Operasi otak sadar adalah prosedur pembedahan yang dilakukan dokter ahli bedah saraf dengan kondisi pasien sadar penuh. Prosedur ini biasanya dilakukan untuk mengatasi kondisi seperti tumor otak atau kejang epilepsi. Show Pada kondisi-kondisi ini diperlukan operasi otak sadar karena dokter bedah saraf membutuhkan Anda dapat merespon selama operasi berlangsung yang menentukan penanganan selama operasi. Kenapa operasi otak sadar diperlukan?Operasi otak sadar diindikasikan pada keadaan tumor otak atau kejang. Operasi otak sadar dimaksudkan agar ketika operasi berlangsung dokter tidak merusak area otak yang mempengaruhi fungsi berbicara dan pergerakan. Sulit sebenarnya menentukan area spesifik pembedahan sebelum operasi berlangsung, oleh karena itu operasi otak sadar dilakukan untuk membantu dokter bedah saraf menentukan secara tepat area pada otak yang mengatur fungsi-fungsi penting dalam tubuh sehingga dapat menghindarinya. Siapa yang membutuhkan operasi otak sadar?Orang yang mungkin membutuhkan operasi otak sadar adalah orang yang mengalami tumor otak atau kejang berulang. Apa saja persiapan sebelum menjalani operasi otak sadar?Persiapan yang dapat Anda lakukan sebelum menjalani operasi otak sadar diantaranya:
Secara garis besar, prosedur operasi otak sadar adalah sebagai berikut:
Setelah operasi otak sadar dikerjakan, dokter bedah saraf akan merekomendasikan pemeriksaan MRI untuk memastikan pengangkatan tumor atau fokus kejang telah berhasil. Anda mungkin akan diobservasi di ruang intensif selama beberapa hari. Setelah beberapa hari di rumah sakit, Anda mungkin diperbolehkan pulang. Anda mungkin akan mengalami sakit kepala selama beberapa minggu setelah operasi. Anda dapat mengatasinya dengan mengkonsumsi obat penghilang nyeri. Anda akan diminta kontrol ulang ke dokter bedah saraf dalam 5-7 hari setelah operasi. Secara umum, Anda dapat kembali bekerja dan beraktivitas seperti biasa dalam 6 minggu-3 bulan setelah operasi. Beritahukanlah dan konsultasikanlah kepada dokter Anda bila selama masa pemulihan Anda mengalami:
Seperti prosedur medis lainnya, operasi otak sadar juga tidak luput dari risiko. Risiko yang mungkin terjadi antara lain:
Bila Anda mengkhawatirkan risiko yang mungkin terjadi, diskusikanlah terlebih dahulu dengan dokter mengenai manfaat dan risio operasi sebelum menjalaninya. NHS. https://www.uhs.nhs.uk/OurServices/Brainspineandneuromuscular/Neurosurgery/Diagnosisandtreatment/Braintumours/Awakecraniotomy.aspx Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/awake-brain-surgery/about/pac-20384913 Johns Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/neurology_neurosurgery/centers_clinics/ionm/types/intraoperative-brain-mapping.html Selamat malam, STeirma kasih atas pertanyaan AndaOperasi kepala atau dalam istilah medis disebut dengan craniotomy yang dilakukan karena ada pembekuan darah atau perdarahan di kepala dilakukan oleh dokter spesialis bedah saraf. Pemulihan dari paska operasi berbeda-beda setiap orang tergantung dari kondisi fisik dan juga faktor lain pada pasien.Terkait dengan apa yang terjadi pada teman Anda, setelah dilakukan tindakan operasi terjadi amensia atau hilang ingatan. Kondisi ini bisa terjadi karena beberapa penyabab mulai dari proses perjalanan penyakitnya ataupun karena kondisi medis lainnya. Sedangkan untuk berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk kembali normal tentunya tidak bisa dipastikan dan tergantung dari lesi saat terjadi perdarahan otak serta kondisi kesehatan pasien. Untuk itu, disarankan untuk rutin memeriksakan diri ke dokter spesialis bedah saraf terdekat untuk mengetahui dan memantau kondisi kesehatan pasien paska tindakan operasi. Bila perlu dokter sepsialis bedah saraf akan melakukan rawat bersama dengan dokter spesialis lain untuk membantu proses pemulihan pasien. Usahakan tetap patuhi protokol kesehatan yang berlaku, cukupi kebutuhan gizi dan nutrisi, berikstirahat dengan cukup dan jaga kebersihan tubuh serta luka paska operasi agar terhindar dari infeksi.Semoga bermanfaat. Salam sehat, dr. Dwiana A KOMPAS.com - Anestesi atau bius sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Biasanya, langkah pembiusan diberikan bagi pasien yang akan menjalani tindakan kesehatan seperti operasi. Orang yang diberi suntikan anestesi akan tidak sadar dalam jangka waktu tertentu. Hal ini pun mungkin menjadi pertanyaan bagi sebagian orang, mengenai bagaimana otak manusia memulai kembali setelah dibius, keadaan koma, atau tidur nyenyak. Para ilmuwan mencoba menjawab pertanyaan tersebut, dengan menganalisis sebanyak 30 orang dewasa sehat yang dibius selama tiga jam dan 30 orang dewasa sehat dalam kondisi tidak dibius sebagai kelompok kontrol. Baca juga: Sejarah Operasi Pertama di Dunia, Dilakukan Tanpa Anestesi Sebuah studi yang dilakukan pada 2021 mengungkapkan beberapa wawasan mengenai bagaimana otak membawa dirinya kembali ke kesadaran. Dari studi tersebut diketahui, ternyata otak beralih kembali pada satu bagian pada satu waktu, bukan sekaligus. Kemampuan pemecahan masalah abstrak, seperti yang ditangani oleh korteks prefrontal menjadi area yang fungsinya paling cepat kembali. Sementara itu, area otak lainnya termasuk yang mengatur waktu reaksi dan perhatian, membutuhkan waktu lebih lama. "Meskipun awalnya mengejutkan, masuk akal dalam istilah evolusi bahwa kognisi yang lebih tinggi perlu pulih lebih awal," kata ahli anestesi dari University of Pennsylvania Max Kelz seperti dikutip dari Science Alert, Sabtu (12/3/2022). Ia mencontohkan, apabila seseorang terbangun karena ancaman, struktur seperti korteks prefrontal akan menjadi penting untuk mengategorikan situasi dan menghasilkan rencana tindakan. Lebih lanjut, berbagai metode digunakan untuk mengukur hal-hal yang terjadi di otak, termasuk pemindaian elektroensefalografi (EEG) dan tes kognitif sebelum dan sesudah operasi. Tes ini mengukur kecepatan reaksi, ingatan, dan keterampilan lainnya. Dengan menganalisis pembacaan EEG, para peneliti mencatat bahwa daerah frontal otak, di mana fungsi termasuk pemecahan masalah, memori, dan kontrol motorik berada, menjadi sangat aktif saat otak mulai pulih. Sebuah perbandingan dengan kelompok kontrol menunjukkan, dibutuhkan sekitar tiga jam bagi orang yang telah dibius untuk pulih sepenuhnya. Baca juga: Jenis Anestesi Berdasarkan Fungsinya |