Proses kreatif dapat dilakukan melalui 4 tahap yaitu...

Daya kreatif harus dilandasi cara berpikir yang maju, gagasan-gagasan baru, dan berbeda dibanding produk-produk yang telah ada. Kreativitas dan cara pandang untuk melahirkan inovasi ini yang perlu dimaksimalkan.

Proses kreatif dapat dilakukan melalui 4 tahap yaitu...

KREATIVITAS dan inovasi dalam berbisnis adalah dua hal yang perlu dimiliki dan dikembangkan dalam diri pelaku bisnis demi kemajuan dan keberhasilan. Keduanya seringkali dipandang saling berkaitan dan tak terpisahkan. Lahirnya sebuah inovasi tak bisa lain adalah wujud akhir dari kreativitas itu sendiri.

Kreativitas dapat dipandang sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan solusi hasil dari pemikiran kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk memperbaiki (memutakhirkan) sesuatu.

Hakikatnya, kreativitas menghasilkan sudut pandang baru oleh seseorang terhadap suatu masalah. Pola pikir dari seorang dengan kepribadian kreatif adalah terbuka dan luas, atau seringkali disebut ‘out of the box’. Perlu diketahui bahwa pola pikir yang demikian itu tidaklah datang secara instan, tetapi melalui suatu proses yang berkesinambungan. Dalam bukunya The Art of Thought, Graham Wallas menyatakan bahwa proses kreatif meliputi empat tahap:

  1. Tahap Persiapan, mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan mengumpulkan data/informasi, mempelajari pola berpikir orang lain, dan bertanya kepada orang lain.
  2. Tahap Inkubasi, pada tahap ini pengumpulan informasi dihentikan. Individu melepaskan diri untuk sementara dari masalah tersebut. Ia tidak memikirkan masalah tersebut secara sadar, tetapi “mengendapkannya” di alam bawah sadar.
  3. Tahap Iluminasi, tahap ini merupakan tahap timbulnya “insight” atau “Aha Erlebnis”, yaitu saat munculnya inspirasi atau gagasan baru.
  4. Tahap Verifikasi, tahap ini merupakan tahap pengujian ide atau kreasi baru tersebut terhadap realitas. Di sini diperlukan pemikiran kritis dan konvergen. Proses divergensi (pemikiran kreatif) harus diikuti proses konvergensi (pemikiran kritis).

Setelah berhasil melewati proses tersebut, sebuah inovasi bisa lahir. Inovasi adalah tentang bagaimana seseorang mengimplementasikan kreativitas terhadap sesuatu menjadi satu kombinasi baru yang dapat menghasilkan pemecahan masalah. Definisi ‘baru’ di sini tidak selalu berarti original. Tetapi ‘kebaruan’ atau ‘diperbaharui’, yang juga berarti improvement. Inovasi tidak harus selalu berwujud barang atau jasa baru. Bisajuga perbaikan atau pengembangan dari barang atau jasa yang telah ada.

Kreativitas dan inovasi memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan dan kelanggengan bisnis. Berbagai sukses pebisnis di dunia diawali dengan kreativitasnya dalam menemukan inovasi pengembangan produk, baik barang maupun jasa. Persaingan yang ketat dalam berbisnis dan menjalankan usaha mendorong para pebisnis untuk memiliki manajemen dan staf dengan kemampuan kreativitas tinggi.

Daya kreatif tersebut harus dilandasi dengan cara berpikir yang maju, gagasan-gagasan baru, dan keseriusan menampilkan hal berbeda dibanding produk-produk yang telah ada. Dengan memaksimalkan kreativitas dan cara pandang untuk melahirkan inovasi seperti ini, bisnis yang dikelola akan mampu tampil outstanding dibanding bisnis serupa yang telah ada. Hal inilah yang disebut dengan kebaruan, novelty.●

FacebookTwitterGoogle+WhatsAppEmail

  • , aktif

Proses kreatif dapat dilakukan melalui 4 tahap yaitu...

Cara pandang seseorang terhadap dunia ini ada berbagai macam, Orang yang kreatif memiliki cara berpikir yang berbeda dari orang-orang pada umumnya. Orang yang kreatif akan berpikir dengan cara yang tidak pernah dipikirkan orang-orang sebelumnya. Kreatifitas merupakan suatu aktifitas kognitif yang menghasilkan suatu pandangan yang baru mengenai suatu bentuk permasalahan dan tidak dibatasi pada hasil yang selalu dipandang menurut kegunaanya. Proses kreatif bukan hanya sebatas menghasilkan sesuatu yang bermanfaat saja.

4 Tahapan Proses Kreatif

Tahap Persiapan

Memformulasikan suatu masalah dan membuat usaha awal untuk memecahkannya mulai dari, perumusan masalah, gambaran peluang, pengumpulan data atau informasi yang relevan dan lainnya.

Tahap Inkubasi

Masa di mana tidak ada usaha yang dilakukan secara langsung untuk memecahkan masalah dan perhatian dialihkan sejenak pada hal yang lain. Tahap inkubasi dapat membebaskan kita dari pikiran-pikiran yang melelahkan akibat proses pemecahan masalah. Menghentikan proses pemecahan masalah dalam beberapa waktu untuk menyusun kembali pemikiran-pemikiran kita terhadap masalah yang kita hadapi. Melupakan sebuah masalah yang berat dalam sementara waktu dapat membantu kita untuk menemukan ide-ide baru yang lebih sesuai untuk menyelesaikan suatu masalah. Tahap ini juga dapat membantu kita dalam proses kreatif, karena dalam tahap ini kita seringkali dapat memecahkan suatu masalah dengan tanpa kita sadari.

