Sebutkan contoh perilaku yang tidak mencerminkan hidup rukun

Sebutkan contoh perilaku yang tidak mencerminkan hidup rukun

Ilustrasi hidup rukun di lingkungan keluarga. /Pexels

Bola.com, Jakarta - Hidup rukun adalah hidup dalam suasana yang baik, damai, saling menyayangi, tidak bertengkar satu sama lain, bersatu hati, dan selalu menjaga hubungan baik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rukun adalah baik dan damai, tidak bertengkar. Bisa hidup rukun dengan sesama tentu menjadi keinginan setiap orang.

Sikap rukun perlu ditanamkan sejak dini, terlebih lagi Indonesia terdiri atas beragam suku, budaya, agama yang  berbeda-beda dan rentan akan perselisihan. Perilaku hidup rukun bisa dimulai dari lingkungan keluarga.

Kerukunan dalam keluarga merupakan cara yang bisa dilakukan seluruh anggota untuk mengatasi segala perbedaan-perbedaan karakteristik, pandangan, pendapat, dan kebiasaan dari masing-masing individu.

Kerukunan harus dijaga bersama-sama agar tidak terjadi pertentangan dan permusuhan. Kerukunan menciptakan persatuan dan kesatuan keluarga untuk bersama-sama mencapai keluaga yang harmonis.

Berikut ini beberapa contoh sikap dan perilaku hidup rukun di lingkungan keluarga, seperti dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Jumat (25/3/2022).

Sebutkan contoh perilaku yang tidak mencerminkan hidup rukun

Ilustrasi berkumpul bersama keluarga. Credit: pexels.com/Lisa

Menghargai pendapat setiap anggota keluarga merupakan satu di antara perilaku untuk menciptakan kerukunan di rumah. Di dalam keluarga sering terjadi diskusi untuk menentukan pilihan atau untuk mengambil keputusan.

Setiap anggota keluarga tentu memiliki pendapat yang berbeda satu sama lainnya, tetapi setiap anggota keluarga harus mau mendengarkan dan menghargai pendapat anggota keluarga yang lain, dan bersama-sama membuat keputusan terbaik.

Perilaku seperti ini merupakan perilaku yang menciptakan kerukunan di dalam keluarga.

Sebutkan contoh perilaku yang tidak mencerminkan hidup rukun

Ilustrasi hidup rukun di lingkungan keluarga. Credit: pexels.com/Craig Adderley

Sebagai anak atau orang yang lebih muda, sudah menjadi kewajiban untuk menghormati ayah dan ibu atau anggota keluarga yang lebih tua di rumah. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menaati aturan-aturan di rumah, tidak membantah, dan lainnya.

Dengan menghormati ayah, ibu atau orang yang lebih tua, kerukunan di rumah atau di keluarga akan tetap terpelihara.

Sebutkan contoh perilaku yang tidak mencerminkan hidup rukun

Ilustrasi hidup rukun di lingkungan keluarga. Credit: pexels.com/fauxels

Makan bersama bisa menjadi satu di antara cara untuk membina kerukunan dalam keluarga. Jika hal ini secara rutin dilakukan akan tercipta kerukunan di antara anggota keluarga dengan anggota keluarga lainnya.

Sebutkan contoh perilaku yang tidak mencerminkan hidup rukun

Ilustrasi hidup rukun di lingkungan keluarga. /Pexels

Setiap anggota keluarga memiliki kewajiban untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah, seperti menyapu, mengepel, membersihkan taman, menyuci piring, dan lainnya. Akan lebih baik lagi apabila dilakukan pembagian pekerjaan.

Dengan demikian pekerjaan rumah yang begitu banyak dapat diselesaikan dengan baik dan tidak melelahkan karena dikerjakan bersama-sama.

Sebutkan contoh perilaku yang tidak mencerminkan hidup rukun

Ilustrasi hidup rukun di lingkungan keluarga. Credit: pexels.com/Anthony

Kerukunan di dalam lingkungan rumah atau di keluarga dapat diciptakan dengan cara belajar bersama. Seorang adik dapat meminta bantuan kakaknya atau orang tua untuk mengerjakan PR atau mengajari materi sekolah yang tidak dimengerti.

Kakak dengan senang hati dan dengan penuh kesadaran harus membantu adiknya.

Di samping sikap dan perilaku yang mencerminkan kerukunan, ada juga sikap yang tidak mencerminkan kerukunan di rumah atau di dalam keluarga seperti:

  • Terlalu egois atau mementingkan diri sendiri.
  • Mengabaikan aturan yang telah disepakati.
  • Tidak mau menerima pendapat yang berbeda.
  • Tidak mau bekerja sama.

Perilaku atau sikap yang seperti itu akan mengakibatkan munculnya perselisihan, percekcokan, dan perpecahan dalam keluarga.

Sebagai bagian dari keluarga, sudah seharusnya kita selalu mengupayakan kerukunan dalam keluarga agar kehidupan menjadi lebih harmonis, bahagia, damai, dan segala persoalan yang dihadapi dapat diselesaikan bersama.

Sumber: Kemdikbud