Sebagai seorang pelajar kita harus meneladani sifat para rasul Ulul Azmi yaitu

Para rasul mempunyai tugas untuk menyampaikan risalah kebenaran dari Allah swt, Kepada umatnya. Oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari seharusnya sebagai umatnya kita meneladani sifat-sifat Rasul yang mulia tersebut. Misalnya :

  1. Rasul rajin beribadah kepada Allah. Sebagai umatnya kita harus mencontoh rasul yang selalu rajin beribadah kepada Allah dalam segala hal.
  2. Rasul orang yang jujur, tidak pernah berdusta. Sebagai umatnya kita harus senantiasa berlaku jujur dalam berprilaku kepada setiap orang.
  3. Rasul orang yang dapat dipercaya dalam memegang amanah. Oleh karena itu, sebagai umatnya kita harus selalu berbuat amanah kepada setiap orang.
  4. Rasul orang yang cerdas. Sebagai umatnya, maka kita harus menjadi orang yang pandai. Kita harus bisa menguasai ilmu pengetahuan, baik ilmu agama maupun ilmu keduniawian. Dalam melaksanakan perintah Allah dan rasul-Nya pun harus didasarkan ilmu.
  5. Rasul selalu menyampaikan kebenaran sepahit apapun kepada orang lain. Sebagai umatnya, kita pun harus bisa menyampaikan kebenaran walaupun dirasakan pahit.
  6. Rasul selalu sabar dalam menghadapi ujuan dari Allah swt, tidak pernah berputus asa. Kita harus yakin dengan ketetapan yang telah Allah berikan. Kita harus sabar dalam melaksanakan tugas dan amanah Allah swt. Kita tidak boleh berputus asa.

Nabi Muhammad SAW adalah panutan terbaik bagi umat manusia di seluruh penjuru dunia. Ia adalah Nabi terakhir atau disebut sebagai penutup para nabi. Beliau adalah kekasih Allah SWT yang diberi mukjizat, kelebihan-kelebihan, serta keistimewaan yang luar biasa yang tidak dimiliki oleh manusia biasa pada umumnya. Maka dari itu beliau mempunyai sifat-sifat dan karakter yang amat patut dicontoh oleh kita, sebagai umatnya.

Terlebih kita yang hidup di dalam lingkup pesantren sebagai mahasantri yang berakal, dan mempunyai kewajiban-kewajiban khusus dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta meneladani sifat-sifat Rosululloh sesuai dengan kehidupan kita, yaitu sebagai “Mahasantri”.

Beberapa sifat-sifat Rosulullah yang patut kita teladani dalam kehidupan mahasantri adalah sebagai berikut;

  • Sifat Sidiq, yang artinya “Jujur”

Dalam kehidupan mahasantri kita harus selalu jujur kepada siapapun baik dalam perkataan maupun perbuatan kita.

  • Sifat Amanah, yang artinya “dapat dipercaya”

Kepercayaan itu sangat mahal harganya, maka dari itu kita harus menjadi orang yg dapat dipercaya bagi siapapun, dan jangan pernah merusak kepercayaan orang lain kepada kita karena bila kepercayaan itu  telah hilang, sulit sekali untuk mendapatkannya kembali.

  • Sifat Tabligh, yang artinya “menyampaikan”

Karena jumlah mahasantri yang mencapai seribu lebih, dan keberadaannya yang berbeda-beda menyebabkan sulit untuk dijangkau apabila ingin menyampaikan hal-hal penting dan mendesak secara langsung atau tatap muka, maka tidak jarang kita menitipkan salam dengan orang yang kita maksud. Maka sebagai orang yang dititipi pesan atau salam, kita harus menyampaikannya agar membantu dan meringankan urusan orang lain.

  • Sifat Fathonah, yang artinya “cerdas”

Sebagai mahasiswi UNIDA Gontor sudah sewajarnya kita memiliki sifat yang satu ini, karena kita telah memiliki bekal ilmu mulai dari SD, SMP, SMA/sederajat (di Gontor namanya KMI). Maka hendaknya kita mensyukuri dengan kecerdasan yang kita miliki serta berupaya untuk  menambah kadar kecerdasan kita dengan rajin belajar, mengerjakan tugas dan aktif dalam kegiatan-kegiatan non-akademik lainnya.

