Salah satu hewan langka yang menjadi maskot papua adalah

Salah satu hewan langka yang menjadi maskot papua adalah

Salah satu hewan langka yang menjadi maskot papua adalah
Lihat Foto

https://pesona.travel

Burung Cenderawasih.

KOMPAS.com - Burung cenderawasih merupakan salah satu burung yang dilindungi dan dilestarikan.

Burung cenderawasih banyak ditemukan di Indonesia bagian timur seperti Papua, pulau-pulau Selat Tores, Papua Nugini, dan Australia Timur.

Ini kenapa Papua dikenal sebagai bumi cenderawasih. Karena banyaknya jenis burung cenderawasih yang ditemukan di sana.

Jelaskan mengapa burung cenderawasih menjadi salah satu sumber alam yang menjadi kebanggaan rakyat Papua dan di lestarikan.

Burung cenderawasih merupakan spesies endemik yang hanya terdapat di pulau Papua, dan memiliki peran penting dalam adat budaya suku-suku di Papua.

Baca juga: Dongeng Bawang Merah Bawang Putih, Burung Nuri dan Kakatua

Dalam buku Cenderawasih Burung dari Surga (2011) karya Endah H.S, kecantikan burung cenderawasih telah dikenal dunia.

Burung cenderawasih jantan memiliki bulu yang lebih indah untuk memikat cenderawasih betina sebagai pasangannya.

Burung yang menjadi maskot Papua ini memiliki warna bulu yang indah. Karena keindahannya itu burung cenderawasih konon jarang turun ke tanah dan lebih sering terbang hinggap di pohon.

Bulu tersebut tumbuh di area paruh, sayap, dan kepalanya.

Warna bulu tersebut biasanya sangat cerah dengan kombinasi hitam, cokelat kemerahan, oranye, kuning, putih, biru, hijau dan ungu.

Salah satu hewan langka yang menjadi maskot papua adalah

Salah satu hewan langka yang menjadi maskot papua adalah
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/Hit1912

Ilustrasi kanguru pohon mantel emas. Salah satu maskot PON XX 2021 Papua. Maskot yang dinamai Kangpho ini adalah satwa endemik Papua.

KOMPAS.com - Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang berlangsung 2-15 Oktober 2021dimeriahkan dua sosok maskot yang menarik yang dihadirkan dalam acara itu yaitu Kangpho, kanguru pohon dan Drawa si burung Cenderawasih.

Kangpho dan Drawa maskot PON XX Papua ini terinspirasi dari hewan endemik Papua.

Seperti diberitakan Kompas.com yang dikutip dari laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kangpho sendiri merupakan jenis kanguru pohon mantel emas.

Hewan berkantong dengan nama latin Dendrolagus pulcherrimus ini memakan buah-buahan dan biji-bijian. Tubuhnya berwarna cokelat muda dengan rambut halus di sekujur tubuhnya.

Ia punya ekor panjang dengan motif lingkaran seperti cincin dengan warna lebih cerah.

Baca juga: Jarang Melompat, Kanguru Purba Ini Pilih Habiskan Hidupnya di Pohon

Sementara itu bagian leher, pipi, dan kakinya tertutup warna kuning keemasan. Itu mengapa maskot PON XX 2021 Papua ini kemudian mendapat julukan kanguru pohon mantel emas.

Keberadaan kanguru pohon mantel emas ini sebelumnya sempat dianggap telah punah. Tetapi pada saat peneliti melakukan ekspedisi ilmiah di Pegunungan Foja, Papua pada 2005 lalu mereka kembali menemukan spesies tersebut.

Dikutip dari laman resmi LIPI, peneliti bahkan menyebut jika kanguru pohon itu sama sekali tak takut melihat manusia.

Hal tersebut menurut Doktor Yance de Fretes, ahli biologi dari Conservation International (CI) Indonesia lantaran hewan telah berevolusi lama tanpa kehadiran manusia sehingga tak menganggapnya sebagai ancaman.

Baca juga: 90 Tahun Menghilang, Kanguru Pohon Langka Muncul di Papua Barat

Temuan kanguru pohon mantel emas di Pegunungan Foja itu juga dianggap paling membanggakan sebab mamalia itu sebelumnya hanya ditemukan di Pegunungan Torricelli, Papua Nugini pada 1981.

Ada yang istimewa pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun ini. Dipilihnya Papua, provinsi paling timur Indonesia sebagai Tuan rumah PON, setidaknya menunjukkan empat hal penting. Pertama, adanya kesiapan masyarakat dan Pemda Papua dalam melaksanakan event olah raga terbesar secara nasional. Kedua, menumbuhkan kesetaraan pembangunan dan infra struktur di Provinsi Papua di banding provinsi lain di Indonesia. Walaupun pada banyak hal pembangunan infrastruktur di wilayah Papua perlu ditingkatkan. Ketiga, ingin menunjukkan bahwa masyarakat Papua sanggup berprestasi dalam bidang olah raga dan bidang lainnya.

Salah satunya dengan semangat Torang Bisa. Kita orang, semua bisa berprestasi. Keempat, untuk merekatkan kesetiakawanan sosial dalam berbangsa dan bernegara. Papua merupakan wilayah yang aman, terkendali, walau di beberapa titik masih perlu ada upaya penegakan hukum dan keamanan yang lebih optimal. Begitu pentingnya, PON XX ini simak official soundtrack PON XX Papua yang penuh makna. Simak lirik lagu “Torang Bisa” berikut ini. Mari satukan perbedaan, Ooo kita bisa Tanamkan jiwa sportifitas Dari Timur Indonesia….

Itulah penggalan awal lirik lagu Torang Bisa, lagu Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 yang secara resmi dikumandangkan sebagai official sound track PON XX Papua. Kata Lorang Bisa bermakna Kita Bisa merupakan semboyan penyemangat. Ikon energi untuk berbuat terbaik. Liriknya juga mengekpresikan empat hal dalam mengelorakan para atlit yaitu: menjaga persatuan bangsa, menanamkan jiwa sportifitas, menyatukan perbedaan, dan saling bersatu untuk menjadi juara.

Maskot PON XX Papua juga sangat penuh makna. Maskot yang dipilih terdiri dari dua nama satwa Papua yang khas dan tak ditemukan di tempat lain di belahan Bumi. Yaitu Kangpho dan Drawa. Satwa Kangpho singkatan dari Kanguru pohon. Binatang sejenis Kanguru, berkantung di perut, hanya lebih kecil dan senang berada di pepohonan. Kanguru pohon manten emas ini dalam bahasa latin disebut Dendrolagus Pulcherrimus. Binatang ini kategori binatang marsupial atau mamalia yang memiliki kantong di perut. Sedangkan Drawa singkatan dari burung Cendrawasih. Satwa Drawa dalam bahasa ilmiahnya dikenal dengan nama Paradisaea Raggina. Sejenis burung pengicau dengan ukuran ekornya panjang menjuntai. Burung ini dilindungi dan merupakan burung langka yang hidup di wilayah Papua.

UPI dan PON
Hajat nasional empat tahunan bidang olahraga PON, bagi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan tantangan, kehormatan dan sekaligus pertanggungjawaban. UPI sebagai Universitas yang salah satunya membina fakultas keolahragaan memiliki peran penting bagi peningkatan keilmuan dan penguatan SDM di bidang olahraga dan kesehatan secara nasional.

Beberapa dosen UPI yang menjadi tokoh nasional keolahragaan a.l. Indra Tohir Djide, Prof. Rusli Lutan, Prof.Tahir Djide, Prof. Harsono, Prof Amung Ma’mun, Prof.Adang Suherman, Prof Nurlan, Prof.Beltasar Tarigan, Prof. Yudha Saputra, Prof. Herman Subarjah, MF.Siregar, MSc., Dr, Yunyun Yudiana, Agus Mahendra MA, Dian Budiana, M.Pd, dll.

Pada PON XX , seperti dikemukakan Dr.Boyke Mulyana Dekan FPOK UPI, sebanyak 104 orang dosen, tendik dan mahasiswa FPOK UPI berpartisipasi dalam PON XX Papua. Mereka berdedikasi sebagai manajer, pelatih, technical delegate, dan atlet. Dari jumlah tersebut, belum terhitung ratusan atlit dan officials alumnus UPI yang tersebar di berbagai Provinsi dan menjadi kontingen pada provisi lain di luar Provinsi Jawa Barat.

Maskot Kanpho

Salah satu maskot PON XX adalah maskot Kanpho. Singkatan dari Kanguru pohon mantel emas dengan nama latin Dendrolagus Pulcherrimus. Hewan spektakuler ikon warga Papua ini dijuluki kanguru bermantel emas, karena pada bagian leher dan kakinya memiliki warna kuning keemasan.Portal Informasi Indonesia (2019) menyebut Kanguru Papua pertama kali dilihat oleh awak kapal layar Belanda The Trinton yang tengah berlayar di pantai Papua Barat menuju Papua Nugini pada tahun 1826.Sedangkan kanguru pohon bermantel emas ini ditemukan pada tahun 1990 oleh Pavel German di wilayah terpencil di Pegunungan Foja, Papua.

IUCN (2017) salah satu lembaga internasional yang berwenang mengeluarkan status konservasi menyebutkan ada 215 spesies yang kategori critically endanger di dunia. Salahsatunya adalah Kanguru pohon yang hidup di pegunungan Papua. Binatang langka ini termasuk kategori critically endanger yang nyaris punah dan termasuk satwa yang dilindungi.

Maskot Drawa

Salah satu maskot lain dari PON XX Papua adalah binatang langka yang indah menawan dengan kicauan suaranya yang memukau. Itulah Drawa, atau singkatan dari burung Cendrawasih yang dalam bahasa latin disebut Paradisaeidea atau burung cantik dari surga. Alkisah Alfred Russel Wallace, seorang ilmuwan naturalis Inggris sangat takjub saat pertama kali menyaksikan indahnya burung Cenderawasih di hutan alami Papua. Pada tahun 1860, ia melakukan serangkaian ekspedisi ke pulau Waigeo Papua, dan menemukan ragam jenia satwa indah ini. Ianburnet (2019) dalam Alfred Russel Wallace’s publication of The Malay Archipelago menuliskan bahwa dalam kurun 8 tahun ekspedisi ke Asia Tenggara, Wallace telah berhasil mengkoleksi 125.660 specimen satwa dari mulai semut, kupu kupu, binatang melata, dan berbagai jenis burung. Salah satu satwa temuannnya yaitu burung hutan yang indah dan ekornya menjuntai berwarna kekuningan. Itulah burung Cenderawasih. Dari hasil ekspedisi tentang Cenderawasih, Wallace telah mengidentifikasi 18 jenis burung Cenderawasih yang dicatat secara rinci. Beberapa diantaranya Paradisea apoda (burung surga tanpa kaki), Paradisea regia (Raja burung surga), Paradiaea papuana bemechstein (Cenderawasih kecil), Parotia sexpennis (cendrawasih emas).

Bila Anda berkunjung ke Kota Jayapura, jangan lewatkan mengikuti paket wisata Bird Watching Isio Hill. Sang pengelola paket wisata Alex Waisimon akan memanjakan para tamunya dengan pengalaman langka yang menakjubkan. Para tamu yang menginap di homestay nya akan dijamu dengan pengalaman indah alami yang langka. Yaitu menikmati sensasi unik mendengar kicauan burung Cenderawasih di perbukitan alami : Isio hills. Nikmati sensasinya, kicauan berbagai jenis burung Cenderawasih dengan suara variatif, nyaring melengking di antara semak semak dan pepohonan rimbun alami di Perbukitan Isio, distrik Nimbrokang Jayapura, Papua.

Spirit Torang Bisa

PON XX Papua segera berakhir. Prestasi atlet Papua telah menunjukkan keperkasaan yang luar biasa. Klasemen raihan medali Provinsi Papua termasuk pada Lima Besar nasional. Sungguh membanggakan. Saatnya momentum pasca PON XX dengan Spirit Torang Bisa, terus didengungkan. Termasuk semangat Torang Bisa, dalam bidang pendidikan. Saatnya para generasi muda Papua bangkit. Belajar keras. Berjuang keras, untuk masa depan yang lebih baik.
Papua hebat. Papua pasti bisa. Torang Bisa!! (Dinn Wahyudin)