Partisi yang dibuat untuk sistem Linux sebagai partisi utama root adalah

4.Partisi /boot

Partisi boot digunakan untuk menyimpan file boot loader dan semua images dari kernel. Besar partisi untuk boot biasanya mempunyai nilai minimum 100MB.

Partisi ini digunakan untuk menyimpan komponen dari chroot, biasanya dibuat pada linux yang akan digunakan sebagai DNS server.

Partisi cache digunakan untuk menyimpan cache dari proxy server, misalnya squid. Jika linux tidak digunakan sebagai proxy server, bisa diabaikan.

Partisi /usr digunakan untuk menyimpan semua file binari dari linux yang diinstal, usahakan partisi ini di sediakan ruang space yang cukup besar.

Partisi /var digunakan untuk menyimpan log file system, menyimpan semua perubahan yang terjadi pada sistem saat sistem berjalan normal.

Partisi ini digunakan untuk menyimpan file-file temporary.

Nah itulah Memahami Jenis Jenis Partisi OS linux dan fungsinya, demikian artikel yang dapat saya share, semoga berguna.....

buat penjelasan . . .​

buat penjelasan . . .​

Apa hubungan informatika dengan engineering (rekayasa) ? ​

apa itu messaging sharing data base​

mendiskusikan dan membuat kesimpulan dari sebuah teks mengenai tik dalam kehidupan sehari-hari ​

jelaskan apa itu pemanggilan prosedur (function)​

jelaskan yang anda ketahui tentang tindakan mengubah atau memodifikasi ​

sebutkan 2 benda yang menggunakan gerbang logika dan sebutkan jenis gerbang logika yg digunakan 2 benda tersebut!!​

jangan lupa burungnya​

kak, tolong bantu cari source code untuk matlab gui projek kompresi citra/gambar dengan metode run length encodingplease bantu kak, udah cari berhari² … gak nemu :(yang ketemu malah lossy, lossless dan huffman doang​

Macam Macam Partisi pada Sistem Operasi Linux – Linux merupakan sistem operasi open source yang dapat dikembangkan menjadi distro baru. Adapun distro linux yang populer adalah Ubuntu, Arch Linux, Linux Mint, dan lain sebagainya. Linux juga sama halnya dengan Windows yaitu partisinya lumayan banyak. Namun tahukan Anda, pastisi di Linux ternyata sedikit berbeda dengan partisi Windows. Mungkin di antara Anda bahkan belum tahu macam-macam partisi pada Linux. Linux merupakan salah satu jenis partisi

Partisi yang dibuat untuk sistem Linux sebagai partisi utama root adalah
Partisi dalam Sistem Operasi Linux

Seperti yang telah kita ketahui bahwa sistem operasi dapat dibagi menjadi beberapa jenis seperti windows, linux dan sebagainya. Linux sendiri merupakan salah satu sistem operasi yang terdiri dari beberapa jenis. Jenis jenis linux tersebut yaitu debian, ubuntu dan sebagainya. Pada kesempatan kali ini saya akan menuliskan artikel mengenai pengertian dan macam-macam partisi Linux. Semoga dengan adanya artikel ini bisa menambah wawasan kita semua tentang partisi Linux.

Partisi adalah pembagian ruang pada penyimpanan hardisk. Partisi berfungsi untuk mempermudah dalam membedakan antara data sistem operasi dan data pengguna. Partisi dapat ditentukan ketika proses instalasi sistem operasi.

Jenis partisi bermacam-macam bahkan biasanya berbeda setiap sistem operasi. Untuk sistem operasi Linux, berikut adalah macam-macam partisinya.

Root (/)
Root adalah partisi utama pada Linux. Kalau di Windows, maka hampir sama dengan Local Disk C. Root wajib dibuat di Linux dan merupakan partisi yang sangat penting karena semua akses Linux ajan masuk melalui Root. Sistem file yang digunakan untuk format partisi Root adalah ext4.

/home
Home adalah partisi untuk pengguna yang berisi data user seperti audio, documents, image, atai video. Kalau di Windows, maka fungsi partisi home sama halnya dengan Documents and Settings atau User. Dalam membuat partisi home, bisa dengan menggabungkannya bersama partisi Root atau membuat partisi sendiri. Sistem file yang digunakan untuk format partisi home adalah ext4.

/boot
Boot adalah partisi yang berisi aplikasi booting untuk menjalankan sistem operasi. Partisi ini tidak wajib dibuat, karena hanya akan digunakan jika user akan melakukan instalasi multi boot. Namun tetap disarankan untuk menginstallnya. Sistem file yang digunakan untuk format partisi boot adalah ext4.

SWAP
Swap adalah partisi RAM yang terdapat pada Linux. Partisi ini digunakan untuk RAM tambahan atau memori virtual. SWAP berfungsi ketika RAM sudah mau habis, nantinya akan ditambahkan menggunakan partisi SWAP. Pada sistem operasi Linux, terdapat istilah Swapping yang digunakan untuk menunjukkan proses pemindahan page (blok-blok memori) dari RAM ke SWAP. Ukuran partisi SWAP disarankan 2x dari ukuran RAM. Misalnya RAM komputer Anda adalah 2GB, maka disarankan besarnya partisi SWAP adalah 4GB.

Nah, itulah artikel mengenai macam-macam partisi pada sistem operasi Linux. Linux memiliki beberapa partisi seperti root, /home, /boot, dan swap. Semoga artikel singkat ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima kasih.

Pada saat menginstall sistem operasi Linux pada perangkat kamu, kamu akan disarankan membuat tiga partisi untuk perangkat yang dibutuhkan. Partisi-partisi tersebut adalah partisi root (/) untuk file sistem, partisi swap dan partisi untuk home.

