Show
Pada pembahasan sebelumnya kita sudah membahas mengenai pengertian ekonomi mikro. Dan kali ini saya ingin membahas sedikit mengenai ekonomi makro. Pengertian Ekonomi MakroEkonomi makro adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makro-ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan. Teori ekonomi makro timbul dengan diawali adanya kemerosotan perekonomian Amerika Serikat yang disebut depresi (the Great Depression) pada tahun 1929 dan puncaknya terjadi pada tahun 1932. Pada puncak kemerosotan ekonomi ini, seperempat dari tenaga kerja di Amerika Serikat menganggur dan pendapatan nasionalnya mengalami kemerosotan yang sangat tajam. Terjadilah kemunduran ekonomi yang meluas ke seluruh negara industri dan negara-negara miskin. Ekonomi makro bertujuan untuk menganalisa peristiwa ekonomi dan memperbaiki kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja, dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan. Permasalahan Ekonomi MakroDalam ekonomi makro juga terdapat beberapa tantangan yang akan dihadapi. Berikut ini adalah beberapa permasalahan yang sering terjadi pada ekonomi makro: Baca Juga : Macam-macam Inflasi 1. Lambannya pertumbuhan ekonomiJumlah lulusan sekolah/sarjana yang meningkat setiap tahunnya tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang ada. Terlebih masih adanya keengganan untuk berwirausaha. Para fresh graduate tersebut hanya terpaku mencari pekerjaan kantoran yang bisa memberikan kenyamanan baik secara finansial maupun status sosial dibandingkan menjadi pengusaha. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan ekonomi berjalan lambat. 2. Tingginya pengangguran dan kemiskinanTerbatasnya lapangan pekerjaan dan ledakan jumlah penduduk adalah faktor utama terjadinya pengangguran dan kemiskinan. Jumlah penduduk yang meningkat tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia sehingga meningkatkan jumlah pengangguran. Jumlah pengangguran yang meningkat, persaingan kerja yang sengit serta tuntutan untuk bisa bertahan hidup menyebabkan masyarakat tidak memiliki pilihan lain selain menjadi pekerja di sektor informal seperti buruh, kuli, pembantu, dsb. Tentu saja hal tersebut menjadi pemicu kemiskinan, karena masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan. Selain itu infrastruktur dan sumber daya alam belum dimanfaatkan secara menyeluruh oleh masyarakat untuk memperbaiki kehidupannya. 3. Inflasi dan defisit APBN.Kenaikan harga barang yang merupakan dampak dari terjadinya inflasi akan mempengaruhi perekonomian dan daya beli masyarakat. Tingginya laju inflasi mengakibatkan BI melakukan pengetatan di bidang moneter. Namun, pengetatan moneter ini tidak dapat dilakukan secara drastis karena akan mengancam kelangsungan proses penyehatan perbankan dan program restrukturisasi perusahaan. 4. Tingginya utang luar negeriTurunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dollar AS menyebabkan sebagian besar utang luar negeri tidak dilindungi dengan fasilitas lindung nilai. Sehingga pada saat terjadi krisis dalam sekejap nilai utang tersebut membengkak. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah melakukan penjadwalan ulang utang luar negeri dengan pihak peminjam. Baca Juga : Cara Mengelola Persediaan Barang Dengan Baik Bentuk Kebijakan Ekonomi MakroAdapun bentuk-bentuk kebijakan dalam ekonomi makro meliputi: 1. Kebijakan fiskal:Merupakan langkah yang dilakukan pemerintah untuk membuat perubahan dalam pendapatan dan pengeluaran negara yang bertujuan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. 2. Kebijakan moneter:Adalah kebijakan pemerintah yang terkait dengan perilaku bank sentral dalam penawaran dan pengaturan uang yang beredar yang bertujuan untuk mempengaruhi agregat. 3. Kebijakan segi penawaranTujuan dari kebijakan ini adalah untuk mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan, dimana perusahaan dapat menawarkan produknya dengan harga terjangkau dan kualitas yang baik. Ruang Lingkup Ekonomi MakroTeori ekonomi makro membahas beberapa hal seperti penentuan kegiatan ekonomi, tingkat pengangguran, inflasi juga hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi secara keseluruhan. Berikut ini merupakan ruang lingkup ekonomi yang dapat diketahui: 1. Penentuan Tingkat Aktivitas Ekonomi NegaraPoin ini akan menjelaskan seberapa jauh ekonomi dapat menghasilkan sebuah produk dan layanan. Di mana perincian pengeluaran dapat diberikan secara keseluruhan, termasuk pengeluaran rumah tangga, pengeluaran pemerintah, pengeluaran perusahaan serta ekspor dan impor. 2. Kebijakan PemerintahPemerintah dalam suatu negara, dapat melakukan kebijakan yang berupa kebijakan moneter ataupun kebijakan fiskal. Seperti yang kita ketahui bahwa ekonomi suatu negara tidak akan terlepas dari yang namanya masalah pengangguran dan terjadi inflasi. Maka dari itu dibutuhkan adanya kebijakan dari pemerintah. 3. Pengeluaran KeseluruhanKetika terjadi pengeluaran keseluruhan yang tidak mencapai tingkat ideal, maka akan terjadi masalah dalam perekonomian suatu negara. Pengeluaran keseluruhan harus pada tingkat yang sesuai atau yang dibutuhkan, yang di mana hal ini dapat mewujudkan peluang kerja yang lebih baik lagi serta dapat mengendalikan laju inflasi. Tujuan Kebijakan Ekonomi MakroDari beberapa kebijakan yang sudah dipaparkan pada poin Bentuk Kebijakan Ekonomi Makro, dapat diketahui bahwa kebijakan ini dilakukan oleh suatu negara yang bertujuan untuk mengatasi masalah yang timbul atau mungkin akan timbul dalam sebuah perekonomian. Baca Juga : 5 Tips Pengusaha Menghadapi AFTA Dengan adanya kebijakan ekonomi makro ini, maka diharapkan dapat tercapai keadaan perekonomian seperti:
