BincangSyariah.Com – Seringkali kita merasa Allah tidak adil karena menimpakan ujian yang begitu berat kepada kita. Ada yang diuji Allah dengan kegagalan dan tidak tercapainya impian-impian, ada yang diuji dengan kesempitan rizki, ada yang diuji dengan kehilangan orang yang disayang, dan lain sebagainya. Dalam dinamika kehidupan manusia bukankah ujian adalah sebuah keniscayaan, ujian akan selalu membersamai kita sepanjang hidup kita. Sebagaimana Firman-Nya dalam Surat Al-Anbiya (21) ayat 35و
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan.(Q.S Al-Anbiya (21) : 35) Kebanyakan manusia menganggap sebuah keadaan sebagai ujian apabila sedang ditempatkan dalam kesempitan, ditempa kegagalan dan dihimpit kesusahan. Manusia lupa bahwa sesungguhnya dalam kebaikan, kesenangan dan kesuksesanpun, Allah juga selipkan ujian di dalamnya. Jika manusia diberikan 2 pilihan antara diuji dengan kebaikan atau diuji dengan keburukan, kebanyakan akan memilih untuk diuji dengan kebaikan karena merasa akan lebih ringan dan mudah untuk dilalui. Jamak kita temui orang yang berkata “Dia enak kaya raya”, “Dia enak punya jabatan yang tinggi dan gaji yang besar”, “Dia enak punya rumah dan kendaraan yang mewah”. Namun jarang kita temukan orang yang berkata “Dia enak jadi orang miskin dan gak punya apa-apa”, “Dia enak jadi pegawai rendahan dan gajinya kecil”, “Dia enak tinggal di gubuk dan hanya memiliki sepeda kayuh”. Padahal kelak yang harus dipertanggungjawabkan dihadapan Allah adalah sebaik apa kemampuan manusia mengelola khair atau syarr nya sendiri secara optimal. Hal ini menunjukkan bahwa manusia seolah-olah lebih siap dengan keberlimpahan, kemewahan daripada kekurangan. Padahal dengan keberlimpahan manusia diuji, apakah dia tetap taat dan bersykur, sedangkan dengan kemiskinan dia diuji apakah tetap mampu bersabar. Sebagaimana Firman-Nya dalam QS. Al-Fajr (89) ayat 15-16 فَأَمَّا الإِنسَانُ إِذَا مَا ابْتَلاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ *** وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ “Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku“ Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa Allah terkadang menguji manusia dengan berbagai musibah dan terkadang dengan berbagai nikmat, lalu Allah akan melihat siapa yang bersyukur dan siapa yang kufur serta siapa yang bersabar dan siapa yang putus asa. Ketika Allah menguji kita dengan kesusahan bukan berarti Allah menghinakan kita, akan tetapi Allah ingin melihat tingkat kesabaran kita. Apakah kita akan senantiasa bersabar atau justru mengeluh dengan kesusahan yang diberikan. Sedangkan ketika Allah menguji kita dengan kemudahan-kemudahan seperti tercapainya segala impian, harta yang berlimpah, jabatan yang tinggi dan lain sebagainya, ternyata Allah ingin melihat apakah kita akan tetap taat atau malah melupakan-Nya. Setelah kita mengetahui bahwa dalam kebaikan dan keburukan yang Allah tetapkan kepada kita ada ujian di dalamnya, apa yang harus kita lakukan? Sabar dan syukur adalah kuncinya. Bersabar ketika kita ditempa cobaan dan musibah serta bersyukur ketika kita diberi nikmat dan kesuksesan. Semoga kita semua mampu bersabar dan bersyukur dalam segala keadaan, Aamiin… Wallahu a’lam
KEUTAMAAN SABAR DALAM ISLAMSabar dalam agama Islam memiliki keutamaan dan manfaat yang sangat besar. Karena sabar adalah termasuk perilaku mulia yang sangat perlu untuk di lakukan oleh seluruh umat. Dengan sabar masalah yang kita hadapi jadi terasa lebih ringan, dengan sabar masalah yang kita hadapi bisa diselesaikan dengan lebih efektif, dengan sabar masalah yang kita hadapi dapat diselesaikan tanpa menyisakan rasa sakit hati atau menimbulkan rasa sakit hati lainnya, dengan sabar pula kita akan senantiasa menjalani kehidupan dengan lebih tenang dan tenteram tanpa merasa gelisah apalagi ber-muram hati. Hakikat Sabar Sabar adalah salah satu terapi penyakit hati. Kata sabar mudah diucapkan namun aplikasinya dalam kehidupan butuh kesungguhan. Ketika seseorang yang mendapat musibah dapat menghadapinya dengan ikhlas dan sabar, maka Allah akan menaikkan keimanannya dan menyediakan pahala baginya menjadi salah satu keutamaan sabar. Allah SWT tidak akan pernah memberikan cobaan atau ujian yang berat di luar batas kemampuan umatNya. Maka dari itu, kita harus bersyukur ketika Allah memberikan ujian yang bertanda bahwa Allah masih menyayangi umatNya. Firman Allah dalam Al – Quran: “…Dan bersabarlah kalian, karena Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Anfal : 46) Apalagi ketika ujian itu bisa dilewati dengan baik tanpa mengeluh, bersabar, dan menikmati apa yang Allah kasih ujian ini membuat kita menjadi lebih mendewasakan diri. Sabar itu bentuk kemampuan pengendalian diri sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang dimilikinya. Semakin tinggi kesabaran yang seseorang miliki maka semakin kokoh juga ia dalam menghadapi segala macam masalah yang terjadi dalam kehidupan. Keutamaan Sabar Allah memerintahkan langsung kepada umat untuk menerapkan sabar dalam setiap masalah yang dihadapi, perkara sabar juga memiliki banyak keutamaan dalam Islam baik keutamaan duniawi maupun keutamaan ukhrowi. Berikut ini adalah keutamaan-keutamaan dari sifat sabar dalam agama Islam, diantaranya. 1. Orang yang sabar akan senantiasa bersama-sama Allah Sabar adalah suatu tindakan mulia yang disukai oleh Allah, oleh karena itu siapapun orang yang selalu menerapkan dan mengusahakan kesabaran dalam menjalani kehidupannya akan lebih dicintai dan dekat dengan Allah Subhana hua ta’ala. Allah akan senantiasa memelihara kesabaran, menjaga, melindungi, dan menolong mereka dari setiap hal apapun yang menimpa mereka 2. Bersabar adalah ladang pahala tanpa batas Dalam surat Az Zummar ayat 10 dijelaskan bahwa Allah subhana hua ta’ala senantiasa akan memberikan balasan luar biasa kepada mereka berupa pahala yang lebih baik dan tanpa batas, dimana pahala tersebut hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang bersabar dalam menghadapi ujiannya. Allah berfirman, Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS Az Zummar:10) 3. Orang-orang yang sabar adalah orang-orang yang mulia Luar biasa nikmat yang Allah berikan untuk orang-orang yang bersungguh menerapkan kesabaran dalam hidupnya. Kemuliaan bagi orang-orang sabar ini dituangkan dalam surat Asy Syura ayat 43 “Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” (QS Asy Syura:43). 4. Sabar membuat kita lebih peka terhadap kekuasaan Allah subhana hua ta’ala Umroh.com merangkmu, dengan menerapkan kesabaran dalam setiap ujian hidup maka akan menjadikan kita manusia yang lebih peka terhadap apa-apa yang menjadi kekuasaan dan keagungan Allah sang pencipta seluruh alam ini. Hal ini dijelaskan dalam surat Asy-Syura ayat 32-33 yang berbunyi: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal di tengah (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung; Jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaannya) bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur.” (Asy-Syura : 32-33) 5. Segala urusan yang dihadapi oleh orang-orang sabar adalah baik Sabar selalu mendatangkan hal-hal baik dalam kehidupan, bahkan meskipun kita tengah menghadapi masalah maupun ujian dalam kehidupan. Karena setiap masalah dan ujian yang kita hadapi pasti akan mendatangkan hikmah dan kebaikan dalam diri dan kehidupan kita. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis: Dari Suhaib ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mu’min: Yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” (HR. Muslim) Sumber : umma.id 2 Comments
Nishab dan Haul Zakat Mal
Banyak Rezeki Banyak Berbagi
Sedekah dengan Terang-Terangan
Berbagi, Solusi Allah untuk Hamba-Nya
Mencintai Rasulullah SAW
Gerakan Nasional Wakaf Uang
Zakat, Infaq dan Sedekah Untuk Penanganan Pandemi Covid-19
Dibalik Perintah Menutup Aurat Bagi Perempuan
Manfaat Bersuci dari Sisi Kesehatan
Sucikan Diri, Jaga dari Pandemi
Sucikan Harta dengan Zakat, Infak & Sedekah
Memilih Hewan Qurban
Peran Pahlawan Muslimah Memerdekakan Pendidikan di Indonesia
Empat Manfaat Berkurban
Sejarah Kurban
Keutamaan Bulan Ramadhan
Zakat Fitrah
Sedekah
Zakat untuk Pemberdayaan
Merangkai Kebaikan di Media Sosial
Terpesona dengan manfaat sedekah
Terpesona Dengan Manfaat Zakat
Ikhtiar dan Rezeki
Saat yang Terharamkan Tersedekahkan
Hati Tenang dengan Qana’ah
Menerapkan Qana’ah Masa Kini
Mengajarkan Anak Hidup Sederhana
Zakat Akhir Tahun
Kapan Terakhir Minta Doa Ibumu?
Tingkatkan Imunitas Tubuh di Musim Hujan dan Banjir
Dahsyatnya Sedekah
Pahlawan Masa Kini
Mencintai Rasulullah SAW
Meneladani Rasulullah Sebagai Pengusaha
Rezeki dan Logika
Meneladani Rasulullah Sebagai Pengusaha
Mencintai Rasulullah SAW
Manfaat Berinfak
Siapakah yang Disebut Anak Yatim
Infak dan Pengertiannya
Macam Macam Infak yang Wajib Kamu Ketahui
Perbedaan Infak, Sedekah, Zakat dan Wakaf
Keutamaan Menyantuni Anak Yatim
Pentingnya Bersyukur Dalam Kehidupan
Macam-Macam Zakat
Yang Berhak Atas Zakat
Pengertian Zakat
Zulqarnain
Sa'ad dan Anak Panah Pertama
Ajari anak berpuasa sejak dini
Dahsyatnya Doa Orang Tua
Dua jin Yang Dilempar Malaikat
Sedekah, Membawa Ahli Neraka Menjadi Ahli Syurga
Kesabaran Nabi Ayyub
PERAN PEMUDA DALAM KEMERDEKAAN
KISAH ABU BAKAR DAN NENEK TUA
Kebaikan Bulan Muharram
Sifat Jujur Abdullah bin Mas’ud
Keutamaan Sholat Dhuha
Hak-Hak Anak Yatim Dalam Islam
SEDEKAH TIDAK AKAN MEMBUATMU MISKIN
BERINFAK DI WAKTU SUSAH
Kisah Nabi dan Anak Yatim yang Lusuh
Kisah Perjalanan Imam Syafi'i Menuntut Ilmu
Janji Allah untuk Orang yang Berinfak
Era Baru Transaksi Keuangan
PENTINGNYA PENDIDIKAN BAGI GENERASI BANGSA
Adab Anak Kepada Ibu
Donasi Tanpa Uang Tunai
Tinjauan Syari’at Tentang Keuangan Digital
Khalifah Islam dan Gadis Penjual Susu yang Jujur
Serap Banyak Ilmu Bisnis dari MEC
Kenalkan Kopi Khas Palembang
Kunci Kesuksesan Abdurrahman bin Auf
Kebutuhan Vitamin C
Kisah Uwais Al-Qarni
Mengenal Ciptaan Allah dengan Tadabbur Alam
Kisah Utsman bin Affan Membeli Sumur Yahudi
Selalu Tafakuri Kejadian Sehari-Hari
Qurban Bentuk Manifestasi Rasa Syukur dan Taqwa
Melatih diri untuk tidak Curang
Sejarah Qurban dari Masa ke Masa
Menikah Muda(h)
Tips Agar Tubuh Tetap sehat di Era New Normal
Kisah Rasulullah Menyedekahkan Baju
Sehat Nikmat dengan Salad
Keutamaan Sedekah Dibulan Ramadhan
Cinta Itu Tanpa Jika
Hijau Segar Untuk Buka Puasa |