OLAH RAGA BAGI PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)Dr.dr.Khalid Saleh, SpPD-KKV, FINASIM, MARS Instalasi Pusat Jantung Terpadu, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Olahraga memang menjadi salah satu cara untuk selalu menjaga kesehatan kita, tapi tidak semua orang dengan kondisi tubuhnya dapat melakukan olahraga. Ada beberapa penyakit yang membuat seseorang mustahil melakukan olahraga bahkan jika tetap memaksakan diri bisa berakibat fatal bagi kesehatan orang tersebut. Meskipun belum ada panduan resmi mengenai aturan olahraga pada penderita penyakit jantung koroner, sebagian besar ahli menyarankan para penderita penyakit jantung koroner tetap berolahraga. Tentu bergantung pada berat dan ringannya penyakit jantung koroner yang dialami. Para ahli di Amerika Serikat merekomendasikan olahraga ketahanan atau endurance training ringan sampai moderat bagi para penderita penyakit jantung koroner pada umumnya. Setiap minggu disarankan agar penderita penyakit jantung koroner melakukan olahraga dengan pengeluaran energi setidaknya 500-1000 kalori per minggu. Sebagai contoh, seorang penderita penyakit jantung koroner dengan riwayat serangan jantung ringan ingin memulai berolahraga. Setelah berkonsultasi, dokter memutuskan bahwa pasien boleh berolahraga dengan intensitas ringan (500 kalori seminggu). Untuk mencapai target kalori yang diinginkan pasien memilih olahraga jalan pagi. Sesuai dengan tabel 2 mengenai pengeluaran kalori kita dapat melihat bahwa jalan pagi dengan kecepatan 5 km/jam mampu mengeluarkan kalori sebanyak 280 kalori. Dengan demikian, pasien harus berjalan sedikitnya 9 km dalam waktu seminggu. Apabila pasien memilih berolahraga 6 kali dalam seminggu, ia harus berjalan sekitar 1,5 km setiap harinya dan apabila ia hanya memiliki waktu 3 kali dalam seminggu, ia harus berjalan setidaknya 3 km setiap hari. Apabila 3 km terlalu jauh untuk pasien dalam sekali perjalanan, maka ia dapat membagi jarak tersebut di waktu pagi dan sore hari. Tentu penyusunan jadwal, intensitas, dan waktu harus didiskusikan dengan dokter yang merawat disesuaikan dengan jadwal kerja pasien. Intinya, olahraga sangat berguna untuk kesehatan jantung pasien dan sangat aman bila dilakukan dengan benar. Syaratnya sebelumnya, mesti konsultasi dengan dokter spesialis penyakit jantung koroner dan pembuluh darah. Olahraga memberikan dampak yang baik untuk semua orang baik orang yang sehat maupun orang yang sedang sakit . Karena itu, hanya karena Anda pernah mengalami serangan jantung, jantung lemah (penyakit jantung koroner) atau penyakit jantung lainnya, tidak berarti Anda harus duduk dan tidak melakukan apa-apa. Sebenarnya, dengan olahraga teratur (lebih dari 150 menit seminggu), Anda mungkin bisa memperbaiki fungsi jantung dan bahkan mengurangi penggunaan beberapa obat yang rutin Anda pakai. Manfaat olahraga pada orang dengan penyakit jantung meliputi: Olahraga yang tepat dan benar akan dapat menyembuhkan beberapa penyakit jika dilakukan dengan teratur dan tidak melebihi kapasitas dari kemampuan tubuh dalam melakukan aktivitas olahraga. Olahraga yang berlebihan bukan memberikan manfaat yang positif untuk kita tapi malah akan berakibat negatif terutama bagi penderita sakit jantung. Sebaiknya sebelum melakukan aktivitas olahraga lakukan pemanasan yang cukup. Pemanasan yang cukup agar kita terhindar dari cidera serta membuat otot jantung beradaptasi dengan kegiatan yang kita lakukan. Apa Itu Penyakit Jantung Koroner ? Penyakit jantung koroner adalah penyakit dimana terjadi penumpukan plak yang menumpuk di dalam arteri koroner, sehingga terjadi pengurangan pasokan oksigen ke jantung. Arteri koroner merupakan arteri yang memasok darah kaya oksigen ke dalam otot jantung. Plak yang menumpuk di arteri koroner disebut arterosklerosis. Plak tersebut dapat terjadi hingga bertahun-tahun dan dapat terjadi pengerasan atau pecah. Plak yang mengeras atau pecah dapat mempersempit arteri koroner dan mengurangi aliran darah yang kaya oksigen ke jantung. Jika aliran darah yang kaya oksigen ke otot jantung berkurang, akan menyebabkan manifestasi klinis berupa angina pectoris atau serangan jantung. Latihan Fisik pada Penderita Penyakit Jantung Koroner Individu yang telah didiagnosis menderita