Pada ketinggian berapakah kopi robusta dan kopi arabika dapat ditanam dan tumbuh dengan baik

perhatikan grafik berikut (grafiknya ada di foto yg ku kirim) jumlah kalor yang dilepaskan air dengan massa 600 gram yang mengalami penurunan suhu dar … i D menjadi C. jika kalor jenis air adalah 4.200 j/kg derajat selcius. jumlah kalor yang di lepaskan oleh air adalah..... A. 125 kj B. 100 kj C. 200 kj D. 126 kj

bagaimana rasanya air mani​

Proses pembentukan urine, pada akhirnya akandi tamping pada bagian kantong kemih. Kantongkemih berperan menyimpan urin sementara.Kemampuannya dalam me … nampung urin sekitar400-600ml, dan bersifat fleksibel. Karena itu,kantong kemih tersusun atas jaringan bantalanberstruktur....A. TransisionalB. Pipih berlapis banyakC. Silindris selapisD. Kuboid berlapis banyakE. Silindris bersilia​

nilai jarak fokus pada lensa cembung adalah?​

Lengkapilah skema daur hidup bintang laut

Berikut Titik refleksi yg hanya ada di kaki adalah ...​

Perhatikan gambar struktur ginjal di bawah ini proses pembentukan urine pada tahap pembentukan urine primer dan urine sekunder terjadi pada bagian yan … g diberi nomor​

8. Faktor biologi yang dapat mempengaruhi kualitas air adalah....A. warna B. bakteri C. rasa D. suhutolong dibantu kkjangan ngasal​

proses pada organ Y terhadap udara pernafasan yang menuju ke paru laru adalah..​

berikut ini adalah struktur yang terdapat dalam telinga manusia​

Tanaman kopi dipercaya berasal dari benua Afrika kemudian menyebar ke seluruh dunia. Saat ini kopi ditanam meluas di Amerika Latin, Asia-pasifik dan Afrika. Pohon kopi bisa tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim tropis dan subtropis meliputi dataran tinggi maupun dataran rendah. Kopi dipanen untuk diambil bijinya kemudian dijadikan minuman atau bahan pangan lainnya.

Di Indonesia, tanaman kopi dibawa oleh bangsa Belanda pada tahun 1896. Mereka memperkenalkan jenis kopi arabika. Pada perkembangannya, terjadi serangan penyakit karat daun (HV) yang menyebabkan kematian tanaman secara massal. Kemudian pemerintahan kolonial memperkenalkan jenis kopi liberika dan robusta yang lebih tahan penyakit HV.

Jenis kopi budidaya

Jenis kopi yang paling populer adalah arabika. Para penikmat kopi menghargai jenis kopi arabika lebih dibanding jenis kopi lainnya. Faktor penentu mutu kopi selain jenisnya antara lain habitat tumbuh, teknik budidaya, penanganan pasca panen dan pengolahan biji.

Jenis kopi yang ada di bumi ini sangat banyak ragamnya. Namun hanya empat jenis kopi yang dibudidayakan dan diperdagangkan secara massal. Sebagian hanya dikoleksi pusat-pusat penelitian dan ditanam secara terbatas. Sebagian lagi masih tumbuh liar di alam.

Empat jenis kopi yang banyak dibudidayakan adalah jenis kopi arabika, robusta, liberika dan excelsa. Sekitar 70% jenis kopi yang beredar di pasar dunia adalah kopi arabika. Disusul jenis kopi robusta menguasai 28%, sisanya adalah kopi liberika dan excelsa.

a. Kopi arabika

Kopi arabika (Coffea arabica) merupakan jenis kopi yang paling disukai karena rasanya dinilai paling baik. Jenis kopi ini disarankan untuk ditanam di ketinggian 1000-2100 meter dpl. Namun masih bisa tumbuh baik pada ketinggian diatas 800 meter dpl. Bila ditanam di dataran yang lebih rendah, jenis kopi ini sangat rentan terhadap penyakit HV.

