Pengendapan di dasar danau hasil erosi oleh air disebut sedimen

Sedimentasi merupakan suatu proses pengendapan material yang tertarik oleh air, angin dan juga gletser. Pengendapan itu bisa terbentuk  di daerah darat, laut serta sungai. Material yang tertarik berasal dari abrasi atau pun keropos. Pengendapan itu akan terbentuk lama dan akan membuat batuan sedimen yaitu batu yang berupa efek dari proses sedimentasi.

Pengendapan di dasar danau hasil erosi oleh air disebut sedimen
Sedimentasi

Salah satu dampak dari sedimentasi yakni akan terjadi terbentuknya Delta, delta terbentuk pada muara sungai yang laut nya dangkal dan juga aliran sungai nya membawa banyak bahan endapan. Daerah delta ini biasa nya subur. Berdasarkan dari bentuk fisik nya, delta bisa saja berbentuk kaki burung, busur segitiga, dan bisa juga kapak. Lahan delta ini bisa dimanfaatkan guna suatu kegitan pertanian, peternakan, serta  perikanan.

Tanggul alam ini terbentuk ditepi sungai merupakan akibat sebuah timbunan material yang terbawa saat telah terjadi banjir. Material tersebut ini terendapkan dikanan kiri sungai. Timbunan tersebut ini semakin tinggi bisa menyerupai tanggul.

Meander merupakan sebuah kelokan-kelokan alur sungai. Meander ini  sendiri terbentuk setelah proses sebuah pengikisan dan juga pengendapan yang terjadi dibagian dalam maupun  luar lekukan sungai. Di bagian sungai yang alirannya cepat akan membuat terjadinya suatu pengikisan. Bagian sungai yang aliran nya lambat akan membuat terjadinya suatu pengendapan. Proses ini berlangsung secara terus-menerus sehingga akan membentuk suatu meander.

Oxbow Lake ini terbentuk karena terjadi sebuah proses sedimentasi secara terus menerus di meander sungai. Karena penyebab dari proses pengendapan, material sedimen akan memotong alur sungai yang sehingga akan menjadi lurus. Cekungan alur sungai yang terpotong maka akan membentuk suatu genangan air yang menjadi danau.

Gumuk pasir ini terbentuk karena hasil dari suatu pengendapan oleh angin. Tiupan angin yang cukup kuat didaerah gurun maupun pantai akan membentuk suatu gumuk pasir. Gumuk pasir ini pun terdapat di daerah sepanjang pantai barat Belanda yang menjadi tanggul laut di negara tersebut dan dipantai Parangtritis tepatnya di Yogyakarta.

Sedimentasi atau kita sebut sebagai pengendapan merupakan proses alam. Proses alam ini dapat terjadi dalam waktu yang berulang- ulang. Dalam waktu yang lama sedimentasi ini akan menghasilkan bermacam-macam bentukan. Nah, untuk mengetahui informasi yang lebih mendalam tentang sedimentasi ini, kita pun juga perlu mengetahui tentang apa sajakah yang mendorong terjadinya suatu sedimentasi ini. Beberapa faktor yang bisa menyebabkan atau mendorong terjadinya sedimentasi antara lain dibawah ini yaitu sebagai berikut:

  • Terdapat adanya material, yaitu seperti pasir, tanah atau pun debu yang akan menjadi bahan yang mengendap.
  • Terdapat adanya lingkungan pengendapan yang cocok baik di daerah darat, laut dan juga transisi.
  • Terjadinya pengangkutan sumber material atau pun transportasi yang dilakukan oleh air, angin dan juga oleh es.
  • Berlangsungnya suatu pengendapan yang terjadi karena adanya perbedaan arus dan juga gaya.
  • Terjadinya replacement atau disebut penggantian dan juga rekristalisasi atau perubahan material
  • Diagenesis yaitu perubahan yang terjadi saat adanya pengendapan berlangsung baik secara kimia aupun secara fisika.
  • Kompaksi, yaitu merupakan akibat dari adanya gaya yang berat dari material sedimen itu yang memaksa volume lapisan sedimennya akan menjadi berkurang.
  • Lithifikasi, yaitu akhir dari adanya kompaksi yang terus menerus sehingga lama kelamaan sedimen itu akan mengeras.