PJK, American Heart Association (AHA) dan American College of Sport Medicine (ACSM) merekomendasikan bagi para penderita untuk mengkonsultasikan dan mendapat persetujuan dokter tentang latihan fisik yang diperbolehkan. Hal ini disebabkan, latihan fisik yang tanpa pengawasan dapat menjadi menakutkan bagi penderita PJK yang pernah mengalami serangan jantung. Namun terdapat penelitian tentang penderita PJK yang melakukan olahraga secara tepat, menunjukan bahwa hanya terdapat satu kematian dan serangan jantung setiap 294.000 jam latihan . Baik olahraga aerobik maupun resistance training aman bagi penderita PJK, dengan catatan olahraga tersebut dilakukan secara benar dan program latihannya disesuaikan dengan kebutuhan penderita. Dengan memberikan program latihan yang tepat, diharapkan pada penderita untuk dapat mengelola atau mengurangi beban penyakit, meningkatkan toleransi latihan, fungsi fisik dan kualitas hidup, dan mengurangi resiko terjadinya serangan jantung sekunder. Latihan aerobik atau cardio dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk bergerak. Latihan aerobik meningkatkan daya tahan kardiorespirasi. Rekomendasi latihan untuk penderita PJK adalah 30-60 menit per hari, dan dilakukan 3-5 kali seminggu. Dalam sesi yang lebih pendek bisa dilakukan 5- 10 menit dan diakumulasikan sampai satu hari. Konsensus terbaru dari AHA menyatakan, untuk mencegah serangan jantung dan kematian pada pasien dengan PJK disarankan minimal dilakukan aktivitas sedang selama 30-60 menit dan dilakukan 3-4 kali seminggu, ditambah peningkatan aktivitas seharihari seperti jalan pada saat istirahat kerja, naik tangga, berkebun dan pekerjaan rumah tangga. Aktifitas tersebut dilakukan 5-6 jam seminggu. Intensitas latihan dapat dimulai mulai latihan yang paling ringan, dan selanjutnya dapat ditingkatkan ke tahap yang lebih berat dengan proporsi denyut jantung maksimal (50-80%). Penderita yang mengalami angina pada saat aktifitas, disarankan melakukan aktifitas yang mencapai denyut jantung maksimal 10 denyut per menit dibawah denyut jantung pada saat terjadi iskemia atau gejala abnormal lainnya. Kekuatan otot pada penderita PJK dapat ditingkatkan dengan melakukan kombinasi latihan ketahanan dinamik dan aerobik. Sedangkan latihan isometrik (statis) harus dihindari karena dapat menyebabkan tekanan berlebihan pada otot jantung. Latihan ketahanan harus dimulai dari 30-50% satu repetisi maksimal (1 RM), dan intensitas tidak boleh melebihi berat yang dapat diangkat 12-15 pengulangan.. Hal tersebut dapat dilakukan 2- 3 hari dalam seminggu dan termasuk satu set 8-10 latihan untuk melatih semua kelompok otot. Dengan melihat perkembangan pasien, jumlah set dapat ditingkatkan sampai 3 set dan intensitas latihan dapat ditingkatkan hingga 60-70% satu repetisi maksimal (1RM). Sertakan jeda pemulihan minimal 1 menit pada setiap set nya. Latihan jalan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan bentuk latihan yang lainnya pada fase awal program latihan jantung. Program latihan jalan cepat dapat menghasilkan perbaikan yang substansial dalam kondisi fisik penderita PJK. Latihan berjalan dapat dilakukan dengan mudah, dan resiko cedera lebih rendah dibandingkan jogging atau lari. Latihan aerobik (jalan) dapat meningkatkan kekuatan otot dan daya tahan, peningkatan fungsi kardiovaskular, mengurangi denyut jantung, dan tekanan darah pada penderita PJK. Jenis Latihan Yang Dapat Anda Lakukan Dokter Anda akan memberi tahu Anda latihan apa yang terbaik untuk Anda. Konsultasikan dengan dokter Anda, sebelum memulai program latihan baru. Juga tanyakan apakah Anda bisa melakukan aktivitas dengan intensitas yang berat. Senam Aerobik Senam aerobik menggunakan jantung dan paru-paru Anda untuk waktu yang lama. Sehingga membantu jantung Anda menggunakan oksigen lebih baik dan memperbaiki aliran darah. Anda bisa melatih jantung Anda untuk melakukan Aktivitas lebih berat secara perlahan. Lakukan ini minimal 3 sampai 4 kali seminggu. Selalu lakukan 5 menit peregangan atau bergerak untuk menghangatkan otot dan jantung Anda sebelum berolahraga. Selalu tahu kemampuan Anda dan kapan Anda harus berhenti, mulai dengan aktivitas yang tidak terlalu berat. Berjalan Kaki Submitted by administrator on 2019-08-28 09:47:49 |