Kegiatan di bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan merupakan dua kegiatan yang terpadu erat. Maka tugas ilmu pengetahuan dan penelitian dapat dinyatakan secara terpadu pula. Terdapat berbagai jenis penelitian dalam ilmu pendidikan, dan berikut jenis-jenis penelitian pendidikan yang ada.
Jenis penelitian bila dilihat dari segi penggunaannya dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu: a. Penelitian Dasar atau Penelitian Murni LIPI memberi definisi penelitian dasar adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu. Artinya kegunaan hasil penelitian tidak segera dipakai, namun untuk waktu jangka panjang akan segera dipakai. Gay (dalam Sugiyono, 2009; 9) menyatakan bahwa penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Senada dengan pendapat tersebut, Suriasumantri (dalam Sugiyono, 2009; 9) berpendapat bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Batasan yang diberikan LIPI bahwa setiap penelitian terapan adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Berarti hasilnya diharapkan segera dapat dipakai untuk keperluan praktis. Misalnya penelitian untuk menunjang kegiatan pembangunan yang sedang berjalan, penelitian untuk melandasi kebijakan pengambilan keputusan atau administrator. Senada dengan pendapat tersebut, Gay (dalam Sugiyono, 2009; 9) berpendapat bahwa penelitian terapan adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis. Suriasumantri (dalam Sugiyono, 2009;9) menyatakan bahwa penelitian terapan bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis. Sehingga, hubungan penelitian murni dan penelitian terapan sangat erat, karena penelitian murni/dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu, setelah ilmu tersebut digunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian tersebut akan menjadi penelitian terapan. Jenis penelitian dilihat pula dari segi metodenya sebagai berikut: Penelitian historis atau penelitian sejarah adalah kegiatan penelitian yang difokuskan untuk menyelidiki, memahami, dan menjelaskan keadaan yang telah lalu. Tujuan penelitian historis adalah untuk merumuskan kesimpulan mengenai sebab-sebab, dampak, atau perkembangan dari kejadian yang telah lalu yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan kejadian sekarang dan mengantisipasi kejadian yang akan datang. Contohnya penelitian untuk mengetahui bagaimana perkembangan peradaban masyarakat tertentu, penelitian tentang mengapa suatu produk dimasa lalu menjadi andalan. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar atau kecil tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi. Senada dengan pendapat tersebut, prasetyo (2005;49) berpendapat bahwa penelitian survey umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Jika sampel yang diambil adalah representatif maka generalisasinya kuat. Contoh penelitian tentang kecenderungan masyarakat dalam memilih pemimpinnya, penelitian pengaruh anggaran pendidikan terhadap kualitas SDM di negeri ini, penelitian tentang kecenderungan konsumem dalam memilih suatu jenis produk. c. Penelitian Ex Post Facto Penelitian Ex Post Facto adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang guna mengetahui faktor-faktor penyebab timbulnya kejadian. Penelitian ini menggunakan logika jika x maka y. Namun demikian dalam penelitian tidak dilakukan manipulasi variabel. Contohnya penelitian untuk mengungkapkan sebab terjadinya kerusuhan disuatu daerah, penelitian tentang sebab terjadinya banyak siswa yang tidak lulus ujian, penelitian tentang sebab banyaknya produk yang tidak terjual. Penelitian Eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Ada empat bentuk eksperimen yaitu pre experimenta: true experimental, factorial, dan quasi experimental. Contoh penelitian mengenai pengaruh penggunaan metode mengajar A terhadap hasil belajar siswa, penelitian tentang pengaruh metode promosi terhadap jumlah penjualan, dan lain-lain. e. Penelitian Evaluasi (evaluation research) Penelitian evaluasi adalah penelitian yang diharapkan dapat memberikan masukan atau mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih alternatif tindakan. Jadi penelitian evaluasi adalah penelitian yang dilakukan untuk pengambilan keputusan. Contoh penelitian tentang efektivitas pelaksanaan KBK di sekolah X, penelitian tentang kebijakan link and match, dan lain-lain. f. Penelitian Pengembangan (research development) Penelitian pengembangan adalah merupakan penelitian untuk mengembangkan produk sehingga produk tersebut menjadi lebih baik. Tujuan penelitian pengembangan bukan untuk memformulasi atau menguji hipotesis, melainkan untuk mendapatkan produk baru atau proses baru. Contoh penelitian tentang kemungkinan mengembangkan produk A menjadi produk A plus. g. Penelitian Tindakan (action research) Penelitian Tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan misalnya guru, siswa atau kepala sekolah, dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan). Penelitian tindakan bertujuan untuk memecahkan masalah melalui aplikasi metode ilmiah, bukan untuk memberi kontribusi pada ilmu pengetahuan. Contoh penelitian tentang mencari mengajar yang paling tepat untuk siswa kelas II SMA, penelitian tentang prosedur dan metode kerja dalam pelayanan masyarakat. h. Penelitian Naturalistik Penelitian Naturalistik adalah penelitian yang digunakan untuk kondisi obyektif alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna, bukan generalisasi. Contoh penelitian tentang makna upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu, penelitian untuk menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi, dan lain-lain.
Penelitian
Kebijakan adalah penelitian yang dilakukan untuk kepentingan pengambilan
kebijakan. Penelitian ini dilakukan karena adanya masalah bagi organisasi atau
para pengambil keputusan. Penelitian ini dilakukan terhadap masalah-masalah
sosial yang mendasar sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pengambil
keputusan. Contoh penelitian untuk membuat undang-undang atau peraturan,
penelitian untuk mengembangkan struktur organisasi, dan lain-lain. Menurut jenis data dan analisisnya, penelitian dibedakan menjadi: Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang datanya adalah data kualitatif sehingga analisisnya juga analisis kualitatif (deskriptif). senada dengan pendapat tersebut sukmadinata (2009;18) berpendapat bahwa data kualitatif adalah data dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Data kualitatif dapat diubah menjadi data kuantitatif dengan jalan diskoring. Contoh data kualitatif adalah manis, pahit, rusak, gagal, baik sekali, baik, kurang baik, tidak baik, atau sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju, selalu, sering, kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah. b. Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya merupakan data kuantitatif sehingga analisis datanya menggunakan analisis kuantitatif (inferensi). Data kuantitatif adalah dalam bentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan seperti: 1, 2, 3, 4, … dst, atau skor 5 = selalu, skor 4 = sering, skor 3 = kadang-kadang, skor 2 = jarang, dan skor 1 = tidak pernah. Data kuantitatif dibedakan menjadi data diskrit atau nominal dan data kontinum. Data nominal adalah data dalam bentuk kategori atau diskrit. c. Penelitian Gabungan Kualitatif dan Kuantitatif
Penelitian
gabungan kualitatif dan kuantitatif adalah penelitian yang datanya terdiri dari
data kualitatif dan data kuantitatif sehingga analisis datanya pun menggunakan
analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Menurut tingkat ekplanasi (penjelasannya) penelitian dapat dibedakan menjadi: Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengumpulkan data untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian mengenai status terakhir dari subyek penelitian. Penelitian deskriptif berusaha untuk memperoleh deskriptif lengkap dan akurat dari suatu situasi. Kelemahan utama penelitian deskriptif adalah kurangnya tanggapan subyek penelitian. Contoh: Penelitian disiplin kerja pegawai negeri setelah otonomi daerah, penelitian profit guru yang profesional, penelitian, kesiapan sekolah melaksanakan manajemen berbasis sekolah, kesiapan sekolah melaksanakan KBK, dan lain-lain. b. Penelitian Korelasional (Hubungan) Penelitian korelasional (hubungan) adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan apakah terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih, serta seberapa besar korelasi dan yang ada diantara variabel yang diteliti. Penelitian korelasional tidak menjawab sebab akibat, tetapi hanya menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antara variabel yang diteliti. Contoh: penelitian tentang pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai, penelitian tentang hubungan antara tingkat pendidikan dan kerukunan masyarakat didaerah tertentu, penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi merebaknya KKN di instansi tertentu, dan lain-lain. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Contoh: penelitian tentang adakah perbedaan kemampuan kerja antara lulusan SMK dengan lulusan SMU, penelitian tentang adakah perbedaan hasil belajar antara strategi belajar A dengan strategi belajar B, penelitian tentang tingkat kesiapan sekolah negeri dan sekolah swasta dalam melaksanakan manajemen berbasis sekolah. 5. Menurut Tingkat Kedalaman Analisis Data Penelitian Berdasarkan tingkat kedalaman analisis data penelitian, dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: Penelitian yang analisis datanya hanya sampai pada deskripsi variabel satu demi satu. Deskripsi berarti pemberian secara sistematik dan faktual tentang sifat-sifat tertentu populasi tertentu (Hadeli, 2006;11). b. Penelitian Eksplanatori Penelitian yang analisis datanya sampai pada menentukan hubungan variabel dengan variabel lainnya. 6. Menurut Sifat Permasalahannya
Margono (2009;6) menyatakan bahwa tugas
penelitian yaitu untuk memberikan, menerangkan dan meramalkan dan
mengatasi permasalahan atau persoalan-persoalan, maka penelitian dapat
digolongkan pula dari sudut pandang ini. Berdasarkan penggolongan dapat dipilih
