Sebutkan dampak revolusi bumi terhadap kehidupan di bumi (minimal 3)

Planet bumi yang saat ini kita tinggali mengalami dua pergerakan atau perputaran, yaitu rotasi bumi dan revolusi bumi. Akibat adanya dua pergerakan bumi tersebut maka memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan manusia maupun kondisi bumi secara keseluruhan.

Jika bumi berputar mengapa makhluk didalamnya tidak merasakan? Hal ini dikarenakan bumi berputar sangat cepat, sehingga makhluk yang mendiaminya tidak merasakan perputaran tersebut. Meski begitu, tak dimungkiri bahwa ada dampak yang muncul sebagai akibat dari pergerakan atau perputaran rotasi maupun revolusi bumi ini, apa saja?

Rotasi Bumi

Rotasi merupakan berputarnya planet pada porosnya, sehingga rotasi bumi adalah berputarnya bumi pada poros bumi. Rotasi bumi mengarah dari barat ke timur, dan memerlukan waktu 23 jam 56 menit atau dibulatkan 24 jam. Pergerakan ini dapat memberikan dampak terhadap kehidupan di bumi, diantaranya:

  • Gerak semu harian matahari

Didefinisikan ketika bumi berotasi dari barat ke timur maka pandangan manusia matahari terbit dari timur ke barat sehingga seolah-olah matahari mengelilingi bumi dari timur ke barat.

Bumi berotasi sebesar 3600 selama 24 jam atau 1.440 menit. Di Indonesia sendiri terbagi kedalam tiga perbedaan waktu yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timur (WIT).

(Baca juga: Rotasi dan Revolusi Bumi, Bagaimana Cara Kerjanya?)

  • Terjadinya siang dan malam

Karena bumi berotasi selama 24 jam maka setiap wilayah mengalami dua fase yaitu saat menghadap dan membelakangi matahari. Saat menghadap matahari adalah waktu siang hari dan saat membelakangi matahari adalah malam hari.

Revolusi Bumi

Revolusi bumi yaitu bumi yang mengelilingi matahari yang memerlukan waktu selama 360 hari dari arah barat ke timur. Saat berevolusi bumi akan mengelilingi matahari dalam sebuah orbit yang berbentuk elips. Revolusi bumi dapat mengakibatkan beberapa dampak pada kehidupan manusia dan bumi secara keseluruhan, diantaranya :

Kedudukan bumi terhadap bidang edarnya membentuk sudut 66,50 dan kemiringannya tegak lurus terhadap bidang edarnya 23,50. Hal ini menyebabkan terjadinya empat musim di bumi karena secara bergantian belahan bumi condong ke arah matahari atau menjauhi matahari.

  • Gerak semu tahunan matahari

Akibat adanya revolusi dan rotasi bumi maka terjadi gerak semu tahunan matahari namun yang disaksikan oleh penghuni bumi adalah :

  • Matahari seolah-olah bergerak dari khatulistiwa ke 23,50 lintang utara, kemudian bergerak kembali ke lintang selatan dengan arah yang sama.
  • Karena arah revolusi dan rotasi bumi dari barat ke timur matahari seolah-olah terbit dari ufuk timur bergerak kearah barat.

Suara.com - Revolusi Bumi adalah proses perputaran Bumi saat mengelilingi matahari. Dalam satu kali revolusi, Bumi membutuhkan waktu 365,5 hari atau satu tahun. Saat sedang berevolusi, Bumi mengikuti lintasan yang disebut dengan orbit Bumi. 

Peredaran bumi mengelilingi matahari dari barat ke timur berkecepatan 30 km per detik. Sementara itu, panjang lintasan dalam satu putaran adalah 943.000.000 kilometer. Lalu, apa yang terjadi di Bumi saat terjadi revolusi Bumi? Berikut penjelasan tentang revolusi bumi dan pengaruhnya. 