Itulah beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya suatu sedimentasi ataupun pengendapan. Faktor- faktor itu pun terjadi dalam proses sedimentasi hingga membentuk suatu bentukan yang bentuknya berbeda- beda. Ada juga jenis jenis pada sedimentasi, ada dibawah ini yaitu :

Jenis yang satu ini merupakan pengendapan hasil Erosi yang terjadi di daerah sungai yang membentuk sedimen fluvial. Hasil pengendapan disungai biasanya bisa berupa batu giling, pasir, krikil, dan juga lumpur yang menutupi air sungai. Sedimen fluvial ini bisa dimanfaatkan guna bahan bangunan atau pun pengaspalan jalan. Banyak penduduk bermata pencaharian sebagai menjadi pengumpul pasir, krikil, atau juga batu hasil sedimen fluvial.

Sediemen Limnis merupakan salah satu jenis sedimen yang pengendapan hasil erosi yang terjadi didanau dan juga membentuk sedimen limnis. Hasil pengendapan di danau ini pun biasa nya berbentuk delta, lapisan batu krikil, pasir, juga lumpur.

Sedimen Marin merupakan suatu pengendapan hasil erosi yang paling banyak terjadi dilaut. Pengendapan hasil erosi dilaut akan membentuk suatu sedimen marin. Salah satu bentuk sedimen marin yaitu gumuk pasir (sand dunes). Gumuk pasir ini biasanya berasal dari pasir yang terangkat ke udara ketika ombak terpecah dipantai landai. Selanjutnya pasir akan terbawa angin ke arah darat dan juga terendapkan membentuk timbunan pasir.

Sedimentasi yaitu kelanjutan dari proses erosi. Sedimentasi merupakan pengendapan material hasil erosi air, angin, gelombang laut, dan juga gletser. Pengendapan dapat kita temui mulai dari pegunungan, lembah sungai, pantai, dasar laut dangkal, dan juga sampai dasar laut dalam. Berdasarkan  tempat pengendapannya, proses sedimentasi bisa kita bedakan atas sedimentasi fluvial, sedimentasi eolis, dan sedimentasi pantai.

Sungai yaitu pelaku efektif dalam proses terjadinya erosi. Dengan demikian, sungai pun merupakan pelaku efektif didalam proses sedimentasi. Proses pengendapan materi yang diangkut sungai dan juga diendapkan di sepanjang aliran sungai, danau, waduk, atau pun muara sungai inilah yang biasa disebut sedimentasi fluvial. Contoh hasil sedimentasi fluvial antara lain yaiyu bantaran sungai, delta, meander (aliran sungai yang berkelok-kelok). Adapun sedimen di danau dapat disebut sedimen lakustrin.

Sedimentasi yang biasa disebut juga sedimentasi marine ini disebabkan oleh adanya abrasi pantai yang kemudian diendapkan kembali di seputaran pantai. Ada berbagai  macam bentuk sedimentasi oleh air laut. Bentuk-bentuk sedimentasi yang mudah kita temui antara lain yaitu pesisir dan bukit pasir.

Kita tentunya pernah merasakan bagaimana rasanya diterpa debu yang diterbangkan angin. Itu merupakan salah satu contoh peranan angin dalam memindahkan suatu materi alam. Bukan hanya debu  saja yang dapat dibawa oleh angin. Pasir pun bisa diterbangkan oleh angin. Pasir dan debu yang dibawa oleh angin akan membuat bentuk seperti bukit-bukit pasir (sand dunes). Pengendapan oleh angin ini biasa disebut sedimentasi eolis.

Sedimentasi glasial merupakan sedimentasi yang dilakukan pada es atau pun gletser. Sedimentasi ini terjadi akibat adanya moraine. Moraine yaitu batu kerikil, pasir, dan materi lainnya yang terbawa oleh es, dan juga mengendap. Sedimentasi oleh gletser juga mengelir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.

Demikianlah artikel dari www.ayoksinau.com mengenai Sedimentasi : Pengertian, Dampak, Penyebab, Jenis, Contoh, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.

Ilmu geografi juga mengkaji masalah pengendapan. Nama lain dari pengendapan ini dikenal dengan istilah sedimentasi. Oleh karena itu kali ini portal-ilmu.com akan membahas mengenai pengertian sedimentasi serta jenis jenis sedimentasi. Dimana sedimentasi sendiri disebabkan banyak faktor. Simak penjelasannya dibawah ini.