rencana penelitian yang sesuai. Ada 8 jenis penelitian itu, yakni: Penelitian ditunjukan kepada rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif memahami peristiwa-peristiwa masa lampau itu. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini sukar dikendalikan. Maka tingkat kepastian pemecahan dengan metode ini pasti rendah. Data yang dikumpulkan biasanya berupa hasil pengamatan orang, seperti surat-surat, arsip dan dokumen-dokumen masa lalu. Penelitian seperti ini bila ditunjukan kepada kehidupan pribadi seseorang maka penelitian disebut penelitian biografi. Kekhususan penelitian ini adalah: 1) Data yang dikumpulkan diambil dari hasil observasi orang lain. 2)Data yang baik adalah data yang otentik, tepat dan dari sumber-sumber penting. 3) Penelitian dilakukan dengan tertib, sistematis, objektif dan tuntas. 4)Data yang dikumpulkan dari sumber primer, yaitu langsung melakukan observasi atas peristiwa-peristiwa yang dilaporkan. 5)Data yang berbobot adalah data yang diuji secara eksternal dan internal. Penelitian deskripsi berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat serta fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu. Kekhususan penelitian ini adalah: 1) Bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang dihadapi sekarang. 2) Bertujuan untuk mengumpulkan data atau informasi untuk disusun, dijelaskan dan dianalisis. c. Penelitian Perkembangan Penelitian ini menyelidiki pola dan proses pertumbuhan dan perubahan sesuai dengan fungsi waktu. Kekhususan penelitian ini adalah: 1) Memusatkan perhatian pada ubahan-ubahan tertentu dan perkembangannya selama jangka waktu tertentu. 2) Penelitian ini biasanya memakai waktu yang panjang atau bersifat longitudinal. d. Penelitian Kasus atau Penelitian Lapangan Penelitian kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan terperinci mengenai latar belakang keadaan sekarang yang dipermasalahkan. Kekhususan penelitian ini adalah: 1) Subjek yang diteliti terdiri dari suatu kesatuan (unit) secara mendalam, sehingga hasilnya merupakan suatu gambaran lengkap atas kasus pada unit itu. 2) Selain penelitian hanya pada suatu unit, ubahan-ubahan yang diteliti juga terbatas, dari ubahan-ubahan yang lebih besar jumlahnya, yang berpusat pada aspek yang menjadi kasus. e. Penelitian Korelasional Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara dua gejala atau lebih. Misalnya, apakah ada hubungan antara status sosial orang tua siswa dengan prestasi anak mereka. Kekhususan penelitian ini adalah: 1) Gejala-gejala yang diteliti pelik, tidak dapat dikontrol sehingga tidak dapat dieksperimenkan. 2) Ubahan-ubahan yang akan diukur ada hubungannya serentak muncul dalam kenyataan. 3) Korelasi yang akan diukur adalah tingkat tinggi rendahnya hubungan bukan ada tidaknya hubungan. f. Penelitian Hubungan Sebab-Akibat Penelitian untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat antara faktor tertentu yang mungkin menjadi penyebab gejala yang diselidiki. Misalnya: sikap santun siswa dalam kegiatan belajar, mungkin dikarenakan banyaknya lulusan tertentu yang tidak mendapakkan lapangan kerja. Kekhususan penelitian ini adalah: 1)Penelitian bersifat ex post fakto. 2)Suatu gejala yang diamati diusut kembali dari suatu faktor atau beberapa faktor pada masa lampau. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan percobaan terhadap kelompok-kelompok eksperimen. Kepada tiap kelompok eksperimen dikenakan perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat dikontrol. Kekhususan penelitian ini adalah 1) Di dalam eksperimen terdapat kelompok yang dikenal perlakuan eksperimental dan kelompok yang dikenal perlakuan pembanding. 2) Menggunkan sedikitnya dua kelompok eksperimen. 3) Harus memperhatikan benar-benar perbedaan pengaruh yang diakibatkan oleh perlakuan eksperimental dengan perlakuan pembanding. 4) Menggunakan agar pengaruh perlakuan eksperimen maksimal dan pengaruh ubahan penyangga menjadi minimal. Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru untuk mengatasi kebutuhan dalam dunia kerja atau bidang praktis lain. Misalnya: penelitian keterampilan kerja yang sesuai bagi siswa yang putus sekolah di suatu daerah. Kekhususan penelitian ini adalah: 1) Disiapkan untuk kebutuhan praktis yang berkaitan dangan dunia kerja. 2) Penelitian didasarkan pada pengamatan aktual dan data tingkah laku. i. Menurut Tempat Penelitian Hasan (2004;5) menyatakan bahwa berdasarkan tempat penelitian, penelitian dibedakan atas tiga yaitu sebagai berikut: 1) Penelitian lapangan (Field Research) Penelitian lapangan adalah penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau pada responden. 2) Penelitian kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan leteratur (kepustakaan), baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian dari peneliti terdahulu. 3) Penelitian Laboratorium (Laboratory Research) Penelitian laboratorium adalah penelitian yang dilaksanakan pada tempat tertentu (laboratorium) dan biasanya bersifat eksperimen atau percobaan Hasan (2004;5-6) menyatakan bahwa berdasarkan keilmiahannya, penelitian dibedakan atas dua yaitu sebagai berikut: Penelitian ilmiah adalah penelitian yang dalam pelaksanaannya menggunakan kaidah-kaidah ilmiah, artinya pokok pikiran yang dikemukakan disimpulkan melalui suatu prosedur yang sistematis dengan mempergunakan pembuktian yang meyakinkan (ilmiah). Penelitian ilmiah didasarkan atas logika, terorganisasi, dan teliti dalam identifikasi masalah, pengumpulan data, analisis data dan penarikan kesimpulan yang valid. Kadar (tinggi-rendahnya) mutu ilmiah suatu penelitian ilmiah dapat diukur dengan dua kriteria, yaitu: a. Kemampuannya untuk memberikan pengertian tentang masalah yang diteliti sehingga jelas. b. Kemampuannya untuk meramalkan, artinya sampai di mana kesimpulan yang sama dapat dicapai, apabila data yang sama ditemukan di tempat waktu lain. Ciri-ciri penelitian ilmiah, adalah sebagai berikut: a. Purposiveness, memiliki fokus tujuan yang jelas. b. Rigor, teliti dan memiliki dasar teori dan desain metodologi yang baik. c. Testability, prosedur pengujian hipotesis jelas. d. Replicability, pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau kasus sejenis lainnya. e. Objectivity, berdasarkan atas fakta dari data actual, bukan penilaian yang subjektif dan emosional. f. Generalizability, semakin luas ruang lingkup penggunaan hasil penelitian semakin berguna. g. Precision, mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat. h. Parsimony, kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya. Penelitian nonilmiah adalah penelitian yang dalam pelaksanaannya tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah yang ilmiah. k. Menurut (Ilmu) Garapannya Hasan (2004;6) menyatakan bahwa spesialisasi bidang (ilmu) garapannya, penelitian dibedakan atas beberapa jenis yaitu sebagai berikut: Penelitian bisnis adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang bisnis, seperti berikut: a. Akunting, contohnya prosedur, praktik dan sistem anggaran, metode pembiayaan dan sebagainya. b. Keuangan, contohnya operasi lembaga keuangan, rasio-rasio keuangan, merger dan akuisisi dan sebagainya. c. Manejemen, contohnya sikap dan perilaku karyawan, manajemen SDM, dan sebagainya. d. Pemasaran, contonya citra produk, periklanan, distribusi, dan sebagainya. Penelitian komunikasi adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang komunikasi, seperti: Penelitian hukum adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang hukum, seperti: Penelitian pertanian adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang pertanian, seperti: Penelitian ekonomi adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang ekonomi, seperti:
B.
Variabel / Fokus Penelitian Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Banyak sekali definisi variabel yang diungkapkan para ahli, dan definisi tersebut berpotensi membingungkan para peneliti pemula. Perhatikan definisi variabel menurut para ahli berikut: Menurut Hatch & Farhady dalam Sugiyono (2011: 38). Variabel didefinisikan sebagai Atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain. Kerlinger dalam Sugiyono (2011: 38), variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Kidder dalam Sugiyono (2011: 38), variable dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian, Variabel itu merupakan suatu yang bervariasi. Bhisma Murti, variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Sudigdo Sastroasmoro, variable merupakan karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu subyek ke subyek lainnya. Secara umum, variabel penelitian adalah atribut yang mencerminkan pengertian atau bangunan pengertian dan memiliki nilai. Contoh, tinggi badan, kenapa dianggap sebagai variable, karena memiliki nilai, dan antara satu dan yang lain memiliki tinggi badan yang berbeda. Kalau masih membingungkan. Jika masih membingungkan, perhatikan contoh berikut; masalah banyaknya kosakata dalam buku pelajaran menyulitkan siswa, maka variabel yang bisa diambil adalah ukuran banyaknya kosakata, dan ukuran kemampuan siswa. Jadi konsep yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, itulah yang menjadi variabel penelitian. Variabel penelitian sangat penting dalam sebuah penelitian, karena variabel bertujuan sebagai landasar mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data, dan sebagai alat menguji hipotesis. Itulah sebabnya, sebuah variabel harus dapat diamati dan dapat diukur.
Variabel penelitian dapat dibedakan
menjadi:
Kelima: Variabel Kontrol. Variabel Kontrol adalah
Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas
terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak
diteliti. Variabel Kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang
bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimental. Variable ini sefatnya
sebagai penengah.
- purposive: peneliti atas dasar rasional
tertentu memilih responden untuk dijadikan informan dalam pengambilan data. Azwar, Saifuddin. 2011. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Furchan, arief. 2011. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono, Prof. Dr. 2011. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA. Trianto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Pustakaraya. |