaya Pemerintah Menumpas Pemberontakan Andi Azis

Dalam memberantas pemberontakan ini, Pemerintah Indonesia melakukan beberapa upaya, yakni:

  1. Pada 8 April 1950, Pemerintah Indonesia memberikan ultimatum yang isinya memerintahkan Andi Azis untuk segera melaporkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya ke Jakarta dalam waktu 4 x 24 jam.
  2. Andi Azis diperintahkan untuk menarik semua pasukannya dan menyerahkan semua senjata, serta membebaskan para tawanan.

Nyatanya, semua ultimatum di atas tidak dipenuhi oleh Andi Azis. Untuk itu, Pemerintah Indonesia pun mengirim pasukan TNI di bawah pimpinan Kolonel Alex Kawilarang. Pertempuran pun terjadi pada tanggal 26 April 1950. 

Dalam waktu singkat, pemberontakan ini berhasil ditumpas oleh TNI di bawah pimpinan Kolonel Alex Kawilarang. Andi Azis pun ditangkap dan diadili di Yogyakarta. Nah, ternyata Quipperian, setelah diusut, pemberontakan ini didalangi oleh Dr. Soumokil, yakni dalang Pemberontakan RMS.

Nasib Negara Indonesia Timur 

Pada kala itu, ada beberapa dampak Pemberontakan Andi Azis yang juga akhirnya membentuk nasib Negara Indonesia Timur. Apa saja?

  1. Ir. P. D Diapri, Perdana Menteri NIT kala itu mengundurkan diri karena tidak setuju dengan pemberontakan Andi Azis.
  2. Ir. Putuhena diangkat menggantikan Ir. Diapri. Ia merupakan tokoh yang pro republik.
  3. Sukawati, Wali Negara NIT, pada 21 April 1950 mengumumkan jika NIT bersedia untuk gabung dengan NKRI.

Quipperian, itulah sekilas mengenai Pemberontakan Andi Azis. Semoga pembahasan Quipper Blog di atas cukup membantu kamu, ya. Nah, kalau kamu masih mau belajar materi ini lebih dalam atau materi lainnya, boleh banget lho, bergabung dengan Quipper Video.

Quipper Video menyediakan ragam materi dari berbagai mata pelajaran lewat para tutor kece yang akan mengajari kamu melalui video, rangkuman, dan latihan soal. Penasaran seperti apa? Buruan daftarkan diri, ya!

Penulis: Serenata