Sebutkan 5 contoh upacara tradisi nelayan untuk penangkapan ikan yang ada di Indonesia

Fintag – Indonesia merupakan negara kepulauan. Dari ujung barat hingga timur, beragam kekayaan alam serta kebudayaan menjadi warna indah nan unik yang dimiliki oleh negara ini. Berakar sejak jaman nenek moyang bermacam tradisi masyarakat tetap lestari hingga saat ini. Tak terkecuali budaya menangkap ikan yang memiliki ciri khas tersendiri setiap daerahnya.

Kali ini kita akan membahas beberapa tradisi unik proses penangkapan ikan yang dimiliki oleh beberapa wilayah pesisir pantai Indonesia.

  1. Tradisi tangkap ikan Snap Mor
Sebutkan 5 contoh upacara tradisi nelayan untuk penangkapan ikan yang ada di Indonesia
Tradisi Tangkap Ikan Snap Mor

Snap Mor merupakan tradisi menangkap ikan di air laut yang surut. Tradisi ini merupakan kebudayaan asli masyarakat Biak, Papua yang tetap terjaga hingga saat ini. Tradisi yang menampilkan keahlian masyarakat asli Biak ini merupakan bagian dari pesta adat munara, yang memiliki makna sebagai kultus pembaruan dinamika kehidupan masyarakat Biak. Snap Mor sendiri dilakukan saat masa laut berada pada siklus surut terendah dan pasang tertinggi, yaitu bulan Juli hingga Agustus.

Sebutkan 5 contoh upacara tradisi nelayan untuk penangkapan ikan yang ada di Indonesia
Ritual Mane’e

Merupakan tradisi menangkap ikan menggunakan janur yang berasal dari Sulawesi Utara. Mane’e bagi masyarakat Kakorotan, Sulawesi utara memiliki makna menangkap ikan secara gotong royong di laut setelah tercapai musyawarah mufakat. Dalam upacara Mane’e, masyarakat bergotong royong membuat jaring dari janur dan tali hutan yang panjangnya mencapai 5 kilometer. Ikan laut yang telah terperangkap di kubangan yang telah disiapkan sebelumnya, selanjutnya diambil dan diberikan kepada warga yang kurang mampu.

  1. Hela Soma, tradisi Unik masyarakat Bolmang Selatan
Sebutkan 5 contoh upacara tradisi nelayan untuk penangkapan ikan yang ada di Indonesia
Tradisi Hela Soma

Masih dari wilayah timur Indonesia, di wilayah kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Selatan juga terdapat tradisi unik menangkap ikan. Di musim panas masyarakat pesisir Bolsel melaksanakan ritual penangkapan ikan teri menggunakan sibu-sibu atau pukat bermata kecil. Syaratnya soma yang digunakan haruslah berwarna hitam pekat dan diurai kira-kira sepanjang 7 sampai 8 meter. Setelah itu soma ditarik secara perlahan-lahan menuju daratan sembari membentuk lingkaran.

  1. Meti Kei dan tradisi Wer Warat
Sebutkan 5 contoh upacara tradisi nelayan untuk penangkapan ikan yang ada di Indonesia
Festival Meti Kei

Dimulai dari bulan september hingga november, fenomena alam tak biasa terjadi di wilayah kepulauan Kei provinsi Maluku. Meti Kei merupakan fenomena air laut surut hingga mencapai 700 meter bahkan 1 kilometer. Saat fenomena alam ini terjadi, masyarakat kepulauan Kei mencari bia atau kerang laut untuk dikonsumsi pribadi maupun untuk dijual. Selain itu masyarakat disana melakukan tradisi Wer Warat yang merupakan kegiatan penangkapan ikan dengan cara tradisional yaitu menggunakan janur kuning yang dieratkan ke tali nilon yang besar. Awalnya alat tangkap ikan (janur kuning yang dieratkan ke tali nilon) ditarik berbentuk setengah melingkar hingga mencapai ke bibir pantai dan dibiarkan selama sehari semalam berada di laut. keesokan harinya ketika air laut mulai surut laki-laki yang sudah memenuhi syarat tertentu turun untuk menarik tali tersebut ke darat sambil memukul-mukul air laut agar ikan terperangkap. Kemudian masyarakat secara beramai-ramai turun ke laut untuk menangkap ikan dengan cara menombak, memotong, atau menggunakan jaring.

Tyas Wening Sabtu, 9 Mei 2020 | 11:25 WIB

Sebutkan 5 contoh upacara tradisi nelayan untuk penangkapan ikan yang ada di Indonesia

Upacara adat Nandran (Wikipedia,org)

Bobo.id - Indonesia merupakan negara maritim yang berarti wilayah lautnya sangat luas.

Nah, hal ini membuat banyak penduduk Indonesia yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.

Salah satu wilayah di Indonesia yang penduduknya sebagian besar merupakan nelayan adalah di pesisir pantai utara Jawa, seperti Cirebon, Subang, dan Indramayu.

Para nelayan di wilayah itu memiliki upacara adat yang digelar rutin setiap tahun, yaitu upacara Nandran.

Apa tujuan dari diadakannya upacara Nandran dan apa saja yang dilakukan selama upacara adat ini berlangsung, ya?

Baca Juga: 4 Tradisi Ramadan di Negara Lain, Ada yang Menyambut Ramadan dengan Menyalakan Meriam!


Page 2


Page 3

Sebutkan 5 contoh upacara tradisi nelayan untuk penangkapan ikan yang ada di Indonesia

Wikipedia,org

Upacara adat Nandran

Bobo.id - Indonesia merupakan negara maritim yang berarti wilayah lautnya sangat luas.

Nah, hal ini membuat banyak penduduk Indonesia yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.

Salah satu wilayah di Indonesia yang penduduknya sebagian besar merupakan nelayan adalah di pesisir pantai utara Jawa, seperti Cirebon, Subang, dan Indramayu.

Para nelayan di wilayah itu memiliki upacara adat yang digelar rutin setiap tahun, yaitu upacara Nandran.

Apa tujuan dari diadakannya upacara Nandran dan apa saja yang dilakukan selama upacara adat ini berlangsung, ya?

Baca Juga: 4 Tradisi Ramadan di Negara Lain, Ada yang Menyambut Ramadan dengan Menyalakan Meriam!

Tyas Wening Kamis, 8 April 2021 | 11:00 WIB

Sebutkan 5 contoh upacara tradisi nelayan untuk penangkapan ikan yang ada di Indonesia

Ilustrasi nelayan yang mendapatkan ikan langsung dari laut. Mengenal Festival Mane'e, Tradisi Nelayan di Pantai Malo, Materi Kelas 5, Tema 6, Subtema 2 ( Foto oleh Quang Nguyen Vinh dari Pexels)

Bobo.id - Beragamnya suku di Indonesia membuat budaya yang ada di negara kita juga semakin beragam.

Salah satu keberagaman budaya di Indonesia adalah berbagai festival atau upacara yang berhubungan dengan adat.

Apakah teman-teman pernah mendengar mengenai Festival Mane'e yang menjadi tradisi para nelayan di Pantai Malo?

Baca Juga: Mengenal Nilai-Nilai Kepahlawanan di Festival Dongeng Internasional Indonesia 2019

Jika dilihat, Festival Mane'e telihat seperti para nelayan yang sedang menangkap ikan di pantai.

Namun sebenarnya Festival Mane'e adalah sebuah ritual yang penting untuk dilakukan oleh para nelayan di Pantai Malo.

Ketahui mengenai Festival Mane'e yang dilakukan oleh para nelayan di Pantai Malo, yang menjadi materi pembelajaran kelas 5, tema 6, subtema 2, yuk!


Page 2


Page 3

Sebutkan 5 contoh upacara tradisi nelayan untuk penangkapan ikan yang ada di Indonesia

Foto oleh Quang Nguyen Vinh dari Pexels

Ilustrasi nelayan yang mendapatkan ikan langsung dari laut. Mengenal Festival Mane'e, Tradisi Nelayan di Pantai Malo, Materi Kelas 5, Tema 6, Subtema 2

Bobo.id - Beragamnya suku di Indonesia membuat budaya yang ada di negara kita juga semakin beragam.

Salah satu keberagaman budaya di Indonesia adalah berbagai festival atau upacara yang berhubungan dengan adat.

Apakah teman-teman pernah mendengar mengenai Festival Mane'e yang menjadi tradisi para nelayan di Pantai Malo?

Baca Juga: Mengenal Nilai-Nilai Kepahlawanan di Festival Dongeng Internasional Indonesia 2019

Jika dilihat, Festival Mane'e telihat seperti para nelayan yang sedang menangkap ikan di pantai.

Namun sebenarnya Festival Mane'e adalah sebuah ritual yang penting untuk dilakukan oleh para nelayan di Pantai Malo.

Ketahui mengenai Festival Mane'e yang dilakukan oleh para nelayan di Pantai Malo, yang menjadi materi pembelajaran kelas 5, tema 6, subtema 2, yuk!

Sebutkan 5 contoh upacara tradisi nelayan untuk penangkapan ikan yang ada di Indonesia

Sebutkan 5 contoh upacara tradisi nelayan untuk penangkapan ikan yang ada di Indonesia
Lihat Foto

Tangkap layar laman undip.ac.id

Upacara tradisional sedekah laut dilaksanakan nelayan di sekitar Desa Ujung Batu, Jepara merupakan puncak sekaligus penutup acara Syawalan yang diselenggarakan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri.


KOMPAS.com - Indonesia kaya akan budaya. Di tiap daerah mempunyai tradisi berbeda-beda untuk memperingati sesuatu.

Di desa Ujung Batu, Jepara, Jawa Tengah memiliki upacara tradisional sedekah laut atau sering disebut juga dengan pesta lomban.

Upacara tradisional ini diadakan masyarakat Jepara khususnya yang bermata pencaharian sebagai nelayan.

Tradisi ini masih terus dilaksanakan masyarakat nelayan di sekitar Desa Ujung Batu dan merupakan puncak sekaligus penutup acara Syawalan tepat seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri.

Baca juga: Jarak Domisili hingga Usia Jadi Kriteria Pemeringkatan PPDB Jatim 2021 

Tradisi yang dilakukan para nelayan

Upacara tradisi sedekah laut ini dimaknai sebagai ungkapan syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Meskipun di sisi lain masih terkait tradisi lama dengan mengaitkan rasa syukur tersebut kepada penguasa laut.

Tim peneliti Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (Undip) Sri Indrahti, Siti Maziyah, Alamsyah dan Yanuar Yoga Prasetyawan tertarik untuk menggali lebih jauh mengenai makna-makna dalam tradisi kebudayaan upacara sedekah laut yang rutin dilaksanakan masyarakat Desa Ujung Batu, Jepara, Jawa Tengah.

Penelitian ini juga selaras dengan Pola Ilmiah Pokok (PIP) Undip yaitu Tropical and Coastal Region Eco-development atau Pengembangan Ekologis Wilayah Pesisir dan Tropis.

"Ajaran agama Islam telah berakulturasi dengan kepercayaan dan adat kebiasaan masyarakat Desa Ujung Batu. Kebiasaan selamatan kepada penguasa laut yang dilakukan nelayan di Desa Ujung Batu menjadi salah satu bentuk akulturasi," urai Sri Indrahti, salah satu tim peneliti sekaligus Dosen Sejarah Undip seperti dikutip dari laman undip.ac.id, Selasa (25/5/2021).

Baca juga: Riset UGM: Mahasiswa Perlu Skill Ini agar Dapat Pekerjaan Ideal

Dianggap bisa mendatangkan bahaya jika tidak dilakukan

Menurut Sri, masyarakat nelayan memiliki kepercayaan apabila tradisi tersebut ditiadakan maka akan timbul bencana seperti ombak yang terlalu lama, angin kencang, dan pohon-pohon besar runtuh, yang menimpa masyarakat nelayan.

Tahapan sedekah laut, antara lain: