Proses pengangkutan zat pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh perbedaan tekanan adalah

Ilmuan biologi telah mengkaji proses pengangkutan air dan garam mineral pada tumbuhan. Ada beberapa teori yang mendasari pengangkutan air dan garam mineral dari bawah ke atas tumbuhan melalui xylem, adapun teori pengangkutan tersebut adalah:

  1. Teori Tekanan Akar, menyatakan bahwa air dan garam mineral terangkut ke atas karena adanya tekanan akar. Tekanan akar ini terjadi dikarenakan perbedaan konsentrasi air di dalam air tanah dengan cairan pada saluran xylem. Konsentrasi air di dalam air tanah lebih tinggi sehingga dapat melakukan osmosis ke dalam sel yang menimbulkan tekanan turgor.
  2. Teori Vital, didasari kenyataan bahwa xylem yang dilewati merupakan pipa kapiler yang berhubungan dan merupakan tempat lewatnya air tanah menuju daun dengan menentang gaya gravitasi. Menurut teori vital, perjalanan air dari akar menuju daun dapat terlaksana karena adanya sel-sel hidup, seperti sel-sel parenkima dan jari-jari empulur disekitar xylem.
  3. Teori Dixon-Joly, menyatakan bahwa naiknya air ke atas disebabkan tarikan dari atas, yaitu daun yang melakukan transpirasi (penguapan). Transpirasi di daun mengakibatkan konsentrasi molekul air di daun berkurang. Kekurangan ini akan segera diisi oleh molekul air dibawahnya. Dengan demikian terjadi gerakan molekul air dan akar ke daun.
  4. Teori kapilaritas batang. Air dapat diangkut dari akar ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya daya kapilaritas batang. Daya kapilaritas batang adalah kemampuan xilem yang memiliki diameter sangat kecil (kapiler) untuk menaikkan permukaan air lebih tinggi dibanding dengan di luar pembuluh. 

Proses pengangkutan zat pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh perbedaan tekanan adalah

Pengangkutan air pada tumbuhan merupakan salah satu bentuk tekanan zat. (Pexels/Gretta Hoffman)

adjar.id - Apakah Adjarian sudah mempelajari tekanan zat?

Kalau belum, kita ingat terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan tekanan zat, ya. 

Tekanan zat adalah tekanan yang berhubungan erat dengan gaya dan luas permukaan benda, lo. 

Baca Juga: Mengenal Definisi Tekanan Zat dan Penggunaanya dan Jenis-Jenisnya

Nah, kali ini kita akan membahas konsep tekanan zat pada makhluk hidup. 

Yap! benar sekali! pengangkutan air pada tumbuhan merupakan salah satu bentuk konsep tekanan zat pada makhluk hidup, ya. 

Sekarang, yuk, kita simak informasi lengkap mengenai pengangkutan air pada tumbuhan di bawah ini!

"Tekanan zat adalah tekanan yang berhuungan erat dengan gaya dan luas permukaan benda."


Page 2

Proses pengangkutan zat pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh perbedaan tekanan adalah

Pengangkutan air pada tumbuhan merupakan salah satu bentuk tekanan zat. (Pexels/Gretta Hoffman)

Pengangkutan Air pada Tumbuhan

Adjarian, pada awalnya, air akan diserap oleh rambut-rambut akar.

Lalu, air akan masuk ke dalam sel epidermis melalui proses secara osmosis.

Selanjutnya, air akan masuk melalui korteks. 

Baca Juga: Sistem Transportasi pada Tumbuhan: Jaringan dan Mekanismenya

Nah, setelah melalui korteks, air akan melalui endodermis dan perisikel. 

Setelah itu, air akan masuk ke dalam jaringan xilem yang berada di akar, lo. 

Nah, setelah tiba di xilem akar, air akan bergerak menuju xilem batang dan juga daun. 

Sebab, tumbuhan tidak memiliki mekanisme pemompaan cairan seperti yang ada pada manusia.

"Air akan masuk melalui rambut-rambut akar terlebih dahulu."


Page 3

Proses pengangkutan zat pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh perbedaan tekanan adalah

Pengangkutan air pada tumbuhan merupakan salah satu bentuk tekanan zat. (Pexels/Gretta Hoffman)

O iya, air dapat bergerak ke atas dari akar menuju bagian tumbuhan lain yang tinggi dikarenakan adanya kapilaritas batang. 

Sifat ini berjalan seperti pipa kapiler, lo.

Pipa kapiler juga memiliki bentuk yang menyerupai sedotan, akan tetapi diameternya sangatlah kecil.

Baca Juga: Struktur dan Fungsi Batang pada Tumbuhan

Nah, apabila salah satu ujung pipa kapiler dimasukkan ke dalam air, air yang berada pada pipa tersebut akan jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan air yang berada di sekitar pipa. 

Begitu pun juga dengan batang tanaman, air yang berada di batang tanaman jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan air yang berada di dalam tanah.

Selain itu, daya kapilaritas batangnya dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan juga adhesi, lo. 

"Air yang bergerak ke atas memiliki sifat yang menyerupai pipa kapiler."


Page 4

Proses pengangkutan zat pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh perbedaan tekanan adalah

Pengangkutan air pada tumbuhan merupakan salah satu bentuk tekanan zat. (Pexels/Gretta Hoffman)

Adjarian, kohesi merupakan kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang sejenis.

Sedangkan, adhesia adalah kecenderungan suatu molekul guna dpat berikatan dengan molekul lain yang tidak sejenis. 

Dengan menggunakan gaya adhesi, molekul air akan membentuk ikatan yang lemah dengan dinding pembuluh.

Baca Juga: Jawab Soal Cara Reproduksi Tumbuhan secara Generatif

Sedangkan, menggunakan gaya kohesi, air akan membentuk ikatan antara satu molekul air dengan molekul air lainnya. 

Hal ini juga menyebabkan terjadinya tarik-menarik antara molekul air yang satu dengan molekul air lainnya di sepanjang pembuluh xilem. 

Nah, selain disebabkan gaya kohesi dan adhesi, hal ini juga disebabkan oleh penggunaan air di bagian daun atau yang disebut dengan daya isap daun, lo. 

Penggunaan air oleh bagian daun juga dapat menyebabkan terjadinya tarikan terhadap air yang berada pada bagian xilem sehingga air pada akar dapat naik. 

Nah Adjarian, itulah proses pengangkutan air pada tumbuhan yang wajib kita ketahui dan pelajari, ya.

Sekarang, yuk, coba jawab soal di bawah ini!

Pertanyaan

Sebutkan bentuk yang dimiliki oleh pipa kapiler!

Petunjuk: Cek halaman 3.

Jangan lupa untuk tonton video ini, ya!

Pengangkutan Tumbuhan : Pengertian, Proses, Ciri Dan Gambarnya – Dalam pengangkutan air dan garam-garam mineral pada tumbuhan tingkat tinggi, seperti pada tumbuhan biji hal ini dilakukan melalui dua mekanisme pertama air dan mineral yang diserap dari dalam tanah yang menuju sel-sel akar.

Proses Pengangkutan Pada Tumbuhan

Proses pengangkutan zat pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh perbedaan tekanan adalah

Proses Pengangkutan Air dan Garam Mineral

Pengangkutan air dan garam – garam mineral pada tumbuhan tingkat tinggi, seperti pada tumbuhan biji dilakukan melalui dua mekanisme pertama, air dan mineral diserap dari dalam tanah menuju sel – sel akar. Pengangkutan ini dilakukan diluar berkas pembuluh, sehingga disebut sebagai mekanisme pengangkutan ekstravaskuler. kedua , air dan mineral diserap oleh akar.

Selanjutnya diangkut dalam berkas pembuluh yaitu pada pembuluh kayu (xilem), sehingga proses pengangkutan disebut pengangkutan vaskuler. Air dan garam mineral dari dalam tanah memasuki tumbuhan melalui epidermis akar, menembus korteks akar, masuk ke stele dan kemudian mengalir naik ke pembuluh xilem sampai pucuk tumbuhan.

Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air akan bergerak secara bebas di antara ruang antar sel. Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah di luar berkas pembuluh ini dilakukan melalui 2 mekanisme, yaitu apoplas dan simplas.

Pengangkutan sepanjang jalur ekstraseluler yang terdiri atas bagian tak hidup dari akar tumbuhan, yaitu dinding sel dan ruang antar sel. air masuk dengan cara difusi, aliran air secara apoplas tidak tidak dapat terus mencapai xilem karena terhalang oleh lapisan endodermis yang memiliki penebalan dinding sel dari suberin dan lignin yang dikenal sebagai pita kaspari. Dengan demikian, pengangkutan air secara apoplas pada bagian korteks dan stele menjadi terpisah.

Padap engangkutan ini, setelah masuk kedalam sel epidermis bulu akar, air dan mineral yang terlarut bergerak dalam sitoplasma dan vakuola, kemudian bergerak dari satu sel ke sel yang lain melaluivplasmodesmata. Sistem pengangkutan ini , menyebabkan air dapat mencapai bagian silinder pusat. Adapun lintasan aliran air pada pengangkutan simplas adalah sel – sel bulu akar menuju sel – sel korteks, endodermis, perisikel, dan xilem. dari sini, air dan garam mineral siap diangkut keatas menuju batang dan daun.

Setelah melewati sel – sel akar, air dan mineral yang terlarut akan masuk ke pembuluh kayu (xilem) dan selanjutnya terjadi pengangkutan secara vertikal dari akar menuju batang sampai kedaun. Pembuluh kayu disusun oleh beberapa jenis sel, namun bagian yang berperan penting dalam proses pengangkutan air dan mineral ini adalah sel – sel trakea.

Bagian ujung sel trakea terbuka membentuk pipa kapiler. Struktur jaringan xilem seperti pipa kapiler ini terjadi karena sel – sel penyusun jaringan tersebut tersebut mengalami fusi (penggabungan). Air bergerak dari sel trakea satu ke sel trakea yang di atasnya mengikuti prinsip kapilaritas dan kohesi air dalam sel trakea xilem.

Baca Juga : Penjelasan Ciri-Ciri Tanaman Jagung Dalam Biologi

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengangkutan Air

Proses pengangkutan zat pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh perbedaan tekanan adalah

  • Daya Hisap Daun (Tarikan Transpirasi)

Pada organ daun terdapat proses penguapan air melalui mulut daun (stomata ) yang dikenal sebagai proses transpirasi. Proses ini menyebabkan sel daun kehilanagan air dan timbul tarikan terhadap air yang ada pada sel – sel di bawahnya dan tarikan ini akan diteruskan molekul demi molekul, menuju ke bawah sampai ke seluruh kolom air pada xilem sehingga menyebabkan air tertarik ke atas dari akar menuju ke daun.

Dengan adanya transpirasi membantu tumbuhan dalam proses penyerapan dan transportasi air di dalam tumbuhan. Adapun transpirasi itu sendiri merupakan mekanisme pengaturan fisiologis yan g herhubungan dengan proses adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan.

Ada beberapa factor yang mempengaruhi proses kecepatan transparasi uap air dari daun, yaitu:

  1. Temperatur udara, makin tinggi temperature , kecepatan transprasi akan semakin tinggi.
  2. Instensitas cahaya matahari, semakin tinggi intesitas cahaya matahari yang diterima daun, maka kecepatan transpirasi akan semakin tinggi.
  3. Kelembaban udara
  4. Kandungan air tanah.

Di samping itu, transpirasi juga dipengaruhi oleh faktor dalam tumbuhan di antaranya adalah banyaknya pembuluh, ukuran sel jaringan pengangkut, jumlah, dan ukuran stomata.

Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xilem), terjadi karena pembuluh kayu (xilem) tersusun seperti rangkaian pipa-pipa kapiler. Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xilem mengikuti prinsip kapilaritas. Daya kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi antara molekul air dengan air dan adhesi antara molekul air dengan dinding pembuluh xilem. Baik kohesi maupun adhesi ini menimbulkan tarikan terhadap molekul air dari akal sampai ke daun secara bersambungan.

Akar tumbuhan menyerap air dan €taram mineral baik siang maupun malam. Pada malam hari, ketika transpirasi sangat rendah atau bahkan nol, sel-sel akar masih tetap menggunakan energi untuk memompa ion – ion mineral ke dalam xilem. Endodermis yang mengelilingi stele akar tersebut membantu mencegah kebocoran ion – ion ini keluar dari stele.

Baca Juga : Asal Usul Tanaman Jagung Serta Persebarannya

Akumulasi mineral di dalam stele akan menurunkan potensial air. Air akan mengalir masuk dari korteks akar, menghasilkan suatu tekanan positif yang memaksa cairan naik ke xilem. Dorongan getah xilem ke arah atas ini disebut tekanan akar (roof pressure). Tekanan akar juga menyebabkan tumbuhan mengalami gutasi, yaitu keluarnya air yang berlebih pada malam hari melalui katup pelepasan (hidatoda) pada daun.

Biasanya air yang keluar dapat kita lihat pada pagi hari berupa tetesan atau butiran air pada ujung-ujung helai daun rumput atau pinggir daun kecil herba (tumbuhan tak berkayu) dikotil.

