Pbb membentuk komisi tiga negara yang membawa indonesia-belanda ke meja perundingan

Baru-baru ini lagi viral berita permohonan maaf Belanda kepada Indonesia atas semua kejadian di masa lalu. Kejadian apa sih?

Well, dulu meskipun udah memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 1945, Indonesia nggak lantas terlepas dari urusan dengan negara-negara bekas penjajah, termasuk Belanda. Bahkan di tahun 1947, Belanda melancarkan Agresi Militer Belanda I ke Indonesia.

Indonesia kemudian melakukan diplomasi dengan bantuan PBB dan memperoleh kesempatan untuk “duduk kembali di meja” dan mengupayakan penyelesaian masalah dengan damai melalui Komisi Tiga Negara (KTN).

Apa itu KTN?

Pbb membentuk komisi tiga negara yang membawa indonesia-belanda ke meja perundingan
Markas PBB di New York (Dok. Wikimedia Commons)

Pada tanggal 25 Agustus 1947, PBB memutuskan untuk membantu Indonesia yang saat itu sedang mengalami Agresi Militer Belanda I dengan mengusahakan gencatan senjata.

Apa tujuan PBB membentuk Komisi Tiga Negara? Setelah menyatakan kekhawatiran mereka terhadap Indonesia, bantuan yang mereka berikan adalah penunjukkan tiga negara yang akan mewakili dalam upaya mediasi Indonesia dengan pihak Belanda.

Committee of Good Office for Indonesia atau yang sering kita sebut dengan Komisi Tiga Negara adalah komite yang berusaha menjadi penengah bagi pihak Indonesia dan Belanda, supaya bisa bernegosiasi dengan damai tanpa agresi militer.

Komisi Tiga Negara terdiri atas tiga negara pilihan Indonesia dan Belanda yang dinilai memahami kepentingan kedua belah pihak. Negara-negara tersebut adalah Australia sebagai negara pilihan Indonesia, Amerika Serikat yang posisinya di tengah-tengah, dan Belgia sebagai negara pilihan Belanda.

Komisi Tiga Negara adalah bagian dari pembahasan materi diplomasi kemerdekaan Indonesia. Untuk membaca sejarah perjuangan diplomasi lain, baca artikel berikut: Perjuangan Diplomasi dalam Mempertahankan Kemerdekaan.

Pbb membentuk komisi tiga negara yang membawa indonesia-belanda ke meja perundingan

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapanmu sekarang juga!

Pbb membentuk komisi tiga negara yang membawa indonesia-belanda ke meja perundingan

Pbb membentuk komisi tiga negara yang membawa indonesia-belanda ke meja perundingan

Pbb membentuk komisi tiga negara yang membawa indonesia-belanda ke meja perundingan

Apa Tugas Komisi Tiga Negara?

Komisi Tiga Negara memiliki beberapa resolusi. Pertama, KTN berfungsi sebagai inisiator agresi militer. Jadi kalau misalnya salah satu pihak tiba-tiba melakukan agresi militer ke negara lainnya dengan seenaknya, ketiga negara yang gue sebut tadi berhak buat langsung mengerahkan kekuatan untuk menenangkan situasi.

Pbb membentuk komisi tiga negara yang membawa indonesia-belanda ke meja perundingan
Ilustrasi situasi agresi militer. (Dok. Pixabay)

Komisi Tiga Negara juga berperan dalam memberikan konsultasi politik. Mereka bisa memberikan pandangan tanpa memaksa. Jadi kalau Indonesia sama Belanda mau berantem lagi nih, mereka nggak bisa sembarangan. Pokoknya dua negara ini harus duduk dan menyelesaikan permasalahan dengan kegiatan diplomasi.

Pbb membentuk komisi tiga negara yang membawa indonesia-belanda ke meja perundingan
USS Renville, kapal milik Amerika Serikat (Dok. Wikimedia Commons)

Komisi Tiga Negara juga merencanakan kedatangan ke Jakarta, Indonesia untuk mempersiapkan Perjanjian Renville. Nah, waktu membuat perjanjian ini di salah satu kapal milik Amerika Serikat, Indonesia dan Belanda bakal disuruh duduk dan ngobrol-ngobrol buat menentukan, ini enaknya ke depan gimana biar nggak ribut melulu?

Artikel tentang Perjanjian Renville udah ada di Zenius lho, jadi habis ini jangan lupa baca, ya! Klik link berikut ini buat lanjut baca: Latar Belakang, Hasil, dan Dampak Perundingan Renville.

Hasil Komisi Tiga Negara

Komisi Tiga Negara berhasil menekan terjadinya agresi militer antara Indonesia dan Belanda yang sedang berseteru pasca Agresi Militer Belanda I. Mereka mengantisipasi pecahnya peperangan fisik di antara kedua negara dan memberikan masukan-masukan sebagai alternatif penyelesaian masalah secara diplomatis.