Sebagai seorang pelajar kita harus meneladani sifat para rasul Ulul Azmi yaitu

Rasulullah SAW telah melakukan isra’ mi’raj pada 27 Rajab. Beliau melakukan perjalanan hanya semalam saja untuk menempuh perjalanan dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha, dan dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha. Dalam peristiwa tersebut Allah memerintahkan Jibril untuk mencuci dan membersihkan hati Baginda Rosulullah, yakni, dibersihkan hatinya dari perasaan iri, dengki, dendam, marah benci dan sifat-sifat normal lainnya yang biasa dimiliki semua manusia.

Kita dapat mengambil pelajaran dari sini, bahwa hendaknya kita selalu berusaha menghindari perasaan iri, dengki, dendam, marah, benci. Karena sebagai “wanita”, hati dan perasaan kita tidak jauh dari sifat-sifat tersebut. (Ilma Nafi’a Zuhria Febriza/1)

Mengenal Sifat Ulul Azmi Dan Nabi Yang Memilikinya – Seperti yang kita ketahui bahwa nabi dan rasul merupakan orang-orang yang dipilih Allah SWT dan dipercaya untuk menerima wahyu serta risalah dariNya. Kemudian wahyu tersebut bisa disampaikan kepada umat manusia yang ada di bumi. Sebagai umat muslim, tentu kita perlu memahami hal tersebut.

Selain itu, kita juga perlu memahami dan mengetahui jumlah nabi dan rasul yang sudah diutus oleh Allah di bumi ini. Dalam Islam, kita mengetahui bahwa nabi dan rasul utusan Allah berjumlah 25 orang. Setiap nabi dan rasul mempunyai kisah hidupnya masing-masing saat menyebarkan ajaran agama Islam dan juga dalam menegakkan tauhid.

Lalu, dari ke 25 nabi dan rasul yang telah diutus Allah SWT, ada lima nabi dan rasul yang diberi keistimewaan dari Allah SWT. Keistimewaan itu antara lain ketabahan yang sangat luar biasa. Hal tersebut seringkali kita sebut sebagai Ulul Azmi. Namun, apakah Grameds sudah paham, apa sebenarnya Ulul Azmi itu?

Mungkin sebagian besar dari kita masih sering bingung dan bertanya-tanya, mengapa beberapa nabi dan rasul mempunyai gelar Ulul Azmi? Nah, jika kalian masih bingung, yuk simak artikel ini sampai selesai. Berikut ini penulis akan mengulas lebih dalam mengenai Ulul Azmi dan beberapa ciri-ciri serta lima nabi dan rasul yang memperoleh gelar tersebut. Simak penjelasannya di bawah ini ya.

Pengertian Ulul Azmi?

Apa sih sebenarnya arti dari Ulul Azmi? Jadi, Ulul Azmi merupakan sebuah gelar spesial yang diberikan kepada beberapa nabi dan rasul yang memiliki ketabahan dan tingkat kesabaran yang begitu luar biasa. Khususnya ketika mereka sedang menjalankan ajaran dan dakwah serta menyebarkan agama Islam.

Ulul Azmi merupakan istilah yang terdiri dari dua kata, yaitu Ulul dan Azmi. Ulul sendiri mempunyai arti yaitu “memiliki”. Sedangkan Azmi adalah keteguhan hati atau tekad yang kuat. Jadi bisa dikatakan bahwa arti dari Ulul Azmi adalah seseorang yang mempunyai kesabaran, ketabahan, serta tekad yang kuat dalam menjalankan semua tugas untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Meskipun akan ada banyak rintangan dan halangan yang akan menghalanginya, namun nabi dan rasul yang memiliki sifat Ulul Azmi akan mempunyai kekuatan dalam melewatinya.

