Pengertian hearing atau Listening dalam komunikasi adalah

Perbedaan Hearing dan Listening

Motivator|Pembicara|Coach| Seringkali kita merasa frustrasi saat berkomunikasi dengan orang lain di mana kita merasa bahwa mereka tidak mendengarkan apa yang kita sampaikan. Berapa kali anda mengulang kembali menjelaskan ulang apa yang Anda katakan dan sampaikan namun kawan bicara anda belum juga memahami hal tersebut. Mereka mendengarkan kata kata yg anda katakan tetapi tidak menyimak pesan yang Anda sampaikan.

Hearing

Adalah sebuah proses yang mekanikal atau otomatis terjadi anda tidak perlu hadir secara untuh artinya pikaran dan focus anda tidak perlu ada di sana.

Baca Juga : 5 Pertanyaan Untuk Menganalisis Audiens

Listing

Berbeda dengan hearing di mana anda harus hadir seutuhnya, focus pikiran Anda juga harus ada di sana dan Anda tidak bisa melakukan hal-hal yang lain, seperti : mengirimkan Whats apps, sementara Anda berbicara dengan orang lain

Hearing

1. Easy: accidental; automatic.

Secara kebetulan mendengarkan suatu bunyi atau percakapan seseorang, contoh ketika anda sementara membaca buku atau menonton televisi tanpa anda Sadari anda mendengar percakapan anak anak Anda

2. Passive: involuntary; effortless.

Secara fisik anda ada bersama sama dengan orang yang berkomunikasi dengan Anda namun pikiran dan konsentrasi Anda tidak berada di tempat tersebut. Tidak membutuhkan usaha untuk dengarkan apa mereka katakan karena anda hanya sekedar ada di sana tanpa menyimak apa yang mereka katakan

3. Physical Function: involves the ears.

Hearing adalah proses yang melibatkan telinga dan terjadi secara spontanis. Telinga anda akan menangkap semua bunyi yang terdengar.

Listening

1. Hard: requires practice and being alert

Tidak mudah di lakukan karena membutuhkan latihan dan juga kesadaran penuh

2. Active: a conscious effort; requires focused involvement

Memfokuskan fisik dan pikiran anda kepada kawan bicara Anda mendengarkan secara saksama apa yang dia katakan

3. Internal Behavior: involves mind and body.

100% hadir secara fisik dan mental saat mendengarkan kawan bicara anda

Demikian dari saya Ongky Hojanto
Pakar Public Speaking Indonesia versi Koran Kontan
Penulis buku best seller Public Speaking Mastery

“Jika anda merasa bahwa Meningkatkan kemampuan Presentasi adalah sebuah keharusan, maka silahkan klikhttp://publicSpeakingacademy.co.id/

Hearing Vs Listening

7 Maret 2013 09:43 |
Diperbarui: 24 Juni 2015 17:11

Pengertian hearing atau Listening dalam komunikasi adalah

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian hearing atau Listening dalam komunikasi adalah

Ibu Chandra merasa kesal dengan salah seorang timnya yang seringkali lalai dalam menjalankan tugasnya. Padahal ia sudah menjelaskan tugas tersebut secara rinci, sejak awal barang yang akan diantar dijelaskan tanda terima yang harus ditandatangani sampai warna kertas yang harus diberikan kepada customer dan yang kertas yang harus dibawa kembali ke kantor sebagai bukti antar barang. Setiap kali kurirnya dijelaskan, selalu berkata “YA” atau “SIAP”, menurut asumsi Ibu Chandra menganggap bahwa kurir telah memahami perintah kerja. Namun kesalahan selalu berulang. Terutama kesalahan kertas yang harus diberikan kepada customer dan yang harus dibawa pulang.

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita temui ada perbedaan persepsi yang timbul karena masalah komunikasi dan penerimaan informasi yang tidak sesuai. Karena dianggap sepele permasalahan ini seringkali terabaikan, sehingga kesalahan yang sama dapat terjadi berulang kali. Padahal apabila diurai maka akan ditemukan titik kelemahan perbedaan persepsi tersebut, untuk selanjutnya dibenahi sehingga tercapai kondisi yang lebih baik.

