Sebutkan empat cara kata serapan masuk ke dalam bahasa indonesia dan berikan penjelasannya

Jenis-jenis kata serapan dan contohnya adalah topik pembahasan pada kesempatan kali ini. Setelah belajar jenis jenis kata ganti, jenis jenis kata sifat, jenis jenis kata ulang, jenis jenis kata depan, dan jenis jenis kata kerja, topik ini akan menjadi tambahan referensi belajar Anda sekalian.

Bahasa Indonesia tidak hanya mencakup kata kata asli melainkan juga memuat kata serapan dari bahasa asing. Hal ini membuat bahasa Indonesia bersifat dinamis dan berkembang dalam kosa katanya. Tanpa perlu basa basi lagi, berikut adalah uraian tentang jenis jenis kata serapan dan contohnya.

Pengertian Kata Serapan

Kata serapan adalah kata hasil integrasi dari bahasa lain (biasanya bahasa asing) ke dalam bahasa Indonesia. Kata yang termasuk dalam kata serapan biasanya sudah digunakan oleh masyarakat secara umum. Oleh karena itu ejaan, tulisan, dan ucapan disesuaikan dengan cara pengucapan masyarakat Indonesia. Secara tidak langsung, kata serapan ini memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang bahasa asing.

Kenapa harus menyerap dari bahasa asing? Apakah bahasa Indonesia kekurangan kata? Jawabannya tentu saja “Tidak”. Justru dengan adanya kata serapan ini, bangsa Indonesia semakin kaya akan bahasa. Bahasa Indonesia semakin beragam kosa katanya dan juga semakin berkembang. Adanya kata serapan dapat terjadi karena hal berikut:

  • lebih cocok digunakan dalam arti konotasinya
  • kata serapan tersebut lebih bercorak internasional
  • karena kata asli dari kata asing lebih mudah digunakan daripada terjemahannya

Jenis-Jenis Kata Serapan

Beragam kata serapan dapat dikelompok berdasarkan dua kategori. Kategori tersebut adalah pengelompokkan berdasar bahasa asal dan pengelompokkan berdasarkan proses integrasinya.

Kata Serapan Berdasarkan Bahasa Asal

Bahasa asing bukanlah menjadi satu-satunya sumber bahasa bagi kata serapan. Kata serapan juga dapat diperoleh dari bahasa Daerah. Berikut penjelasannya.

1. Kata Serapan dari Bahasa Daerah

Beberapa kata dari beragam daerah di Indonesia juga menjadi bahasa asal bagi kata serapan. Bahasa daerah tersebut antara lain bahasa Jawa, bahasa Sunda, Dialek khas Jakarta, bahasa Minangkabau. Berikut adalah contoh kata serapan dari bahasa daerah.

Bahasa JawaBahasa SundaDialek khas JakartaBahasa Minangkabau
Ampuh  :  SaktiNyeri  :  SakitCeroboh  :  Tidak hati-hatiAcuh  :  Peduli
Langka  :  Jarang AdaMending  :  LumayanGenit  :  BergayaGigih  :  Tangguh
Lugu      :  PolosMeriang   :   SakitCakep  :  MempesonaBertele-tele  :  Melantur

2. Kata Serapan dari Bahasa Asing

Banyak kata serapan yang berasal dari beberapa bahasa asing, antara lain bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Portugis, bahasa Cina, bahasa Belanda. Berikut beberapa contoh kata serapan dari masing-masing bahasa asing:

Bahasa InggrisBahasa ArabBahasa PortugisBahasa CinaBahasa Belanda
AktorAbadArmadaBakiakAmatir
BisnisAlmanakAlgojoBakmiAkte
DetailBalighBangkuBakwanBombardir
EksporIlmuDaduCawanCoklat
InovasiLafalDansaGinsengDiet

Kelompok kata serapan yang kedua berdasar pada proses bahasa asing tersebut masuk ke dalam bahasa Indonesia. Terdapat empat cara penyerapan bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia, yaitu adopsi, adaptasi, terjemahan, dan kreasi.

1. Adopsi

Proses adopsi merupakan proses terserapnya bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia dengan mengambil keseluruhan kata. Bahasa asing yang diambil adalah kata yang mempunyai makna sama. Kata serapan dengan proses adopsi tidak mengubah lafal dan ejaan dari bahasa asing ke bahasa Indonesia. Contoh kata serapan dengan proses adopsi antara lain supermarket (dari kata supermarket), formal (juga dari kata formal), editor (dari kata yang sama yaitu editor).