Sedimentasi merupakan proses pengendapan dari material batuan hasil pengikisan atau erosi oleh air, angin, maupun gletser. Material hasil dari erosi tersebut yang kemudian diangkut oleh aliran air dan diendapkan di dataran rendah, muara sungai, dasar laut serta tepi pantai ataupun danau.

Wujud dari hasil erosi tersebut berupa tanah endapan, dataran aluvial, maupun dataran delta.

Faktor Penyebab Sedimentasi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya sedimentasi yakni :

  1. Terdapat sumber material sedimen
  2. Terdapat lingkungan yang cocok untuk pengendapan (baik di darat, transisi, maupun laut)
  3. Terjadinya pengangkutan oleh angin, es maupun air terhadap sumber material (transport)
  4. Perbedaan arus atau gaya menyebabkan berlangsungnya pengendapan
  5. Adanya replacement (penggantian) dan rekristalisasi (perubahan) material
  6. Proses diagenesis atau perubahan yang terjadi ketika pengendapan berlangsung secara kimia dan fisika.
  7. Proses kompaksi, yakni berupa akibat dari gaya berat material sedimen yang memaksa volume lapisan sedimen berkurang
  8. Lithifikasi yang terjadi karena kompaksi yang berlangsung terus menerus sehingga sedimen menjadi keras.

Jenis Sedimentasi

Berbagai jenis batuan yang merupakan hasil dari pelapukan serta pengikisan yang diendapkan. Hal tersebut lama kelamaan akan berubah menjadi batuan sedimen. Hasil dari sedimentasi ini bisa berbeda di suatu tempat dengan tempat yang lain. Berdasarkan paa tenaga pengangkutnya, terdapat ciri ciri tersendiri dari bentang lahan yang terjadi akibat proses pengendapan. Berikut ciri cirinya :

A. Pengendapan oleh Air Sungai

Batuan hasil dari pengendapan yang terjadi dikarenakan air ialah sedimen akuatis. Bentang alam dari hasil pengendapan oleh air tersebut contohnya yakni: meander, oxbow lake, tanggul alam, serta delta.

1# Meander

Meander merupakan jenis sungai yang memiliki bentuk khas berkelok-kelok. Bentuk ini terjadi akibat adanya pengendapan. Proses berkelok - kelok yang terjadi di sungai ini bermula dari sungai di bagian hulu. Sedangkan pada bagian hulu, volume air sungai kecil serta tenaga yang terbentuk juga kecil. Karena hal inilah, sungai mulai menghindari penghalang untuk mencari jalan yang paling mudah dilewati. Sementara itu, pada bagian hulu sungainya masih belum terjadi pengendapan.

Lalu di bagian tengah, dengan wilayah yang datar, aliran airnya cenderung lambat, sehingga mengakibatkan terbentuknya meander. Proses meander terjadi di tepian sungai, baik di bagian dalam maupun di tepi luar. Lalu sungai yang memiliki aliran air cepat, akan terjadi pengikisan, sedangkan di bagian tepi sungai dengan aliran air yang lamban, akan terjadi pengendapan. Proses demikian bila berlangsung terus-menerus akan membentuk meander.

2# Oxbow lake

Meander biasanya terbentuk di sungai pada bagian hilir. Ini terjadi akibat adanya pengikisan dan pengendapan yang berlangsung terus-menerus. Proses pengendapan yang terjadi terus menerus ini lalu mengakibatkan adanya kelokan sungai yang terpotong dan terpisah dari aliran sungai, sehingga terbentuklah oxbow lake, atau yang juga disebut sebagai sungai mati.

3# Delta

Ketika aliran air mulai mendekat dengan muara, seperti di danau atau laut, maka kecepatan aliran air yang terjadi akan semakin lambat. Ini menyebabkan terjadinya pengendapan sedimen oleh air sungai. Pasir diendapkan, dan tanah liat serta lumpur tetap akan terangkut oleh aliran air. Setelah berlangsung dalam waktu lama, maka terbentuklah lapisan-lapisan sedimen hingga pada akhirnya lapisan-lapisan sedimen ini membentuk dataran luas di bagian sungai yang mendekati muaranya dan membentuk delta.

Pembentukan delta harus sesuai dengan beberapa syarat. Pertama, sedimen yang dibawa oleh sungai harus mempunyai jumlah yang banyak terutama saat akan masuk ke laut atau danau. Kedua, arus yang ada di sepanjang pantai, tidak terlalu kuat. Ketiga, pantai harus dangkal. Contoh dari bentang alam ini ialah delta Sungai Musi, Kapuas, dan Kali Brantas.

4# Tanggul alam

Hujan lebat yang terjadi dapat mengakibatkan volume air meningkat dengan cepat. Ini mengakibatkan banjir serta meluapnya air hingga ke tepi sungai. lalu ketika air surut, bahan-bahan yang terbawa air sungai ini akan mengendap pada daerah tepi sungai yang mengakibatkan terbentuknya suatu dataran di tepi sungai.

Timbulnya material yang tidak halus atau kasar pada di bagian tepi sungai. Inilah yang membuat tepi sungai memiliki tinggi yang lebih jika dibandingkan dataran banjir yang terbentuk. Bentang alam tersebut dinamakan tanggul sungai. Selain itu, ada pula tanggul pantai yang merupakan hasil dari proses pengendapan yang terjadi akibat laut. Kedua tanggul itu merupakan tanggul alam yang proses terbentuknya berlangsung secara alami sebagai hasil pengerjaan alam.

B. Pengendapan oleh Air Laut

Batuan hasil dari pengendapan yang terjadi karena air laut dikenal sebagai sedimen marine. Pengendapan oleh air laut tersebut dikarenakan adanya gelombang. Contoh bentang alam hasil pengendapan oleh air laut, antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai.

Pesisir merupakan sebuah wilayah pengendapan yang berada di sepanjang pantai. Biasanya, pesisir terdiri atas material pasir. Ukuran dan komposisi material yang ada di pantai sangatlah bervariasi tergantung pada perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut.

Material yang ada terangkut oleh arus pantai di sepanjang pantai. Jika terjadi perubahan arah, maka arus pantai akan tetap mengangkut material material ke laut yang dalam. Disaat material masuk ke laut yang dalam, maka akan terjadi pengendapan material.

Setelah waktu yang berlangsung lama, maka akan terjadi akumulasi material yang terdapat di atas permukaan laut. Akumulasi material ini dinamakan  sebagai spit. Apabila arus pantai brlangsung terus menerus, spit akan semakin panjang.

Kadang - kadang spit terbentuk melewati teluk dan membetuk penghalang pantai (barrier beach). Jika di sekitar split terdapat pulau maka spit tersebut akan tersambung dengan daratan, sehingga terbentuklah tombolo.

C. Pengendapan oleh Angin

Sedimen yang merupakan hasil pengendapan oleh angin disebut sebagai sedimen aeolis. Bentang alam hasil dari pengendapan oleh angin tersebut dapat berupa gumuk pasir atau sand dune. Gumuk pasir terjadi akibat akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang kuat. Angin mengangkut serta mengendapkan pasir yang ada pada suatu tempat secara bertahap, yang lalu menyebabkan terbentuknya timbunan pasir yang disebut gumuk pasir.

D. Pengendapan oleh Gletser

Sedimen yang merupakan hasil dari pengendapan oleh gletser dinamakan sebagai sedimen glacial. Bentang alam hasil pengendapan oleh gletser ini contohnya adalah bentuk lembah yang semula berbentuk V menjadi U.

Jika musim semi tiba, maka akan terjadi pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Batuan atau tanah yang merupakan hasil pengikisan juga menuruni lereng dan lalu mengendap di lembah. Hal ini mengakibatkan lembah yang semula berbentuk V menjadi berbentuk U.

Demikian pembahasan kami kali ini terkait  sedimentasi, yang meliputi pengertian sedimentasi, aktor penyebab sedimentasi dan juga jenis dari sedimentasi. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat sebesar mungkin dan membantu kawan semua untuk memahami sedimentasi secara umum. Selamat belajar.

Referensi:

1. www.ilmudasar.com/2016/12/Pengertian-Penyebab-dan-Jenis-Sedimentasi-adalah.html
2. Waluya, Bagja. 2009. Memahami Geografi SMA untuk Kelas X Semester 1 dan 2. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
3. Mulyo, Bambang Nianto dan Purwadi Suhandini. 2015. Geografi 1 untuk Kelas X SMA Dan MA. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

*Penulis: Hasna Wijayati

Materi lain: