Saat bulan tidak terlihat dari permukaan bumi terdapat pada fase

Saat bulan tidak terlihat dari permukaan bumi terdapat pada fase

Bulan adalah benda langit yang mengorbit Bumi. Karena sumber cahaya Bulan yang terlihat dari Bumi adalah pantulan sinar Matahari, bentuk Bulan yang terlihat dari Bumi akan berubah-ubah. Perubahan bentuk Bulan yang tampak dari Bumi ini disebut dengan fase-fase Bulan. Dari sejumlah fase Bulan, terdapat empat fase utama, yaitu fase bulan baru, fase setengah purnama awal (perempat pertama), fase purnama, dan fase setengah purnama akhir (perempat akhir). Periode revolusi Bulan pada bidang orbitnya dihitung dari posisi fase bulan baru ke fase setengah purnama awal ke fase purnama ke fase setengah purnama akhir dan kembali ke fase bulan baru disebut sebagai periode sinodis, yang secara rata-rata ditempuh dalam waktu 29,53059 hari (29 hari 12 jam 44 menit 03 detik).

Bentuk orbit Bulan saat Bulan mengelilingi Bumi adalah ellips. Akibatnya pada suatu saat Bulan akan berada pada posisi terdekat dari Bumi, yang disebut sebagai perige, dan pada saat lain akan berada pada posisi terjauh dari Bumi, yang disebut sebagai apoge. Periode revolusi Bulan pada bidang orbitnya dihitung dari posisi perige ke apoge dan kembali ke perige disebut sebagai periode anomalistik, yang secara rata-rata ditempuh dalam waktu 27,55455 hari (27 hari 13 jam 18 menit 33 detik).

Karena lama waktu yang ditempuh Bulan untuk menyelesaikan kedua periode tersebut berbeda, pada suatu saat Bulan akan berada pada fase bulan baru dan posisinya di apoge. Sementara di saat yang lain Bulan akan berada pada fase purnama dan posisinya di perige. Demikian juga hal yang sebaliknya bisa terjadi. Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan waktu saat Bulan pada fase tertentu dengan waktu saat posisi Bulan di perige atau apoge.

- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

  • Tags
  • #Siaran Pers #Geofisika #Hilal Gerhana #Jarak Bumi Bulan

Thea Arnaiz Jumat, 18 Maret 2022 | 19:30 WIB

Saat bulan tidak terlihat dari permukaan bumi terdapat pada fase

Mengapa Bulan memiliki fase-fase yang berbeda? (Foto oleh samer daboul dari Pexels)

Bobo.id - Mengapa Bulan memiliki fase-fase yang berbeda? Apakah teman-teman sudah mengetahui alasannya?

Ternyata, Bulan mempunyai fase yang berbeda-beda karena Bulan mengelilingi Bumi (revolusi Bulan) sebagai satelit alaminya.

Bulan membutuhkan waktu 29,5 hari untuk mengelilingi Bumi secara penuh. Selain itu, ketika Bulan berevolusi Bulan bukanlah benda langit yang mempunyai cahaya sendiri.

Cahaya Bulan didapatkan dari pantulan sinar Matahari yang mengenai sebagian permukaan Bulan.

Sehingga, fase Bulan jika dilihat dari Bumi, sering dinamakan Bulan purnama, sabit, dan baru.

Bulan purnama akan muncul jika sudah penuh mengelilingi Bumi, yaitu 29,5 hari tadi, atau disebut juga Bulan sinodis.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai fase-fase Bulan, teman-teman bisa menyimak lebih lanjut penjelasannya berikut ini. Yuk, simak untuk menambah pengetahuan. 

Mengenal Fase-Fase Bulan 

Arti dari fase Bulan adalah perubahan kenampakan Bulan jika dilihat dari Bumi.

Baca Juga: BERITA POPULER: Manfaat Pare untuk Kesehatan hingga Cara Menyimpan Cabai Agar Awet Berbulan-bulan


Page 2


Page 3

Saat bulan tidak terlihat dari permukaan bumi terdapat pada fase

Foto oleh samer daboul dari Pexels

Mengapa Bulan memiliki fase-fase yang berbeda?

Bobo.id - Mengapa Bulan memiliki fase-fase yang berbeda? Apakah teman-teman sudah mengetahui alasannya?

Ternyata, Bulan mempunyai fase yang berbeda-beda karena Bulan mengelilingi Bumi (revolusi Bulan) sebagai satelit alaminya.

Bulan membutuhkan waktu 29,5 hari untuk mengelilingi Bumi secara penuh. Selain itu, ketika Bulan berevolusi Bulan bukanlah benda langit yang mempunyai cahaya sendiri.

Cahaya Bulan didapatkan dari pantulan sinar Matahari yang mengenai sebagian permukaan Bulan.

Sehingga, fase Bulan jika dilihat dari Bumi, sering dinamakan Bulan purnama, sabit, dan baru.

Bulan purnama akan muncul jika sudah penuh mengelilingi Bumi, yaitu 29,5 hari tadi, atau disebut juga Bulan sinodis.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai fase-fase Bulan, teman-teman bisa menyimak lebih lanjut penjelasannya berikut ini. Yuk, simak untuk menambah pengetahuan. 

Mengenal Fase-Fase Bulan 

Arti dari fase Bulan adalah perubahan kenampakan Bulan jika dilihat dari Bumi.

Baca Juga: BERITA POPULER: Manfaat Pare untuk Kesehatan hingga Cara Menyimpan Cabai Agar Awet Berbulan-bulan

JAKARTA - Pertanyaan tentang bentuk bulan dan juga fasenya sering muncul saat waktu kecil. Hal ini terjadi karena saat malam hari, ketika langit cerah, anak-anak biasanya menatap ke langit dan melihat ada bulan yang berubah-ubah bentuknya dari waktu ke waktu.

Jarak orbit dari Bulan ke Bumi adalah 384.000 km dan Bulan merupakan satu-satunya satelit alami yang dimiliki oleh Bumi. Benda langit yang berbentuk seperti bola ini tidak memiliki cahaya dan tidak dapat memproduksi cahaya. Bulan hanya memantulkan cahaya dari sinar matahari. Itu lah mengapa bulan terlihat bersinar di malam hari.

Lalu, bagaimana bentuk bulan dan juga fasenya? Melansir dari berbagai sumber, Okezone akan berikut ini adalah bentuk bulan dan juga fase yang terjadi:

Bagaimana Bentuk Bulan dan Fasenya?

Bentuk dan fase bulan sebenarnya dipengaruhi oleh sistem revolusi Bulan. Yang mana membuat separuh dari bagian bulan akan menerima cahaya matahari dan sebagiannya lagi tidak, hal ini akan mempengaruhi bentuk bulan jika dilihat dari bumi. Walau pun pada kenyataannya bentuk bumi tidak berubah. Porsi terkena sinar matahari ini akan selalu berubah-ubah setiap saat. Dalam satu siklus fase bulan akan memakan waktu 29,5 hari.

Secara umum, Bulan memiliki 8 fase. Berikut Penjelasannya:

Fase New Moon atau Bulan Baru

Bulan baru atau bulan mati merupakan sebuah fase awal dari bulan. Fase ini terjadi ketika Bulan berada dalam posisi sejajar dengan Matahari dan Bumi. Cahaya Matahari akan dihalangi oleh Bulan yang mengakibatkan Bulan tidak dapat terlihat dari Bumi. Fase Bulan Baru memungkinkan terjadinya gerhana matahari.

Fase Waxing Crescent atau Bulan Sabit Awal

Fase selanjutnya adalah Bulan Sabit Awal dimana Bulan akan meninggalkan titik tengah antara Bumi dan Matahari yang mengakibatkan bagian Bulan yang terkena sinar Matahari tidak sampai setengahnya.

Fase First Quarter atau Bulan Paruh Awal

Pada fase ini Bulan berada di sudut 90º antara Bumi dan Matahari. Sering disebut sebagai fase setengah Bulan, karena pada fase ini setengah bentuk Bulan akan terang dan setengahnya lagi berupa bayangan.

Fase Waxing Gibbous atau Bulan Cembung Awal

Fase selanjutnya, Bulan berada di belakang Bumi dengan bagian yang terkena cahaya Matahari hanya ¾ saja. Sehingga jika kita lihat dari Bumi bentuknya menjadi cembung.

Saat bulan tidak terlihat dari permukaan bumi terdapat pada fase

Fase Full Moon atau Bulan Purnama

Pada fase Bulan Purnama, posisi Bulan berada pada satu garis lurus dengan Matahari dan Bumi sama sepeti pada saat fase New Moon. Bedanya, bagian Bulan yang menghadap ke Bumi diterangi oleh cahaya Matahri. Sehingga Bulan terlihat bulat sempurna.

Fase Waning Gibbous atau Bulan Cembung Akhir

Setelah mengalami Bulan Purnama, fase akan berlanjut menuju fase Bulan Cembung Akhir dimana cahaya matahari hanya akan menyinari ¾ dari bagian Bulan. Bedanya dengan Cembung Awal adalah pada fase ini, bagian sisi kanan terlihat lebih gelap.

Fase Third Quarter atau Bulan Paruh Akhir

Pada fase ini, Bulan dilihat dari Bumi akan terlihat seperti setengah lingkaran karena Matahari hanya menyinari setengah bagian dari Bulan.

Fase Waning Crescent atau Bulan Sabit Akhir

Di fase akhir ini, Bulan akan kembali berbentuk sabit kemudian akan kembali tidak terlihat atau kembali ke posisi awal yaitu New Moon.

Demikian penjelasan dari Okezone mengenai bagaimana bentuk bulan dan fasenya. Semoga membantu.

  • #Astronomi
  • #fenomena
  • #Bulan Purnama
  • #Bulan