Translokasi Dan Penyimpangan Pada Tumbuhan

Pengangkutan air dan garam – garam mineral pada tumbuhan tingkat tinggi, seperti pada tumbuhan biji dilakukan melalui dua mekanisme pertama, air dan mineral diserap dari dalam tanah menuju sel – sel akar. Pengangkutan air dan mineral ini dilakukan secara.

  1. diluar berkas pembuluh disebut pengangkutan ekstravaskuler.
  2. didalam berkas pembuluh disebut pengangkutan vaskuler.

Pengangkutan intravasikuler intinya pengangkutan di dalam pembuluh dari akar ke daun . Sedangkan pengangkutan ekstravaskuler dalam perjalannya menuju silinder pusat, air akan bergerak secara bebas di antara ruang antar sel. Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah di luar berkas pembuluh ini dilakukan melalui dua mekanisme, yaitu apoplas dan simplas.

Pengangkutan sepanjang jalur ekstraseluler yang terdiri atas bagian tak hidup dari akar tumbuhan, yaitu dinding sel dan ruang antar sel. air masuk dengan cara difusi, aliran air secara apoplas tidak tidak dapat terus mencapai xilem karena terhalang oleh lapisan endodermis yang memiliki penebalan dinding sel dari suberin dan lignin yang dikenal sebagai pita kaspari. Dengan demikian, pengangkutan air secara apoplas pada bagian korteks dan stele menjadi terpisah.

Baca Juga : Pengertian Fenotipe Dan Genotipe Secara Lengkap

Pada pengangkutan ini, setelah masuk kedalam sel epidermis bulu akar, air dan mineral yang terlarut bergerak dalam sitoplasma dan vakuola, kemudian bergerak dari satu sel ke sel yang lain melalui plasmodesmata. Sistem pengangkutan ini , menyebabkan air dapat mencapai bagian silinder pusat. Adapun lintasan aliran air pada pengangkutan simplas adalah sel – sel bulu akar menuju sel – sel korteks, endodermis, perisikel, dan xilem. dari sini, air dan garam mineral siap diangkut keatas menuju batang dan daun.

Pengertian Translokasi

Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan translokasi. Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya. Jaringan pembuluh yang bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan adalah floem (pembuluh tapis).

Zat terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah gula, terutama sukrosa. Selain itu, di dalam getah floem juga mengandung mineral, asam amino,dan hormon, berbeda dengan pengangkutan pada pembuluh xilem yang berjalan satu arah dari akar ke daun, pengangkutan pada pembuluh floem dapat berlangsung kesegala arah, yaitu dari sumber gula (tempat penyimpanan hasil fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang memerlukannya.

Satu pembuluh tapis dalam sebuah berkas pembuluh bisa membawa cairan floem dalam satu arah sementara cairan didalam pipa lain dalam berkas yang sama dapat mengalir dengan arah yang berlainan. Untuk masing – masing pembuluh tapis, arah transport hanya bergantung pada lokasi sumber gula dan tempat penyimpanan makanan yang dihubungkan oleh pipa tersebut.

Baca Juga : Proses Singkat Terjadinya Hujan Beserta Penjelasannya

Mekanisme Dan Pola Translokasi

Sejak lama para ahli fisiologi tumbuhan bermaksud mengukur langsung translokasi dalam system pengangkutan dengan cara mengikuti pergerakan bahan bertanda. Mula – mula menggunakan zat warna : fluoresein bergerak dengan mudah dalam sel floem dan masih digunakan sebagai perunut yang efektif. Virus dan herbisida juga pernah digunakan. Penggunakan fosfor, belerang, klorin, kalsium, stronsium, rubidium, kalium, hydrogen dalam kajian ini, namun hingga saat ini nuklida radioaktif yang paling penting.

Perunut radioaktif bisa dilacak perjalannya dengan pelacak radiasi yang disentuhkan pada batang atau bagian lain dari tumbuhan. Metode lainnya adalah autoradiografi. Tumbuhan diletakkan bersinggungan dengan sehelai film sinar – X selama beberapa hari hingga bulan. Kemudian,film tersebut dikembangkan dan ditemui letak radioaktivitasnya pada tanaman tersebut.

Model E. Munch di Jerman pada tahun 1926 adalah model pengangkutan floem yang dianut sampai sekarang. Konsepnya yaitu model aliran – tekanan. Menggunakan dua osmometer. Osmometer yang dilakukan di laboratorium direndam dalam larutan. Osmometer pertama berisi larutan yang lebih pekat daripada larutan sekitar, osmometer kedua berisi larutan kurang pekat dari osmometer pertama dan harus lebih pekat dari medium sekelilingnya.

Osmometer pertama dialokasikan dengan daun (sebagai sumber); sedangkan osmometer kedua dialokasikan dengan organ-organ penerima (sebagai limbung, misal buah, jaringan meristem, dan akar). Perbedaan antara model osmometer dengan pengangkutan floem yang sesungguhnya terletak pada sumber dan lingbungnya. Pada daun, bahan terlarut yang telah terangkut segera ditambahkan kembali dari hasil fotosintesis (phloem loading); dan bahan terlarut yang telah sampai ke limbung akan dikeluarkan dari pembuluh floem (phloem unloading). Dimanfaatkan untuk pertumbuhan atau ditimbun di organ penampung, misalnya dalam bentuk pati atau lemak. Larutan perendam pada osmometer setara dengan bagian apoplas tanaman, yakni dinding sel dan pembuluh xylem.

Pengangkutan hasil fotosintesis (translokasi) keseluruh bagian tumbuhan melalui floem merupakan transportasi simplas karena floem merupakan sel hidup. Bagian floem yang berperan utama dalam pengangkutan hasil fotosintesis adalah komponen pembuluh tapis yang berupa sel memanjang berbentuk silindris yang bersatu dibagian ujung membentuk suatu pembuluh. Bukti hasil fotosintesis diangkut melalui adalah pengelupasan kulit pada cangkok, penyadapan getah karet getah damar dan nira.

Baca Juga : Proses Pengeluaran Zat Sisa Makanan Dalam Tubuh Manusia Lengkap

Translokasi terjadi apabila dua benang kromosom patah setelah terkena energi radiasi, kemudian patahan benang kromosom bergabung kembali dengan cara baru. Patahan kromosom yang satu berpindah atau bertukar pada kromosom yang lain sehingga terbentuk kromosom baru yang berbeda dengan kromosom aslinya. Translokasi dapat terjadi baik di dalam satu kromosom (intrachromosome) maupun antar kromosom (interchromosome).

Translokasi sering mengarah pada ketidakseimbangan gamet sehingga dapat menyebabkan kemandulan (sterility) karena terbentuknya chromatids dengan duplikasi dan penghapusan. Alhasil, pemasangan dan pemisahan gamet jadi tidak teratur sehingga kondisi ini menyebabkan terbentuknya tanaman aneuploidi.

Translokasi dilaporkan telah terjadi pada tanaman Aegilops umbellulata dan Triticum aestivum yang menghasilkan mutan tanaman tahan penyakit.  Inversi terjadi karena kromosom patah dua kali secara simultan setelah terkena energi radiasi dan segmen yang patah tersebut berotasi 180 o dan menyatu kembali. Kejadian bila centromere berada pada bagian kromosom yang terinversi disebut pericentric , sedangkan bila centromere berada di luar kromosom yang terinversi disebut paracentric .

Inversi pericentric berhubungan dengan duplikasi atau penghapusan chromatid yang dapat menyebabkan aborsi gamet atau pengurangan frekuensi rekombinasi gamet. Perubahan ini akan ditandai dengan adanya aborsi tepung sari atau biji tanaman, seperti dilaporkan terjadi pada tanaman jagung dan barley. Inversi dapat terjadi secara spontan atau diinduksi dengan bahan mutagen, dan dilaporkan bahwa sterilitas biji tanaman heterosigot dijumpai lebih rendah pada kejadian inversi daripada translokasi.

Mekanisme pengangkutan hasil fotosintesis ( translokasi ) pada floem antara lain sebagai berikut :

Translokasi dapat terjadi karena adanya aliran sitoplasma di dalam sel-sel melalui plasmodesmata. Adanya plasmodesmata memungkinkan pengangkutan hasil fotosintesis secara difusi dari satu sel ke sel lain.

  • Teori aliran massa (tekanan ) oleh Erns Munch, 1930

Translokasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan osmosis yang terjadi didalam pembuluh floem antar organ yaitu daun, batang dan akar. Peningkatan kadar gula didalam floem daun akan meningkatkan tekanan osmosis daun, sehingga larutan (hasil fotosintesis) akan mengalir dari daun menuju ke akar.

Baca Juga : Pengertian Tanaman Hibrida Beserta Keunggulannya

Material Translokasi

Fungsi floem adalah sebagai jaringan translokasi bahan organik yang terutama berisi karbohidrat. Crafts dan Lorenz (1994) mendapatkan persentase nitrogen (dalam bentuk protein) sebesar 45%. Sebenarnya gula yang menjadi linarut terbesar yang ditranslokasikan dalam cairan floem. Diantara gula ini, sukrosa yang paling banyak jumlahnya. Gula lain seperti gula rafinosa : glukosa, rafinosa, stakiosa, dan fruktosa juga ada pada gula alcohol: manitol, sorbitol, galaktitol, serta mio-inositol.

Penyimpangan Pada Tumbuhan

Tumbuhan dikatakan sehat atau normal, apabila tumbuhan tersebut dapat melaksanakan fungsi-fungsi fisiologisnya sesuai dengan potensi genetik terbaik yang dimilikinya. Fungsi-fungsi tersebut mencakup pembelahan, diferensiasi dan perkembangan sel yang normal, penyerapan air dan mineral dari tanah dan mentranslokasikannya ke seluruh bagian tumbuhan.

Apabila tumbuhan diganggu oleh patogen atau oleh keadaan lingkungan tertentu dan salah satu atau lebih dari fungsi tersebut terganggu sehingga terjadi penyimpangan dari keadaan normal, maka tumbuhan menjadi sakit. Penyebab atau fakto utama penyakit itu berupa organisme hidup patogenik (parasit) maupun factor lingkungan fisik (fisiopath).

Adapun mekanisme penyakit tersebut dihasilkan akan sangat bervariasi yang tergantung pada agensia penyebabnya dan kadang-kadang juga bervariasi dengan jenis tumbuhannya. Pada mulanya tumbuhan bereaksi terhadap agensia penyebab penyakit pada bagian terserang. Reaksi tersebut dapat berupa reaksi biokimia alami, yang tidak dapat dilihat. Akan tetapi reaksinya dengan cepat menyebar dan terjadinya perubahan-perubahan pada jaringan yang dengan sendirinya menjelma menjadi makroskopik dan membentuk gejala penyakit.

Baca Juga : 5 Fungsi Dan Manfaat Terumbu Karang Bagi Biota Laut

Berbagai macam penyakit yang dapat menular, yaitu bakteri, jamur, virus dan tanaman tingkat tinggi. Kekhasan penyakit yang menular adalah terjadinya interaksi yang terus-menerus oleh faktor-faktor biotik (hidup) atau oleh faktor-faktor abiotik (fisik atau kimia). Sel dan jaringan dari tumbuhan sakit biasanya menjadi lemah atau hancur oleh agensia penyebab penyakit.

Kemapuan sel dan jaringan tersebut melaksankaan fungsi-fungsi fisiologisnya yang normal menjadi menurun, atau terhenti sama sekali dan sebagai akibatnya, pertumbuhan menjadi terganggu atau tumbuhan mati. Jenis sel dan jaringan yang terinfeksi akan menentukan jenis fungsi fisiologis yang mula – mula dipengaruhinya.Dapat dicontohkan sebagai berikut:

  1. infeksi yang terjadi pada akar (busuk akar) akan mengganggu penyerapan air dan hara dari dalam tanah.
  2. infeksi pada pembuluh kayu (layu vaskular atau kanker tertentu) akan mengganggu translokasi air dan hara ke tajuk tumbuhan.
  3. infeksi pada daun (becak daun, hawar (blight) daun dan mosaik) akan mengganggu fotosintesis.
  4. infeksi pada korteks (kanker pada korteks) akan mengganggu translokasi hasil fotosintesis ke bagian bawah tumbuhan.
  5. infeksi pada bunga akan mengganggu reproduksi.
  6. infeksi pada buah (busuk buah) mengganggu reproduksi dan penyimpanan makanan cadangan bagi pertumbuhan baru.

Patogen mungkin menyebabkan penyakit pada tumbuhan dengan cara sebagai berikut :

  1. Melemahkan inang dengan cara menyerap makanan secara terus-menerus dari sel-sel inang untuk kebutuhannya.
  2. Menghasilkan atau mengganggu metabolisme sel inang dengan toksin, enzim, atau zat pengatur tumbuh yang disekresinya.
  3. Menghambat transportasi makanan, hara mineral dan air melalui jaringan pengangkut.
  4. Mengkonsumsi kandungan sel inang setelah terjadi kontak.

Baca Juga : Penjelasan Habitat Bakteri Beserta Alat Geraknya

Demikianlah pembahasan mengenai Pengangkutan Tumbuhan : Pengertian, Proses, Ciri Dan Gambarnya semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan