Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan kepunahan hewan dan tumbuhan

Merdeka.com - Keanekaragaman hayati di Indonesia tercinta ini memang luar biasa. Dari Sabang sampai Merauke, tanah dan lautan Indonesia menjadi habitat bagi berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Namun sayangnya, seiring waktu beberapa jenis hewan mulai punah. Sebagian karena faktor alam, tapi nggak jarang juga kepunahan diakibatkan oleh apa yang dilakukan manusia. Nah, kali ini yuk kita bahas tentang 3 faktor yang bisa mempengaruhi kepunahan berbagai jenis hewan.

1. Penggunaan pestisida

Dalam pertanian, pestisida berfungsi untuk membasmi makhluk hidup pengganggu (hama) pada tanaman. Namun seperti kata pepatah, segala yang berlebihan itu nggak baik. Kalau pestisida digunakan secara berlebihan, akan menyebar ke lingkungan sekitarnya dan meracuni makhluk hidup yang lain, termasuk mikroba, jamur, hewan, dan tumbuhan lainnya. Contoh pestisida adalah herbisida, fungisida, dan insektisida.

2. Pencemaran

Bahan pencemar berasal dari limbah pabrik, asap kendaraan bermotor, limbah rumah tangga, sampah yang nggak dapat didaur ulang lingkungan secara alami, dan bahan-bahan berbahaya lain. Bahan pencemar ini dapat membunuh makhluk hidup, termasuk mikroba, jamur, hewan, dan tumbuhan sehingga mengurangi keanekaragamannya. Itulah mengapa belakangan ini semakin banyak kampanye diet kantong plastik, untuk mengurangi sampah plastic yang sulit diuraikan.

3. Perubahan tipe tumbuhan

Tumbuhan adalah produsen di dalam ekosistem. Perubahan tipe tumbuhan, misalnya, perubahan dari hutan pantai menjadi hutan produksi akan menyebabkan hilangnya tumbuhan liar yang penting. Hilangnya jenis-jenis tumbuhan tertentu dapat menyebabkan hilangnya hewan-hewan yang hidupnya bergantung pada tumbuhan tersebut.

Itulah 3 faktor yang banyak mempengaruhi kepunahan hewan. Selain 3 faktor itu, masih banyak lagi faktor yang perlu kamu tahu. Tertarik kan untuk belajar lebih lanjut soal keanekaragaman hayati?

Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan kepunahan hewan dan tumbuhan

Apa yang menyebabkan hewan liar menjadi punah? (Ralph/pexels)

Bobo.id - Hewan langka, sering dikaitkan dengan hewan terancam punah, adalah spesies hewan-hewan yang sudah sulit ditemukan di alam sekitar kita. 

Cara melestarikan hewan langka adalah dengan menempatkan hewan-hewan terancam punah tersebut ke tempat konservasi seperti taman nasional, suaka marga satwa, dan cagar alam. 

Dengan berada di tempat konservasi, hewan langka mendapatkan perlindungan serta pelestarian, sehingga kesehatan dan kebutuhan pangan bisa terpenuhi. 

Namun, mengapa hewan-hewan yang hidup di alam liar tersebut bisa terancam punah?

Penyebab Kepunahan Hewan 

Ada banyak penyebab hewan-hewan di Bumi mengalami kepunahan, yang dibedakan secara alami maupun tingkah laku manusia. 

Secara alami, hewan dapat punah karena bencana alam. Sedangkan hewan punah akibat manusia karena diburu, penebangan liar, dan pemanasan global. 

Contoh bencana alam yang dapat membuat berkurangnya populasi hewan di alam liar yaitu kebakaran hutan. 

Ini telah terbukti dari peristiwa berkurangnya populasi koala di New South Wales, Australia. Selain karena penyakit klamidia, jumlah koala juga berkurang karena kebakaran hutan. 

Baca Juga: 14 Nama Dinosaurus yang Sering Muncul di Film, Apa Saja?

Kebakaran hutan musim panas yang terjadi pada 2019 hingga 2020, telah membuat sekitar 5.000 koala mati di Australia.

The Australian Koala Foundation memperkirakan ada kurang dari 100 ribu koala yang tersisa di alam liar, kira-kira jumlah koala yang tersisa hanya sekitar 43 ribu.


Page 2

Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan kepunahan hewan dan tumbuhan

Apa yang menyebabkan hewan liar menjadi punah? (Ralph/pexels)

Sedangkan ulah manusia yang bisa menyebabkan hewan menjadi punah adalah karena melakukan perburuan hewan untuk kepentingan pribadi dan penggundulan hutan. 

Hewan liar yang diburu secara berlebihan tentu saja akan menyebabkan kepunahan di masa yang akan datang. 

Penebangan liar yang mengakibatkan berkurangnya lahan hutan, membuat hewan-hewan kehilangan habitat dan makanannya, kemudian mati. 

Pentingnya Konservasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konservasi yaitu pemeliharaan dan pelindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan mengawetkan; pengawetan; pelestarian. 

Dengan kata lain, konservasi adalah usaha yang dilakukan oleh manusia untuk melindungi atau melestarikan berbagai macam yang dianggap penting untuk kehidupan manusia.

Konservasi ini juga telah diatur dalam Undang Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati. 

Baca Juga: Baru Tahu! Ternyata Ini 3 Alasan Hewan Air Berukuran Lebih Besar dari Hewan Darat

Menurut UU No.5 Tahun 1990, konservasi adalah pengelolaan sumber daya alam hayati di mana pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana demi menjamin kesinambungan persediaan hayati dengan meningkatkan dan memelihara kualitas keanekaragaman nilainya.

Contoh konservasi yang telah dilakukan manusia sebagai upaya perlindungan terhadap hewan-hewan terancam punah antara lain sebagai berikut.

- Cagar alam, adalah kawasan yang berfungsi untuk perlindungan flora dan fauna yang dilindungi, beserta habitatnya. 

- Suaka marga satwa, adalah kawasan yang berfungsi untuk perlindungan hewan yang hampir punah. 


Page 3

Grace Eirin Jumat, 29 April 2022 | 19:00 WIB

Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan kepunahan hewan dan tumbuhan

Apa yang menyebabkan hewan liar menjadi punah? (Ralph/pexels)

- Taman nasional, adalah kawasan yang berfungsi untuk perlindungan ekosistem asli dari tempat tersebut. 

- Hutan lindung, adalah kawasan hutan yang berfungsi untuk pencegah banjir dan erosi, serta dilindungi oleh pemerintah.

- Taman safari, merupakan kawasan yang berfungsi untuk melindungi hewan-hewan di habitat baru. 

- Kebun binatang, merupakan kawasan yang berfungsi untuk melestarikan bermacam-macam hewan dengan cara lebih tertutup daripada taman safari. 

- Kebun botani, merupakan kawasan yang berfungsi untuk menyimpan dan melestarikan tumbuhan-tumbuhan yang dilindungi. 

Nah, itulah penyebab berkurangnya populasi hewan liar yang dapat meningkatkan risiko kepunahan hewan, teman-teman. 

Kuis!

Berapa banyak koala yang mati akibat kebakaran hutan di Australia?

Petunjuk: Cek di halaman 2!

Tonton video ini, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Penyebab kepunahan hewan yaitu bencana alam dan penyebab aktivitas manusia. Penyebab alam seperti kebanjiran, gunung meletus dan kebakaran hutan. Aktivitas manusia juga dapat menyebabkan kepunahan pada hewan yaitu :

  1. Perubahan hutan menjadi tempat pemukiman, pertanian, pertambangan,pabrik, dan jalan raya. Pembukaan hutan ini secaraotomatis  akan  mengurangi keanekaragaman  hayati  karena  hutan  yang merupakan rumah bagi jutaan organisme menjadi lenyap.
  2. Perburuan liar, penangkapan ikan dengan menggunakan pukat harimau, penangkapan ikan dengan bom, dan perusakan terumbu karang  merupakan  kegiatan-kegiatan manusia yang secara langsung dapat merusak keanekaragaman  hayati.
  3. Industrialisasi, selain  menyebabkan  polusi,  juga mengambil  lahan  yang  cukup  besar untuk aktivitas manusia sehingga mengurangi habitat hewan dan tumbuhan.

Jadi, penyebab terjadinya kepunahan pada hewan yaitu bencana alam dan aktivitas manusia seperti perubahan hutan menjadi tempat pemukiman, perburuan liar, dan industrialisasi. 

Klikhijau.com –  World Environment Day atau Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Juni. Rasanya tepat membincangkan kepunahan satwa dan tumbuhan.

Peringatan itu bertujuan  meningkatkan kesadaran global untuk mengambil tindakan positif dalam melindungi alam dan planet Bumi. Pertama kali diperingati tahun 1972 dan ditetapkan oleh Majelis Umum PBB.

Time For Nature menjadi tema yang dipilih tahun 2020 ini. Tema itu menjadi ajakan seluruh penduduk dunia untuk menyadari bahwa makanan yang dimakan, air yang diminum, dan ruang hidup di planet yang ditinggali.

Karenanya, maka sebaik-baiknya manfaat dari alam (nature) sehingga harus dijaga, bukan untuk apa dan siapa, tapi untuk makhluk hidup sendiri, terutama manusia.

Peringata Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah bagaimana upaya kita menjaga kekayaan keanekaragaman hayati yang telah dilimpahkan kepada kita.

Namun sangat disayangkan, banyak manusia yang terlalu ‘rakus’, tidak puas dengan apa yang diperoleh dari alam, merasa tak pernah cukup sehingga mengambil berlebihan dengan cara merusaknya.

Menurut laporan Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES). Laporan yang disampaikan dalam Pleno ke 7 IPBES di Paris pada 29 April-4 Mei 2019, menjabarkan jika telah terjadi kepunahan spesies yang besar.

Menurut laporan itu, secara keseluruhan ada sekitar 1 juta spesies hewan dan tumbuhan yang terancam kepunahan dalam beberapa dekade ke depan. Laporan tentang keanekaragaman hayati dan ekosistem itu dibuat berdasarkan Millennium Ecosystem Assessment tahun 2005.

Penyebab kepunahan

Nah, rupanya penyebab  utama risiko kepunahan itu adalah aktivitas manusia. Bukan makhluk yang lain, bukan jin dan setan.

Jika dahulu kala, kepunahan massal disebabkan oleh  oleh bencana alam, seperti gunung meletus, gempa bumi, dan hantaman asteroid dari luar angkasa. Maka kepunahan massal ‘keenam’ di sebabkan oleh makhluk yang sangat ‘pintar’, manusia.

Setidaknya ada 5 penyebab utama  kepunahan sebagian besar spesies hewan dan tumbuhan menurut IPBES, yakni:

  1. Perubahan penggunaan lahan daratan dan laut
  2. Eksploitasi organisme secara langsung
  3. Perubahan iklim
  4. Polusi
  5. Spesies invasif

Invasif spesies, yakni sekelompok tumbuhan atau sekelompok hewan yang pada faktanya bukan organisme asli dari suatu daerah tertentu (sekelompok hewan atau tumbuhan ini masuk ke lokasi baru) dan memiliki kecenderungan untuk menyebar.

KLIK INI:  Perihal Limbah Padat, Pengertian dan Jenisnya

Apa solusinya?

Ancaman kepunahan satwa dan tumbuhan belum terlambat dicegah. Dilansir dari DW, IPBES  mengusulkan adanya perangkat kebijakan yang luas, termasuk praktik pertanian berkelanjutan, memberikan insentif pengurangan konsumsi dan pengurangan limbah, menerapkan kuota penangkapan ikan yang efektif, dan mengupayakan pengelolaan air kolaboratif.

Selain itu,  perilaku konsumen juga sangat penting untuk pelestarian ekosistem dan perbaikan perlindungan alam.

Para konsumen harus rela mengurangi konsumsi daging sapi dan makan ikan yang bersumber dari cara produksi berkelanjutan.

Lebih lanjut, cara yang bisa ditempu adalah menyadari pentingnya mengembangkan sistem keuangan global yang tidak hanya menyoroti pertumbuhan ekonomi.

Pada Peringata Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini, harusnya jadi momentum untuk menerapkan perilaku ramah lingkungan untuk menjaganya, tapi juga kelestarian lingkungan.

Apalagi  dalam sebuah Practical Guide World Environment Day 2020, peringatan ini berfokus pada biodiversitas. Biodiversity  lebih dikenal dengan keanekaragaman hayati. Sub tema ini diangkat sebagai a call of action untuk memerangi degradasi spesies di lingkungan sekitar.

KLIK INI:  Staf Khusus Menteri LHK Menyapa Warga Mallawa