Tahap Iluminasi

Pada sebelumnya atau tahap inkubasi tidak selalu memicu terjadinya iluminasi atau pencerahan. Pada saat iluminasi terjadi, jalan terang menuju permasalahan mulai terbuka. Kita akan merasakan sensasi kegembiraan yang luar biasa, karena pemahaman meningkat, semua ide muncul dan ide tersebut saling melengkapi untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Tahap Verifikasi

Setelah sebuah ide ditemukan, maka ide tersebut harus diuji. Tahap ini merupakan tahap untuk menguji sebuah produk hasil proses kreatif untuk membuktikan legimitasinya. Tahap verifikasi umumnya lebih singkat dari pada tahap-tahap sebelumnya, karena tahap ini hanya menguji dan meninjau kembali hasil perhitungan seseorang dan juga untuk melihat apakah penemuannya itu berhasil atau tidak. Seseorang yang selalu melakukan hal yang sama dari waktu ke waktu atau pun yang memiliki pemikiran yang sama dari waktu ke waktu, itu dianggap sebagai orang yang tidak imajinatif dan membosankan. Hal tersebut sangat bertentangan dengan orang kreatif, orang yang kreatif selalu melihat adanya suatu hubungan yang unik dari beberapa hal yang tampaknya tidak saling berhubungan.

 4 Tahapan Proses Kreatif Menurut Ki Hajar Dewantara

Mengamati – Menirukan – Modifikasi – Membuat baru (Niteni, Nirokke, Nambahi, Nemokke, Ki Hajar Dewantara).

sumber: www.kompasiana.com

Ilustrasi seseorang sedang melukis. Foto: Pexels.com

Biasanya seorang seniman akan mengikuti empat tahap proses kreatif seni rupa dua dimensi. Tahapan ini dapat membantu untuk memetakan ide-ide desain dan juga menerapkan ide tersebut menjadi suatu karya seni.

Tahap proses kreatif seni rupa dua dimensi meliputi tahap persiapan, elaborasi, iluminasi, dan verifikasi. Simak artikel berikut ini untuk penjelasan selengkapnya.

Konsep Seni Rupa Dua Dimensi

Menurut buku Pengetahuan Dasar Seni Rupa oleh Sofyan Salam, dkk., konsep seni rupa dua dimensi merupakan rancangan untuk membuat karya seni yang hanya dapat dinikmati dari satu arah, yaitu dari arah depan karena memiliki dimensi panjang dan lebar.

Seni rupa dua dimensi tidak memiliki ruang karena tidak terdiri dari unsur ketebalan atau ketinggian. Contoh karya seni rupa dua dimensi dalam kehidupan sehari-hari, yakni lukisan, foto, batik, dan karikatur.

Proses Kreatif Seni Rupa Dua Dimensi

Berikut ini tahapan proses kreatif seni rupa dua dimensi menurut buku Seni Budaya oleh Sam Cornelyoes Bangun, dkk.

Ilustrasi seseorang sedang mencari inspirasi seni. Foto: Pexels.com

Pada tahap persiapan, seorang seniman dapat memulainya dengan mencari ide desain yang ingin dibuat menjadi suatu karya. Seniman dapat mengamati karya-karya seni yang sudah ada untuk mencari referensi ide desain yang akan dibuat.

Setelah mendapatkan ide, seniman dapat menyiapkan bahan-bahan dan peralatan yang akan digunakan untuk pembuatan karya. Setelah itu, ia juga perlu memikirkan teknik-teknik yang akan diterapkan dalam suatu ide desain dengan bahan yang sudah disiapkan.

Biasanya seorang seniman akan menimbang tiga hal dalam membuat suatu karya seni, yaitu unsur artistik, estetis, dan fungsional. Suatu desain artistik akan lebih menonjolkan kadar seninya dibandingkan aspek lainnya.

Kemudian, lebih menampakkan unsur estetis yang berarti lebih indah dari motif sebelumnya. Sedangkan suatu desain yang lebih fungsional memiliki motif desain yang lebih bermanfaat bagi masyarakat, seperti motif sederhana untuk pakaian formal.

Tahap selanjutnya adalah tahap elaborasi yang merupakan tahap seorang seniman sudah memasuki masa sulit dalam membuat suatu karya seni. Pada tahap ini seorang desainer akan berusaha untuk mengimplementasikan ide yang dibuatnya menjadi suatu karya nyata.

Setelah mendapat ide desain dari tahap persiapan, seniman akan mengembangkan desain tersebut ke dalam berbagai sketsa alternatif sebagai suatu karya eksplorasi.

Sketsa alternatif itu akan membantu seniman memvisualisasikan dan mengembangkan ide desain tersebut menjadi suatu karya.

Dengan demikian, diperlukan keterampilan ekstra untuk memvisualisasikan unsur-unsur subjektif suatu gagasan seni supaya dapat menjadi karya desain yang objektif.

Tahap iluminasi merupakan tahap ketika seniman menemukan inspirasi baru dari aktivitas sebelumnya. Pengembangan ide ini merupakan hasil perpaduan antara kekuatan intelektual, intuisi, dan kepekaan batin untuk mewujudkan karya seni rupa dua dimensi.

Jika sudah melewati tahap proses kreatif seni rupa dua dimensi sebelumnya, seniman dapat memilih salah satu dari berbagai sketsa alternatif untuk diterapkan menjadi suatu karya seni yang utuh.

Tahap verifikasi yakni pengujian penjabaran ide desain menjadi suatu karya desain yang lebih terperinci. Melalui tahap ini, seorang seniman sudah mulai mengerjakan karya seninya menggunakan desain, bahan, dan peralatan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.


Page 2