Sebutkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyunting pembuatan iklan

LIHAT SEMUA: Sebutkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyunting pembuatan iklan

Dengan kemajuan teknologi saat ini, kita pasti tidak asing lagi dengan iklan yang sering muncul baik yang ditayangkan melalui media elektronik maupun non elektronik. Tujuannya tidak lain untuk menarik calon konsumen pada barang dan jasa yang ditawarkan.

Agar iklan diminati oleh konsumen maka harus menampilkan sesuatu yang berbeda dari produk sejenisnya yang ada di pasaran. Hal inilah yang perlu diperhatikan sebelum menulis iklan, sehingga pesan yang diberikan mudah dipahami dan rasional.

Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menulis iklan, sehingga bisa lebih menarik pihak konsumen. Salah satu contoh yang akan diambil adalah tentang iklan alat untuk kesehatan mata, antara lain :

  1. Membuat pernyataan yang menarik di dalam teks iklan.

Dalam menulis iklan maka bisa dimulai dengan kalimat yang bisa langsung mencuri perhatian misalnya, “Apakah minus mata anda bertambah tiap tahun?”

  1. Menawarkan solusi untuk masalah yang sedang terjadi.

Misalnya, “Kami punya solusinya, minus mata tidak akan bertambah malah justru akan berkurang.”

  1. Menunjukan bukti bahwa produk yang ditawarkan itu pantas untuk dibeli.

Dalam memberikan bukti sehingga konsumen merasa yakin maka selain menampilkan testimoni dari konsumen bisa juga memberikan garansi seperti “Bila tidak ada perubahan dalam 30 hari, uang akan kembali 100 persen.”

[Baca juga: Mengenal Dua Pola Penyajian Dalam Iklan]

Setelah menarik konsumen dengan kalimat diatas, maka pembuat iklan bisa langsung mengajukan harga, misalnya “Anda bisa mendapatkan alat kesehatan mata ini hanya dengan harga sekian”.

Langkah yang terakhir dengan mengajak para konsumen untuk segera mengunjungi atau menghubungi toko yang menawarkan iklan tersebut.

Penyuntingan Iklan

Disamping itu, untuk menyempurkan sebuah iklan sebelum ditayangkan maka perlu adanya penyuntingan atau mengedit. Dimana, dalam penyuntingan ini akan disesuaikan dengan kaidah kebahasaan dan kaidah penulisan iklan yang baik. Ada unsur-unsur yang harus diperhatikan oleh pembuat iklan dalam menyunting sebelum diterbitkan antara lain :

  • Apakah iklan sudah mempunyai struktur yang lengkap?
  • Apakah informasi di dalam iklan mudah dipahami?
  • Apakah iklan sudah menggunakan kata-kata yang ringkas dan persuasif?
  • Apakah ilustrasi dapat memikat pembaca?
  • Apakah iklan itu sudah sesuai dengan produk yang di jual dan khalayak sebagai sasarannya?

Adapun fungsi dari penyuntingan iklan ini adalah memeriksa kembali, apakah iklan yang dibuat sudah sempurna apa belum. Setelah semua proses tersebut selesai, maka iklan bisa langsung di terbitkan dan dinikmati oleh konsumen baik di media elektronik maupun non elektronik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menulis iklan adalah:

  1. Judul iklan
    Buatlah judul iklan tentang produk atau kegiatan yang menarik dan unik sehingga para pembaca mau melihat iklanmu!
  2. Slogan iklan
    Saat menawarkan suatu produk atau jasa, kamu bisa membuat slogan dalam iklanmu. Slogan itu berisi kata-kata yang singkat dan menarik sehingga mudah diingat oleh pembaca dan dapat menarik perhatian mereka.
  3. Manfaat, Keuntungan dan Hal Menarik
    Dalam iklan yang kamu buat, tulislah manfaat, keuntungan, atau pun hal-hal yang dapat menarik pembaca iklan. Hal tersebut dapat menjadi pembeda antara produk yang kamu tawarkan dengan produk-produk lain. Misalnya, potongan harga atau hadiah gratis. Hal-hal menarik tersebut dapat membuat produk atau jasa yang kamu tawarkan dalam iklan diminati oleh banyak orang.
  4. Kontak
    Saat kamu menulis iklan, jangan lupa untuk mencantumkan kontakmu di dalam iklan. Kontak tersebut dapat berupa alamat atau pun nomor telepon. Kontak tersebut dicantumkan agar para peminat produk atau jasa, bisa segera mendapat serta menikmati apa yang ada di iklan tersebut.

Dengan demikian, dapat disimpulkan hal yang perlu diperhatikan saat menulis iklan adalah judul, slogan, manfaat, keunggulan, hal menarik, dan kontak. 

berikan contoh mengomentari buku non fiksi ​

Rombongan SD Kotabesar akan melakukan Studi Wisata ke Sirkuit Mandalika. Mereka berangkat menuju ke Kabupaten Lombok Tengah dengan menggunakan bus. Ke … giatan ini dilakukan untuk memenuhi undangan Dinas Pendidikan Lombok agar bisa melihat lebih dekat tentang Sirkuit Mandalika. Tak lupa rombongan membawa tanda mata khas Yogyakarta, seperti Gudeg Yogya, Bakpia Pathok, dan Batik Kawung. Kesalahan penggunaan huruf kapital pada paragraf tersebut adalah ….A. Studi Wisata, Sirkuit, Gudeg, BakpiaB. Sirkuit, Gudeg, Bakpia Pathok, Batik KawungC. Studi Wisata, Gudeg, Bakpia Pathok, Batik Kawung D. Studi Wisata, Sirkuit, Gudeg, Bakpia, Batik Kawung​

contoh lagu yang bermajas dong sama liriknya​

1. Carilah 1 buah buku fiksi dan 1 buah buku non fiksi, lalu:a. Rangkum poin penting isinyab. Komentari segi bahasanya disertai contohc. Komentari tam … pilan disertai contohd. Komentari segi isi disertai contoh

membuat teks tanggapan dari membaca novel BEAST TARUNA KEBANGKITAN1.pendahuluan2.sinopsis3.kelebihan4.kelemahanNote:jangan terlalu singkat:]​

buatkan teks inspiratif tentang kependudukan​

Iklan yg hanya dapat didengar adalah iklan

quizzzzbuatlah puisi berjudul " nafsu "sempet sempetnya lagi nugas osis malah foto awokaowkmaaf maaf saya hanya gbt pak wakil osis awoakwokosis oh osi … s

Hiasan yg terdapat pada bus dan trukmerupakn karya A. Ilustratif B. Konsumtif C. Naturalisme D. Dekoratif

cermati ciri ciri puisi berikut!i.setiap bait terdiri dari 4 baris. ii. memiliki Rima dan iramaiii. Berasal dari Melayu [Indonesia]iv. setia … p bait terdiri dari 2 barisyang termasuk ciri ciri puisi adalahA.i dan iiB.i dan iiiC.ii dan ivD.iii dan iv​

Video yang berhubungan

X

This site uses cookies. By continuing, you agree to their use. Learn more, including how to control cookies.

Sebutkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyunting pembuatan iklan

Sebagai penerjemah, saya wajib melakukan koreksi (proofreading) dan penyuntingan (editing) untuk terjemahan yang saya kerjakan sebelum dikirim ke klien. Biasanya, ini saya lakukan tiga kali. Ini saya lakukan sesuai dengan waktu yang masih tersisa sebelum tenggat pengiriman terjemahan. Jika waktunya agak mepet – terutama ketika mengerjakan terjemahan dalam volume besar – biasanya saya melakukan swasunting (self-editing) sebanyak dua kali saja. Pertama, setelah terjemahan selesai saya akan membacanya ulang dari awal. Setelah itu, saya akan beristirahat selama kurang lebih 30 menit atau satu jam sebelum kembali ke depan layar komputer dan membaca ulang terjemahan saya.

Saya juga kerap mendapat pekerjaan proofreading dan editing hasil terjemahan penerjemah lain. Kedua pekerjaan ini serupa, tapi tak sama. Biasanya klien memberi instruksi lengkap mengenai apa saja yang harus diperhatikan ketika menyunting atau mengoreksi suatu terjemahan.

Menyunting (Editing)

Penyuntingan biasanya mencakup pemeriksaan konten terjemahan secara keseluruhan, kesesuaian gaya bahasa yang digunakan dengan pembaca sasaran, struktur penulisan, alur terjemahan, dan ketepatan penerjemahan kata, istilah, atau kalimat. Klien akan memberitahu teks terjemahan diperuntukkan bagi kalangan mana dan gaya bahasa seperti apa yang harus digunakan dalam teks agar pesan yang disampaikan bisa tepat sasaran. Misalnya, teks untuk iklan produk kecantikan tidak boleh diterjemahkan dengan kata-kata dan gaya bahasa formal seperti terjemahan untuk dokumen pelatihan karyawan korporat.

Penerjemah juga harus memastikan bahwa terjemahan yang dihasilkan terkesan alami dan tidak kaku saat dibaca. Inilah pentingnya terjemahan dibaca oleh penyunting atau penerjemah lain. Ini untuk memastikan bahwa susunan kalimat dan penggunaan kata sudah sesuai dengan keinginan klien dan pembaca sasaran. Penerjemah bisa saja melakukan swasunting, tapi terjemahan tetap wajib dibaca oleh sepasang atau dua pasang mata lain untuk melihatnya secara keseluruhan dari sudut pandang berbeda.

Struktur kalimat dan konsistensi istilah yang digunakan dalam teks terjemahan yang disunting juga harus disesuaikan dengan tuntutan klien. Penyunting dan penerjemah buku dan novel biasanya bekerja sama sejak awal proses penerjemahan untuk memastikan pemenuhan tenggat terjemahan yang biasanya tidak terlalu panjang dan mempermudah proses secara keseluruhan, terutama konsistensi penerjemahan idiom atau kata-kata tertentu di dalam buku atau novel yang diterjemahkan. Sedangkan penerjemahan teks iklan, modul pelatihan, situs web, iklan, atau jenis teks lainnya biasanya mengikuti alur TEP, yaitu Translation, Editing, and Proofreading secara berturut-turut. Terkadang, penerjemah tidak tahu siapa yang menyunting atau mengoreksi terjemahannya. Ini berlaku jika proyek yang dikerjakan berasal dari agensi, bukan klien langsung.

Hal yang tak kalah penting yang harus diperhatikan kala menyunting terjemahan adalah ketepatan penerjemahan kata, istilah, idiom, atau bahkan frasa dan kalimat. Jika sampai ada kesalahan dalam penerjemahan idiom atau bahkan kata, akan fatal akibatnya bagi isi terjemahan secara keseluruhan. Inilah alasan penerjemah dan penyunting harus bekerja dengan hati-hati, teliti, dan tidak terburu-buru. Penerjemah dan penyunting harus benar-benar memahami dan memperhatikan konteks. Ambil contoh sederhana saja, yaitu we yang dapat diterjemahkan menjadi ‘kita‘ dan ‘kami‘ dalam bahasa Indonesia. Untuk mengetahui kata mana yang harus digunakan dalam terjemahannya, kita harus memahami kalimatnya terlebih dulu.

Sebutkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyunting pembuatan iklan

Mengoreksi (Proofreading)

Bagaimana dengan proofreading atau mengoreksi terjemahan? Umumnya, proofreading dilakukan di akhir proyek, yaitu setelah penerjemahan dan penyuntingan. Hal-hal yang harus diperhatikan saat mengoreksi terjemahan adalah penggunaan tanda baca, ejaan, dan tata bahasa.

Tugas penyunting dan proofreader sama beratnya. Proofreader juga harus membaca teks terjemahan dengan sangat teliti untuk memastikan tidak ada penggunaan tanda baca yang salah, seperti penggunaan koma alih-alih titik untuk mengakhiri suatu kalimat, atau penggunaan huruf kecil di awal kalimat yang seharusnya diawali dengan huruf kapital. Hal-hal kecil semacam ini tidak boleh luput dari mata jeli proofreader. Jika kesalahan kecil seperti ini banyak ditemui dalam terjemahan, artinya kualitas pekerjaan penerjemah kurang maksimal.

Alat yang paling umum digunakan oleh proofreader adalah fitur pemeriksa ejaan atau spell checker yang ada di perangkat lunak pengolah kata seperti Microsoft Word. Meski sudah menggunakan spell checker, proofreader tetap harus membaca teks terjemahan dengan saksama untuk memastikan tidak ada kesalahan sekecil apa pun yang terlewat.

Tata bahasa dalam terjemahan juga harus diperhatikan dan diperiksa oleh proofreader. Ada baiknya proofreader bekerja didampingi kamus dan buku pedoman umum lain, seperti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) baik versi daring maupun cetak. Ketika saya melakukan proofreading, biasanya saya akan melakukannya secara berurutan, yaitu memeriksa tanda baca terlebih dulu, lalu diikuti oleh pemeriksaan ejaan, dan tata bahasa. Ini membantu saya tetap fokus dan membuat proofreading jadi lebih efektif karena saya tidak akan dibingungkan oleh beberapa hal berbeda di saat yang bersamaan.

Sebutkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyunting pembuatan iklan