Pemilihan komoditas yang akan diusahakan dapat mempertimbangkan hal berikut kecuali

» Buku Siswa Prakarya Kelas XI Semester 2 CRC.

» Produk Kerajinan dari Bahan Keras Produksi Kerajinan Ukir Kayu Perawatan Produk Kerajinan Produksi Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan Wirausaha di Bidang Kerajinan Pengemasan Produk Kerajinan

» Kerajinan Logam Kerajinan Kayu Kerajinan Bambu

» Kerajinan Rotan Kerajinan Batu Kerajinan Kaca Serat Fiberglass

» Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan Motif Ragam Hias Produk Kerajinan dari Bahan

» Teknik Cor cetak tuang Teknik Etsa

» Teknik Ukir Teknik Ukir Tekan Teknik Bubut Teknik Anyam

» Pengelolaan Sumber Daya Usaha Menentukan Fungsi dan Kualitas Produk Kerajinan Menentukan Segmentasi Pasar Menentukan BahanMaterial Produksi Kerajinan

» Menentukan Teknik Produksi Perencanaan Proses Produksi Kerajinan dari Bahan

» Kayu Jati Kayu Mahoni Kayu Sonokeling Kayu Eben Kayu Cendana

» Pahat Ukir Alat Pendukung Produk Kerajinan Ukir Kayu

» Palu Kayu Meja Kerja Klem Sikat Ijuk Mesin Sekrol

» Pensil Penggaris Kertas Gambar Lem Kayu Kertas Ampelas Gergaji Belah Ketam Tangan

» Merancang Produk Kerajinan Ukir Kayu Keselamatan Kerja

» Penyiapan bahan Penyiapan alat Membuat RancanganGambar Kerja Menyiapkan Pola Menempel Pola pada Papan yang Sudah Disiapkan

» Menyekrol krawangan Memahat Awal getak’i Memahat Bagian Dasaran lemahan Membentuk ukiran Memberi Benangan Coretan pada Motif Mengampelas menghaluskan

» Finishing Proses Produksi Kerajinan Ukir Kayu

» Merancang Produk Kerajinan Logam Teknik Ukir Bahan Pendukung Produk Kerajinan Logam Teknik Alat Pendukung Produk Kerajinan Logam Teknik Keselamatan Kerja

» Penyiapan Bahan Penyiapan Alat Membuat Rancangan Gambar Kerja Menempel Pola pada Papan yang Sudah Disiapkan

» Membuar Garis-Garis Out Line Proses Pencembungan Membuat Tekstur Finishing

» Perawatan Kerajinan Logam Perawatan Produk Kerajinan dari Bahan Keras

» Struktur Organisasi Analisis Break Event Point BEP Usaha Produk

» Membuat Produk Kerajinan Ukir Kayu Membuat Produk Kerajinan Logam Teknik Ukir

» Membuat Kemasan Produk Kerajinan

» Alat Pencetak Briket Alat Pengering Hasil Pertanian Alat Pengambilan Zat Warna Alam Indigo Alat Pembuatan Tepung Alat Uperajang Sampah Organik

» Manfaat Produk Rekayasa Inovasi Teknologi Tepat Guna

» Proses Pembuatan Spray Aerator MaterialBahan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3

» Produk Karya Rekayasa Inovasi Teknologi Tepat Guna

» Pemeliharaan Lingkungan Perawatan Alat

» Nama Usaha Lokasi Komoditi yang akan Diusahakan

» Pekerjaan dan Pendidikan Terkait Organisasi Langkah Kerja Lampiran Portofolio

» Arwana Scleropages sp. Koi Cyprinus carpio

» Maskoki Carrasius auratus Cupang Betta sp.

» Manfaat Ikan Hias Produk Pembenihan Ikan NonKonsumsi

» Proses Pembenihan Ikan Cupang

» Cara Merancang Produk Pembenihan Ikan Cupang Berdasarkan Prosedur Berkarya Penerapan Keselamatan Kerja

» Diberokan Disesuaikan dengan Daya Tampung

» Pasar yang akan Dimasuki Partner yang akan Diajak Kerja Sama Personil yang Dipercaya Jumlah Modal yang Diharapkan dan yang Tersedia Peralatan Perusahaan yang Perlu Disediakan

» Kebutuhan Biaya Produksi Pembenihan Ikan Cupang

» Analisis BEP Usaha Pembenihan Ikan Cupang

» Pengertian Produk Kosmetik Produk Kosmetik

» Aneka Jenis Produk Kosmetik

» Pisang Musa paradisiaca Wortel Solanum cycopursicum Alvokad Persea americana Papaya Carica papaya Lidah Buaya Aloe vera

» Destilasipenyulingan Saponiikasi Penghancuran, sedimentasipengendapan, Pencampuran

» Bahan Pembuatan Masker Bengkuang Alat- Alat yang Digunakan dalam Pembuatan Masker Bengkuang

» Proses Pembuatan Masker Bengkuang Keselamatan Kesehatan Kerja pada Proses Pembuatan Masker Bengkuang

» Pemilihan Jenis Usaha Nama Perusahaan Lokasi Perusahaan Perijinan Usaha Sumber Daya Manusia

Show more

A.    Pengertian Rencana Bisnis

Agar perusahaan berjalan pada jalan yang benar maka seorang wirausaha harus menyusun rencana bisnis. Business Plan/Rencana Bisnis adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai sewaktu usaha, atau bisa juga Business Plan adalah dokumentasi yang dibuat oleh wirausahawan yang merangkum strategi bisnis untuk usulan persahaan baru dan cara strategi tersebut diimplementasikan. Isinya sering merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran, permodalan, manufaktur dan sumber daya manusia.

Business plan dibuat dalam bentuk jangka pendek ataupun jangka panjang yang pertama kali diikuti untuk tiga tahun berjalan. Business plan seakan-akan menjawab pertanyaan: Where am I now? Where am I going? How will I get there?

B.    Kerangka Rencana Bisnis

Rencana usaha yang akan disusun memuat pokok-pokok pikiran perencanaan yang mencakup antara lain:

1)      Nama perusahaan

Nama yang diciptakan untuk sebuah usaha harus dipikirkan baik-baik karena nama perusahaan ini akan berdampak jangka panjang  jangan hanya berorientasi kepada faktor-faktor yang sedang hangat pada masa kini akan tetapi lebih mementingkan prospek masa depannya.

Canon dan Wichert manyatakan ciri-ciri merek yang baik yaitu: pendek, sederhana, mudah dieja, mudah diingat, enak dibaca, tak ada nada sumbang, tak ketinggalan zaman, ada hubungan dengan barang dagangan, bila diekspor gampang dibaca oleh orang luar negeri, tidak menyinggung perasaan kelompok/orang lain atau tidak negatif, membayangkan apa produk itu atau memberi sugesti penggunaan produk tersebut.

2)      Lokasi

Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi yaitu:

1.      Backward linkage

Backward linkage berarti pertalian kebelakang, yaitu bagaimana sumber daya (resources) yang akan digunakan termasuk bahan baku, tenaga kerja, suasana dan kondisi masyarakat setempat.

2.      Forward linkage

Forward linkage berarti pertalian ke depan, yaitu daerah pemasaran hasil produksi. Apakah tersedia konsumen yang cukup untuk meyerap hasil produksi.

3)      Komoditi yang akan diusahakan

Mengenai komoditi yang akan diusahakan banyak tergatung kepada pemilik usaha(selera pemilik usaha). Untuk memilih komoditi yang akan diusahakan dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

a.    Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap jenis-jenis hasil usaha.

b.    Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat akan barang-barang atau jasa tertentu.

c.    Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang ingin kita kerjakan.

d.   Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan orang lain dalam mengembangkan suatu bidang usaha yang sama.

4)      Konsumen yang dituju

Prospek konsumen ini didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya. Jika jenis usaha yang dijalankan berbentuk industri tentu jangkauan konsumen yang akan dituju lebih jauh dibandingkan dengan usaha bentuk pertokoan.

5)      Pasar yang akan dimasuki

Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaannya sebagai pemimpin pasar (market leader), penantang pasar (market challenger), pengikut pasar (market follower), atau perelung pasar (market nicher). Pemimpin pasar memiliki pangsa pasar terbesar dalam produk sejenis. Perusahaan ini dapat mengendalikan harga, membuat produk baru, menggunakan promosi secara gencar dan sebagainya. Namun pemimpin pasar ini tidak boleh lengah, dia harus tetap berjaga-jaga untuk mempertahankan pangsa pasarnya dari ancaman-ancaman perusahaan lain.

Penantang pasar adalah perusahaan-perusahaan yang berada di bawah pemimpin pasar, dan dia selalu berusaha untuk mengejar bahkan melampaui pemimpin pasar. Para penantang ini berambisi besar menggunakan sumber daya secara lebih baik, misalnya dengan perang harga, layanan yang lebih memuaskan dan sebagainya.

Pengikut pasar sangat mengetahui cara-cara untuk mempertahankan langganan yang sudah ada dan selalu mencari pelnggan baru. Mereka mencoba untuk menonjolkan keunggulan produk dan memberikan servis yang istimewa kepada pelanggannya. Pengikut pasar merupakan sasaran serangan balik dari kelompok penantang pasar. Jadi, pengikut pasar harus berhati-hati dalam menjaga mutu produk dan layanan yang diberikan kepada pelanggannya.

Perelung pasar berasal dari pengikut pasar yang berusaha untuk menjadi pemimpin di pasar kecil atau memasuki relung pasar. Umumnya perusahaan kecil menghindari persaingan melawan perusahaan besar dan mereka melarikan diri untuk memasuki relung pasar. Akan tetapi adapula strategi perusahaan besar membuka unit-unit usaha kecil yang ditujukan untuk melayani relung pasar. Strategi ini sangat mengancam kelangsungan hidup dari perusahaan yang murni sebagai perelung pasar.

6)          Partner yang akan diajak kerjasama

Definisi partnership ialah suatu asosiasi atau persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan suatu usaha mencari keuntungan. Partnership dapat mengatasi beberapa kelemahan yang terdapat pada bentuk usaha perorangan.

Ada dua macam partnership, yaitu:

1.      General partnership

General partnership yaitu semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan bisnis, sama-sama bertanggungjawab, termasuk tanggung jawab yang tidak terbatas terhadap utang-utang bisnis.

2.      Limited partnership

Limited partnership yaitu partner yang memiliki anggota sekurang-kurangnya satu orang yang bertanggung jawab tidak terbatas dan anggota lainnya bertanggung jawab terbatas.

Macam-macam bentuk partnership yaitu:

·         Secret partner (anggota yang aktif menjalankan bisnis, tetapi dia tidak mau identitasnya diketahui oleh umum).

·         Silent partner (partner yang cukup dikenal oleh umum, tetapi dia tidak turut aktif menjalankan bisnis).

·         Dormant partner (partner yang tidak turut aktif, dan juga tidak dikenal umum) dan lain-lain.

Jika sudah ada kesepakatan dalam membentuk partnership maka harus dibuat persetujuan bersama dan disepakati bersama baik di depan notaris ataupun tidak, agar segala sesuatunya diatur secara tertulis. Pada umumnya hal-hal yang dimuat dalam persetujuan itu ialah menyangkut:

- Nama-nama partner

           - Jumlah penyertaan modal

- Masa mulai dan masa berakhirnya persetujuan

           - Gaji dan honor

- Pembagian laba atau kerugian

- Prosedur menambah partner

           - Prosedur memberhentikan partner

- Penambahan karyawan

           - Tanggung jawab dan otoritas.

7)      Personil yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan

Memilih personil yang dipercaya memang agak sulit, sebab ini menyangkut masalah karakter, kejujuran dan kemampuan seseorang. Bisa saja menilai dari penampilan orang yang kita simpulkan itu jujur, tapi di balik itu terselubung pribadi jahat yang bisa menghancurkan bisnis. Padahal kejujuran ini adalah modal kehidupan yang utama. Maka pengawasan dilakukan terus-menerus, jangan biarkan orang-orang kepercayaan ada bekerja bebas 100%. Usahakan dalam pemantauan tidak menimbulkan kecurigaan, sehingga keharmonisan kerjasama tetap terpelihara.

Banyak pengalaman wirausaha mengalami kegagalan karena mengandalkan famili terdekat sebagai tangan kanan pemilik. Perlu dipertimbangkan jika famili dekat akan ikut dalam wirausaha, maka tempatkan dia pada possi yang tidak ada kesempatan untuk merongrong bisnis.

8)      Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia

Semua sumber dan kemampuan pengumpulan modal ini harus ditulis. Modal awal ini harus tetap dicari sampai memenuhi/mencukupi untuk menggerakkan langkah pertama wirausaha. Modal utama adalah semangat dan kejujuran. Akan tetapi banyak diantara wirausahawan mampu mengumpulkan modal dari tabungan, menjual harta, atau pinjaman dari orang tua dan famili lainnya. Jika modalnya sangat kecil dapat dilakukan kerjasama dengan partner, yang masing-masing menyetorkan modalnya. Setelah usaha berjalan, kejujuran selalu tetap dipertahankan, reputasi semakin baik, maka hubungan akan terjalin baik dengan relasi. Relasi inilah yang biasanya sangat dominan menunjang perkembangan suatu wirausaha. Para relasi dapat membantu bahan, barang yang dibutuhkan, bahkan uang kontanpun dapat dipinjamkan. Suatu perusahaan yang sudah berjalan baik dan ingin maju, syarat mutlak ia harus berhubungan dengan bank. Melalui bank kita bisa memperoleh modal yang dibutuhkan dan dapat menyimpan uang sementara sebelum digunakan.

Berikut beberapa mengatur manajemen keuangan secara baik, yaitu:

-      Seorang wirausaha mengambil utang harus disesuaikan dengan kemampuan mencicil.

-      Jangan silau dengan tawaran kredit bank apabila anda tidak membutuhkannya.

-      Jangan sekali-kali mengambil utang dengan bungan tinggi terutama dari rentenir yang bunganya jauh lebih besar dari bunga bank resmi.

-      Hitunglah lebih dulu berapa besar bunga pinjaman yang harus anda bayar selama sebulan atau setahun, kemudian bandingkan dengan keuntungan usaha anda. Apakah presentase keuntungan usaha anda melebihi persentase bunga bank.

-      Jika utang terlalu memberatkan keuangan perusahaan, maka cari jalan keluar untuk segera melunasi utang, misalnya menjual asset yang tidak begitu perlu.

-      Buat analisis secara baik dan tajam, apakah usaha anda berada pada posisi cerah untuk maju, sebagai pertimbangan mengambil utang.

-      Jangan seenaknya menggunakan uang perusahaan untuk membangun rumah pribadi, kecuali susun anggaran lebih dulu berapa uang perusahaan akan dipakai. Jangan sampai penggunaan uang perusahaan mengganggu modal kerja, sehingga kinerja perusahaan menurun. Jika kinerja perusahaan menurun, maka perusahaan anda akan meluncur ke arah kebangkrutan.

-      Sebaiknya mulailah berusaha dengan modal kerja minimal, sambil mempelajari kebutuhan modal tambahan untuk pengembangan usaha yang menguntungkan.

-      Mengambil kredit tanpa perhitungan matang, dapat menimbulkan bencana bagi perusahaan. Ini terjadi karena penyalahgunaan uang ke sektor yang tidak menghasilkan atau menghasilkan dalam jangka lama.

-      Terakhir yang paling penting dan sangat menentukan keberhasilan manajemen keuangan perusahaan ini ialah soliditas pemilik perusahaan sendiri.

9)      Peralatan perusahaan yang perlu disediakan

Peralatan yang perlu disediakan, adalah sesuai dengan kepentingan usaha. Diluar itu, jangan dibeli, sebab akan mengganggu uang kas. Ada dua hal yang dipertimbangkan dalam menyediakan peralatan:

1.      Ekonomis

2.      Prestise

Wirausaha yang ekonomis sangat memperhatikan efisiensi dalam membeli peralatan. Dia akan membeli peralatan yang sangat diperlukan. Sedangkan wirausaha yang prestisius akan selalu membeli peralatan terlengkap dan baru serta mahal. Inipun tidak salah, asal sifat prestisius ini sesuai dengan rencana usaha yang akan dikembangkan. Jadi kebutuhan akan peralatan sesuai dengan lingkungan konsumen yang akan dilayani, dan kemampuan keuangan yang tersedia.

10)  Penyebaran promosi

Sabagai suatu usaha baru, tentu belum dikenal oleh masyarakat. Oleh sebab itu harus direncanakan apakah usaha ini perlu diperkenalkan/dipromosikan atau tidak. Jika akan dipromosikan harus direncanakan bentuk promosi, tempat/media mempromosikan, keunggulan apa yang akan ditunjukkan, apakah akan menonjolkan harga murah, kualitas prima, lokasi strategis dan sebagainya.

Elemen-elemen promosi yang biasa digunakan antara lain:

1.      Advertising, yaitu berupa iklan diberbagai media.

2.      Personal selling, merupakan tenaga penjual yang disiapkan baik di toko (pramuniaga) ataupun yang berkunjung ke rumah-rumah (salesman).

3.      Sales promotion, yaitu berupa daya tarik bagi konsumen dalam bentuk korting, obral, hadiah, undian-undian kupon dan sebaginya.

4.      Public relation, artinya memberi informasi kepada masyarakat tentang perusahaan, baik menyangkut produk, manajemen dan sebaginya, yang membuat masyarakat memiliki image (citra) baik terhadap perusahaan.

Bagi sebuah wirausaha kecil ataupun menengah yang baru berdiri dan merasa perlu mengadakan promosi sederhana, biasanya dilakukan dengan cara:

1.      Memasang papan nama perusahaan.

2.      Memasang spanduk yang menyatakan: “Sudah dibuka usaha ....” dan menonjolkan keunggulan-keunggulan produknya.

3.      Menyebarkan brosur-brosur, selebaran, sebagai pemberitahuan keberadaan wirausaha baru tersebut.

4.      Memberitahukan kawan-kawan, relasi tentang usaha yang baru dibuka dan mengundang mereka untuk datang berkunjung.

5.      Menyebarkan kartu nama yang memuat informasi tentang bisnis anda.

Dengan promosi secara sederhana tersebut, akan menarik konsumen datang ke lokasi usaha anda. Jika mereka merasa puas, terpenuhi needs dan wants-nya, maka lain kali mereka akan datang kembali. Juga mereka akan menyebarkan informasi kepada relasi agar mencoba produk usaha tersebut. Lama kelamaan wirausaha anda akan semakin maju.

C.    Pentingnya Perencanaan Bisnis

Business Plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang akan didirikan. Orang perlu mengetahui segala sesuatu tentang perusahaan anda sehingga tertarik untuk bekerja sama. Dinyatakan oleh David H. Bangs, Jr. (1995 : x) bahwa, seorang pengusaha yang tidak bisa membuat perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan.

Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan merupakan perangkat tepat untuk memegang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.

Jadi tujuan menyusun Business Plan adalah untuk manyatakan anda sebagai pemilik dan pemegang inisiatif dalam membuka usaha baru, mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain, orang-rang yang mempunyai keahlian khusus tertarik bergabung, menjamin adanya fokus tujuan dari berbagai personil yang ada dalam perushaan.