Arabika akan tumbuh optimal pada kisaran suhu 16-20oC. Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, kopi arabika membutuhkan bulan kering sekitar 3 bulan/tahun. Arabika mulai bisa dipanen setelah berumur 4 tahun. Dengan produktivitas rata-rata sekitar 350-400 kg/ha/tahun. Namun bila dipelihara secara intensif bisa menghasilkan hingga 1500-2000 kg/ha/tahun.

Apabila telah matang, buah arabika berwarna merah terang. Buah yang telah matang mudah sekali rontok, jika dibiarkan buah tersebut akan menyerap bau-bauan yang ada ditanah sehingga mutunya turun. Arabika sebaiknya dipanen sebelum buah rontok ke tanah. Rendemen atau prosentase antara buah yang panen dengan biji kopi (green bean) yang dihasilkan sekitar 18-20%.

Para petani kopi arabika biasa mengolah buah kopi dengan proses basah. Meski memerlukan biaya dan waktu lebih lama, tapi mutu biji kopi yang dihasilkan jauh lebih baik.

b. Kopi robusta

Kopi robusta (Coffea canephora) lebih toleran terhadap ketinggian lahan budidaya. Jenis kopi ini tumbuh baik pada ketinggian 400-800 m dpl dengan suhu 21-24oC. Buididaya jenis kopi ini sangat cocok dilakukan didataran rendah dimana kopi arabika rentan terhadap serangan penyakit HV. Dahulu setelah ada serangan penyakit HV yang masif, pemerintah kolonial mereplanting tanaman kopi arabika dengan kopi robusta.

Jenis kopi robusta lebih cepat berbunga dibanding arabika. Dalam waktu sekitar 2,5 tahun robusta sudah mulai bisa dipanen meskipun hasilnya belum optimal. Produktivitas robusta secara rata-rata lebih tinggi dibanding arabika yakni sekitar 900-1.300 kg/ha/tahun. Dengan pemeliharaan intensif produktivitasnya bisa ditingkatkan hingga 2000 kg/ha/tahun.

Untuk berbuah dengan baik, jenis kopi robusta memerlukan waktu panas selama 3-4 bulan dalam setahun dengan beberapa kali hujan. Buah robusta bentuknya membulat dan warna merahnya cenderung gelap. Buah robusta menempel kuat di tangkainya meski sudah matang. Rendemen kopi robusta cukup tinggi sekitar 22%.

Para penggemar kopi menghargai robusta lebih rendah dari arabika. Karena harganya yang murah, para petani seringkali mengolah biji kopi robusta dengan proses kering yang lebih rendah biaya.

c. Kopi liberika

Kopi liberika (Coffea liberica) bisa tumbuh dengan baik didataran rendah dimana robusta dan arabika tidak bisa tumbuh. Jenis kopi ini paling tahan pada penyakit HV dibanding jenis lainnya. Mungkin inilah yang menjadi keunggulan kopi liberika. Ukuran daun, percabangan dan tinggi pohon jenis kopi liberika lebih besar dari arabika dan robusta.

Kopi liberika mutunya dianggap lebih rendah dari robusta dan arabika. Ukuran buahnya tidak merata, ada yang besar ada yang kecil bercampur dalam satu dompol. Selain itu rendemen kopi liberika juga sangat rendah yakni sekitar 12%. Hal ini yang membuat para petani malas menanam jenis kopi ini.

Produtivitas jenis kopi liberika ada pada kisaran 400-500 kg/ha/tahun. Liberika dapat berbunga sepanjang tahun dan cabang primernya dapat bertahan lebih lama. Dalam satu buku bisa berbunga lebih dari satu kali. Di Indonesia, jenis kopi ini ditanam di daerah Jawa dan Lampung.

d. Kopi excelsa

Kopi excelsa (Coffea excelsa) merupakan salah satu jenis kopi yang paling toleran terhadap ketinggian lahan. Kopi ini bisa tumbuh dengan baik didataran rendah mulai 0-750 meter dpl. Selain itu, kopi excelsa juga tahan terhadap suhu tinggi dan kekeringan.

Pohon kopi excelsa bisa menjulang hingga 20 meter. Bentuk daunnya besar dan lebar dengan warna hijau keabu-abuan. Kulit buahnya lembut, bisa dikupas dengan mudah oleh tangan. Kopi excelsa memiliki produktivitas rata-rata 800-1.200 kg/ha/tahun. Kelebihan lain jenis kopi excelsa adalah bisa tumbuh di lahan gambut. Di Indonesia, excelsa ditemukan secara terbatas di daerah Tanjung Jabung Barat, Jambi.

Jenis kopi lainnya

Berdasarkan penulusuran literatur, terdapat ribuan spesies kopi di dunia. Namun dalam perdagangan global hanya dikenal empat jenis saja seperti yang telah dijabarkan di atas. Adapun beberapa jenis lainnya adalah sebagai berikut:

Coffea dewevrei Coffea khasiana
Coffea arnoldiana Coffea salvatrix
Coffea abeokutae Coffea congenis
Coffea wightiana Coffea kapakata
Coffea bengalensis Coffea stenophylla
Coffea traverncorensis Coffea eugenioides
Coffea recemosa Coffea zanguebariae

Artikel terkait

Kopi adalah tanaman tahunan yang dapat mencapai usia poduktif hingga 20 tahun. Kopi merupakan komonditas tanaman perkebunan yang paling banyak di perdagangkan, jadi tak heran jika kopi banyak ditanam atau dibudidayakan. Pusat budidaya kopi ini terdapat di Amerika latin, Asia-Pasifik, Amerika tengah dan juga Afrika. Sedangkan untuk konsumen kopi terbesar berada di negara-negara di benua Eropa dan juga Amerika utara.

Ada 2 jenis varietas utama tanaman kopi yang banyak digunakan yaitu kopi arabika (Coffea arabica) dan kopi robusta (Coffea robusta). Tapi selain 2 jenis kopi tersebut adapula varietas turunan atau subvarietas dari kopi arabika dan robusta, salah satunya adalah kopi luwak asli Indonesia. Kali ini kita akan membahasa tentang cara menanam kopi robusta.

Cara Budidaya Kopi Robusta

Syarat Tumbuh

Tanaman kopi akan tumbuh secara optimal pada daerah tropis dengan ketinggian sekitar 800-1500 mdpl, memiliki curah hujan sekitar 2000-3000 mm/tahun, memiliki suhu udara optimal sekitar 21-24 derajat celcius. Tanaman kopi akan tumbuh baik pada daerah yang memiliki struktur tanah yang gembur dan kaya baham organik.

Persiapan Bibit Kopi Robusta

Bibit kopi robusta dapat diperoleh dengan 2 cara yaitu cara generatif menggunakan biji dan vegetatif menggunakan cara okulasi dan kultur jaringan. Namun umumnya para petani menggunakan cara generatif yang lebih sederhana dan ekonomis walaupun memiliki kelemahan tidak 100% memiliki sifat unggul dari tanaman induk.

  • Bibit dipilih dari tanaman induk yang sehat, telah berproduksi sekitar 4-5 kali, sertya toleran terhadap hama dan penyakit.
  • Kopi yang akan dijadikan bibit dipetik yaitu kopi yang sudah masak fisiologi atau telah merah.
  • Selanjutnya pisahkan kulit dari biji, lalu biji dicuci dan dikering anginkan tidak terkena cahaya matahari untuk dilakuka persemaian atau perkecambahan biji selama sekitar 2,5 bulan dengan menggunakan media tanah dan pasir. Ukuran media semai tersebut yaitu sekitar 10x120x35 cm dan ditutupi atau dinaungi dengan jerami atau alang-alang kering.
  • Jika sudah benih sudah berkecambah, benih dipindah tanamkan ke dalam polibag dengan media tanam berupa campuran tanah dengan pupuk kandang. Tanam benih dalam polibag tersebut. Bibit dapat dipindah tanamkan ke lahan tanam setelah berumur sekitar 5-6 bulan.

Persiapan Lahan Tanam

Lahan yang akan digunakan untuk menanam atau budidaya kopi robusta dibersihkan terlebih dahulu dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya. Selanjutnya lakukan penggemburan tanah lahan dengan cara dicangkul atau dibajak.

Penanaman Tanaman Pelindung

Untuk mengurangi intensitas cahaya langsung ke tanaman pada fase kritis 1-2 tahun, menjaga kelembaban serta dapat menjadi bahan pupuk organik maka perlu dilakukan penanaman tanaman atau pohon pelindung berupa pohon lamtoro.

Pohon lamtoro ditanam 2-3 bulan sebelum bibit kopi robusta di tanam pada lahan denga pola tanam berpagar ganda atau membentuk persegi empat.

Penanaman Kopi Robusta

Jika pohon pelindung telah ditanam, selanjutnya 1-2 minggu sebelum tanam buatlah lubang tanam dengan ukuran sekitar 40 x 40 x 40 cm dan beri jarak antar lubang sekitar 2,5×2,5 meter.

Jika semuanya sudah siap, selanjutnya lakukan penanaman bibit kopi robusta. buka polybag bibit dengann hati-hatim selanjutnya letakkan bibit pada lubang yang telah disiapkan lalu timbun kembali dan padatkan.

Perawatan Tanaman Kopi Robusta

1. Penyulaman
Sebelum tanaman kopiberumur seminggu setelah tanam, lakukan penyulaman pada tanaman kopi yang tumbuh tidak normal atau mati dan ganti dengan tanaman kopi yang baru.

2. Penyiangan
Lakukan penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang ada di lahan. Penyiangan tersebut dapat dilakukan secara manual menggunakan koret atau yang lainnya atau bisa juga secara kimiawi dengan menggunakan herbisida.

3. Pembubunan
Pembubunan adalah menaikan tanah tepat disekitar tanaman kopi dengan tujuan untuk menggemburkan tanah. Kegiatan pembubunan ini dilakukan bersamaan dengan penyiangan.

4. Pemupukan
Pemupukan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur sekitar 2 bulan setelah tanam dengan menggunakan pupuk Urea, SP-36 dan KCl, dosis yang diberikan pada tanaman kopi diberikan berdasarkan umur tanaman kopi. Pemberian pupuk ini dilakukan dengan cara ditabur atau dibenamkan dengan membuat larikan.

5. Pemangkasan Pohon Pelindung
Lakukan pemangkasan pada pohon pelindung apabila pohon pelindung sudah rimbun.

6. Pemangkasan Tanaman Kopi
Pemangkasan ini dilakukan setalah tanaman kopi memiliki sistem percabangan yang kuat dan telah berumur sekitar 4-5 tahun dengan ketinggian sekitar 1,8 cm – 250 cm. Tujuan pemangkasan ini yaitu untuk merangsang pertumbuhan cabang buah baru, pembentukan bunga dan membuang cabang yang tidak produktif atau cabang yang terserang hama penyakit. Ada 3 pemangkasan yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi, dan pemangkasan peremajaan.

Pemanenan Kopi Robusta

Kopi Robusta dapat dipanen setelah berumur sekitar 3-4 tahun tergantung varietas jenisnya. Siklus pemanenan kopi robusta dapat dilakukan setalah 8-9 bulan setelah pembungaan. Dalam setahun dapat dilakukan pemanenan sebanyak 2 kali secara bertahap dengan istilah musim buah selang yaitu pada bulan februari hingga maret dan musim buah besar pada bulan april hingga september. Buah kopi yang dipanen yaitu buah yang sudah sudah masak berwarna merah.