Diantara ketiga partisi tersebut, partisi root (/) adalah partisi paling penting yang merupakan tempat dimana semua file sistem akan disimpan. Sedangkan partisi swap sebuah partisi yang berfungsi sebagai memory virtual, kamu sangat disarankan untuk membuat partisi ini, tapi Linux akan tetap bisa berjalan jika kamu tidak membuat partisi swap.

  • Baca Juga : Apa Itu dan Fungsi Partisi Swap di Linux

Satu lagi adalah partisi untuk home, partisi ini adalah partisi yang paling sering diabaikan oleh para pengguna dibandingkan dua partisi sebelumnya. Banyak pengguna yang mengabaikan untuk membuat partisi ini karena dianggap tidak penting.

Bahkan pada beberapa distribusi Linux seperti Ubuntu, secara default pada saat proses instalasi, sistem tidak akan meminta atau membuat partisi untuk home. Kamu harus membuatnya sendiri jika ingin home memiliki partisi miliknya sendiri.

Mengapa demikian? Apa sebenarnya home dan apa fungsinya? Bagaimana jika kamu tidak membuat partisi sendiri untuk home?

Home adalah sebuah direktori yang berfungsi untuk menampung semua file atau data dari user pada sistem operasi Linux. Pada home ini, data-data dari semua user yang kamu miliki akan disimpan. Ketika kamu membuat sebuah user, sebuah folder baru untuk user tersebut juga akan dibuat pada home.

Pada masing-masing folder user tersebut terdapat sub folder seperti Downloads, Documents, Music, Pictures dan Videos yang digunakan untuk menyimpan data atau file dari masing-masing user.

  • Baca Juga : Apa Itu dan Kelebihan Menggunakan Software Open Source

Selain itu pada folder home juga akan disimpan file konfigurasi sistem dari masing-masing user. File konfigurasi tersebut secara default akan disembunyikan sehingga kamu tidak bisa melihatnya ketika kamu menggunakan biasanya.

Keuntungan Memiliki Partisi untuk Home

Jika kamu tidak membuat partisi untuk home, maka folder home akan dibuat dan berada pada partisi root (/) atau file sistem. Yang berari data atau file yang dimiliki oleh para pengguna akan berada pada partisi yang sama dengan file sistem dari sistem operasi.

Dengan membuat partisi sendiri untuk home, kamu dapat memisahkan file atau data kamu dengan file sistem dari sistem operasi. Dengan begitu, kamu dapat melakukan management data atau file dengan lebih mudah.

Sehingga ketika kamu ingin melakukan pembaharuan sistem dengan cara melakukan upgrade langsung, kamu tidak perlu khawatir akan kemungkinan kesalahan yang bisa membuat file atau data kamu hilang karena berada partisi yang sama dengan file sistem dari sistem operasi.

File home tidak akan hilang karena home memiliki partisinya sendiri dan tidak akan disentuh pada saat proses upgrade.

Apalagi jika kamu ingin melakukan instalasi ulang distro Linux kamu, kamu tidak perlu melakukan backup terlebih dahulu data atau file kamu pada folder home, karena home milik kamu memiliki partisinya sendiri, jadi tidak akan masalah ketika file sistem harus diformat untuk melakukan instalasi ulang.

  • Baca Juga : Install Tilix, Terminal Cantik yang Kaya Fitur

Semua data-data dari semua user akan tetap aman. Bukan hanya data seperti Documents, Downloads, Music, Videos, dan Pictures. Tetapi juga data file konfigurasi yang dimiliki oleh user akan tetap aman, sehingga ini memungkinkan kamu untuk menggunakan konfigurasi yang sama seperti sebelumnya setelah melakukan instalasi ulang.

Dalam kasus upgrade dan instalasi ulang ini, memiliki partisi tersendiri untuk home akan menguntungkan.

Keuntungan lain memiliki partisi home adalah ketika sistem kamu tiba-tiba mengalami kerusakan yang memaksa kamu untuk melakukan instalasi ulang. Jika kamu membuat partisi untuk home kamu bisa langsung melakukan instalasi ulang tanpa perlu melakukan backup terlebih dahulu.

Sedangkan jika home kamu berada pada partisi yang sama dengan file sistem, kamu harus melakukan backup terlebih dahulu data atau file yang berada pada home, sedangkan sistem sedang mengalami kerusakan dan tidak memungkinkan kamu untuk masuk. Kamu harus melakukan backup dengan sistem live.

Seberapa Besarkah Ukuran untuk Partisi Home?

Seberapa besar ukuran ideal untuk partisi home sangatlah relatif. Ini tergantung kepada para pengguna dan keperluan panggunaanya. Jika kamu hanya mengunakan satu sistem operasi atau satu distribusi Linux. Kamu bisa membuat partisi home dengan seluruh ruang sisa dari alokasi untuk partisi root  (/) dan partisi swap.

Tapi lain halnya jika kamu menggunakan lebih dari satu sistem operasi atau menggunakan lebih dari satu distribusi Linux. Mungkin kamu dapat menghitung sendiri berapa ukuran yang kamu butuhkan untuk bekerja dan menyimpan file pada sistem yang kamu gunakan tersebut.

  • Baca Juga : Gnome Pomodoro, Aplikasi Untuk Tingkatkan Produktivitas Kerja

Karena mungkin kamu tidak menggunakan partisi home tersebut untuk media penyimpanan utama, misalnya kamu juga menggunakan sistem operasi Windows dan membuat sebuah partisi khusus di sistem operasi Windows sebagai media penyimpanan utama.

Jadi kamu bisa mengatur ukuran partisi home tersebut sesuai dengan penggunaan dan kebutuhan.