sebutkan dan jelaskan bentuk bentuk mobilitas sosial

Ilustrasi mobilitas sosial. Mengenal Bentuk-bentuk Mobilitas Sosial: Mobilitas Vertikal dan Horizontal.

TRIBUNNEWS.COM - Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis, yang artinya mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.

Kata sosial pada istilah tersebut mengandung makna seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial.

Dikutip dari Buku SMP/MTS IPS Kelas VIII (2017) Oleh Mukminan dkk, Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain.

Seseorang yang mengalami perubahan kedudukan (status) sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain baik menjadi lebih tinggi maupun menjadi lebih rendah dari sebelumnya;

Ataupun hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan kedudukan disebut mobilitas sosial.

Beberapa contoh lain mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat seperti seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha yang berhasil.

Selain terjadi perubahan dari strata bawah ke strata atas, mobilitas juga terjadi perubahan dari strata atas ke strata bawah.

Baca juga: Mengenal Sistem Pencernaan Karbohidrat, Protein, dan Lemak dalam Tubuh Beserta Prosesnya

Baca juga: Mengenal Apa Itu Otonomi Daerah: Pengertian, Nilai, Dimensi hingga Prinsipnya

Ilustrasi masyarakat yang terbagi dalam berbagai kelas sosial. Sejumlah pedagang secara bertahap mulai menempati lapak Pasar Johar Semarang, Selasa (16/11/21). Terlihat sejumlah pengunjung mulai mendatangi pasar Johar. Selama masa pandemi Covid-19 baik pedagang maupun pengunjung wajib mematuhi protokol kesehatan salah satunya wajib memakai masker. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)

Bentuk Mobilitas

Berdasarkan bentuknya, mobilitas sosial dibedakan menjadi mobilitas sosial vertikal dan mobilitas sosial horizontal.

a. Mobilitas Vertikal ke Atas (Social Climbing)

Mobilitas Sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Seseorang yang mengalami perubahan kedudukan(status) sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain baik menjadi lebih tinggi maupun menjadi lebih rendah dari sebelumnya atau hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan kedudukan .

Pembahasan

>> Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial

Berdasarkan bentuknya, mobilitas sosial dibedakan atas mobilitas sosial vertikal dan mobilitas sosial horizontal.

>> Berikut Bentuk - Bentuk Mobilitas Sosial beserta pengertiannya

  • Mobilitas Sosial Vertikal

Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat, baik pindah ke tingkat yang lebih tinggi (social climbing) maupun turun ke tingkat lebih rendah (social sinking).

> Mobilitas Sosial Vertikal ke Atas

Mobilitas Sosial Vertikal ke Atas (Social climbing) adalah mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang atau naiknya orang-orang berstatus sosial yang rendah naik ke status sosial yang lebih tinggi.

> Mobilitas Sosial Vertikal ke Bawah

Mobilitas Sosial Vertikal ke Bawah (Social sinking) merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang.

Dan bentuk mobilitas sosial lainnya yaitu :

Mobilitas Horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama.

atau pengertian lainnya adalah,

peralihan individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat.

Pada mobilitas horizontal, tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang.

Pelajari Lebih lanjut

Tentang Mobilitas Lainnya dapat kalian amati lagi di

  • //brainly.co.id/tugas/45564742
  • //brainly.co.id/tugas/12788763
  • //brainly.co.id/tugas/12988965

===============================

Detail Jawaban

Kelas : XI

Mapel : Sosiologi

Bab : IV

Kode : 11.20.4

Kata Kunci : Mobilitas sosial, bentuk - bentuk mobilitas sosial

#JadiRankingSatu

#BelajarBersamaBrainly

 Contoh lainnya adalah kepala sekolah Z yang kemudian dipindah tugaskan untuk menjadi kepala sekolah di SMA Y. Dalam kasus ini dapat dikatakan jika kepala sekolah tersebut mengalami mobilitas ataupun perpindahan namun tetap dalam status yang sama. Mobilitas sosial akan sangat berkaitan dengan tingkatan maupun status di dalam posisi yang sama yang mana dinamakan sebagai bentuk-bentuk mobilitas sosial horizontal.

Hampir di setiap kegiatan sehari-hari, semua orang akan melakukan mobilias horizontal. Entah itu masyarakat yang ada di desa maupun kota. Misalnya saja, orang yang bekerja di sawah atau perkebunan tentunya setelah bekerja akan kembali lagi pulang ke rumah. Di daerah perkotaan pun juga akan terjadi hal yang sama, orang yang bekerja di kantor kemudian akan kembali lagi pulang ke rumah. Hal ini lah yang dinamakan dengan mobilitas horizontal.

2. Mobilitas Sosial Vertikal

Mobilitas sosial vertikal dapat diartikan sebagai bentuk perpindahahn individu maupun objek sosial lainnya serta kedudukan sosial menuju kedudukan sosial lainnya yang kurang atau tidak sederajat. Ada beberapa unsur-unsur yang masih terkait di dalam bentuk-bentuk mobilitas sosial vertikal, antara lain adalah:

  • Kekayaan, faktor kekayaan dapat mengubah posisi maupun kedudukan sosial dari seseorang. Dapat mungkin menjadi lebih kaya maupun sebaliknya dapat menjadi lebih miskin.
  • Kekuasaan, faktor kekuasaan pun juga dapat mengubah status serta kedudukan seseorang. Orang yang mengalami kenaikan jabatan akan membuat kekuasaannya menjadi bertambah. Berkebalikan dengan orang yang mengalami penurunan jabatan juga akan menyebabkan kekusaaannya menjadi turun. (baca juga: Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia)
  • Pendidikan, faktor pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan seseorang. Dengan adanya pendidikan maka membuat seseorang dapat mengalami kenaikan kedudukan maupun status sosialnya. Melalui pendidikan formal, maka akan sangat mudah bagi seseorang untuk bisa mengenali tingkatan pendidikan dari seseorang. Dampak positif dan negatif urbanisasi yang menyebabkan pengaruh pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA kurang hingga perguran tinggi.

Artikel Lainnya:

Sesuai dengan arahnya, bentuk-bentuk mobilitas sosial dapat terbagi menjadi 2 yaitu mobilitas sosial vertikal yang menuju ke atas dan mobilitas sosoail vertikal yang menuju ke bawah. Untuk mobilitas vertikal menuju atas memiliki 2 bentuk yang utama, yaitu:

  • Masuk ke dalam kedudukan lebih tinggi

Yang dimaksud disini adalah seseorang yang berada di dalam adanya faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan ekonomi kedudukan yang rendah masuk ke dalam kedudukan atau posisi yang lebih tinggi, yang mana kedudukan tersebut memang sudah ada sebelumnya. Misalnya saja seorang guru matematika SMP yang kemudian naik jabatan menjadi kepala sekolah karena telah memenuhi segala persyaratan.

  • Membentuk sebuah kelompok baru

Pembentukan sebuah kelompok baru yang mana akan ditempatkan pada posisi yang lebih tinggi serta kedudukan individu yang menjadi pembentuk dari kelompok tersebut. Misalnya saja pembentuk dewan pembina yang mana sebelumnya tidak diadakan dalam kepengurusan. Pak adi merupakan salah satu anggota dari sebuah organisasi yang memiliki peran cukup aktif. Karena keaktifanna ini lah sehingga membuat Pak Adi akhirnya diangkat menjadi dewan pembina oleh seluruh anggota organisasi tersebut.

Selain menuju ke atas, mobilitas vertikal juga ada yang bergerak menuju ke bawah. Sama hal nya dengan mobilitas vertikal menuju atas, jenis mobilitas vertikal ini memiliki 2 bentuk yang utama, sebagai berikut:

  •  Turunnya sebuah kedudukan

Kedudukan seseorang yang turun menjadi lebih rendah. Misalnya saja pegawai negeri yang mengajukan pensiun dari pekerjaannya. Kemudian dirinya akan mengalami penurunan status dari pegawai negeri aktif menjadi pensiunan. Hal ini dapat berarti pula akan ada penurunan dalam kekuasaan yang dimiliki olehnya. Hal ini juga akan berkaitan dengan pendapatan yang akan diterimanya. Contoh lainnya adalah pengusaha yang memiliki pendapatan yang cukup tinggi, namun karena krisis ekonomi yang terjadi di sebuah negara menyebabkan pengaruh yang cukup signifikan pada tingkat pemasukannya. Sehingga nantinya juga akan menyebabkan penurunan pada tingkat kedudukannya.

  • Turunnya derajat kelompok individu yang  berupa disintegrasi kelompok yang mana sebagai sebuah kesatuan

Misalnya saja dalam sebuah desa dibentuk organisasi pemuda yang digunakan sebagai wadah penampung aspirasi serta aktualisasi dari segala potensi dan keinginan dari pemuda yang ada di desa. Setelah beberapa waktu, ternyata banyak sekali hambatan dan kesulitan yang menghalangi perjalanan dari organisasi tersebut. Contoh lainnya adalah perubahan sistem pemerintahan berbentuk kerajaan ke bentuk republik yang mana mengakibatkan penghargaan yang dimiliki golongan bangsawan dengan status yang tinggi di masyarakat berubah menjadi status atau kedudukan yang lebih rendah.

3. Mobilitas Antar Generasi

Secara umum, mobilitas antar generasi dapat diartikan sebagai mobilitas 2 generasi maupun lebih. Semisal generasi ayah-ibu, generasi anak, dan lainnya. Mobilitas ini ditandai dengan adanya perkembangan taraf hidup dalam kehidupan. Entah itu meningkat maupun menurun. Penekanan dari mobilitas ini bukan kepada perkembangan keturunannya tersebut namun perpindahan status sosial yang terjadi dari generasi ke generasi lainnya. Misalnya saja pak Tarjo merupakan tukang becak. Status pendidikannya pun hanya sampai ke tingkat sekolah dasar. Namun kemudian beliau berhasil membiayai pendidikan anak-anaknya hingga ke jenjang perguruan tinggi. Hal ini lah yang kemudian dinamakan mobilitas antar generasi.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA