Penyakit apa yang dapat menyebabkan paru-paru menjadi menghitam?

(Sumber gambar: bestpractice.bmj.com)

Pneumokoniosis, atau disebut juga sebagai penyakit paru-paru hitam, penyakit pekerja tambang, miner's asthma, anthracosis, atau anthrasilicosis, adalah suatu penyakit pernapasan yang terjadi karena menghirup debu batubara atau grafit untuk waktu yang lama.

Penyakit apa yang dapat menyebabkan paru-paru menjadi menghitam?

Sumber : www.medical-enc.com

Penyebab

Pneumokoniosis terjadi akibat terhirupnya serbuk batubara untuk waktu yang lama.

Meskipun debu batubara tidak memicu timbulnya banyak reaksi dari saluran napas, tetapi debu batubara menyebar ke seluruh paru dan tampak sebagai bintik-bintik kecil pada foto rontgen. Debu batubara ini bisa menyebabkan sumbatan pada saluran napas.

Risiko seseorang terkena pneumokoniosis tergantung dari berapa lama seseorang terpapar debu batubara. Kebanyakan orang yang terkena pneumokoniosis berusia lebih dari 50 tahun. Merokok tidak meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini, tetapi bisa memberikan efek tambahan yang berbahaya bagi paru-paru.

Pneumokoniosis pekerja batubara terjadi dalam 2 bentuk, yaitu simplek dan komplikata. Tipe simplek biasanya bersifat ringan, sedangkan tipe komplikata bisa berakibat fatal. Meskipun sudah tidak lagi terpapar debu batubara, tetapi pneumokoniosis komplikata bisa semakin memburuk. Terbentuknya jaringan parut bisa menimbulkan kerusakan pada jaringan dan pembuluh darah paru-paru.

Gejala

Pneumokoniosis simplek biasanya tidak menimbulkan gejala. Tetapi banyak penderita yang mengalami batuk dan mudah sesak napas karena mereka juga memiliki gangguan pernapasan, misalnya bronkitis. Gangguan ini lebih cenderung terjadi pada orang-orang yang merokok, sehingga orang-orang yang merokok yang terkena pneumokoniosis lebih mungkin untuk mengalami gejala.

Pada pneumokoniosis tahap berat, dimana terbentuk jaringan parut masif pada jaringan paru, penderita menjadi batuk dan seringkali mengalami sesak napas.

Diagnosis

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan rontgen atau CT scan dada bisa ditemukan adanya bintik-bintik yang khas di daerah paru pada orang dengan riwayat terpapar debu batubara untuk waktu lama, biasanya orang yang telah bekerja di tambang batubara setidaknya selama 10 tahun. Selain itu, bisa dilakukan tes fungsi paru-paru.

Penanganan

Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini. Pengobatan diberikan untuk mengatasi gejala-gejala yang ada dan komplikasinya (misalnya gagal jantung kanan atau tuberkulosis paru).

Penambang batubara biasanya dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan foto rontgen dada rutin setiap tahun, sehingga penyakit bisa dideteksi pada tahap yang relatif awal. Jika penyakit terdeteksi, maka pekerja harus dipindahkan ke tempat dimana kadar debu batubara rendah, sehingga membantu mencegah terjadinya fibrosis masif yang progresif.

Pekerja batubara yang merokok didorong untuk berhenti merokok. Pekerja bisa diberikan vaksinasi terhadap pneumokokus dan influenza, karena mereka lebih rentan untuk terkena penyakit tersebut.

Pencegahan

Tindakan pencegahan adalah sangat penting, karena pneumokoniosis tidak dapat disembuhkan. Pneumokoniosis bisa dicegah dengan cara menghindari atau menekan paparan debu batubara di tempat kerja, misalnya dengan menggunakan sistem ventilasi yang baik dan memakai masker wajah yang dapat menyaring udara.

Referensi:

  • - H, Denis. Coal Worker's Pneumoconiosis. Medline Plus. 2013.
  • - N, Lee S. Coal Workers' Pneumoconiosis. Merck Manual Home Health Handbook. 2008.

Paru-paru perokok dan non-perokok tentu sangat berbeda. Berikut perbedaan paru-paru yang dimiliki perokok jika dilihat dari berbagai sisi.

Pertukaran oksigen

Pada paru-paru orang sehat, oksigen akan masuk dan turun ke alveoli. Alveoli adalah kantung kecil di paru-paru yang menjadi tempat pertukaran oksigen serta karbon dioksida.

Oksigen yang mencapai alveoli ini kemudian melewati lapisan sel tunggal dan ganda kapiler untuk sampai ke hemoglobin dalam sel darah merah. Selanjutnya, oksigen ini dikirim ke seluruh tubuh.

