Ilustrasi seniman menciptakan karya seni rupa murnia dengan menggabungkan aspek konseptual dan aspek visual. Foto: Pixabay Seni rupa murni merupakan pengungkapan pikiran dan perasaan seniman, yang hasil karyanya semata-mata hanya memberikan kepuasan batiniah atau rohaniah. Tujuan pokok penciptaan seni rupa murni adalah untuk kepentingan estetis, tanpa disertai fungsi praktis. Penciptaan seni rupa murni adalah kegiatan menciptakan sebuah karya seni untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengalaman kehidupan, menjadi perwujudan visual yang dilandasi kepekaan artistik. Menurut buku Pelajaran Seni Budaya SMA Kelas X karya Drs. Sumardi dkk (2010: 14), terdapat dua aspek dalam penciptaan karya seni rupa murni, yaitu aspek konseptual dan aspek visual. Jika aspek konseptual memfokuskan penciptaan karya seni rupa murni yang mengarah kepada sebuah gagasan atau ide. Lalu, bagaimana dengan aspek visual dalam proses penciptaan seni rupa murni? Agar lebih memahaminya, simak uraian lengkapnya berikut ini. Aspek visual dalam proses penciptaan seni rupa murni berhubungan dengan wujud karya seni yang dapat dinikmati oleh indera manusia. Foto: PixabayAspek visual dalam karya seni rupa murni adalah aspek yang berhubungan dengan wujud karya seni rupa itu sendiri dan dapat dinikmati oleh indra manusia. Mengutip dalam buku Apresiasi Seni Rupa dan Seni Teater oleh Drs. Margono, M.Sn dkk (2007: 71), aspek visual dalam proses penciptaan seni rupa murni dibagi menjadi tiga macam, yaitu: Subject matter adalah permasalahan yang menjadi pokok penciptaan suatu karya seni. Subject matter diletakkan dalam aspek visual, agar dapat menjelaskan atau menghubungkan antara aspek konseptual penciptaan, dengan penggambarannya secara visual. Subject matter juga disebut sebagai tema karya seni rupa yang akan diciptakan. Misalnya, tema sosial tentang kemiskinan, akan menggunakan objek pengemis. Sementara itu, tema perjuangan kemerdekaan digunakan pahlawan sebagai objeknya. Objek tersebut dapat divisualisasikan dengan beberapa cara. Adapun caranya, yaitu:
Komposisi rupa berisi pengaturan dari berbagai prinsip seni rupa murni yang digunakan untuk penciptaan sebuah karya. Unsur-unsur seni rupa dikelola sedemikian rupa, untuk selanjutnya diatur dengan prinsip tertentu. Ada empat prinsip pokok yang dibutuhkan untuk mengelola unsur-unsur seni rupa tersebut, di antaranya yaitu proporsi, keseimbangan, irama, dan kesatuan untuk memperlihatkan karakteristik dan keunikan pribadi pencipta karya seni tersebut. Dalam penciptaan karya seni rupa murni, karakteristik atau ciri khas pencipta seni merupakan faktor bawaan, yang menandai sifat unik sebuah karya yang diciptakan. Gaya pribadi akan lebih terlihat, apabila kebebasan berekspresi diberikan, sehingga nampak keberagaman gaya seni yang sesuai kepribadian sang seniman/pencipta karya seni. Sebagai contoh, Raden Saleh, Basoeki Abdullah dan S. Soedjojono, adalah sesama pelukis dengan gaya realisme. Namun, karya-karya mereka akan sangat berlainan, karena unsur gaya pribadi yang dimilikiya. Karya Raden Saleh menghadirkan suasana dramatis aristokratis, karya Basoeki Abdullah memperlihatkan idealisasi keindahan yang permai, sedangkan karya S. Soedjojono menghadirkan suasana heroisme dan nasionalisme.
20 Pertanyaan | Total Attempts: 1299
|