Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi desa dan kota

Seiring perkembangan zaman, interaksi desa dan kota menjadi hal biasa yang tidak bisa terlepas dari kehidupan masyarakat dunia. Tingginya permintaan dan penawaran antar masyarakat menjadi salah satu faktor pendorong interaksi desa dan kota. Fenomena ini muncul seiring dengan keterkaitan desa dan kota dari berbagai hal, antara lain arus orang, barang dan jasa.

Sebelum lebih jauh membahas tentang faktor pendorong interaksi desa dan kota, ada baiknya kita pahami dulu pengertian interaksi ya Pahamifren. Nah, menurut KBBI, pengertian interaksi adalah saling melakukan aksi, berhubungan, dan mempengaruhi.

Menurut pakar Geografi Indonesia, Bintarto, interaksi merupakan kontak atau hubungan antara dua wilayah atau lebih yang dapat menimbulkan gejala atau masalah baru. Masalah baru ini juga ditemukan pada pola interaksi desa dan kota.

Saat ini desa dan kota menjadi bagian sistem kehidupan yang saling berhubungan satu sama lain. Contohnya kita amati misalnya pada kasus ini: Ada sebuah desa dengan sarana dan prasarana yang buruk, segala aktivitas terbatas, sehingga berpengaruh pada produktivitas masyarakat.

Sementara masyarakat desa sering mendengar kabar bahwa kota besar memiliki  sarana dan prasarana yang baik untuk mencari peruntungan. Kota juga dianggap sebagai tanah impian yang menyajikan peluang dan kesempatan untuk hidup yang lebih baik.

Persepsi ini kemudian tumbuh di masyarakat, yang pada akhirnya kota dianggap memiliki daya tarik ekonomi yang tinggi, sehingga menimbulkan gejala urbanisasi, atau perpindahan penduduk dari desa ke kota.

Contoh kasus lainnya adalah gejala ruralisasi. Fenomena perpindahan penduduk dari kota ke desa ini semakin sering terjadi belakangan ini. Penyebab utamanya adalah rasa jenuh masyarakat perkotaan terhadap kondisi kota yang semakin tidak layak huni.

Polusi udara, kemacetan, pencemaran lingkungan hingga kriminalitas yang tinggi menjadi salah satu hal ruralisasi. Harga lahan perkotaan yang mahal juga turut mendorong keinginan masyarakat kota untuk kembali tinggal di desa.

Dampak Interaksi Penduduk Desa dan Kota

Dari fenomena di atas, kamu tentu sudah menebak jika interaksi yang terjadi antara desa dan kota akan menimbulkan berbagai dampak positif dan negatif. Berikut merupakan dampak yang umum terjadi:

Dampak Positif Interaksi Desa Kota

  • Terjadinya urbanisasi membuat kota menerima pasokan tenaga kerja dari desa.
  • Tersedianya pasokan bahan pangan yang memadai seperti beras, sayuran, buah-buahan hingga hewan ternak dari desa ke kota.
  • Meningkatnya pendapatan daerah akibat banyaknya penduduk yang pindah ke kota.
  • Terjadinya ruralisasi penduduk kota yang memberikan lapangan pekerjaan di desa.
  • Tingkat pendidikan kesehatan masyarakat desa mulai membaik karena adanya ruralisasi.
  • Terjadi peningkatan ekonomi desa dari transaksi jual beli dengan penduduk kota.
  • Pembangunan desa yang semakin maju karena dihuni penduduk kota.
  • Adaptasi teknologi dan informasi yang semakin berkembang di desa.

Dampak Negatif Interaksi Desa Kota

Selain dampak positif terdapat beberapa dampak negatif diantaranya:

  • Banyaknya pemukiman kumuh di pinggiran kota karena urbanisasi yang terlalu tinggi.
  • Lahan semakin sempit dan kemacetan tidak terhindarkan.
  • Polusi udara semakin meningkat.
  • Potensi kriminalitas semakin tinggi.
  • Minimnya tenaga produktif di desa akibat urbanisasi.
  • Modernisasi yang terlalu bebas merusak tatanan kehidupan tradisional masyarakat desa.
  • Berkurangnya lahan produktif yang dialihfungsikan menjadi lahan pemukiman penduduk kota.

Selain berbagai dampak tersebut, interaasi juga terjadi karena perpindahan barang dan jasa hingga perpindahan informasi. Pembangunan akses jalan tol juga semakin memudahkan perpindahan barang dan jasa dari desa ke kota.

Nah itulah beberapa faktor interaksi desa dan kota beserta dampaknya yang harus kamu ketahui. Buat kamu yang ingin mendapatkan metode belajar online yang efektif, kamu bisa mengunduh aplikasi belajar online Pahamify.

Dengan materi lengkap, video pembelajaran yang mudah dipahami dan pengajar profesional, Pahamify menjadi solusi buat kamu yang ingin belajar online dengan cara yang tidak membosankan. Yuk, cari tahu tentang paket Pahamify di sini.

Penulis: Alya Rizkia Zahra

Pola dan kekuatan interaksi antara dua wilayah atau lebih sangat dipengaruhi oleh keadaan alam dan sosial daerah tersebut, serta kemudahan yang mempercepat proses hubungan kedua wilayah itu. Menurut Edward Ullman, ada tiga faktor utama yang mendasari atau memengaruhi timbulnya interaksi antarwilayah, yaitu sebagai berikut.

a. Adanya Wilayah-Wilayah yang Saling Melengkapi (Regional Complementary)

Regional Complementary adalah terdapatnya wilayah-wilayah yang berbeda dalam ketersediaan atau kemampuan sumber daya. Di satu pihak ada wilayah yang kelebihan (surplus) sumber daya, seperti produksi pertanian dan bahan galian, dan di lain pihak ada daerah yang kekurangan (minus) jenis sumber daya alam tersebut.

Adanya dua wilayah yang surplus dan minus sumber daya tersebut sangat memperkuat terjadinya interaksi, dalam arti saling melengkapi kebutuhan, di mana masing-masing wilayah berperan sebagai produsen dan konsumen.

b. Adanya Kesempatan untuk Berintervensi (Intervening Opportunity)Kesempatan berintervensi dapat diartikan sebagai suatu kemungkinan perantara yang dapat menghambat timbulnya interaksi antarwilayah.

sebenarnya secara potensial antara wilayah A dan B sangat memungkinkan terjalin interaksi karena masing-masing wilayah memiliki kelebihan dan kekurangan sumber daya sehingga dapat berperan sebagai produsen dan konsumen.

Namun karena ada wilayah lain, yaitu C yang menyuplai kebutuhan wilayah A dan B maka kekuatan interaksi antara A dan B menjadi lemah. Dalam hal ini, wilayah C berperan sebagai intervening area atau wilayah perantara.

Intervening opportunity dapat pula diartikan sebagai sesuatu hal atau keadaan yang dapat melemahkan jalinan interaksi antarwilayah karena adanya sumber alternatif pengganti kebutuhan.

c. Adanya Kemudahan Transfer atau Pemindahan dalam Ruang (Spatial Transfer Ability)
Faktor yang juga memengaruhi kekuatan interaksi adalah kemudahan pemindahan manusia, barang, jasa, gagasan, dan informasi antara satu wilayah dan wilayah lainnya.

1) jarak antarwilayah, baik jarak mutlak maupun relatif;2) biaya transportasi;

3) kemudahan dan kelancaran prasarana dan sarana transportasi antarwilayah.

Interaksi antara desa dengan kota merupakan interaksi yang disebut juga dengan interaksi wilayah. Interaksi terjadi saat dua objek saling mempengaruhi dan memberikan efek bagi satu sama lain. Interaksi wilayah merupakan hubungan timbal balik antara dua wilayah atau lebih yang saling mempengaruhi dan dapat menimbulkan gejala atau permasalahan baru baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Desa merupakan wilayah yang sering dikaitkan dengan wilayah pedalaman, penghasil bahan pangan, di mana penduduknya banyak bekerja di sektor pertanian atau industri rumahan kecil. Lahan di pedesaan lebih banyak digunakan untuk menghasilkan bahan baku makanan. Sedangkan kota merupakan wilayah yang banyak dikaitkan dengan pusat industri dan perkantoran. Masyarakat perkotaan mempunyai jenis sumber mata pencaharian yang lebih beragam dibandingkan dengan masyarakat di pedesaan.

Ada berbagai bentuk yang dapat dikategorikan sebagai interaksi antara desa dan kota. Diantaranya adalah pemenuhan kebutuhan masing-masing daerah, kerjasama antara penduduk desa dengan penduduk kota, dan asimilasi atau penggabungan antara sifat yang dimiliki oleh kota dengan sifat yang dimiliki oleh desa.

Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi antara desa dengan kota menurut Edward Ullman, seorang geografis dari Amerika Serikat:

1. Adanya wilayah yang saling melengkapi

Setiap wilayah tentunya memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda. Hal ini karena wilayah di satu tempat dengan wilayah yang lain memiliki sifat fisik yang berbeda tergantung pada kondisi iklim dan cuacanya. Hal ini juga disebabkan oleh perbedaan sumberdaya alam serta perbedaan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap wilayah memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Dua buah wilayah atau lebih dapat saling melengkapi kebutuhan masing-masing apabila memiliki kemampua yang berbeda-beda. Misalnya, suatu wilayah apabila ingin bertahan hidup memerlukan sumber pangan berupa sayuran dan padi-padian. Daerah A merupakan daerah penghasil sayuran, namun tidak bisa menghasilkan padi. Daerah B merupakan daerah penghasil padi yang cukup banyak, namun tidak bisa menghasilkan sayuran yang dibutuhkan. Maka, daerah A dan daerah B memiliki kebutuhan wilayah yang saling melengkapi. Hal ini dapat menimbulkan adanya interaksi wilayah antara daerah A dan daerah B.

Desa dan kota merupakan kedua wilayah yang sangat berbeda. Kota identik dengan kemajuannya di bidang industri, sedangkan desa identik dengan daerah penghasil bahan pangan. Oleh karena itu, antara desa dan kota merupakan kedua jenis wilayah yang saling melengkapi sehingga perlu adanya interaksi antara desa dengan kota.

2. Adanya kesempatan untuk saling mengintervensi

Faktor ini merupakan cara bagaimana suatu wilayah dapat memindahkan sumber daya yang dimilikinya agar bisa dibeli oleh wilayah lain yang membutuhkan lebih dahulu dibandingkan wilayah pesaingnya yang memiliki sumber daya yang sama. Misalnya daerah A dan daerah B merupakan daerah penghasil bahan pangan. Sedangkan daerah C merupakan daerah yang tidak bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.

Maka, daerah C membutuhkan bahan pangan yang dimiliki oleh daerah A dan daerah B. Daerah A dan daerah B merupakan saingan. Apabila daerah A terlebih dahulu memindahkan sumber dayanya ke daerah C, maka daerah A mengintervensi interaksi antara daerah B dengan daerah C sehingga interaksinya menjadi lebih lemah. Sebaliknya, interaksi antara daerah A dengan daerah C menjadi lebih kuat.

3. Adanya kemudahan pemindahan dalam ruang

Kemudahan pemindahan dalam ruang ini maksudnya adanya kemudahan untuk memindahkan suatu barang dari satu wilayah ke wilayah lain. Apabila suatu wilayah terjangkau dengan mudah dari wilayah lain, tentunya interaksi akan lebih kuat karena mudah untuk memindahkan barang yang diperlukan oleh wilayah lain tersebut.

Kemudahan pemindahan dalam ruang ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantaranya adalah kemampuan berkomunikasi warga dari kedua wilayah yang berinteraksi, kelancaran arus informasi antar wilayah, jarak antara dua wilayah, biaya yang diperlukan untuk memindahkan barang, serta kelancaran transportasi yang dipengaruhi oleh infrastruktur fisik yang tersedia.

Umumnya, faktor ini sangat mempengaruhi interaksi desa dengan kota, karena daerah desa yang lebih mudah terjangkau akan lebih banyak berinteraksi dengan kota dibandingkan dengan desa yang sulit untuk dijangkau.

Selain ketiga faktor yang telah dijelaskan oleh Edward Ullman di atas, terdapat hal lain yang mempengaruhi interaksi antara desa dengan kota yaitu zona interaksi desa dan kota. Semakin dekat jarak desa dengan kota, maka interaksi antara desa tersebut dengan kota akan semakin kuat. Berikut adalah kategori zona interaksi desa dan kota menurut Bintarto:

  • City, merupakan pusat kota
  • Suburban, merupakan wilayah yang berada dekat dengan pusat kota, biasanya banyak dihuni oleh orang yang bekerja secara pulang pergi ke pusat kota
  • Suburban Fringe, merupakan wilayah di sekitar suburban. Dapat dimaksudkan juga sebagai wilayah peralihan antara kota dengan desa
  • Urban Fringe, merupakan wilayah terluat dari kota
  • Rural Urban Fringe, merupakan wilayah yang terletak antara kota dengan desa. Cirinya adalah penggunaan lahan campuran antara sektor pertanian dengan sektor non pertanian

4. Rural, merupakan wilayah yang mengandalkan kegiatan penggunaan lahan untuk sektor pertanian

Interaksi antara desa dengan kota merupakan hal yang penting. Interaksi ini membuat kehidupan di desa dan di kota dapat berkembang ke arah yang lebih baik. Berikut adalah beberapa dampak positif yang diakibatkan oleh adanya interaksi antara desa dengan kota:

  • Meluasnya globalisasi
  • Terbukanya lapangan pekerjaan baru
  • Menambah wawasan bagi penduduk, terutama untuk penduduk desa
  • Semakin mudah bagi kedua wilayah untuk memenuhi kebutuhan
  • Memperluas pemasaran hasil produksi desa dan hasil industri di kota
  • Tersedianya bahan baku dan tenaga kerja
  • Mengembangkan potensi sarana rekreasi alam di desa

5. Semakin banyak investor di sektor pertanian maupun di sektor non pertanian

Selain dampak positif, ada pula dampak negatif yang muncul akibat adanya interaksi antara desa dengan kota. Dampak negatif ini tidak bisa dihindari, oleh karena itu perlu dicari solusi yang tepat untuk mengatasinya. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang dapat muncul:

  • Munculnya kebiasaan untuk hidup konsumtif dan sifat materialisme
  • Meningkatnya jumlah urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota
  • Meningkatnya kriminalitas dan angka pengangguran karena terlalu tingginya urbanisasi
  • Wilayah kumuh bertambah luas

6. Mudahnya akses peredaran zat-zat terlarang

Demikian penjelasan mengenai faktor yang mempengaruhi interaksi desa dengan kota. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.