Ternyata, tidak cukup hanya mendengar respon jawaban “YA” atau “SIAP” untuk mengetahui informasi yang disampaikan sudah diterima sesuai harapan atau belum. Karena banyak faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan persepsi diantara pemberi dan penerima informasi.

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dari satu pihak (komunikator) ke pihak lainnya (komunikan) untuk terciptanya suatu makna yang sama bagi komunikator dengan komunikannya. Dalam sehari-hari, kita mendapat banyak informasi yang masuk ke dalam pendengaran. Sebagian ada yang tersimpan didalam memori dan sebagian lain dapat berlalu begitu saja. Terlupakan. Komunikasi yang disampaikan secara lisan dapat berupa komunikasi verbal yaitu penyampaian informasi secara langsung berupa kata-kata (bahasa), serta komunikasi non verbal yaitu berupa gerak tubuh, mimik wajah, dan tekanan suara.

Sebuah komunikasi dikatakan efektif apabila terjadi feedback sesuai dengan harapan komunikator berdasarkan informasi yang disampaikan kepada komunikan. Banyak faktor yang menyebabkan sebuah komunikasi tidak efektif, seperti informasi yang tidak jelas, gangguan fisik (gangguan bicara, gangguan pendengaran), dan ketidaksiapan mental dalam menerima informasi.

Komunikator saat menyampaikan informasi, dapat menimbulkan ketidakefektifan dalam berkomunikasi apabila penggunaan bahasa yang tidak tepat dengan komunikan, intonasi dan penekanan kata yang tidak sesuai, serta informasi yang tidak jelas tujuannya.

Komunikasi bisa tidak efektif apabila komunikator tidak jelas dalam mengucapkan kata-kata seperti suara yang terlalu lembut, bicara yang terlalu cepat, atau gangguan bicara pada komunikator lainnya. Atau juga apabila komunikan mempunyai masalah dengan pendengarannya pada saat menerima informasi dari komunikator. Suasana yang bising, sehingga selain mendengarkan informasi yang disampaikan oleh komunikator, bersamaan waktunya komunikan biasanya juga menerima suara-suara lain yang dapat mengalihkan konsentrasi komunikan saat menerima informasi.

Untuk menerima informasi juga diperlukan kesiapan dari komunikan, sehingga informasi dapat diterima sesuai dengan maksud dan tujuan dari pemberi informasi. Bila komunikan tidak siap menerima informasi, maka ia hanya mendengar namun tidak menyimak dan memahami informasi tersebut. Hal ini akan menimbulkan kesalahpahaman sebagai reaksi dari ketidakjelasan informasi. Apabila komunikan menyimak, maka ia tidak sekedar mendengar informasi, namun juga memahaminya.

Oleh karena itu, penting sekali bagi komunikator apabila informasi yang telah disampaikan mendapatkan feedback yang sesuai dari komunikan. Feedback tersebut tidak hanya berupa tanpa setuju saja, melainkan penjelasan dari komunikan yang sesuai dengan informasi yang telah disampaikan oleh komunikator. Sehingga apabila terjadi perbedaan persepsi dan makna dari informasi yang telah diterima maka dapat segera diluruskan agar sesuai dengan maskud dan tujuan.




Listening

Pengertian hearing atau Listening dalam komunikasi adalah

Mendengarkan adalah salah satu komponen kecakapan yang dimiliki oleh seseorang ketika mereka memiliki kecakapan interpersonal skills yang baik. Sebuah komunikasi yang efektif dapat dilakukan oleh seseorang bila memiliki kemampuan mendengarkan yang baik pula. Dan kemampuan mendengarkan menjadi hal yang pokok harus dimiliki seseorang bila menginginkan terjalinnya komunikasi secara efektif

Layaknya sebuah komunikasi. Dalam proses komunikasi ada komponen sender, channel, message, reciever, effect yang menjadi satu kesatuan komponen ketika proses komunikasi berlangsung. Salah satu komponen dari proses komunikasi adalah menerima pesan. Bagaimana menerima pesan dengan baik adalah salah satunya dengan cara mendengarkan dengan baik.

Mendengarkan bukan hanya secara harafiah menggunakan alat pendengaran ( telinga ), tetapi memiliki arti yang lebih luas dengan penggunaan alat penerima pesan lainnya. pembedaan istilah mendengarkan dengan mendengar adalah untuk membedakan pengertian seperti halnya dalam bahasa ingris antara kata listening dengan hearing.

Pentingnya Mendengarkan

Kemampuan mendengarkan seseorang jauh lebih penting dan berharga dari kemampuan berbicara. Dan kemampuan mendengarkan menempati urutan teratas yang wajib dimiliki oleh seorang manajer yang ideal.

Walaupun banyak survey menempatkan kemampuan untuk mendengarkan sebagai komunikasi yang wajib dimiliki, banyak orang tidak menyadari bahwa kemampuan mendengarkan merupakan kemampuan yang harus dimiliki. Sangat jarang orang mau untuk meningkatkan kemampuannya mendengarkan.

Beberapa alasan mengapa orang perlu untuk mendengarkan

  1. Untuk memahami dan memperoleh informasi
  2. Anlisa terhadap kualitas informasi
  3. Membangun dan memelihara hubungan
  4. Menolong orang lain

Pada saat seseorang mau mendengarkan dan memberikan perhatian dengan tulus serta serius kepada permasalahan yang kita sampaikan, hampir sebagian besar masalah kita tertolong karena kita mendapat persfektif dan pandangan baru dari orang lain.

Komponen proses mendengarkan

Proses mendengarkan memiliki 5 (lima) komponen yaitu : memberikan perhatian, memahami, mengingat dan memberikan respon atau umpan balik.

  1. Mendengar

Proses mendengar adalah aspek fisik dari mendengarkan. Orang yang memiliki kesulitan dalam mendengar memerlukan upaya keras untuk mendengar secara efktif. Mendengar adalah komponen dasar dari hampir seluruh proses mendengarkan. Pada proses ini terdapat bamyak kemungkinan gangguan yang akan mempengaruhi kualitas proses mendengarkan secara efektif.

2. Memberi perhatian

Jika mendengar lebih pada asfek fisik, maka proses memberi perhatian merupakan aspek psikologis. Proses memberi perhatian adalah proses menyaring informasi yang ingin kita dengar saja yang mendapat perhatian.

Kebutuhan, keinginan, perhatian, gairah, dan kepentingan akan menentukan informasi apa yang akan menjadi fokus perhatian kita dalam menyaring informasi yang kita dengar.

3. Mengerti

Mengerti adalah memahami informasi yang ingin disampaikan oleh pengirim pesan. Banyak faktor yang membuat seseorang memahami dan mengerti informasi yang didengarnya, namun kesamaan bahasa menjadi faktor utama dalam memahami pesan yang disampaikan. Faktor yang lain yang turut mengiringi diantaranya adalah faktor budaya, frame work,motivasi, isi pesan, kesiapan mental.

4. Mengingat

Kemampuan untuk merecall kembali informasi yang telah kita terima. Menurut penelitian informasi yang kita dengar akan langsung dilupakan segera setelah kita mendengarkan. Segera setelah mendengarkan kita masih mengingat informasi hingga 50%, 8 jam kemudian kemampuan mengingat turun menjadi 85%, dan tersisa tinggal 25% saja setelah 2 bulan.

5. Memberi respon

Memberi respon adalah hal yang paling utama dalam proses komunikasi dan sangat menentukan untuk mengetahui apakah proses komunikasi telah berjalan efektif sesuai dengan yang diharapkan.

Di dalam proses mendengarkan, memberi respon merupakan indikator utama apakah seseorang mendengarkan dengan baik atau tidak. Respon yang diberikan akan sangat menentukan hasil dari proses komunikasi secara keseluruhan.

Beberapa tipe respon mendengarkan :

  1. Mendengarkan dengan diam
  2. Mengajukan pertanyaan:
  3. Memperjelas makna
  4. Mendapatkan konsep, perasaan dan keinginan lain
  5. Mendorong berbicara lebih lanjut
  6. Mendorong pencarian lebih lanjut
  7. Mendapatkan informasi detail
  8. Menyampaikan pesan
  9. Menyatakan empati
  10. Memberikan dukungan
  11. Melakukan analisa
  12. Melakukan evaluasi
  13. Memberikan pendapat

Hambatan dalam mendengarkan secara efektif :

Mendengarkan efektif bukanlah mendengarkan biasa. Proses kegiatan mendengarkan efektif bukan perkara mudah. Kendala pada kemampuan mendengar antara lain :

  1. Informasi yang terlalu banyak
  2. Adanya kepentingan pribadi
  3. Kemampuan berpikir manusia
  4. Gangguan dari pihak luar

Kebiasaan buruk dalam mendengarkan

Pseudo listening, orang yang menunjukan perilaku mendengarkan padahal sedang tidak mendengarkan.

Stage hogging, orang yang hanya tertarik dengar ide dan konsep pemikiran sendiri saja, seakan mereka mendengarkan, sesaat setelah jeda, merek berbicara dengan konsep pemikirannya sendiri.

Selective listening, orang yang hanya memberikan respon terhadap apa yang menjadi perhatiannya. Topik pembicaraan yang disesuaikan dengan kebutuhan pendengar saja yang akan diresponnya.

Filling in gaps, orang merasa tahu dengan segala persoalan yang sedang dihadapi pembicara, konsep pemikirannya saja yang lebih dipentingkannya.

Insulated listening, orang yang sering kali mengabaikan atas informasi yang disampaikan oleh pembicara.

Defensive listening, orang yang tidak merasa aman dengar dirinya dan sering melakuakn penyerangan dengan kata-kata demi mempertahanan diri.

Ambushing,orang yang mendengarkan dengan seksama dengan maksud untuk melakukan penyerangan balik kepada komunikator.

Active Listener

Salah satu komponen penting dalam berkomunikasi adalah menjadiactive listener. Lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam komunikasi aktif tidaklah cukup duduk atau berdiri dan membuka telinga lebar-lebar, tetapi harus mencerminkan bahwa Anda mendengarkan dan lebih menyimak lawan bicara dengan sungguh-sungguh.

Ada tiga hal yang harus kita lakukan jika kita ingin menjadi seorangactive listener, yaitu :

1) Targetkan dapat melakukanparaphrasing(mengulang pesan dengan kata-kata sendiri);

2) Mengecek kembali (perseption check), ini penting dilakukan agar persepsi kita pas dengan yang dimaui pengirim;

3)Behaviour discription(gambaran perilaku sender), maksudnya adalah agar kita bisa menilai apakah sang pembicara saat itu sedang marah atau hanya bercanda saat mengeluarkan suatustatemensehingga kita dapat menyesuaikan tanggapan yang kita berikan dengan kondisi si pengirim.

Pada dasarnya ada enam (6) unsur mendengarkan secara aktif, yaknihearing, understanding, remembering, intrepreting, evaluating, responding.Urut-urutan keenam unsur proses mendengarkan aktif tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

Hearing

Langkah pertama dari mendengarkan secara aktif adalah dengan cara mendengarkan dengan sungguh-sungguh pesan yang disampaikan oleh seorang komunikator.Noiceatau gangguan komunikasi yang sering muncul adalah suara bising dari lingkungan sekitar, oleh karena itu, hindari membicarakan sesuatu yang penting atau dengan seseorang yang penting di tempat-tempat ramai yang dapat mengganggu konsentrasi dalam menerima informasi.

Understanding

Disini kita perlu melakukanparaphrasingatau melakukan pengulangan isi pesan dengan kata-kata sendiri guna menghindari kesalahan dalam menerima isi pesan. Disamping itu untuk meningkatkan daya konsentrasi, kita perlu bersikapemphatyselama mendengarkan dalam arti berusahalah mendengarkan dengan hati dan kepala, cobalah merasakan perasaan lawan bicara kita.

Remembering

Kalau perlu saat melakukan pembicaraan penting, siapkan kertas catatan kecil guna mencatat poin-poin penting dari isi informasi yang diberikan olehkomunikator, sehingga tidak ada alasan bahwa kita lupa dengan informasi yang disampaikan itu. Di dunia kerja, pernyataan lupa terhadap sesuatu adalah pernyataan terbodoh seorang staf yang tidak pernah ingin didengar oleh seorang pemimpin.

Intrepreting

Langkah selanjutnya adalah berusaha mengintrepretasikan maksud sang pembicara.Kemampuan kita dalam mengintrepretasikan di sini menjadi penting guna menemukan metode yang tepat guna mengetahui secara persis maksud pesan dari komunikator.

  1. Evaluating

Evaluasi adalah hal terpenting dari sebuah proses mendengarkan secara aktif. Mengevaluasi adalah mengetahui persepsi kita sudah sesuai dengan komunikator, sehingga sebuah pertanyaan kecil yang menanyakan kembali kebenaran pesan yang disampaikan (perception chek) perlu disampaikan. Biasanya proses yang satu ini seringkali dilupakan oleh seorang ketika sedang mendengarkan.

Responding

Respon adalah muara dari sebuah proses mendengarkan secara aktif.Sebagai seorang pendengar yang baik, ada beberapa hal yang harus kita lakukan agar respon yang terjadi merupakan respon yang memiliki kesamaan maksud dengan sang komunikator, yakni : cobalah mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Tatap mata lawan bicara dengan secukupnya, perlihatkan perhatian dengan ekspresi wajah, kalau perlu dengan tersenyum serta lengkapi dengan bahasa tubuh semisal anggukan serta hindari menginterupsi saat komunikator sedang berbicara.

Pendengar yang Efektif

Mendengarkan sering kali dianggap sebagai tindakan pasif dan tidak penting. Padahal, mendengarkan dengan baik merupakan proses aktif dan membutuhkan usaha sungguh-sungguh. Pendengar mesti mengerti dan memahami, serta bersedia memberikan tanggapan atas pesan-pesan pembicara.

Dengan mendengar secara baik komunikasi menjadi lancar. Maka,mendengar yang baik akanmenjadi kunci sukses pergaulan sehari-hari.

Di bawah ini sepuluh kiat menjadi pendengar yang efektif :

  1. Sebelum menghadiri suatu seminar, rapat, atau pertemuan bisnis,kita perlu mempersiapkan diri dengan membaca bahan-bahan yang ada hubungannya dengan topik pertemuan atau mempersiapkan pokok-pokok pikiran penunjang.
  2. Tangkap kata-kata kunci dan konsep utuh pembicaraan. Meskipun demikian jangan melupakan detailnya, yang bisa memperjelas gambaran yang akan kita bentuk.
  3. Pusatkan perhatian pada yang diucapkan pembicara, pikirkan yang menjadi pesan dari topik pembicaraan, lalu ajukan pertanyaan /tanggapan yang dianggap perlu.
  4. Konsentrasikan pikiran hanya pada pembicaraan yang sedang berlangsung. Jangan biarkan pikiran melayang ke mana-mana.
  5. Tunjukkan sikap kesediaan mendengar dengan menatap pembicara, mengangguk, atau memberi tanggapan.
  6. Jangan tergesa-gesa mengambil kesimpulan. Dengarkan dulu seluruh pembicaraan, ajukan pertanyaan, baru kita ambil kesimpulan. Atasi segala gangguan di sekitar kita dengan betul-betul memusatkan perhatian pada pembicaraan yang sedang berlangsung.
  7. Jangan memusatkan perhatian pada gaya, penampilan, atau pakaian si pembicara.
  8. Kalau menghadiri seminar/lokakarya, catat kata-kata kunci, ungkapan, dan ide yang belum jelas, untuk nantinya ditanyakan. Jangan menuliskan semua kata-kata pembicara
  9. Untuk mengatasi kebosanan, carilah sesuatu yang berharga/membangun dari pesan-pesan si pembicara atau perhatikan kata/ungkapan yang menarik untuk dijadikan bahan evaluasi.
  10. Bersikaplah rendah hati, terbuka, sabar, dan tidak terbawa emosi. Tampaknya mendengarkan merupakan pekerjaan berat, tapi sebenarnya tidak jika tujuan kita adalah menyerap yang dikatakan si pembicara.

Share this:

  • Twitter
  • Facebook

Like this:

Like Loading...

Related