2. Adaptasi

Kata serapan melalui proses adaptasi disesuaikan dengan lafal dan ejaan bahasa Indonesia.  Makna kata serapan ini mempunyai makna yang sama dengan kata sebelumnya. Contohnya adalah maksimal (dari kata maximal), organisasi (dari kata organization), intelektual (intelectual). Dalam proses adaptasi terdapat beberapa kaidah yang digunakan, antara lain:

  • Aa → a, contohnya octaaf → oktaf
  • Ae → ae, contohnya aerodynamics → aerodinamika
  • Ae → e jika bervariasi dengan e, contohnya haemoglobin → hemoglobin
  • Ai → ai, contohnya trailer → trailer
  • Au → au, contohnya audiogram → audiogram
  • C → k jika di muka a, u, o, dan konsonan, contohnya cubic → kubik
  • C → s jika di muka e, i, y, contohnya central → sentral
  • Cc → k jika di muka u, o, dan konsonan, contohnya accomodation → akomodasi
  • Cc → ks jika di muka e dan i, contohnya accent → aksen
  • ea → ea , contohnya idealist → idealis

3. Terjemahan

Proses menerjemah dilakukan dengan mengambil maknanya saja, sedangkan lafal dan ejaan diubah. Contoh kata serapan ini antara lain suku cadang (dari kata spare part), uji coba (dari kata try out), siksaan (dari kata azab).

4. Kreasi

Cara kreasi hampir sama dengan cara terjemahan. Perbedaanya terletak pada bentuk fisik yang tidak dituntut sama. Misal pada kata asing ditulis dalam 2 kata atau lebih, maka pada kata serapan diperbolehkan jika hanya ditulis dalam satu kata saja. Contohnya adalah effective (kata serapannya menjadi berhasil guna).

Contoh Kata Serapan

Sebagai pelengkap referensi tentang kata serapan, berikut disajikan beberapa contoh kata serapan:

Demikianlah penjelasan tentang jenis jenis kata serapan dan contohnya dalam bahasa Indonesia. Masih banyak contoh kata serapan yang belum sempat dituliskan dalam kesempatan kali ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat Anda gunakan sebagai sumber belajar.

Kata Serapan. Apakah kamu tahu bahwa kata “Apotek” itu berasal dari bahasa Belanda? Ya, benar sekali. Kata “Apotek”  berasal dari bahasa Belanda, yaitu Apotheek, yang berarti tempat meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter, serta memperdagangkan barang medis; rumah obat. Selain itu, kata “Sepur” dalam bahasa Jawa, yang berarti kereta api, merupakan kata serapan dari bahasa Belanda, yaitu Spoor.

Masih banyak lagi kata-kata yang kita gunakan dalam sehari-hari ternyata merupakan kata serapan dari bahasa asing. Nah, kesempatan kali ini kita akan mempelajari mengenai kata serapan, mulai dari pengertian, asal kata serapan, kaidah-kaidah dalam penyerapan bahasa, dan contohnya. Maka dari itu, jangan sampai terlewat ya!

Pengertian Kata Serapan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata serapan adalah kata yang diserap dari bahasa lain berdasarkan kaidah bahasa penerima. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kata serapan dapat dikatakan sebagai kata serapan jika memenuhi kaidah-kaidah bahasa, khususnya pada bahasa Indonesia. Sebelum kita mempelajari lebih jauh mengenai kata serapan, terlebih dahulu mari kita pelajari mengenai pengertian kata serapan.

1. Rohbiah, dkk (2017)

Penyerapan bahasa terjadi karena adanya kontak yang berkelanjutan dalam waktu lama antar penutur bahasa yang berbeda. Kontak bahasa adalah hubungan kebahasaan yang terjadi antara satu masyarakat bahasa dengan masyarakat bahasa lainnya.

2. Hocket (1965)

Perubahan dan perkembangan dalam satu bahasa adalah wajar terjadi karena adanya kontak bahasa antarpengguna bahasa yang berbeda. Komunikasi langsung antarmanusia yang berlainan bahasa, bahkan berlainan budaya, menimbulkan kontak bahasa yang pada akhirnya akan saling memengaruhi. Hal tersebut disebut dengan penyerapan bahasa.

3. Sompi (2017)

Definisi kata-kata serapan adalah kata-kata yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah, lalu digunakan dalam bahasa asli. 

4. Firdaus (2011)

Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum. Dengan adanya proses penyerapan, akan menimbulkan saling meminjam dan saling pengaruh unsur asing.

5. Junanah (2010)

Kata serapan adalah reproduksi yang diupayakan dalam suatu bahasa mengenai pola-pola yang sebelumnya ditemukan dalam bahasa lain. 

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat ditarik simpulan bahwa kata serapan adalah kata yang direproduksi oleh bahasa penerima dengan memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan. Kata serapan berasal dari adanya kontak bahasa asing yang kemudian diintegrasikan menjadi bahasa penerima. Maka dari itu, banyak kata serapan yang hampir sama dengan kata asing yang sebenarnya. 

Penyebab adanya Kata Serapan

Arsya (2019:35) menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pola suatu bahasa yang mengambil dari bahasa lain. Contohnya dalam bahasa Indonesia yaitu, munculnya bahasa serapan yang masuk ke dalam bahasa ini selain disebabkan faktor interaksi masyarakat, juga disebabkan faktor pesatnya ilmu pengetahuan di berbagai bidang dan kehidupan. Dalam kajian ini, kemajuan dalam berbagai bidang pengetahuan, keilmuan, seni dan teknologi dapat memperluas kosakata dalam bahasa-bahasa di dunia, termasuk dalam bahasa Arab. 

Unsur serapan berdasarkan prosesnya, diklasifikasikan menjadi tiga (3) golongan, yaitu, (a) adopsi, (b) adaptasi, dan (c) pungutan terjemahan. Adopsi adalah unsur serapan yang dipungut secara utuh, tanpa perubahan atau penyesuaian dengan bahasa penerima. Adaptasi adalah unsur serapan yang disesuaikan dengan ejaan dan lafal Indonesia. Perubahan atau penyesuaian kata-kata asing tersebut tergantung pada sistem fonologi dan morfologi bahasa Indonesia (Soedjito, 1990:14).

Secara garis besar, ada dua (2) yang merupakan sumber perluasan kosakata, yaitu sumber internal dan eksternal. Penjelasan dua sumber perluasan tersebut menurut Arsya (2019:35) bisa dipelajari di bawah ini.

1. Sumber internal

Sumber internal yang merupakan faktor dari adanya penyerapan bahasa yaitu swadaya bahasa dalam bahasa internalnya. Maksudnya. Pengayaan bahasa yang dapat terwujud melalui beberapa pola, di antaranya; (a) aktivasi kata-kata lama, (b) pembentukan kata-kata baru, ( c) penciptaan kata-kata baru, dan (d) pengakroniman.

Contoh pengaktifan kata-kata lama dalam bahasa Indonesia dapat dilihat dari munculnya beberapa kata, seperti “baheula” (bahasa Sunda) yang berarti zaman dahulu, atau munculnya kata-kata baru, seperti “zaman now” untuk menyebut zaman sekarang. 

2. Sumber eksternal

Sumber eksternal atau sumber luar dapat terjadi melalui perluasan dari bahasa-bahasa serumpun, dan sebagainya. Perluasan bahasa dari bahasa lain atau bahasa serumpun biasa terjadi lantaran adanya interaksi sosial dan intensitas komunikasi. 

Sebagai contoh, perluasan bahasa Indonesia diduga berasal dari bahasa Arab. Para ahli bahasa memperkirakan kosakata bahasa Indonesia atau bahasa Melayu yang diduga merupakan serapan dari bahasa Arab relatif sangat banyak, diperkirakan sebanyak 2000-3000 kata, atau diperkirakan 10% sampai dengan 20% dari bahasa Indonesia/Melayu keseluruhan.

Baca Juga: 

Penggunaan Kata di yang Benar

Kata Baku dan Tidak Baku

Tanda Baca

Macam-Macam Konjungsi

Asal Kata Serapan

Kata serapan dalam bahasa Indonesia bisa berasal dari bahasa-bahasa asing atau juga berasal dari bahasa daerah tertentu. Di bawah ini adalah beberapa contoh asal kata serapan dari bahasa asing dan bahasa daerah. Penjelasannya adalah sebagai berikut. 

1. Bahasa Jawa

Seringkali, kita menjumpai kosakata yang berasal dari bahasa Jawa, baik Jawa Kuno maupun Jawa Baru dalam penggunaan bahasa Indonesia. Hal itu disebabkan karena bahasa Jawa tersebut digunakan oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Bahkan, bahasa Jawa merupakan bahasa terbesar di antara bahas-bahasa daerah lainnya di Indonesia (Suwanto, 2016:167). Di bawah ini adalah beberapa contoh kata serapan bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Jawa.

Contoh:

  • Rampung = selesai = sudah jadi
  • Gampang = mudah = tidak berat/tidak sukar
  • Gosong = hangus = terbakar sampai habis
  • Gede = besar = lebih dari ukuran sedang
  • Joget = tari = gerakan badan yang berirama
  • Anyar = baru = belum pernah ada
  • Dasa = sepuluh = urutan ke-10 setelah ke-9
  • Warsa = tahun = masa yang lamanya 12 bulan
  • Besan = orang tua menantu= keluarga karena perkawinan
  • Mantu = menantu = mengawinkan anak
  • Bude = ibu gede = kakak perempuan ibu/ayah
  • Bindeng = sengau = nasal
  • Pesek = hidung pipih = hidung penyek
  • Melek = tidak tidur = terjaga
  • Gingsul = gigi tidak sejajar= tumbuh gigi tidak teratur
  • Andong = dokar = kereta kuda sewaan
  • Manut = patuh = suka menurut
  • Lengser = turun jabatan = sudah tidak menjabat lagi
  • Tata krama = basa basi = adat sopan santun

Sarujin (2010:13) menyebutkan bahwa ada dua cara masuknya bahasa Sanskerta ke dalam bahasa Indonesia, yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Secara tidak langsung, bahasa Sanskerta masuk dahulu ke dalam bahasa Jawa Kuno. Kata-kata lama itu digunakan dalam era bahasa Jawa Kuno, barulah masuk ke dalam bahasa Indonesia.

Contoh:

  • Gambhira = gembira = suka/bahagia
  • Anugrah = anugerah = pemberian
  • Artha = uang = uang
  • Agama = agama = tradisi suci
  • Aksara = aksara = huruf
  • Asthana = istana = tempat tinggal raja
  • Vaca = baca = mengartikan tulisan
  • Bhaga = bagai = mirip
  • Bhasa = bahasa = logat
  • Cavi = cabai = lombok
  • Carita = cerita = kisah
  • Dhrta = derita = kesengsaraan
  • Eka = satu = satu
  • Grha = graha = rumah/gedung
  • Virama = irama = ritma
  • Jagat = jagat = dunia
  • Jiva = jiwa = roh
  • Karana = karena = sebab
  • Karma = karma = hasil
  • Labha = laba = keuntungan
  • Laghu = lagu = nyanyian
  • Mudha = muda = tidak tua
  • Naraka = neraka = neraka
  • Panca = lima = lima
  • Pascat = pasca = setelah
  • Sabda = kata = firman
  • Vacana = wacana = wacana
  • Vahana = wahana = medium/kendaraan

3. Bahasa Inggris

Contoh:

  • Access = akses = jalan masuk
  • Accomodation = akomodasi = sesuatu yang disediakan kebutuhan
  • Actor = aktor = pemeran cerita
  • Ballpoint = pulpen = pena yang diisi
  • Balloon = balon = pundi-pundi besar dari karet
  • Bus = bus = kendaraan angkutan umum
  • Bomb = bom = senjata berbentuk peluru
  • Calm = kalem = tidak tergesa-gesa
  • Calendar = kalender = daftar hari dan bulan dalam setahun
  • Campus = kampus = perguruan tinggi
  • Career = karier = jabatan
  • Coffee = kopi = buah kopi
  • Department = departemen = lembaga pemerintahan
  • Detergent = detergen = bahan pembersih pakaian
  • Dilemma = dilema = situasi sulit menentukan pilihan
  • Design = desain = kerangka bentuk
  • Ethnic = etnik = adat, etnis
  • Juice = jus = sari buah
  • Keeper = kiper = penjaga gawang
  • Dissertation = disertasi = karya ilmiah memperoleh gelar doktor

4. Bahasa Belanda

Contoh:

  • Envelope = amplop = sampul surat
  • Horloge = arloji = jam kecil
  • Apotheek = apotek = toko obat
  • Annuleren = anulir = anggap tidak sah
  • Entreanen = antre = antrean
  • Bougie = busi = alat pencetus api dalam motor
  • Abstractive = abstrak = tidak berbentuk
  • Klerk = klerek = pegawai rendahan
  • Kantoor = kantor = tempat bekerja
  • Boontjes = buncis = tumbuhan jenis kacang-kacangan
  • Kaartjes = karcis = surat kecil
  • Schakelaar = sakelar = penghubung/pemutus listrik
  • Gage = gaji = upah kerja
  • Koelkast = kulkas = lemari es
  • Bushalte = halte bus = perhentian bus
  • Emmer = ember = tempat air berbentuk silinder
  • Brandkast = brankas = lemari terbuat dari besi
  • Dansen = dansa = tari cara barat
  • Egoistisch = egois = mementingkan diri sendiri
  • Asbak = asbak = tempat abu rokok

5. Bahasa Portugis

Contoh:

  • Acta = akta = surat tanda bukti berisi pernyataan
  • Armada = armada = rombongan satu kesatuan
  • Banco = bangku = papan dan sebagainya
  • Bataco = batako = terbuat adukan pasir dan semen
  • Garfo = garpu = porok
  • Janela = jendela = lubang angin
  • Jornal = jurnal = catatan harian
  • Caldo = kaldu = kuah daging yang direbus
  • Campo = kampung = desa;dusun
  • Leilao = lelang = penjualan di hadapan orang banyak
  • Manteiga = mentega = lemak kental
  • Falso = palsu = tiruan
  • Pena = pena = alat untuk menulis dengan tinta
  • Saco = saku = kantong pada baju, rok, celana
  • Escola = sekolah = bangunan untuk belajar
  • Trigo = terigu = tepung gandum
  • Mandador = mandor = pengawas pekerjaan
  • Dona = nona = anak perempuan belum menikah
  • Onda = ombak = gerakan air laut naik turun

6. Bahasa Arab

Contoh:

  • Abad = abad = 100 tahun
  • Alam = alam = dunia
  • Abjad = abjad = aksara
  • Bab = bab = pasal
  • Badan = badan = tubuh
  • Batin = batin = dalam
  • Dalil = dalil = bukti
  • Du’a = doa = sembahyang
  • Dunya = dunia = jagat
  • Hija’ = eja = cara penulisan
  • Ghaib = gaib = tak nampak
  • Qamis = gamis = baju panjang
  • Ghaira = gairah = hasrat
  • Jumuah = jumat = hari Jumat
  • Qiyamat = kiamat = hari kiamat
  • Rezqi = rejeki = rezeki
  • Sobuun = sabun = sabun
  • Ufuq = ufuk = cakrawala
  • Waba’ = wabah = wabah
  • Wajh = wajah = wajah/muka
  • Zaitun = zaitun = buah zaitun

7. Bahasa Hokkien (Tiongkok)

Contoh:

  • Angpao = angpau = amplop kecil tempat uang
  • Anglo = anglo = tungku kecil dengan arang
  • Bakmi = bakmi = mi
  • Cincau = cincau = minuman dingin
  • Dim sum = dimsum = hidangan tradisional Tiongkok
  • Encang = om/paman = kakak dari ibu/bapak
  • Encing = tante = adik dari ibu/bapak
  • Gincu = gincu = lipstik
  • Kecap = kecap = cairan olahan kacang kedelai
  • Lou-cheng = loteng = langit-langit rumah
  • Lun-pia = lumpia = panganan dari adonan tepung
  • Mihun = bihun = mi yang halus
  • Bishou = pisau = bilah besi tipis dan tajam
  • Tauhu = tahu = makanan dari kedelai putih
  • Teh-ko = teko = cerek dari tembikar
  • Wushu = wushu = seni bela diri
  • Hoki = hoki = peruntungan;nasib
  • Imlek = imlek = tahun baru Cina
  • Kawin = kawin = membentuk keluarga
  • Mie = mi = bahan makanan dari tepung terigu

Baca Juga:

Huruf Kapital

Kata Hubung

Perbedaan Singkatan dan Akronim

Kalimat Efektif

Kaidah-kaidah Penulisan Kata Serapan

Berdasarkan taraf integrasinya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi dua kelompok besar. Dua hal tersebut dikutip dari puebi.readthedocs.io, penjelasannya seperti di bawah ini.

  1. Pertama, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Maksudnya adalah unsur asing tersebut dalam pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing.
  2. Kedua, unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini, penyerapan diusahakan agar ejaannya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asal. Di bawah ini adalah kaidah-kaidah ejaan bagi unsur serapan dalam bahasa Indonesia:
  3. Serapan dari bahasa Arab
  4. ‘Ain pada awal suku kata menjadi a, i, u,
  • ‘Aja’ib (a)     = ajaib
  • Saadah ‘ilm (i)     = ilmu qa’idah
  • Uzur ma’unah(u) = maunah
  • Ga’ib = gaib
  • Magfirah = magfirah
  • Magrib = maghrib
  • Jariyah = jariah
  • Janazah = jenazah
  • ‘Ijazah = ijazah
  • Aqiqah = akikah
  • Maqam = makam
  • Mu.laq = mutlak
  • Jadwal = jadwal
  • Taqwa = takwa
  • Wujud = wujud
  1. Ya di awal suku kata menjadi y
  • ‘Inayah = inayah
  • Yaqin = yakin
  • Ya’ni = yakni
  • Azan = azan
  • Izn = izin
  • Ustaz = ustaz
  1. Serapan dari bahasa Belanda
  2. Aa menjadi a
  • Paal = pal
  • Baal = bal
  • Octaaf = octaf
  • Stratosfeer = stratosfer
  • Systeem = sistem
  1. Ie menjadi i (jika lafalnya i)
  • Politiek = politik
  • Riem = rim
  • Komfoor = kompor
  • Provoost = provos

      – advocaat = advokat

      – materieel = materiel

      – moreel = morel

  1. Serapan dari bahasa Inggris
  2. Oo menjadi u
  • Cartoon = kartun
  • Proof = pruf
  • Pool = pul
  • Phase = fase
  • Physiology = fisiologi
  • Spectrograph = spektrograf
  • Aquarium = akuarium
  • Frequency = frekuensi
  • Equator = ekuator
  • Fanatik = fanatik
  • Factor = faktor
  • Fossil = fossil
  • Check = cek
  • Charter = carter
  • Chip = cip
  1. Cc di depan e dan i menjadi ks
  • Accent = aksen
  • Accessory = aksesori
  • Vaccine = vaksin
  1. C di depan a,u,o dan konsonan menjadi k
  • Cubic = kubik
  • Crystal = kristal
  • Construction = konstruksi
  • Contingent = kontingen
  • Congres = kongres
  • Linguistics = linguistik
  1. Serapan dari bahasa Yunani
  2. Oe menjadi e
  • Foetus = fetus
  • Oestrogen = estrogen
  • Oenology = enologi

Baca Juga:

Kata Kerja

Kata Majemuk

Jenis Paragraf

Nomina

Contoh Kata Serapan Terbaru

Ada beberapa kata serapan bahasa Indonesia terbaru yang sering digunakan dalam komunikasi. Di bawah ini adalah beberapa contoh kata serapan terbaru dalam bahasa Indonesia yang bisa dipelajari.

  1. Daring = online = terhubung melalui jejaring komputer
  2. Luring = offline = terputus dari jejaring komputer
  3. Gawai = gadget = peranti elektronik dengan fungsi praktis
  4. Swafoto = selfie = potret diri yang sendiri dengan kamera
  5. Warganet = netizen = orang yang aktif menggunakan internet
  6. Tetikus = mouse = peranti pada komputer menyerupai tikus
  7. Pramusiwi = babysitter = wanita yang bekerja bertugas merawat anak
  8. Narahubung = contact person= petugas penghubung untuk pihak luar
  9. Nawala = news letter = lembaran cetak berupa pamflet/surat kabar
  10. Saltik = typo = salah tik
  11. Pratayang = preview = penayangan sesuatu
  12. Komedi tunggal=   stand-up comedy = komedi yang dibawakan oleh satu orang
  13. Diska lepas = flashdisk = peranti kecil berfungsi menyimpan data
  14. Unduh = download = hasil mengunduh
  15. Unggah = upload = mengunggah
  16. Pranala = hyperlink = hipertaut
  17. Peladen = server = penyedia layanan ke komputer lain
  18. Derau = noise = gangguan sistem transmisi telekomunikasi
  19. Pelantang = microphone = alat untuk melantangkan suara
  20. Portofon = HandyTalkie = alat komunikasi

Artikel Terkait:

Rapi atau Rapih?

Kesalahan Penulisan Kata Baku

Kata Ulang yang Benar

Kata Imbuhan yang Benar

Apakah Anda sedang atau ingin melakukan cara membuat buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silahkan isi data diri Anda di : Daftar Menjadi Penulis Buku

Jika Anda Membutuhkan Referensi Tambahan, Kami Menyediakan EBOOK GRATIS yang Spesial Kami Persembahkan untuk Anda. Adapun Macam Ebook yang Bisa Anda Download sebagai Berikut:

Ebook : Cara Praktis Menulis Buku

Ebook : Rahasia Menulis Buku Ajar

Ebook : Self Publishing

Ebook : Pedoman Menulis Buku Tanpa Plagiarisme

Ebook : Strategi Jitu Menulis Buku Monograf

Ebook : Cerdas Menulis Buku Referensi