PEMANFAATAN lingkungan sekolah sebagai sumber BELAJAR untuk MENINGKATKAN HASIL BELAJAR siswa

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata IPA di Kelas IV MIS Tompo melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah sebagai Sumber Belajar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yang dilaksanakan sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi yang mengacu pada model KemmisMc Taggart. Data yang diambil adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil aktifitas siswa dan guru, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil evaluasi disetiap siklus. Hasil siklus I menunjukkan bahwa aktifitas guru adalah: 82,85% dikategorikan baik sedang aktifitas siswa adalah, 71, 1% dikategorikan cukup, dengan ketuntasan belajar Klasikal 62,5%,. Hasil siklus II menunjukkan bahwa aktifitas guru 92,85%) dengan kategori sangat baik, sedang aktifitas siswa 82,2 % dikategorikan baik, dengan persentase daya serap klasikal sebesar 86,3%. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa Kelas IV MIS Tompo Kec. Taopa.

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Ratna Ratna



Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar melalui penerapan strategi Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas X MA Al Ilham NW Selusuh Tahun Pelajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif bentuk eksperimen dengan quasi eksperimen design tipe post test only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MA Al Ilham NW Selusuh, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah kelas XA sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 26 orang siswa, dan kelas XB sebagai kelas kontrol yang berjumlah 26 orang siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan tekhnik simple random sampling, yaitu secara acak. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah tes berupa soal pilihan ganda, dan tekhnik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah uji-t. Nilai rata-rata dari hasil tes belajar kognitif yang diperoleh dari kelas eksperimen (ð‘¥ = 79) dan kelas kontrol (ð‘¥ = 67,3). Hasil uji normalitas data kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan kategori berdistribusi normal, untuk kelas eksperimen nilai X2hitung (1,981) < X2tabel (11,070), dan pada kelas kontrol nilai X2hitung (1,791) < X2tabel (11,070). Sedangkan untuk uji homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan kedua kelompok berkategori homogen yang dilihat dari nilai Fhitung (1,35) < Ftabel (1,95). Untuk uji hipotesis diperoleh thitung (3,13) > ttabel (2,01). Dengan demikian ada pengaruh pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar melalui penerapan strategi Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas X MA Al Ilham NW Selusuh Tahun Pelajaran 2018/2019.



Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar, Strategi Pembelajaran CTL, Hasil Belajar Kognitif.



Anonim. (2011). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Hanafiah, Nanang & Suhana, Cucu. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran.

Bandung: PT. Refika Aditama.

Nulhakim, Lukman, & Maulida, Nurul. (2015). Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa SMP N 2 Cikande Dalam Konsep Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya. Artikel Penelitian. Volume 7. Nomor 1. Halaman 27-35. p-ISSN: 1979-7281, e-

ISSN: 2443-1281

Rasdawati. (2013). Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Mengoptimalkan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Kelas IV di MIN Parigi Kecamatan Sausu. Jurnal Kreatif Tadulako. Volume 1. Nomor 4. ISSN: 2354-614X.

Sandi, Taufik. (2015). Hasil Belajar Kimia Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Jurnal Nalar Pendidikan. Volume 3. Nomor 1. Halaman 205-211. ISSN: 2339-0749.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, Nana & Rivai, Ahmad. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta


  • Saat ini tidak ada refbacks.

##submission.license.cc.by4.footer##

PEMANFAATAN lingkungan sekolah sebagai sumber BELAJAR untuk MENINGKATKAN HASIL BELAJAR siswa
PEMANFAATAN lingkungan sekolah sebagai sumber BELAJAR untuk MENINGKATKAN HASIL BELAJAR siswa
Nur Rahmawati, S.Pd.SD.

RADARSEMARANG.ID, DALAM konteks persoalan sumber belajar, yang dapat dilakukan oleh guru adalah pemanfaatan lingkungan sekolah sebgai sumber belajar. Pemanfaatan lingkungan sekolah dilakukakan agar siswa diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk aktif menggali informasi tentang segala sesuatu yang ada disekitarnya dan kemudian dihubungkan dengan pembelajaran yang ada disekolah. Pembelajaran yang berlangsung tidak membosankan dan siswa langsung belajar dengan dunia nyata tidak hanya belajar teori-teori dari buku saja. Kendala yang muncul dalam usaha memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar, kurangnya perhatian siswa pada saat guru menjelaskan pembelajaran. Ruang lingkup pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar lebih luas sehingga anak-anak tidak fokus mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugasnya.

Lingkungan merupakan sumber belajar yang banyak berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Lingkungan merupakan bagian dari manusia khususnya bagi peserta didik untuk hidup dan berinteraksi dengan sesamanya.
Tujuan memanfaatkan lingkungan sekitar agar pembelajaran yang berlangsung tidak membosankan dan siswa lebih paham benda-benda yang ada disekitar lingkungan sekolah. Karena dengan membawa siswa langsung ketempatnya siswa akan lebih memahami apa-apa saja yang ada dilingkungan sekolah tersebut dan manfaat lingkungan sekolahnya. Siswa tidak hanya belajar dengan teori tetapi langsung melihat benda sekitar.

Sumber belajar bermanfaat untuk memfasilitasi kegiatan belajar agar menjadi lebih efektif dan efisien. Menurut Siregar, Eveline dan Nara, Hartini (2010: 128-129) menjelaskannya secara rinci manfaat sumber belajar sebagai berikut: Memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dan langsung. Menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi, atau dilihat secara langsung. Menambah dan memperluas cakrawala sains yang ada di dalam kelas. Memberikan informasi yang akurat dan terbaru. Membantu memecahkan masalah pendidikan dalam lingkup makro maupun mikro. Memberikan motivasi positif, dan Merangsang untuk berfikir kritis, merangsang untuk bersikap lebih positif serta berkembang lebih jauh.

Menurut Hasbullah (2005: 46) “Lingkungan sekolah dipahami sebagai lembaga pendidikan formal, teratur, sistemis, bertingkat dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat (mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi).”Lingkungan sekolah adalah seluruh komponen atau bagian yang terdapat didalam sekolah, yang mana seluruh komponen dan bagian tersebut ikut berpengaruh dan menunjang dalam proses pencapaian tujuan pendidikan yang ada di sekolah. Secara garis besar lingkungan sekolah sangatlah berpengaruh terhadap sebuah proses pembelajaran bagi anak didik, karena bagaimanapun lingkungan sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses pendidikan.
Dijelaskan oleh Sudjana (2010:208), lingkungan memiliki keuntungan sebagai berikut, kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di kelas berjam-jam, sehingga, motivasi belajar siswa akan lebih tinggi. Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami.

Baca juga:  Menumbuhkan Sikap Sosial Religius Anak dengan Pembiasaan Infak

Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga kebenarannya lebih akurat. Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau wawancara, membuktikan atau mendemonstrasikan, menguji fakta, dan lain-lain. Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa beraneka ragam seperti lingkungan sosial, lingkungan alam, lingkungan buatan, dan lain-lain. Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan di sekitarnya, serta dapat memupuk cinta lingkungan.

Dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, siswa diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk aktif menggali informasi tentang segala sesuatu yang ada disekitarnya dan kemudian dihubungkan dengan pembelajaran yang ada di sekolah. (ips2/zal)

Baca juga:  Bangun Wawasan Lingkugan Siswa dengan Program Sekolah Hijau

Kepala SDN Kaliyoso, Kabupaten Kendal