Sayangnya, alveoli dan lapisan kapiler pada paru-paru perokok terganggu sehingga mempersulit oksigen dan karbon dioksida untuk bertukaran.

Ketika dinding alveoli memiliki jaringan parut akibat rokok, oksigen akan sulit untuk melewatinya.

Perubahan fisik paru-paru

Asap rokok yang masuk ke dalam paru-paru bisa memengaruhi kapiler dan setiap pembuluh darah di dalam tubuh.

Ketika sebagian pembuluh darah rusak, pengiriman aliran darah ke paru-paru pun akan terganggu.

Selain itu, merokok juga meningkatkan risiko pembekuan darah di kaki (trombosis deep vein).

Nantinya, gumpalan darah ini bisa pecah dan menyebar ke paru-paru (emboli paru) dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut.

Meskipun beberapa kerusakan yang terjadi tidak dapat dihilangkan, tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok.

Kapasitas paru total

Merokok dapat menyebabkan kerusakan otot-otot dada sehingga mengurangi kemampuan untuk menarik napas dalam-dalam.

Selain itu, elastisitas otot polos di saluran udara paru-paru perokok bekurang sehingga membatasi jumlah udara yang dihirup.

Aveoli atau kantung udara juga rusak karena rokok akan mengurangi kapasitas paru-paru.

Kapasitas total paru adalah jumlah udara total yang bisa dihirup saat mengambil napas sedalam mungkin.

Fungsi paru-paru

Dilihat dari hasil tes fungsi paru, orang yang merokok dan tidak merokok memiliki perbedaan yang cukup jauh.

Bahkan, sebelum gejala muncul dan dirasakan ternyata ada beberapa perubahan pada fungsi paru-parunya,

Sebagian perokok merasa bahwa ia bernapas tanpa masalah. Namun faktanya, sebagian besar jaringan paru mulai mengalami kehancuran sebelum gejalanya muncul.

Warna paru-paru

Paru-paru sehat memiliki rentang warna dari merah muda hingga abu-abu gelap dengan bintik-bintik tambalan di permukaannya. Sementara paru-paru perokok biasanya berwarna kehitaman.

Selain menghitam, ada partikel-partikel cokelat yang terlihat dengan ruang udara yang membesar.

Ketika Anda menghirup asap rokok, ada ribuan partikel kecil berbahan karbon yang dihirup. Tubuh memiliki cara khusus untuk mengeluarkan partikel-partikel ini.

Setelah seseorang menghirup asap rokok, tubuh akan menyadari bahwa ada partikel beracun yang menyerbu. Hal ini membuat sel-sel penyebab peradangan bergerak ke tempat di mana partikel ini berasal.

Salah satu jenis sel darah putih yang disebut makrofag kemudian memakan partikel jahat dalam asap rokok.

Namun, karena partikel dalam asap rokok bisa merusak sel-sel makrofag, tubuh menutupnya dalam sebuah ruang pada sel dan disimpan sebagai limbah beracun.

Semakin banyak makrofag yang menumpuk di paru-paru dan kelenjar getah bening dalam dada, akan semakin gelap warna paru-paru seseorang.

Itu sebabnya, semakin banyak dan sering seseorang mengisap rokok, semakin hitam juga paru-parunya.

Bagaimana cara membersihkan paru-paru bagi perokok?

Paru-paru adalah organ yang dapat membersihkan dirinya sendiri setelah tidak lagi terpapar polutan.

Namun, kabar baiknya, ada beberapa cara yang dapat membantu Anda membersihkannya.

American Lung Association memaparkan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membersihkan paru-paru perokok.

Berhenti merokok

Ini merupakan cara paling efektif yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kerusakan paru-paru.

Tak berpengaruh apakah Anda baru merokok selama tiga hari atau 30 tahun, berhenti merokok merupakan langkah pertama untuk mendapatkan paru-paru yang lebih sehat.

Anda bisa melakukan cara alami untuk berhenti merokok, minum obat-obatan untuk berhenti merokok, mengikuti terapi berhenti merokok, mengikuti terapi pengganti nikotin, serta menjalani terapi hipnotis.

Perbaiki pola makan

Memperbaiki asupan yang masuk ke dalam tubuh Anda juga dapat membantu membersihkan paru-paru, khususnya bagi Anda yang mengidap penyakit kronis.

Makanan kaya antioksidan dapat menjadi pilihan untuk Anda. Tak hanya itu, makanan dengan kandungan vitamin dan nutrisi penting lainnya juga mampu menjaga kesehatan fisik dan mental Anda.

Olahraga teratur

Anda perlu memasukkan olahraga sebagai kegiatan rutin, meskipun Anda mengalami penyakit kronis.

Lakukan olahraga dengan jenis dan jumlah yang tepat untuk Anda. Pastikan untuk bertanya kepada dokter terlebih dahulu sebelum menetapkan rutinitas olahraga.

Perbaiki kualitas udara

Kualitas udara merupakan faktor penting dalam kesehatan paru-paru. Oleh karena itu, bersihkan lingkungan sekitar Anda secara berkala demi mendapatkan kualitas udara terbaik.

Menjaga kesehatan paru-paru penting dilakukan untuk menjalani kehidupan yang lebih berkualitas. Jauhkan rokok secepatnya dan jangan ragu meminta bantuan jika Anda mengalami kesulitan.

Halodoc, Jakarta – Flek paru-paru alias Tuberkulosis (TB) merupakan jenis penyakit yang risikonya bisa meningkat karena kebiasaan merokok. Seperti diketahui, aktif merokok memang menjadi salah satu penyebab munculnya penyakit, terutama yang berkaitan dengan paru-paru. Namun selain rokok, ternyata ada faktor lainnya yang bisa meningkatkan risiko munculnya flek paru-paru.

Secara umum, tuberkulosis disebabkan oleh infeksi kuman yang bernama Mycobacterium tuberculosis. Kuman penyebab penyakit ini bisa menular melalui udara, misalnya dari percikan ludah pengidapnya saat batuk, bersin, atau berbicara. Meski begitu, penularan kuman penyebab TB hanya terjadi setelah kontak yang cukup lama dan dekat. Lantas, apa saja faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko flek paru-paru? Ketahui jawabannya di sini.

Baca juga: Ekki Soekarno Alami Flek di Paru, Waspada Penyebabnya

Faktor Risiko TB yang Harus Diwaspadai

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman. Risiko penyakit ini meningkat pada orang yang memiliki kontak dalam jangka panjang dan yang sebelumnya sudah terinfeksi, misalnya anggota keluarga atau orang yang tinggal di lingkungan sama. Selain itu, risiko penyakit paru-paru ini juga meningkat pada orang yang aktif merokok.

Orang yang aktif merokok disebut memiliki risiko lebih besar mengalami masalah pada paru-paru. Kebiasaan ini juga disebut bisa menyebabkan risiko TB menjadi lebih besar, bahkan berujung pada kehilangan nyawa. Penularan TB tidak semudah virus penyebab flu. Namun selain aktif merokok, ada berbagai faktor yang bisa membuat risiko seseorang mengidap penyakit ini menjadi lebih besar, di antaranya: 

Salah satu faktor yang bisa membuat penyakit TB mudah menginfeksi adalah sistem kekebalan tubuh alias imun yang lemah. Hal itu membuat tubuh tidak cukup kuat untuk melawan dan mencegah infeksi bakteri. Alhasil, infeksi bisa terjadi dan berkembang menjadi penyakit, salah satunya adalah flek paru-paru atau TB. Ada kelompok orang yang memiliki sistem imun lemah, di antaranya mengidap HIV/AIDS, diabetes, mengidap kanker dan sedang menjalani pengobatan, serta malnutrisi. 

Baca juga: Benarkah Menggabungkan 2 Jari bisa Deteksi Kanker Paru?

Selain merokok, orang yang berlebihan dalam mengonsumsi alkohol apalagi sampai mengalami kecanduan juga disebut memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit ini. Selain TBC, konsumsi alkohol secara berlebihan sudah terbukti bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit menyerang. 

Faktor tempat tinggal ternyata juga bisa meningkatkan risiko penyakit ini menyerang. Gangguan paru-paru seperti TBC lebih rentan terjadi pada orang yang tinggal di lingkungan padat penduduk. Selain itu, kebersihan lingkungan yang tidak terjaga juga bisa meningkatkan risiko penyakit ini menyerang. Tinggal berdekatan dengan orang yang mengidap TBC juga bisa membuat bakteri lebih mudah menyebar. 

Risiko penyakit TB juga menjadi lebih besar pada orang yang memiliki pekerjaan tertentu. Petugas medis yang sering kontak langsung dan berhubungan dengan pengidap TB memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular. 

Penyakit TB sebenarnya bisa menyerang siapa saja, tetapi ada beberapa kelompok usia yang disebut lebih rentan. Flek paru-paru lebih mudah menyerang orang yang sudah lanjut usia alias lansia dan anak-anak. 

Baca juga: 5 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Paru-Paru

Penyakit ini sebaiknya tidak dianggap sepele begitu saja dan pengobatan perlu segera dilakukan. Jika kamu ragu dan butuh saran ahli seputar TB, tanya dokter di aplikasi  Halodoc saja. Lebih mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Penyakit apa yang dapat menyebabkan paru-paru menjadi menghitam?

Referensi:
NHS UK. Diakses pada 2020. Causes. Tuberculosis (TB).
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Tuberculosis.
WHO. Diakses pada 2020. Tuberculosis.