KesimpulanMaka, dengan ini kita ketahui bahwa ekonomi makro adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makro-ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyarakat, perusahaan, dan pasar. Teori ekonomi makro ini muncul dengan diawali adanya kemerosotan perekonomian Amerika Serikat yang disebut depresi (the Great Depression) pada tahun 1929 dan puncaknya terjadi pada tahun 1932. Adanya ekonomi makro ini bertujuan untuk menganalisis peristiwa ekonomi dan memperbaiki kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
KOMPAS.com -Ekonomi makro membahas aktivitas perekonomian dalam skala besar. Permasalahan yang dibahas di dalamnya tidak hanya menyangkut produsen, distributor, dan konsumen, melainkan juga melibatkan pemerintah, lembaga resmi, serta pihak lainnya. Menurut Abdul Rahman Suleman dan kawan-kawan dalam buku Ekonomi Makro (2020), ekonomi makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang membahas kondisi perekonomian negara maupun suatu kawasan, secara detail (luas) dan menyeluruh (komprehensif). Permasalahan ekonomi makro dan penyelesaiannyaSalah satu permasalahan ekonomi yang termasuk cakupan dalam ekonomi makro adalah neraca pembayaran internasional atau neraca pembayaran atau balance of payments. Neraca ini memuat ikhtisar mengenai semua transaksi ekonomi luar negeri oleh penduduk suatu negara dalam jangka waktu tertentu. Selain neraca pembayaran internasional, masih ada beberapa permasalahan ekonomi makro lainnya. Apa sajakah itu dan bagaimana cara penyelesaiannya? Berikut penjelasannya: Baca juga: Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalis, Ciri-Ciri, Dampak, dan Contohnya
Lihat Foto Inflasi Mengutip dari Buku Ajar Teori Ekonomi Makro (2018) karya Sattar dan Silvana Kardinar Wijayanti, inflasi adalah naiknya harga komoditas yang disebabkan oleh tidak seimbangnya pengadaan komoditas dengan tingkat pendapatan masyarakat. Cara mengatasi inflasi: Dalam buku Pengantar Ekonomi Makro Kontemporer (2021) karya Ichsannudin dan Hery Purnomo, disebutkan bahwa ada dua cara untuk mengatasi inflasi, yakni dengan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Kebijakan moneter dilakukan dengan menambah atau mengurangi jumlah peredaran uang. Contohnya penerapan kebijakan suku bunga dan kebijakan operasi pasar terbuka. Sementara itu, kebijakan fiskal dilakukan dengan memengaruhi penerimaan serta pengeluaran pemerintah. Contohnya menghemat pengeluaran pemerintah, melakukan pinjaman, dan menaikkan tarif pajak. Baca juga: Contoh Jenis Kegiatan Ekonomi beserta Lapangan Pekerjaan, Hasil, dan Penyebaran Barang PengangguranPermasalahan ini terjadi karena adanya kesenjangan penyediaan lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja yang mencari pekerjaan. Pengangguran juga dapat disebabkan oleh kesenjangan informasi serta keahlian yang dimiliki. Cara mengatasi pengangguran: Rustan dalam buku Pusaran Pembangunan Ekonomi (2019) menuliskan jika secara umum pengangguran dapat diatasi dengan beberapa cara sebagai berikut:
Adalah kesenjangan antara jumlah perolehan ekspor dengan pembayaran untuk impor. Apabila biaya impor terlalu besar, devisa akan berkurang, nilai tukar uang bisa menurun, serta industri nasional berbasis impor akan mati. Baca juga: Bidang Kajian Ekonomi Mikro Sedangkan jika nilai ekspor terlalu besar, mata uang lokal akan menguat terhadap mata uang luar negeri. Dampaknya nilai impor akan naik sehingga membuat industri berbasis bahan baku dalam negeri menjadi mati. Cara mengatasi ketimpangan neraca pembayaran: Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan menjaga nilai ekspor dan impor agar seimbang. Nilai ekspor tidak boleh lebih tinggi dibanding nilai impor. Begitu pula nilai impor yang harus tetap terkendali dan tidak boleh lebih tinggi dibanding ekspor. Permasalahan pertumbuhan ekonomiSalah satu permasalahan utama dalam pertumbuhan ekonomi adalah pembagian pendapatan nasional yang tidak merata. Sehingga nilai GDP (Gross Domestic Product) tidak bisa dijadikan patokan tentang miskin atau kayanya sebuah negara. Cara mengatasi permasalahan pertumbuhan ekonomi: Pertumbuhan ekonomi mengacu pada tingkat produksi barang dan jasa di masyarakat. Cara mengatasi permasalahan pertumbuhan ekonomi adalah dengan mengendalikan pertumbuhan penduduk, meningkatkan teknologi yang tepat guna, serta meningkatkan jumlah produksi barang dan jasa. Baca juga: Penemuan Telepon dan Dampak di Bidang Ekonomi Tidak stabilnya kegiatan ekonomiKegiatan ekonomi yang tidak stabil, khususnya dalam hal produksi, dapat menimbulkan berbagai permasalahan. Salah satunya kebutuhan konsumsi masyarakat tidak terpenuhi. Akibat ketidakstabilan ini, pertumbuhan ekonomi menjadi terganggu. Cara mengatasi tidak stabilnya kegiatan ekonomi: Cara mengatasinya adalah dengan meningkatkan kegiatan produksi barang dan jasa, menjamin ketersediaan sumber daya alam dan manusia, serta meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. |