Penyakit apa yang sering cuci darah

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal merupakan sebuah kondisi kerusakan ginjal. Secara bertahap ginjal kehilangan fungsinya.

Ginjal sendiri merupakan organ penting manusia yang berfungsi menyaring limbah dan cairan berlebih dari darah. Kotoran tersebut lantas dikeluarkan dalam bentuk urine. Ketika ginjal rusak, tentu fungsi tubuh menjadi tidak maksimal. 

Seorang wanita muda asal Bandung berinisial DN baru-baru ini viral setelah mengungkap bahwa dia mengidap gagal ginjal kronis dan harus cuci darah rutin setiap hari. Ia tak mengalami gejala apapun sampai kondisinya sudah parah.

"Gejala awal yang aku rasain itu mual, muntah, kesemutan di seluruh badan, urine berbusa, dan daerah wajah agak bengkak," ucap DN, dikutip dari detikcom, Selasa (02/8/2022).

Selain itu, DN yang berusia 26 tahun juga mengidap hipertensi yang bisa memperburuk gejalanya. Karena kondisinya itu, DN harus rutin cuci darah untuk mengganti fungsi ginjalnya yang sudah tidak bekerja dengan baik.

Jarang minum air bisa sebabkan gagal ginjal?

Kondisi gagal ginjal pada usia muda kerap dikaitkan dengan kebiasaan jarang minum air putih. Bagaimana faktanya?

Dikutip dari Kidney, Tubuh terdiri dari 70 persen air. Agar ginjal bekerja dengan baik, tubuh membutuhkan air untuk mengencerkan darah.

Tanpa air yang cukup, ginjal harus bekerja lembur untuk menyaring darah. Bila Anda jarang minum air putih, Anda bisa mengalami dehidrasi yang jika sudah parah dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dehidrasi yang sering, meskipun ringan, dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen.

Anda disarankan rajin minum karena air membantu menghasilkan lebih banyak urine. Dan ketika kencing, urine yang keluar membantu membuang bakteri penyebab infeksi.

National Kidney Foundation merekomendasikan orang dengan penyakit ginjal kronis (PGK) stadium I dan II untuk mengonsumsi 8 gelas air per hari. Sementara mereka yang menderita penyakit ginjal stadium III, IV, dan V harus membatasi konsumsi air.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Ngeri! Gejala Virus Langya Bisa Picu Gagal Ginjal

(hsy/hsy)

Jakarta -

Seorang wanita asal Bandung, DN (26), viral di TikTok usai membagikan ceritanya yang harus rutin menjalani cuci darah setiap hari. Diketahui, ia mengidap penyakit gagal ginjal kronis (GGK).

DN mengungkapkan awalnya ia tidak merasakan gejala apapun. Namun, karena hipertensi atau tekanan darah tinggi yang diidapnya, gejala yang muncul semakin memburuk.

"Gejala awal yang aku rasain itu mual, muntah, kesemutan di seluruh badan, urine berbusa, dan daerah wajah agak bengkak," ungkap DN pada detikcom, Selasa (2/8/2022).

Lantaran kondisinya yang kronis itu, DN harus mengganti cairan tubuh setiap hari. Selain itu, DN juga harus rutin cuci darah untuk mengurangi racun yang ada di ginjal hingga melakukan extra HD.

"Waktu itu kreatinin dan ureum lumayan tinggi, udah gitu HB aku rendah terus jadi dilakuin extra HD. Sekalian untuk ngebantu ngeluarin racun plus transfusi," tulisnya dalam video unggahan pribadinya.

"Efeknya kalau tidak cuci perut, racun menumpuk dan bisa membahayakan tubuh," sambungnya.

Apakah Hipertensi Bisa Memperburuk Gagal Ginjal?

Hipertensi menjadi salah satu penyebab utama penyakit gagal ginjal. Dikutip dari laman resmi National Kidney Foundation, hipertensi yang parah dapat membahayakan fungsi ginjal dalam waktu singkat.

Hipertensi juga bisa menyempitkan dan mempersempit pembuluh darah di ginjal. Hal ini akan mengurangi aliran darah dan menghentikan kerja ginjal dengan baik.

Ketika ini terjadi, ginjal tidak dapat membuang semua limbah dan cairan ekstra dari tubuh. Cairan ekstra di pembuluh darah dapat meningkatkan tekanan darah bahkan lebih, menciptakan siklus yang berbahaya dan memicu lebih banyak kerusakan yang menyebabkan gagal ginjal.

Dikutip dari WebMD, jika penyakit ginjal semakin kronis atau masuk ke stadium akhir, orang yang mengidapnya harus menjalani cuci darah atau bahkan transplantasi ginjal.

Simak Video "Grafik Penurunan Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Seminggu Terakhir"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/kna)

Jakarta - Viral di media sosial TikTok seorang wanita, DN, yang mengidap gagal ginjal kronis. Kondisi itu membuatnya harus rutin menjalani cuci darah.

Awalnya, wanita berusia 26 tahun asal Bandung itu tidak mengalami gejala. Namun, semakin lama gejalanya terus berkembang hingga membuat wajahnya agak membengkak.

"Kata dokter GGK (gagal ginjal kronis), ini memang hanya akan muncul saat sudah parah. Nah, penyakit pendampingnya itu hipertensi," ungkap DN pada detikcom, Selasa (2/8/2022).

"Gejala awal yang aku rasain itu mual, muntah, kesemutan di seluruh badan, urine berbusa, dan daerah wajah agak membengkak," sambungnya.

Kondisi gagal ginjal kronis ini terjadi akibat hilangnya fungsi ginjal secara bertahap. Pada tahap awal mungkin tidak memiliki tanda atau gejala. Akibatnya, pasien tidak menyadari telah mengidap penyakit ginjal hingga kondisinya semakin parah.

Gejala Gagal Ginjal Kronis

Tanda atau gejala penyakit gagal ginjal kronis dapat berkembang dari waktu ke waktu, jika kerusakan ginjal berlangsung lambat. Hilangnya fungsi ginjal bisa menyebabkan penumpukan cairan atau limbah tubuh, bahkan masalah elektrolit.

Tanda dan gejala ini juga bisa muncul tergantung seberapa parah kondisi penyakit. Dikutip dari Mayo Clinic, gejala yang bisa muncul yakni:

  • Mual
  • Muntah
  • Kehilangan selera makan
  • Kelelahan dan kelemahan
  • Masalah tidur
  • Buang air kecil lebih atau kurang
  • Ketajaman mental menurun
  • Kram otot
  • Pembengkakan kaki dan pergelangan kaki
  • Kulit kering dan gatal
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi) yang sulit dikendalikan
  • Sesak napas, jika cairan menumpuk di paru-paru
  • Nyeri dada, jika cairan menumpuk di sekitar lapisan jantung

Seringkali tanda dan gejala penyakit ginjal tidak spesifik. Ini berarti keluhan yang dirasakan bisa disebabkan oleh penyakit lain.

Sebab, ginjal manusia tidak mampu menembus fungsi yang hilang. Bahkan seseorang yang mengidap penyakit ini bisa saja tidak mengalami gejala apapun, sampai terjadi kerusakan permanen pada ginjalnya.

Saksikan juga d'Mentor On Location: Melirik Peluang Bisnis Arang

[Gambas:Video 20detik]

(sao/kna)

Penyakit apa saja yang melakukan cuci darah?

Siapa saja yang membutuhkan cuci darah?.
Asidosis: kondisi saat kadar asam dalam darah meningkat tinggi..
Muncul pembengkakan pada tubuh seperti kaki dan wajah (retensi cairan). ... .
Hiperkalemia: tingginya kadar kalium darah..
Uremia: kadar ureum darah tinggi akibat ginjal tidak dapat membuangnya..

Apa Penyebab Orang Sering cuci darah?

Cuci darah atau hemodialisis akan diperlukan ketika ginjal tidak lagi berfungsi dengan baik akibat penyakit gagal ginjal atau trauma. Ginjal merupakan sepasang organ yang terletak pada bagian belakang pinggang.

Sudah cuci darah apakah bisa sembuh?

dimana stdium akhir atau 5 penangnan yang dapat dilakukan dengan tindakan pencucian darah atau hemodialisis fungsi dilakukan cuci darah untuk mengganti tugas ginjal yang sudah rusak dimana gagal ginjal ini tidak dapat disembuhkan dan tindakan cuci darah akan dilakukan seumur hidup.

Kapan seseorang harus melakukan cuci darah?

Melansir National Kidney Foundation, penderita penyakit ginjal pada umumnya baru memerlukan perawatan cuci darah ketika didiagnosis sudah mengalami gagal ginjal stadium akhir atau stadium 5.