Ciri-ciri Sifat Ulul Azmi

Setelah mengetahui apa itu Ulul Azmi, sekarang kita masuk ke dalam pembahasan mengenai ciri-ciri nabi atau rasul yang memiliki gelar Ulul Azmi. Pada nabi dan rasul tersebut dipilih oleh Allah SWT karena mereka memiliki sifat yang sabar dan keteguhan hati yang tangguh dalam menyebarkan ajaran Islam di Bumi.

Ketika para nabi dan rasul Ulul Azmi harus menghadapi berbagai tantangan dan rintangan yang berasal dari kaum yang menjadi tujuan dakwah, para nabi tersebut akan berdoa kepada Allah SWT agar diberikan hidayah serta kekuatan untuk menghadapinya.

Kemudian Allah SWT akan menyelamatkan para nabi dan rasul Ulul Azmi serta para pengikutnya apabila mereka mendapat serangan oleh kaum lain saat sedang menjalankan dan menyebarkan ajaran Islam. Lalu Allah SWT akan memberikan hukuman yang setimpal pada kaum-kaum yang menghambat proses penyebaran ajaran agama Islam.

Berikut ini adalah beberapa ciri Ulul Azmi, yaitu:

  1. Memiliki seruan dakwah dan ajaran yang universal untuk semua umat manusia bahkan juga jin dan makhluk Allah SWT lainnya.
  2. Mengajarkan dan menyampaikan ajaran agama Islam beserta dengan syariatnya.
  3. Menerima sebuah perjanjian dan juga wasiat dari Allah SWT.
  4. Mengajarkan ajaran kitab Samawi
  5. Mempunyai kesabaran, ketabahan, serta tekad yang kuat.
  6. Selalu berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah swt supaya kaumnya diberikan hidayah dan rahmatNya.
  7. Selalu memohon dan berdoa kepada Allah SWT supaya kaumnya tidak menerima azab.

Namun, secara umum gelar Ulul Azmi lebih ditekankan pada tekad serta keteguhan hati dan juga disertai dengan kesabaran serta ketabahan dalam menghadapi dan menjalankan semua bentuk tantangan dan rintangan dalam mengajarkan ajaran agama Islam. Hal ini dapat dibuktikan apabila Allah SWT telah menetapkan lima nabi dan rasul yang bergelar Ulul Azmi, yaitu pada QS. Al-Ahzab ayat ke 7, yang artinya:

“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (Muhammad), dari Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa putera Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.” (Q.S. Al-Ahzab ayat 7).

Lima Nabi dan Rasul yang Memiliki Gelar Ulul Azmi

Setelah membahas mengenai ciri-cirinya. Maka kali ini kita akan membahas mengenai siapa saja nabi dan rasul yang menerima gelar Ulul Azmi. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.

1. Nabi Nuh AS

Nabi Nuh AS merupakan nabi pertama yang memperoleh wahyu dan diwajibkan untuk menyampaikannya kepada para umatnya. Kemudian Nabi Nuh AS mendapatkan gelar Ulul Azmi karena Ia memiliki kesabaran dan ketabahan yang luar biasa saat menyebarkan ajaran agama Islam. Meski banyak menerima hinaan dan penolakan, namun Nabi Nuh AS selalu sebara dan memiliki tekad yang kuat untuk tetap menyebarkan agama Islam.

Sebagai seorang pelajar kita harus meneladani sifat para rasul Ulul Azmi yaitu

Sebagai seorang pelajar kita harus meneladani sifat para rasul Ulul Azmi yaitu

Sebagai seorang pelajar kita harus meneladani sifat para rasul Ulul Azmi yaitu

Sebagai seorang pelajar kita harus meneladani sifat para rasul Ulul Azmi yaitu

Sebagai seorang pelajar kita harus meneladani sifat para rasul Ulul Azmi yaitu

Sebagai seorang pelajar kita harus meneladani sifat para rasul Ulul Azmi yaitu

Hal inilah yang kemudian menjadi bukti bahwa Nabi Nuh AS masuk ke dalam golongan nabi yang memiliki kesabaran tinggi dalam berdakwah dan menyebarkan ajaran Islam. Walaupun sudah bertahun-tahun melakukan dakwah, Nabi Nuh AS kemudian berhenti untuk mengajarkan agama Islam di keluarganya sendiri dan juga kerabat dekatnya. Anak Nabi Nuh AS yang bernama Kanan dan juga istrinya, telah menentang ajaran Islam yang disampaikan oleh ayahnya sendiri.

Kaum Nabi Nuh AS sendiri merupakan kaum yang paling keji yang pernah hidup di dalam sejarah Islam. Kaum tersebut telah menimbulkan kezaliman dan selalu menentang ajaran yang disampaikan oleh Nabi Nuh AS.

Jika menganut dalam sejarah, kekejian yang telah mereka perbuat diwariskan kepada generasi selanjutnya. Saat ajaran yang dibawa Nabi Nuh AS ditentang oleh kaum tersebut, lalu Nabi Nuh AS berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar kaumnya diberikan petunjuk dan hidayah. Jikalau mereka tetap ingkar, maka janji Allah SWT pasti akan datang kepada mereka, yaitu sebuah azab yang sangat pedih.

Benar saja, ketika mereka tetap ingkar, dalam sekejap azab Allah SWT mengabulkan doa Nabi Nuh AS dengan menurunkan azab dengan bentuk banjir bah. Banjir tersebut kemudian menenggelamkan semua isi bumi kecuali orang-orang dan makhluk lain yang ada di dalam perahu Nabi Nuh AS. Kemudian saat sudah melewati hari ke tujuh, air tersebut akhirnya surut. Lalu yang ada di dalam perahu Nabi Nuh AS dengan izin Allah SWT semaunya selamat.

Baca juga : Kisah Nabi Nuh

2. Nabi Ibrahim AS

Seperti yang kita ketahui bahwa Nabi Ibrahim AS merupakan bapak atau ayah dari semua nabi. Nabi Ibrahim AS sangat dihormati dan dihargai oleh tiga pemeluk agama, mulai Islam, Kristen dan juga Yahudi. Nabi Ibrahim merupakan salah satu nabi yang ikut berkontribusi dalam membangun Ka’bah yang ada di Makkah. Keyakinan serta keteguhan yang kuat terhadap agama Islam dimulai dari pencariannya terhadap Allah SWT Tuhan semesta alam.

Nabi Ibrahim tidak terima kepada orang-orang yang menyembah berhala yang ada di bawah pimpinan raja Namrud. Oleh karena itu, kemudian Nabi Ibrahim AS dibakar hidup-hidup oleh raja Namrud. Namun atas izin Allah SWT, Nabi Ibrahim menerima mukjizat yang luar biasa yaitu selamat dari kobaran api tersebut. Hingga kemudian Nabi Ibrahim mendapatkan gelar Ulul Azmi karena keteguhan hatinya terhadap agama Islam.

Sebagai seorang pelajar kita harus meneladani sifat para rasul Ulul Azmi yaitu

Sebagai seorang pelajar kita harus meneladani sifat para rasul Ulul Azmi yaitu

Sebagai seorang pelajar kita harus meneladani sifat para rasul Ulul Azmi yaitu

Sebagai seorang pelajar kita harus meneladani sifat para rasul Ulul Azmi yaitu

Sebagai seorang pelajar kita harus meneladani sifat para rasul Ulul Azmi yaitu

Baca juga : Kisah Nabi Ibrahim

3. Nabi Musa AS

Nabi Musa AS hidup di zaman kerajaan Firaun. Dimana raja tersebut terkenal dengan kekejamannya. Di zaman itu, semua orang bahkan hampir seluruh manusia harus patuh, , dan menyembah raja Firaun. Namun kecuali Nabi Musa AS dan para pengikutnya, mereka sangat menentang ajaran Firaun yang menyesatkan. Dengan keberanian serta tekadnya yang kuat, Nabi Musa AS menyampaikan ajaran agama Islam kepada para pengikut Firaun.

Seperti dugaan kita, bahwa Nabi Musa AS tentu akan mendapatkan banyak rintangan dan halangan dalam menjalankan ajarannya. Namun, berkat kesabaran serta ketabahannya, Nabi Musa kemudian mendapatkan gelar Ulul Azmi.

Salah satu mukjizat yang diperoleh Nabi Musa AS yaitu tongkatnya yang dapat berubah menjadi seekor ular ketika diajak adu tanding oleh para penyihir Firaun. Selain itu, tongkat Nabi Musa AS juga bisa digunakan untuk membelah lautan ketika Nabi Musa dan para pengikutnya dikejar oleh pengikut Firaun yang ingin membunuhnya. Namun atas izin Allah, Nabi Musa AS bisa menenggelamkan para pengikut Firaun beserta rajanya di dalam lautan dengan tongkatnya.

Baca juga : Kisah Nabi Musa

4. Nabi Isa AS

Nabi Isa AS adalah satu-satunya nabi yang dilahirkan tanpa adanya seorang ayah. Ia lahir dari ibu yang bernama Siti Maryam. Saat itu, Siti Maryam sedang mendapatkan banyak fitnah dari kaum Yahudi karena bisa melahirkan tanpa seorang ayah. Lalu ditengah badai cacian dan hinaan tersebut yang diterima oleh Siti Maryam, Nabi Isa AS yang saat itu masih bayi mendapatkan mukjizat dari Allah SWT. Mukjizat tersebut adalah Nabi Isa AS bisa berbicara dan menjelaskan semua hal yang terjadi pada dirinya dan ibunya.

Kemudian, Nabi Isa AS mendapatkan gelar Ulul Azmi karena memiliki ketabahan dan kesabaran ketika menyebarkan ajaran Islam. Hal itu bisa dibuktikan ketika Nabi Isa AS dituduh menistakan kaum Yahudi. Kemudian murid dan umatnya berkhianat dan akan dibunuh oleh bangsa Romawi. Namun Nabi Isa masih tetap mendoakan mereka agar diberi petunjuk dan hidayah oleh Allah SWT.

Selain itu, mukjizat yang diperoleh Nabi Isa AS yang hingga kini cukup terkenal adalah kemampuannya menghidupkan lagi orang yang sudah meninggal. Orang tersebut dihidupkan lagi dengan bentuk hewan ataupun makhluk hidup yang terbentuk dari tanah liat. Kemudian, Nabi Isa AS juga bisa menurunkan makanan dari langit, serta mukjizat Nabi Isa yang paling besar yaitu Kitab Injil.

5. Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad adalah nabi serta rasul terakhir di muka bumi ini, sekaligus menjadi penutup nabi terdahulu. Nabi Muhammad telah dipilih Allah untuk menyempurnakan ajaran-ajaran agama Islam dan kemudian diberi mukjizat yang sangat luar biasa. Mukjizat itu adalah Al Quran, yang kini menjadi kitab suci umat Islam. Al Quran telah menjadi pedoman hidup umat Islam sampai sekarang.

Mukjizat selanjutnya yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW adalah ketika adanya peristiwa Isra’ Mi’raj. Dimana pada saat itu Rasulullah melakukan perjalanan menuju ke langit untuk bertemu dengan Allah SWT. Kemudian dari peristiwa tersebut, turun perintah untuk melakukan sholat lima waktu, yang kemudian menjadi ibadah wajib bagi umat Islam.

Dakwah yang dilakukan Rasulullah tidak mulus, banyak rintangan yang menghampirinya seperti Nabi Ulul Azmi lainnya saat menyebarkan ajaran Islam. Rasulullah selalu mendapat cacian dan hinaan dari kaum Kafir Quraisy. Sebab mereka menganggap bahwa Nabi Muhammad SAW menyebarkan ajaran yang bertentangan dengan tradisi yang sudah ada.