Hingga pada akhirnya, Komisi Tiga Negara dapat mempertemukan Indonesia dan Belanda untuk merundingkan isi Perjanjian Renville di Jakarta.

Elo bisa nonton video belajar materi ini dengan klik banner di bawah, ya!

Pbb membentuk komisi tiga negara yang membawa indonesia-belanda ke meja perundingan

Penutup dan Contoh Soal KTN

Jadi, demikianlah sejarah singkat tentang Komisi Tiga Negara! Sekarang elo udah paham kan, perannya dalam upaya Indonesia mempertahankan kemerdekaan?

Nah, untuk review, coba jawab soal berikut ini, ya!

Komisi Tiga Negara (KTN) dibentuk oleh Dewan Keamanan PBB sebab ….

a. Belanda-Indonesia tidak mau menghentikan perangb. Banyaknya korban berjatuhan akibat perangc. Belanda melanggar Perjanjian Linggarjatid. Adanya laporan dari India dan Australia

e. Adanya Agresi Militer Belanda I

Perundingan Renville. (ilustrasi) Komisi Tiga Negara, Badan Bentukan PBB yang Khusus Selesaikan Konflik Indonesia-Belanda, Apa yang Dihasilkan?

Intisari-Online.com - Dilatarbelakangi kekhawatiran internasional atas konflik Indonesia-Belanda pasca Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945, dibentuklah Komisi Tiga Negara (KTN).

Indonesia yang sudah menyatakan kemerdekaan pada saat itu, sedangkan Belanda ingin kembali berkuasa, menghasilkan konflik kurang lebih selama 4 tahun, 1945-1949.

Berbagai upaya dilakukan Indonesia untuk menyelesaikan konflik tersebut, baik melalui pertempuran maupun jalur diplomasi.

Komisi Tiga Negara merupakan badan bentukan PBB yang khusus menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda, dan membawa keduanya ke Perjanjian Renville 17 Januari 1948.

Baca Juga: Buntut Konflik Indonesia-Belanda Soekarno Diasingkan ke Berbagai Daerah Terpencil, Tak Habis Akal Begini Cara Bung Karno Berkomunikasi dengan Para Gerilyawan

Sebelum Perjanjian Renville, Indonesia-Belanda juga telah menandatangani Perjanjian Linggarjati pada 25 Maret 1947.

Namun, upaya melalui jalur diplomasi tersebut masih tak menghentikan sengketa berdarah keduanya. Bahkan, setelah itu, Belanda melancarkan Agresi Militer I pada Juli 1947.

Pada tanggal 31 Juli 1947, Dewan Keamanan PBB mengadakan agenda sidang untuk membahas permasalahan Indonesia dan Belanda.

Sidang PBB pada tanggal 1 Agustus 1947 menghasilkan sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB yang berisi seruan kepada Indonesia dan Belanda untuk menghentikan tembak menembak dan menyelesaikan konflik mereka dengan cara damai.


Page 2


Page 3

Pbb membentuk komisi tiga negara yang membawa indonesia-belanda ke meja perundingan

Perundingan Renville. (ilustrasi) Komisi Tiga Negara, Badan Bentukan PBB yang Khusus Selesaikan Konflik Indonesia-Belanda, Apa yang Dihasilkan?

Intisari-Online.com - Dilatarbelakangi kekhawatiran internasional atas konflik Indonesia-Belanda pasca Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945, dibentuklah Komisi Tiga Negara (KTN).

Indonesia yang sudah menyatakan kemerdekaan pada saat itu, sedangkan Belanda ingin kembali berkuasa, menghasilkan konflik kurang lebih selama 4 tahun, 1945-1949.

Berbagai upaya dilakukan Indonesia untuk menyelesaikan konflik tersebut, baik melalui pertempuran maupun jalur diplomasi.

Komisi Tiga Negara merupakan badan bentukan PBB yang khusus menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda, dan membawa keduanya ke Perjanjian Renville 17 Januari 1948.

Baca Juga: Buntut Konflik Indonesia-Belanda Soekarno Diasingkan ke Berbagai Daerah Terpencil, Tak Habis Akal Begini Cara Bung Karno Berkomunikasi dengan Para Gerilyawan

Sebelum Perjanjian Renville, Indonesia-Belanda juga telah menandatangani Perjanjian Linggarjati pada 25 Maret 1947.

Namun, upaya melalui jalur diplomasi tersebut masih tak menghentikan sengketa berdarah keduanya. Bahkan, setelah itu, Belanda melancarkan Agresi Militer I pada Juli 1947.

Pada tanggal 31 Juli 1947, Dewan Keamanan PBB mengadakan agenda sidang untuk membahas permasalahan Indonesia dan Belanda.

Sidang PBB pada tanggal 1 Agustus 1947 menghasilkan sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB yang berisi seruan kepada Indonesia dan Belanda untuk menghentikan tembak menembak dan menyelesaikan konflik mereka dengan cara damai.