1. Adanya Perbedaan Siang dan Malam 

Dengan adanya pergeseran garis edar matahari, mengakibatkan adanya perubahan waktu siang dan malam. Sehingga perbedaan waktu siang dan malam ini berbeda dari negara satu  dan lainnya. 

Baca Juga: Terungkap! Asal-usul Gempa Matahari

2. Pergantian Musim 

Selain perbedaan siang dan malam, revolusi bumi juga menyebabkan terjadinya pergantian musim. Misalnya, di Indonesia sebagai negara tropis memiliki dua musim yakni kemarau dan hujan. Sedangkan di negara belahan dunia lainnya memiliki lima musim yakni musim semi, dingin, hujan, panas, dan gugur. 

3. Terjadi Gerak Semu Tahunan Matahari 

Pada bagian ini, posisi matahari tidak berada di daerah khatulistiwa. Tapi, kadang posisi matahari berada di daerah utara dan selatan khatulistiwa. Diketahui setiap tanggal 21 Maret, matahari berada di daerah khatulistiwa, kemudian bergerak ke utara setelah mencapai 23,5 derajat lintang utara. 

Kemudian pada tanggal 21 Juni matahari seakan bergerak menuju ke khatulistiwa lagi. Sementara itu, pada 23 September, matahari seolah bergerak keselatan dan kembali ke selatan lagi pada tanggal 22 Desember. 

Baca Juga: Misteri Gempa Matahari Perlahan Mulai Terungkap

4. Rasi Bintang yang Berbeda 

Revolusi Bumi adalah gerak Bumi pada orbitnya yang mengelilingi Matahari.  Peristiwa ini mengakibatkan beberapa peristiwa penting. Salah satunya, perbedaan musim antar negara.

Dalam Jurnal Ilmiah Multi Science, Vol. IX No.1 tahun 2017, menyebutkan bahwa Bumi berevolusi ke arah negatif (berlawanan arah jarum jam). Dengan demikian, jika kita berada di peraswat antariksa tepat di atas kutub utara, maka kita akan melihat Bumi mengitari Matahari dalam arah berlawanan jarum jam.

Dalam jurnal tersebut juga diterangkan ada dua peristiwa yang membuktikan gerak revolusi Bumi. Berikut penjelasannya.

1. Terjadi Paralaks Bintang

Paralaks bintang adalah pergeseran kedudukan bintang yang dekat ke Bumi terhadap latar belakang bintang yang lebih jauh. Kondisi tersebut disebabkan oleh pengamatan di Bumi mengubah kedudukannya.

2. Terjadinya Aberasi Cahaya Bintang

Aberasi cahaya bintang adalah perpindahan yang terlihat dalam arah cahaya datang dari sebuah bintang akibat gerak revolusi Bumi. Peristiwa aberasi ini bisa dianalogikan dengan aberasi tetes hujan yang menimpa kaca mobil.

Saat mobil diam, maka seseorang yang ada di dalam mobil akan melihat tetesan hujan jatuh tegak lurus mengenai kaca. Namun, saat mobil bergerak, tetesan air hujan nampak mirip.

Dampak Revolusi Bumi

Revolusi Bumi mengakibatkan terjadinya beberapa peristiwa penting yang dialami makhluk hidup di muka Bumi. Mengutip dari Jurnal Ilmiah Multi Science, Vol. IX No.1 tahun 2017 dan “Modul 3 – Geografi”, berikut ini beberapa akibat adanya revolusi Bumi:

1. Gerak Semu Tahunan Matahari

Gerak semu tahunan Matahari adalah gerakan semu Matahari dari khatulistiwa bolak balik antara 23,5o lintang utara dan selatan setiap tahun. Hal ini dikarenakan, Matahari selalu berbalik arah setelah sampai lintang 23,5o, yang disebut dengan garis balik.

Garis 23,5o LU disebut garis balik utara (GBU) dan garis 23,5o LS disebut garis balik selatan (GBS). Garis lintang adalah garis yang sejajar dengan garis khatulistiwa.

Gerak semu tahunan Matahari membuat matahari seolah-olah berada di daerah khatulistiwa pada tanggal 21 Maret, kemudian begerak ke utara. Pada tanggal 22 Juni, Matahari seolah-olah bergerak kembali ke khatulistiwa.

Kemudian pada tanggal 23 September, Matahari yang berada di daerah khatulistiwa akan bergerak ke selatan. Saat sampai garis balik selatan pada 23 Desember, Matahari akan kembali ke khatulistiwa.

2. Perubahan Durasi Siang dan Malam

Dampak revolusi Bumi lainnya ternyata bisa mengubah durasi siang dan malam. Ulasan lengkapnya, sebagai berikut:

Tanggal 21 Maret – 23 September

  • Kutub utara mendekati Matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi Matahari.
  • Belahan Bumi utara mendapatkan sinar Matahari lebih banyak dibandingkan Bumi bagian selatan.
  • Panjang siang di Bumi bagian utara lebih lama dibandingkan Bumi selatan.
  • Terdapat daerah di sekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada wilayah di sekitar kutub selatan yang mendapatkan malam selama 24 jam.
  • Jika diamati dari khatulistiwa, Matahari tampak bergeser ke utara.
  • Kutub utara paling dekat dengan Matahari pada tanggal 21 Juni. Pada saat itu, pengamat di khatulistiwa melihat Matahari bergeser 23,5o ke utara.

Tanggal 23 September – 21 Maret

  • Kutub selatan lebih dekat dengan Matahari, sedangkan kutub utara menjauhi Matahari.
  • Belahan Bumi selatan mendapatkan sinar Matahari lebih banyak dibandingkan Bumi bagian utara.
  • Panjang siang di belahan Bumi selatan lebih lama dibandingkan Bumi bagian utara.
  • Ada daerah di kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah di kutub selatan mengalami siang selama 24 jam.
  • Jika diamati dari khatulistiwa, Matahari terlihat geser ke selatan.
  • Kutub selatan berada di posisi yang dekat dengan Matahari pada tanggal 22 Desember. Saat ini, pengamatan dari khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke selatan.

Tanggal 21 Maret – 23 Desember

  • Kutub utara dan selatan memiliki jarak yang sama dengan matahari.
  • Belahan Bumi utara dan selatan mendapatkan sinar sama banyak.
  • Durasi siang dan malam di selutuh Bumi sama.
  • Di daerah khatulistiwa, Matahari tampak melintas tepat di atas kepala.

3. Pergantian Musim

Akibat revolusi Bumi ternyata bisa mempengaruhi musim. Adapun pembagian pergantian musim, berdasarkan periode waktu dalam setahun sebagai berikut:

  • Tanggal 21 Maret – 21 Juni: belahan Bumi utara mengalami musim semi sedangkan Bumi bagian selatan mengalami musim gugur.
  • Tanggal 21 Juni – 23 September: Bumi bagian utara mengalami musim panas, sedangkan belahan Bumi selatan mengalami musim dingin.
  • Tanggal 23 September – 22 Desember: belahan Bumi utara mengalami musim gugur, sementara itu Bumi selatan mengalami musim semi.
  • Tanggal 22 Desember – 21 Maret: belahan Bumi utara mengalami musim dingin dan Bumi selatan mengalami musim panas.

4. Terlihat Rasi Bintang yang Berbeda Setiap Tahun

Revolusi Bumi akan mengakibatkan rasi bintang berbeda dari bulan ke bulan. Rasi bintang merupakan sekumpulan beberapa bintang yang membentuk pola tertentu.

Saat Bumi berada di sebelah timur Matahari, kita hanya bisa melihat bintang berada di sebelah timur Matahari. Saat Bumi ada di sebelah utara Matahari, kita hanya bisa melihat bintang berada di sebelah utara Matahari. Maka dari itu, bintang-bintang yang terlihat dari bumi akan selalu berubah.