perbedaan stasiun tawang dan poncol

Oleh:

Show

JIBI Kereta Api Ekonomi

Kabar24.com, SEMARANG— Dalam rangka pemberlakuan grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2015-2016  pada 1 April 2015,  terjadi perubahan jadwal perjalanan kereta api di wilayah PT KAI Daerah Operasional 4 Semarang. 

Manajer Humas PT KAI Daops 4 Semarang Suprapto mengatakan perubahan jadwal itu baik jam berangkat, jam kedatangan, titik stasiun berhenti dan waktu tempuh perjalanan.

Dari segi titik pemberhentian stasiun, kata dia, mulai 1 April 2014 beberapa jenis kereta api antara lain KA Matarmaja, KA Brantas, dan KA Kertajaya yang sebelumnya berhenti di Stasiun Semarang Poncol, akan dipindah titik stasiun pemberhentiannya menjadi di Stasiun Semarang Tawang. 

Hal ini salah satunya dikarenakan terkait kegiatan bongkar muat barang hantaran paket (BHP) dipindah ke Stasiun Semarang Tawang, sedangkan untuk KA Jayabaya untuk pemberhentiaanya yang sebelumnya berhenti di Stasiun Semarang Tawang dipindah ke Stasiun Semarang Poncol. 

“Sedangkan perjalanan KA Kamandaka yang setiap harinya enam perjalanan KA (tiga perjalanan KA Kamandaka /PP),  pada 1 April tahun ini berhenti normal di Comal. Sementara bagi KA Kalijaga akan berhenti normal di Stasiun Brumbung dan Stasiun  Telawa,” papar Suprapto, Kamis (26/2/2015). 

Berikut jam keberangkatan bagi kereta api yang pemberangkatan awalnya dari Semarang Tawang diantaranya : tiga perjalanan KA Kamandaka (Semarang Tawang-Purwokerto) 05:00 WIB, 11:00 WIB dan pukul 17:30 WIB.  

KA Argosindoro (Semarang Tawang - Gambir/Jakarta) 06:00 WIB. KA Argo Muria (Semarang Tawang - Gambir /Jakarta) 16.00 WIB. Dua perjalanan KA Menoreh (Semarang Tawang – Pasar Senen /Jakarta) 08.00 WIB dan 21.00 WIB.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

perbedaan stasiun tawang dan poncol

Tulisan Semarang yang menjadi ikon di stasiun tawang

perbedaan stasiun tawang dan poncol

Arsitektur di dalam stasiun Tawang

perbedaan stasiun tawang dan poncol

Arsitektur di dalam stasiun Tawang

perbedaan stasiun tawang dan poncol

Arsitektur di dalam Stasiun Tawang

perbedaan stasiun tawang dan poncol

Arsitektur di dalam stasiun Tawang

BERITA TERKAIT

BACA JUGA

perbedaan stasiun tawang dan poncol

perbedaan stasiun tawang dan poncol

perbedaan stasiun tawang dan poncol

perbedaan stasiun tawang dan poncol

perbedaan stasiun tawang dan poncol

perbedaan stasiun tawang dan poncol

perbedaan stasiun tawang dan poncol

perbedaan stasiun tawang dan poncol

We’ve detected that JavaScript is disabled in this browser. Please enable JavaScript or switch to a supported browser to continue using twitter.com. You can see a list of supported browsers in our Help Center.

Help Center

perbedaan stasiun tawang dan poncol


PT Kereta Api Indonesia (Persero) © 2017. All Rights Reserved.

Alamat Kami

Stasiun Semarang Tawang (SMT), juga disebut Stasiun Tawang, adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di kawasan Kota Lama Semarang, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah. Stasiun yang terletak pada ketinggian +2 meter di atas permukaan laut ini merupakan stasiun utama di Kota Semarang dan Jawa Tengah bagian utara dan berada dalam pengelolaan Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IV Semarang.