Namun, Allah SWT selalu menurunkan pertolongan serta keselamatan untuk Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya. Dengan adanya kesabaran yang tiada batas dan ketabahan yang sangat kuat, maka Nabi Muhammad diberi gelar Ulul Azmi.

Baca juga : Kisah Nabi Muhammad

Sifat Nabi Ulul Azmi yang Wajib Diteladani

Pada hakikatnya, Allah SWT memerintahkan kepada nabi dan rasulnya untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia. Kemudian para nabi dan rasul ini diberikan sifat wajib oleh Allah SWT. Sifat-sifat ini Allah SWT berikan agar kelak para nabi dan rasulNya bisa menjadi teladan untuk umatnya.

Terdapat empat sifat nabi dan rasul yang menjadi ciri bahwa nabi dan rasul tersebut memang manusia pilihan Allah SWT. Berikut ini adalah sifat wajib nabi dan rasul yang perlu kita pahami.

1. As-Siddiq

As-Siddiq memiliki arti jujur dan benar. Ini artinya, para nabi dan rasul ulul azmi selalu memberikan perkataan yang benar dan jujur. Mereka menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada para pengikutnya dengan perkataan-perkataan yang benar dan tidak berlebihan.

Jika digambarkan dalam kehidupan sehari-hari, orang yang jujur adalah orang yang tidak suka berbohong, mudah dipercaya, dan memiliki gaya hidup yang lurus. Memiliki sifat jujur adalah hal penting yang harus diperhatikan. Oleh karena itu, kita perlu membiasakan diri untuk berkata dan bertindak jujur. Supaya kita bisa memiliki sifat itu dan memberikan contoh baik bagi orang sekitar.

2. Amanah

Amanah memiliki arti bisa dipercaya. Para nabi dan rasul selalu menjalankan tugas sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah SWT. Supaya tugas itu bisa dilakukan dengan baik, para nabi dan rasul senantiasa menjaga jiwa serta raga mereka dari perbuatan-perbuatan dosa. Sehingga para pengikutnya selalu percaya dan setia kepada mereka.

Jika menilik di dalam Al Quran, Nabi Muhammad SAW adalah salah satu nabi yang memiliki sifat amanah. Hal ini dapat dibuktikan ketika masa mudanya, Nabi Muhammad SAW diberi julukan oleh penduduk Mekkah dengan sebutan Al Amin, yaitu orang yang amanah dan bisa dipercaya.

3. Fathonah

Sifat yang ketiga adalah fathonah, yaitu artinya cerdas. Para nabi dan rasul mempunyai sifat cerdas dalam melaksanakan semua tugas serta tanggung jawabnya sebagai nabi dan rasul. Mereka juga dapat memahami semua persoalan pengikutnya dan memberikan solusi serta jalan keluar.

Selain itu, para nabi dan rasul juga mampu menanamkan kepercayaan pada orang-orang yang masih ragu terhadap mereka.

4. Tabligh

Sifat rasul yang terakhir adalah tabligh yang artinya menyampaikan. Sifat ini selalu dikaitkan kepada nabi dan rasul yang selalu menyampaikan wahyu serta ajaran Islam kepada umat manusia. Mereka mengajarkan dan menyebarkan ajaran Islam karena tugas dan tanggung jawab.

Nah, itulah beberapa penjelasan mengenai sifat Ulul Azmi dan beberapa nabi yang menerimanya. Jika Grameds masih ingin mempelajari hal tersebut secara lebih detail dan jelas. Penulis akan menyarankan beberapa buku yang bisa kalian baca atau diberikan kepada anak-anak kecil. Supaya mereka senantiasa mengamalkan dan meneladani sifat-sifat baik di atas.

Baca juga artikel terkait “Pengertian Sifat Ulul Azmi” :

Buku Best Seller :

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

Sebagai seorang pelajar kita harus meneladani sifat para rasul Ulul Azmi yaitu

Sebagai seorang pelajar kita harus meneladani sifat para rasul Ulul Azmi yaitu

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Sebagai seorang pelajar kita harus meneladani sifat para rasul Ulul Azmi yaitu