Penyakit yang bisa berpindah dari satu orang ke orang lainnya disebut penyakit

Penyakit yang bisa berpindah dari satu orang ke orang lainnya disebut penyakit
Ilustrasi virus. ©Shutterstock.com/Mopic

JABAR | 6 Juli 2022 12:15 {news_reporter_link} {news_ext_reporter}

Merdeka.com - Setiap orang pasti pernah mengalami sakit, baik yang ringan hingga yang membutuhkan perawatan darurat. Penyakit yang muncul biasanya akan memperburuk fungsi normal dari sel, jaringan, atau pun organ tubuh.

Penyakit yang menyerang manusia terbagi menjadi dua, yaitu penyakit tidak menular dan penyakit menular. Penyakit tidak menular biasanya disebabkan oleh patogen, namun faktor lain seperti usia, kekurangan gizi, jenis kelamin, dan gaya hidup juga mempengaruhi munculnya jenis penyakit ini.

Sedangkan pengertian penyakit menular adalah penyakit yang dapat menyebar dari satu orang ke orang lain. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh mikroorganisme yang disebut patogen seperti jamur, bakteri, virus, protozoa, dan cacing. Ketika orang yang terinfeksi mengeluarkan cairan tubuh seperti saat batuk atau bersin, patogen dapat keluar dari inang dan menginfeksi orang baru.

Dalam artikel kali ini, kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang pengertian penyakit menular dan penjelasan lainnya yang berkaitan.

2 dari 4 halaman

Mengutip dari situs web Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, pengertian penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan atau berpindah dari orang yang sakit ke orang yang sehat. Penyakit menular ini dapat menyebar baik melalui perantara maupun secara langsung.

Kemudian mengutip dari laman britannica.com, pengertian penyakit menular adalah suatu proses yang disebabkan oleh agen, seringkali berupa mikroorganisme yang mengganggu kesehatan seseorang. Dalam banyak kasus, penyakit menular dapat menyebar dari orang ke orang, baik secara langsung (misalnya, melalui kontak kulit) atau tidak langsung (misalnya, melalui makanan atau air yang terkontaminasi).

Sedangkan menurut Merriam-Webster, pengertian penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan karena masuknya agen atau mikroorganisme patogen ke dalam tubuh yang tumbuh dan berkembang biak di sana. Lalu mayoclinic.org menjelaskan pengertian penyakit menular adalah gangguan yang disebabkan oleh organisme, seperti bakteri, virus, jamur atau parasit.

3 dari 4 halaman

Banyak organisme hidup di dalam tubuh kita. Mereka biasanya tidak berbahaya dan bahkan membantu fungsi tubuh. Tetapi dalam kondisi tertentu, beberapa organisme juga dapat menyebabkan penyakit.

Beberapa penyakit menular dapat ditularkan melalui orang ke orang. Beberapa penyakit ditularkan oleh serangga atau hewan lain. Bisa juga seseorang tertular dengan mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi atau terpapar organisme di lingkungan.

Penyakit menular dapat berupa infeksi virus, bakteri, parasit atau jamur. Ada juga kelompok penyakit menular langka yang dikenal sebagai ensefalopati spongiform menular (TSEs).

  • Infeksi virus. Virus adalah sepotong informasi (DNA atau RNA) di dalam cangkang pelindung (kapsid). Virus jauh lebih kecil dari sel Anda dan tidak memiliki cara untuk bereproduksi sendiri. Mereka masuk ke dalam sel dan menggunakan mesin sel Anda untuk membuat salinan dari diri mereka sendiri.
  • Infeksi bakteri. Bakteri adalah organisme bersel tunggal dengan instruksi mereka yang tertulis pada sepotong kecil DNA. Bakteri ada di sekitar kita, termasuk di dalam tubuh dan di kulit kita. Banyak bakteri yang tidak berbahaya atau bahkan membantu, namun ada juga bakteri tertentu yang melepaskan racun sehingga dapat membuat Anda sakit.
  • Infeksi jamur. Seperti bakteri, ada banyak jamur yang berbeda. Mereka hidup di dalam dan luar tubuh Anda. Ketika jamur tumbuh terlalu banyak atau ketika jamur berbahaya masuk ke tubuh Anda melalui mulut, hidung, atau luka di kulit, Anda bisa terkena penyakit.
  • Infeksi parasit. Parasit menggunakan tubuh organisme lain untuk hidup dan berkembang biak. Parasit bisa berupa cacing (cacing) dan beberapa organisme bersel tunggal lainnya (protozoa).
  • Ensefalopati spongiformis menular (TSEs/penyakit prion). TSE disebabkan oleh prion - protein rusak yang menyebabkan protein lain ada di tubuh Anda, biasanya di otak, yang dapat merusak. Tubuh Anda tidak dapat menggunakan protein ini atau membuangnya, sehingga mereka menumpuk dan membuat Anda sakit. Prion adalah penyebab penyakit menular yang sangat langka.

4 dari 4 halaman

Atur Pola Makan

Anda membutuhkan sistem kekebalan yang kuat untuk melawan penyakit menular. Mengutip webmd.com, diet seimbang yang tinggi nutrisi dan rendah makanan olahan serta daging merah dapat menjaga sistem kekebalan tubuh Anda dalam kondisi terbaik. Kebiasaan makan yang baik dapat membantu Anda mempertahankan berat badan yang sehat. Hal itu juga akan membantu sistem kekebalan.

Tidur yang Nyenyak

Tidur yang baik dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh Anda tetap kuat. Saat Anda tidur, tubuh Anda membuat protein yang disebut sitokin, yang membantu Anda melawan peradangan dan penyakit. Selain itu, tidur malam yang nyenyak setelah mendapatkan vaksin membantunya bekerja lebih baik untuk Anda.

Vaksinasi

Vaksin memainkan peran penting dalam mencegah penyakit menular seperti hepatitis A dan B, polio, gondok, campak, batuk rejan, dan flu. Periksakan pada dokter untuk memastikan Anda dan anggota keluarga terjaga dengan menerima vaksin.

Cuci Tangan

Anda dapat tertular kuman hanya dengan menyentuh permukaan yang tidak bersih atau benda yang biasa disentuh orang lain, seperti gagang pintu, meja, dan layar sentuh. Oleh karena itu, penting untuk menjaga area dan ruangan yang sering digunakan seperti dapur dan kamar mandi tetap bersih.

Anda bisa memiliki kuman di tangan dan kemudian menyentuh wajah Anda. Anda dapat menghindarinya dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan air. Cukup sabuni tangan dan gosok di bawah air hangat selama sekitar 20 detik, lalu keringkan dengan handuk bersih atau biarkan mengering.

Gunakan Hand Sanitizer

Ini adalah cara yang baik untuk melawan kuman ketika sabun dan air tidak tersedia, namun pastikan setidaknya ada 60% alkohol dan tidak mengandung metanol, yang bisa berbahaya. Tapi jangan anggap hand sanitizer sebagai pengganti cuci tangan. Itu tidak menyingkirkan semua jenis kuman dan tidak bekerja dengan baik jika tangan Anda berminyak. Berhati-hatilah untuk tidak menggunakan terlalu banyak, karena bisa membuat lapisan film di tangan Anda yang sebenarnya akan menjebak kuman.

Hindari Menyentuh Wajah

Tanpa disadari, Anda mungkin lebih sering menyentuh wajah daripada yang Anda kira. Satu studi menemukan bahwa orang menyentuh wajah mereka rata-rata 23 kali per jam. Kebiasaan ini bisa menyebabkan kuman masuk ke tubuh melalui mata, hidung, atau mulut Anda. Ini juga jadi alasan bagus untuk menjaga tangan tetap bersih.

Olah Makanan dengan Benar

Dapur adalah rumah bagi banyak kuman. Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, dan bilas buah dan sayuran. Jauhkan makanan mentah dari makanan yang dimasak, ganti peralatan dan talenan yang menyentuh makanan mentah, dan bersihkan meja tempat Anda meletakkan makanan mentah. Saat memasak, pastikan semua makanan dimasak dengan suhu dan kematangan yang tepat.

Praktikkan Seks Aman

Tidak berhubungan seks adalah satu-satunya cara pasti untuk mencegah penyebaran penyakit menular seksual. Tetapi banyak orang mungkin tidak bisa melakukannya. Oleh karena itu, Anda dapat melakukan beberapa hal untuk menjaga diri tetap aman secara seksual. Anda dan pasangan harus menjalani tes untuk memastikan kalian tidak mengidap HIV atau penyakit menular seksual lainnya. Pastikan untuk berhubungan seks hanya dengan satu pasangan.

Pakai Masker

Untuk melawan penyakit menular yang ditularkan melalui udara seperti COVID-19, CDC merekomendasikan untuk menggunakan masker saat berada di tempat umum atau di dekat siapa pun yang tidak tinggal bersama Anda. Masker bedah berfungsi dengan baik, tetapi hanya bisa dipakai sekali. Masker kain dengan beberapa lapisan dapat memblokir hingga 70% tetesan dan dapat dicuci sehingga bisa digunakan kembali secara teratur. Pastikan untuk segera mencuci tangan jika menyentuh bagian dalam masker setelah memakainya.

Awasi Hewan Peliharaan

Kucing dan anjing yang keluar rumah dapat membawa kutu dan penyakit yang terkait dengannya, seperti ensefalitis dan penyakit Lyme. Untuk memastikan semua anggota rumah tetap sehat, jadwalkan pemeriksaan rutin dengan dokter hewan dan lakukan vaksinasi, jaga kebersihan tempat tidur dan kotak kotoran hewan peliharaan Anda, dan jangan biarkan mereka makan makanan mentah atau minum dari toilet.

(mdk/ank)

Penyakit menular dapat mengintai Anda kapan saja dan di mana saja. Penularannya yang sangat mudah terjadi membuat Anda harus lebih waspada terhadap kemungkinan terinfeksi. Kenali berbagai jenis penyakit menular yang umum terjadi di Indonesia berikut gejala dan cara mencegahnya.

Penyakit menular umumnya disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, parasit, atau jamur. Ada dua cara bagaimana penyakit menular bisa menyebar, yaitu dengan penularan secara langsung dan tidak langsung.

Penyakit yang bisa berpindah dari satu orang ke orang lainnya disebut penyakit

Penularan secara langsung terjadi melalui kontak fisik dengan penderita, misalnya lewat sentuhan atau cairan tubuh seperti urine dan darah. Sementara itu, penularan tidak langsung dapat terjadi saat Anda menyentuh area wajah setelah menyentuh benda yang rentan terkontaminasi, seperti kenop pintu dan keran air.

Selain itu, penyakit menular juga dapat menyebar melalui gigitan hewan atau kontak fisik dengan cairan tubuh hewan serta melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi kuman penyebab penyakit.

Penyakit Menular yang Umum di Indonesia

Penyakit menular umumnya lebih berisiko menyebabkan infeksi pada orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Penularan penyakit ini juga dapat meningkat pada saat-saat tertentu, misalnya pada musim hujan atau banjir.

Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit menular beserta gejala dan tandanya:

1. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)

Infeksi saluran pernapasan dapat menyerang hidung, tenggorokan, saluran napas, dan paru-paru. Penyakit ISPA biasanya ditandai dengan munculnya gejala, seperti:

  • Demam
  • Tenggorokan sakit
  • Nyeri saat menelan
  • Batuk kering atau berdahak
  • Pilek

Kondisi ini tidak hanya disebabkan oleh virus, tetapi juga bakteri. ISPA yang disebabkan oleh infeksi virus biasanya akan membaik dalam waktu 3–14 hari. Bila disebabkan oleh bakteri, dokter akan memberikan obat antibitoik untuk menanganinya.

Pencegahan ISPA bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, membiasakan diri selalu mencuci tangan, dan melakukan vaksin influenza. Perhatikan pula etika batuk dan bersin serta gunakan masker agar virus dan bakteri tidak menular ke orang lain.

2. COVID-19

Penyakit yang sangat mudah menular ini disebabkan oleh virus Corona. COVID-19 dapat menimbulkan gejala yang menyerupai gejala flu biasa, seperti demam, batuk kering, pilek, dan sesak napas.

Gejala tersebut umumnya muncul setelah 2 hari hingga 2 minggu setelah seseorang terinfeksi virus penyebabnya. Untuk kasus yang berat, COVID-19 bahkan dapat menyebabkan penderitanya gagal napas hingga kematian.

Salah satu langkah pencegahan yang penting dilakukan adalah dengan melakukan vaksinasi. Ada berbagai jenis vaksin COVID-19 yang beredar saat ini. Vaksin tersebut tidak hanya dapat melindungi Anda dari paparan virus Corona, tetapi juga meringankan gejala yang mungkin dialami saat terinfeksi.

3. Diare

Diare ditandai dengan buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengan tinja berbentuk cair dan disertai rasa mulas. Untuk beberapa kondisi, diare juga dapat disertai darah atau lendir.

Diare sering kali dianggap sepele. Padahal, penyakit ini berpotensi menyebabkan kematian, terutama pada balita. Diare dapat menular melalui air, tanah, atau makanan yang telah terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit.

Sama seperti ISPA, pencegahan diare dapat dilakukan dengan mencuci tangan dengan baik dan benar, mencuci bahan makanan sebelum diolah menjadi masakan, dan memastikan makanan yang dikonsumsi telah matang sempurna.

Untuk anak, pemberian vaksin rotavirus dapat dilakukan untuk mencegah penularan penyakit ini.

4. Tuberkulosis

Tuberkulosis atau TB disebabkan oleh bakteri yang menyerang paru-paru. Namun, bakteri tersebut juga bisa menyerang bagian tubuh lain seperti tulang, sendi, selaput otak (meningitis TB), kelenjar getah bening (TB kelenjar), dan selaput jantung.

Bakteri penyebab penyakit menular ini diketahui dapat menular melalui udara saat penderita batuk atau bersin. Pencegahan infeksi penyakit tuberkulosis ini dapat dicegah dengan pemberian vaksin BCG.

5. Demam dengue

Demam dengue merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. Virus ini menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Demam dengue merupakan penyakit musiman yang umum terjadi di negara beriklim tropis, termasuk Indonesia. Di Indonesia, penyakit menular ini lebih banyak terjadi saat musim hujan.

Bila dibiarkan tanpa penanganan, demam dengue dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih berat, yaitu demam berdarah dengue (DBD).

Pencegahan penularan demam dengue bisa dilakukan dengan menerapkan 3M plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup wadah air, mengubur barang bekas, menggunakan losion antinyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, menghindari kebiasaan menggantung baju, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.

6. Cacingan

Cacingan disebabkan oleh cacing tambang, cacing pita, dan cacing kremi yang menginfeksi usus. Gejala yang umum terjadi meliputi sakit perut, perut kembung, diare, kelelahan, dan penurunan berat badan secara signifikan.

Penyakit cacingan bisa menular melalui kontak langsung dan tak langsung. Misalnya, secara tidak langsung saat Anda menyentuh benda yang mengandung telur cacing kemudian menyentuh area mata, hidung, dan mulut.

Untuk mencegah terinfeksi penyakit menular ini, Anda sebaiknya menghindari makan daging mentah atau setengah matang dan jangan lupa mencuci buah serta sayur hingga bersih sebelum mengolah atau mengonsumsinya. Cuci tangan sebelum dan setelah makan juga penting untuk pencegahan penyakit cacingan.

7. Penyakit kulit

Kudis, kurap, dan kusta merupakan macam-macam penyakit kulit menular yang banyak terjadi. Penularan penyakit ini biasanya terjadi karena kurangnya kebersihan diri dan lingkungan.

Gejala yang ditimbulkan tiap penyakit berbeda-beda. Pada penyakit kudis, gejalanya dapat berupa rasa gatal terutama pada malam hari, muncul ruam, luka akibat garukan, serta beberapa area kulit terasa kering dan menebal.

Sementara pada kurap, gejala yang muncul hampir sama dengan penyakit kudis, hanya saja pada kurap muncul ruam berbentuk lingkaran pada area kulit dan terjadi kerontokan pada rambut.

Sama seperti kudis dan kurap, kusta juga menyerang area kulit penderitanya dan ditandai dengan bercak berwarna putih atau lebih terang dari kulit sekitarnya. Gejala yang muncul biasanya berupa lemah otot dan kebas, terutama pada tangan dan kaki, serta masalah pada mata dan penglihatan.

8. Malaria

Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit dan jua ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penderita malaria umumnya menunjukkan beberapa gejala, seperti:

  • Demam
  • Menggigil
  • Sakit kepala
  • Keringat berlebih
  • Nyeri otot
  • Mual dan muntah

Perlu diketahui bahwa malaria termasuk ke dalam penyakit endemik dengan daerah yang masih memiliki kasus yang tinggi berada di wilayah Indonesia bagian timur. Penduduk yang tinggal di wilayah endemik malaria memiliki risiko tertinggi tertular penyakit ini.

9. Difteri

Difteri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri. Gejalanya berupa demam dan peradangan pada selaput saluran pernapasan bagian atas, hidung, serta kulit.

Pada tahun 2017, difteri pernah menjadi kasus luar biasa di Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat adanya kelompok masyarakat yang mudah tertular difteri akibat tidak mendapatkan vaksinasi atau status vaksinasinya tidak lengkap.

Pencegahan penyakit menular juga bisa diupayakan melalui pola hidup sehat, imunisasi, dan vaksinasi. Beberapa kebiasaan hidup bersih juga harus dilakukan, seperti mencuci tangan, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, serta tidak berbagi pakai peralatan pribadi bersamaan dengan orang lain.

Segeralah berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami beberapa gejala penyakit menular yang telah disebutkan di atas, terlebih jika sudah terjadi selama lebih dari 3 hari.