perbedaan stasiun tawang dan poncol

Stasiun Semarang Tawang

perbedaan stasiun tawang dan poncol

perbedaan stasiun tawang dan poncol

perbedaan stasiun tawang dan poncol

Tampak Stasiun Semarang Tawang dari seberang polder Tawang, 2021

Nama lainStasiun TawangLokasiJalan Taman Tawang 1
Tanjung Mas, Semarang Utara, Semarang, Jawa Tengah 50174
IndonesiaKoordinat6°57′52″S 110°25′40″E / 6.9643838°S 110.4278219°E / -6.9643838; 110.4278219Koordinat: 6°57′52″S 110°25′40″E / 6.9643838°S 110.4278219°E / -6.9643838; 110.4278219Ketinggian+2 mPengelolaKereta Api Indonesia
Daerah Operasi IV SemarangLetak dari pangkalkm 0+000 lintas Semarang Tawang-:
  • Gundih–Solo Balapan–Solo Jebres/Yogyakarta
  • Brumbung–Gambringan
  • Semarang Poncol
  • percabangan ke arah dermaga Semarang Pelabuhan
  • Kemijen SJS[1]
Jumlah peron3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama agak rendah)Jumlah jalur8 (jalur 4 dan 5: sepur lurus)KonstruksiArsitekIr. L.C.L.W. Sloth-BlaauboerGaya arsitekturIndischeInformasi lainKode stasiun

  • SMT
  • 2530

[2]KlasifikasiBesar tipe A[2]SejarahDibuka1 Juni 1914 (1914-06-01)Nama sebelumnya

  • Station Tawang NIS
  • Station Semarang NIS[catatan 1]

Operasi layananArgo Sindoro, Argo Muria, Argo Bromo Anggrek, Sembrani, Blambangan Ekspres, Gumarang, Dharmawangsa, Tawang Jaya Premium, Ciremai, Brawijaya, Majapahit, Matarmaja, Brantas, Harina, Joglosemarkerto, Kamandaka, Menoreh, Blora Jaya, dan Kedung Sepur
Stasiun sebelumnya Layanan lokal/komuter Stasiun berikutnya
Semarang Poncol

Terminus

Kedung Sepur

Semarang Poncol–Ngrombo, p.p.

Alastua

ke arah Ngrombo

Stasiun sebelumnya Layanan aglomerasi Stasiun berikutnya
Terminus Kamandaka

Semarang Tawang–Cilacap, p.p.

Semarang Poncol

ke arah Cilacap

Semarang Poncol

Berlawanan jarum jam

Joglosemarkerto

Lingkar Jawa Tengah

Brumbung

Searah jarum jam

Layanan penghubung
Halte sebelumnya

Trans Semarang

Halte berikutnya
Damri

ke arah Terminal Sisemut

Koridor 2

Sisemut–Terboyo

Pengapon

ke arah Terboyo

Damri

ke arah Pelabuhan

Koridor 3

Rute 3A

Melalui Kagok dari Dr. Cipto

Ronggowarsito

ke arah Pelabuhan

Koridor 3

Rute 3B

Melalui Elizabeth dari Balaikota

Damri

ke arah Cangkiran

Koridor 4

Terminus

Pengapon

ke arah Cangkiran

Damri

ke arah Terboyo

Koridor 7 Widoharjo

ke arah Terboyo

Halte sebelumnya Trans Jateng Halte berikutnya
Damri

ke arah Bawen

Koridor 1
Kedungsepur

Terminus

transfer di Stasiun Tawang Sementara

Pengapon

ke arah Bawen

Fasilitas dan teknisFasilitas
perbedaan stasiun tawang dan poncol
 
perbedaan stasiun tawang dan poncol
 
perbedaan stasiun tawang dan poncol
 
perbedaan stasiun tawang dan poncol
 
perbedaan stasiun tawang dan poncol
 
perbedaan stasiun tawang dan poncol
 
perbedaan stasiun tawang dan poncol
 
perbedaan stasiun tawang dan poncol
 
perbedaan stasiun tawang dan poncol
 
perbedaan stasiun tawang dan poncol
 
perbedaan stasiun tawang dan poncol
 
perbedaan stasiun tawang dan poncol
 
perbedaan stasiun tawang dan poncol
 
perbedaan stasiun tawang dan poncol
 
perbedaan stasiun tawang dan poncol
 
perbedaan stasiun tawang dan poncol
 
perbedaan stasiun tawang dan poncol
 
perbedaan stasiun tawang dan poncol
 
perbedaan stasiun tawang dan poncol
 
perbedaan stasiun tawang dan poncol
 
perbedaan stasiun tawang dan poncol
 
perbedaan stasiun tawang dan poncol
 
perbedaan stasiun tawang dan poncol
 Tipe persinyalan
  • Elektrik tipe Siemens NX MIS801[3] (1988–2019)
  • Elektrik tipe Sinyal Interlocking Len-02 (2019–sekarang)
perbedaan stasiun tawang dan poncol
Cagar budaya IndonesiaStasiun Tawang
KategoriBangunanNo. RegnasRNCB.20160711.02.001015Tanggal SK1992 dan 2010PemilikKereta Api IndonesiaPengelolaKereta Api IndonesiaNama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lokasi pada peta
perbedaan stasiun tawang dan poncol

Stasiun Semarang Tawang merupakan stasiun sibuk karena menjadi persimpangan antara jalur lintas utara dan tengah Pulau Jawa; melayani hampir seluruh kelas kereta api antarkota seperti kelas eksekutif, campuran dan sebagai kecil ekonomi. Nama "Tawang" diambil dari nama kampung di dekat stasiun ini, yaitu Tawangsari. Letak Stasiun Semarang Tawang tidak jauh dari objek wisata Kota Lama dan Pasar Johar.

 

Hall Stasiun Semarang Tawang pada zaman NIS.

Pada tahun 1911, Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) mulai menyusun rencana induk sistem perkeretaapian di jalur kereta api Semarang–Surakarta–Yogyakarta yang sebelumnya diresmikan pada tahun 1873. Hal ini terjadi karena Stasiun Samarang NIS yang telah ditutup enam tahun sebelumnya sudah tidak memungkinkan dioperasikan kembali sebagai stasiun pusat NIS apabila Semarang dilanda banjir rob.

Dalam melaksanakan rencana induk tersebut, NIS mulai membangun stasiun kereta api baru di wilayah Tawang yang mulai dibangun pada 29 April 1911.[4] Stasiun ini telah selesai dibangun dan diresmikan pada 1 Juni 1914.[5]

Meskipun telah dibangun, Stasiun Semarang Tawang selalu mengalami banjir rob. Hal ini terjadi karena Laut Jawa selalu mengalami pasang dan bercampur dengan air hujan dan air limbah yang berasal dari beberapa saluran air sehingga ketinggian stasiun turun menjadi 0 m di atas permukaan laut. Dalam menyelesaikan masalah ini, maka Pemerintah Kota Semarang mendirikan polder di depan stasiun yang mulai dibangun pada tahun 1998.[6][7]

 

Ruang tunggu VIP di Stasiun Tawang pada zaman NIS

Stasiun Semarang Tawang pada awalnya memiliki lima jalur kereta api dengan jalur 4 merupakan sepur lurus. Setelah jalur ganda menuju Stasiun Alastua resmi beroperasi pada awal Desember 2013[8] dan menuju Stasiun Semarang Poncol pada awal Februari 2014,[9] jumlah jalur bertambah menjadi delapan dan jalur 5 juga dijadikan sebagai sepur lurus. Jalur 1 dan 2 digunakan sebagai tempat pemberhentian kereta api antarkota untuk menaikturunkan penumpang, jalur 3 digunakan sebagai tempat kedatangan maupun keberangkatan kereta api antarkota yang memulai perjalanan dari stasiun ini dan digunakan untuk parkir rangkaian kereta, jalur 6 digunakan sebagai tempat persilangan maupun persusulan kereta api, serta jalur 7 dan 8 juga digunakan sebagai tempat parkir rangkaian kereta sekaligus tempat cuci rangkaian kereta. Di ujung timur jalur 6 dan 7—dekat dengan Jalan Ronggowarsito—terdapat tempat bongkar muat peti kemas.

Meskipun stasiun besar, stasiun ini masih menggunakan peron berukuran rendah, sementara peron berukuran tinggi hanya tersedia di jalur 1 yang digunakan untuk mempermudah naik-turun penumpang dan mengakomodasi penumpang difabel.[10]

Pada tahun 2019, tata letak jalur di stasiun ini mengalami sedikit perombakan dan sistem persinyalan elektrik yang lama telah diganti dengan yang terbaru produksi Len Industri.

Bangunan stasiun yang bergaya Hindia ini diarsiteki oleh Ir. Louis Cornelis Lambertus Willem Sloth-Blaauboer.[11] Stasiun ini tergolong stasiun sisi; memanjang mengikuti sumbu jalur kereta api. Bentuk massa bangunan adalah perpaduan kubus dan balok, dan atapnya berbentuk limas segiempat pada lobi utama serta prisma segitiga pada kedua sisi sampingnya. Atap pada bangunan lobi dimahkotai kubah sehingga memberi kesan megah, tegas, dan kokoh yang menjadi ciri khas arsitektur Hindia. Atap bangunan utama stasiun yang menjadi fokus utama stasiun ini terbuat dari genteng, sedangkan kanopi peron stasiun menggunakan atap seng yang ditopang tiang-tiang baja. Tebal dinding stasiun 30 cm; dan pada penopangnya mendapatkan penebalan 50 cm untuk memperkukuh konstruksi. Pada pintu dan jendelanya diberi ornamen berupa konstruksi bata rolaag, yang disambungkan dengan hiasan keramik glazur, memberikan kesan artistik bangunan.[12]

Stasiun Semarang Tawang memiliki melodi penyambutan kereta api berupa lagu instrumental berjudul "Gambang Semarang" karya Oey Yok Siang dan Sidik Pramono[13] yang dimainkan dalam bentuk Langgam Keroncong kembali dipasang pada pertengahan Februari 2022 menandakan kedatangan kereta api. Selain itu, di depan bangunan stasiun dan di sebelah polder terdapat monumen lokomotif D301 59 yang dihiasi lampu berwarna-warni dan air mancur menari di sekelilingnya.[14][15]

Semua layanan kereta api yang melintas di Kota Semarang berhenti di Stasiun Semarang Tawang, kecuali Kertajaya, Jayabaya, dan layanan kereta barang selain parsel ONS dan kereta api peti kemas Ronggocargo.

Penumpang

Antarkota

  • Jalur lintas utara Jawa
    • Eksekutif
      • Argo Sindoro, tujuan Jakarta Gambir
      • Argo Muria, tujuan Jakarta Gambir
      • Argo Bromo Anggrek, tujuan Jakarta Gambir dan Surabaya Pasarturi
      • Sembrani, tujuan Jakarta Gambir dan Surabaya Pasarturi
    • Campuran
      • Eksekutif-bisnis
        • Gumarang, tujuan Jakarta Pasar Senen dan Surabaya Pasarturi
        • Ciremai, tujuan Bandung (dihentikan sementara)
      • Eksekutif-ekonomi
        • Dharmawangsa, tujuan Jakarta Pasar Senen dan Surabaya Pasarturi
        • Harina, tujuan Bandung dan Surabaya Pasarturi
    • Ekonomi
      • Menoreh, tujuan Jakarta Kota (dihentikan sementara)
      • Ambarawa Ekspres, tujuan Surabaya Pasarturi (jadwal terbatas)
      • Tawang Jaya Premium, tujuan Jakarta Pasar Senen (jadwal terbatas)
  • Jalur lintas tengah Jawa
    • Eksekutif
      • Brawijaya, tujuan Jakarta Gambir dan Malang via Solo Jebres
    • Campuran
      • Eksekutif-ekonomi
        • Brantas, tujuan Jakarta Pasar Senen dan Blitar via Solo Jebres
    • Ekonomi
      • Majapahit, tujuan Jakarta Pasar Senen dan Malang via Solo Jebres (dihentikan sementara)
      • Matarmaja, tujuan Jakarta Pasar Senen dan Malang via Solo Jebres

Lokal

  • Kamandaka, KA aglomerasi tujuan:
    • Purwokerto via Slawi (eksekutif-ekonomi)
    • Cilacap via Purwokerto-Kroya (ekonomi premium)
  • Joglosemarkerto (eksekutif-ekonomi), KA aglomerasi lingkar provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tujuan:
    • Yogyakarta (berlawanan arah jarum jam via Purwokerto)
    • Yogyakarta (arah jarum jam via Solo Balapan)
  • Blora Jaya, tujuan Cepu

Komuter

  • Kedung Sepur, tujuan Semarang Poncol dan Ngrombo

Barang

  • Angkutan logistik Overnight Services
    • Parcel Utara, tujuan Jakarta Gudang dan Surabaya Pasarturi
  • Angkutan peti kemas (Terminal peti kemas Semarang Tawang)
    • Tujuan Sungai Lagoa
    • Tujuan Jakarta Gudang
Jenis angkutan umum Trayek Tujuan
Trans Semarang[16]   Terminal Sisemut–Terboyo Wetan
  Pelabuhan Tanjung Emas–Pelabuhan Tanjung Emas (arah jarum jam via Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo dan Jalan Gajah Mada)
  Pelabuhan Tanjung Emas–Elizabeth–Pelabuhan Tanjung Emas (berlawanan arah jarum jam via Jalan Letjen Suprapto (kawasan Kota Lama Semarang), Jalan Imam Bonjol dan Jalan Pandanaran)
  Terminal Cangkiran–Stasiun Semarang Tawang
  Terboyo Wetan–Pemuda Balai Kota–Terboyo (loop)
Trans Jateng[17]   Terminal Bawen-Stasiun Semarang Tawang
  • Stasiun Semarang Poncol
  • Stasiun Samarang NIS
  • Lawang Sewu

  1. ^ Tidak sama dengan Stasiun Samarang yang dibangun sejak 1864-1867

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  4. ^ Kompas., Penerbit Buku ([2008]). Ekspedisi Anjer-Panaroekan : laporan jurnalistik Kompas : 200 tahun Anjer-Panaroekan, jalan untuk perubahan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. ISBN 9797093913. OCLC 298706775.  Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
  5. ^ 1895-1963., Liem, Thian Joe, (2004). Riwayat Semarang (edisi ke-Cet. 2). Jakarta: Hasta Wahana. ISBN 9789799695215. OCLC 60326750. 
  6. ^ Lida., Schelwald-van der Kley, (2009). Water, a way of life : sustainable water management in a cultural context. Boca Raton [Fla.]: CRC Press. ISBN 0203872363. OCLC 316028315. 
  7. ^ "Bernostalgia dengan Semarang Tempo Dulu di Stasiun dan Polder Tawang | Hello SEMARANG". Hello SEMARANG. 6 Juli 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-03. Diakses tanggal 3 Januari 2018. 
  8. ^ Buwono, Bakti (2013-12-15). "Jalur Rel Ganda Alastuwo-Tawang Sepanjang Delapan Km Dioperasikan". TribunJateng.com. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  9. ^ Laeis, Zuhdiar (2014-02-07). "Jalur Ganda KA Stasiun Poncol-Tawang Dioperasikan". Kantor Berita Antara. Diakses tanggal 2020-04-18. 
  10. ^ Syamsuddin, M. (2011-10-26). Aspek Yuridis Pembangunan Peron Tinggi di Stasiun sebagai Sarana Perlindungan Hukum Konsumen (PDF). Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. 1. 2. Badan Perlindungan Konsumen Nasional. hlm. 345–352. id. Diakses tanggal 2020-01-03. 
  11. ^ "Stasiun Tawang, Stasiun yang Terindah di Hindia Belanda". Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Diakses tanggal 2020-11-04. 
  12. ^ Santoso, Beni Adi; Fauzy, Bachtiar (2017). "Pengaruh fungsi, bentuk, dan struktur terhadap hierarki ruang pada Stasiun Semarang Tawang di Semarang". Jurnal Riset Arsitektur. 01 (03): 267–285. ISSN 2548-8074. 
  13. ^ Dewanto, H. (2010-09-09). "Kisah "Empat Penari" di Tawang Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-10-13. 
  14. ^ "Monumen Lokomotif D 301 59 dan Dancing Fountain Percantik Kota Lama Semarang". kai.id. Diakses tanggal 2019-03-31. 
  15. ^ nugroho (2019-03-27). "Lokomotif D 301 59 Telah Purna Tugas, Monumen Dibuat di Semarang". Semaranginside.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-31. Diakses tanggal 2019-03-31. 
  16. ^ "Transportasi - Dinas Koperasi dan UKM Kota Semarang". Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kota Semarang. Pemerintah Kota Semarang. Diakses tanggal 2018-06-26. 
  17. ^ Adhitya Purbaya, Angling (7 Juli 2017). "Ayo Naik Bus Trans Jateng, 3 Hari Gratis". Detikcom. Trans Media. Diakses tanggal 2020-09-07. 

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Semarang Poncol

ke arah Tegal

Tegal–Brumbung Semarang Gudang

ke arah Brumbung

Terminus Percabangan menuju Tanjung Emas

Trase DJKA

Semarang Gudang

ke arah Semarang Pelabuhan

Samarang

Terminus

Samarang–Semarang Tawang

Penghubung antara Samarang dengan Semarang Tawang

Terminus
Jurnatan

Terminus

Jurnatan–Rembang

Lintas utama SJS

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stasiun_Semarang_Tawang&oldid=20829888"