Obat yang diperkirakan mampu menahan perkembangan virus dan mengandung efek samping disebut obat

Cara Mengobati Penyakit HIV/AIDS

Untuk meningkatkan daya tahan tubuh penderita HIV/AIDS dapat digunakan obat ARV (Anti Retro Viral) yang akan mengurangi jumlah virus dalam tubuh penderita. Dan beberapa pengidap HIV/AIDS telah membuktikan bahwa mereka dapat menjalani kehidupan normal setelah mengkonsumsi ARV secara teratur. Hanya saja obat ini hanya bersifat memperpanjang umur penderita dan penyakit HIV/AIDS tetap belum dapat disembuhkan.

Berikut ini beberapa jenis obat-obatan yang dikenal di dunia kedokteran yang digunakan untuk menyembuhkan penderita HIV/AIDS:

  1. AZT (Azidothymtdine), obat ini diperkirakan mampu menahan perkembangan virus, namun mengandung efek samping yakni penderita akan mengalami kerusakan tulang sumsum dan menderita anemia berat.
  2. DDI (Discoxyycitidine), cara kerja obat ini hampir sama dengan AZT. Obat ini telah diuji coba dan tidak menimbulkan efek samping yang fatal.
  3. DDC (zalcitabine), obat ini dapat menahan perkembangan virus AIDS.
  4. M-HAD (Meiji Humin Derivetize Al-Bumin). Ramuan obat hasil penelitian para ahli dari Jepang ini merupakan gabungan antara Carbodimine Humin dan Suceiny lated Human Al-Bumin yang terkandung dalam darah manusia, M-HAD kabarnya mampu menyingkirkan sel-sel tubuh yang digerogoti HIV dengan tidak membahayakan limfosit normal penderita HIV/AIDS.
  5. Tachyplesin, merupakan cairan kimia yang diambil dari hewan sejenis kepiting yang dinamakan T-220. Ramuan ini telah diuji coba pada tikus dengan hasil yang sangat memuaskan. Obat yang juga temuan para ahli dari Jepang ini masih menimbulkan efek samping seperti penggunaan obat AZT.


Page 2

PJOKNama: Dera Imanika Lucky YatnaKelas: XI IPS 3Uji Kompetensi Bab 10 – HIV / AIDSI.Pilihan Ganda1.AIDS merupakan penyakit yangdisebabkan oleh…e.virus2.Penyakit AIDS menyerang sistem…d.kekebalan tubuh3.Tahapan HIV menjadi AIDS dapatmengakibatkan kematian sel otakdan gangguan mental. Pernyataantersebut merupakan tahap…a. Gangguan otak (susunan sarafpusat)4.Tahapan HIV menjadi AIDSmemunculkan infeksi lain yangberbahaya, seperti TBC, jamur, danlain sebagainya karena kekebalantubuh sudah rusak. Pernyataantersebut merupakan tahap…e.AIDS5.HIV/AIDS dalam tubuh manusiamenyerang…c. sistem metabolisme6.Pemindahan jaringan-jaringan atauorgan tubuh, seperti jantung, ginjal,paru-paru, dan hati desibetuh…c.transplantasi7.Menurut penelitian WHO, 70%pengidap AIDS disebabkan oleh…b. hubungan kelamin8.Ketika HIV masa inkubasi, perlahan-lahanmulaimengalamipenurunana.kekebalan tubuh9.Penelitian yang dilakukan olehilmuan Perancis untuk menyelidikipenyakit HIV / AIS pada tahun…c.198310. Obat yang diperkirakan mampumenahan perkembangan virus danmengandung efek samping disebutobat…d.AZT (Azydothymidine)(Esai di halaman berikutnya)

Obat HIV dengan jenis antiretroviral ada 5 jenis, yaitu NNRTIs, NRTIs, PIs, Entry inhibitors, dan integrase inhibitor. Obat ART dapat menekan perkembangan virus HIV di tubuh.

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Obat HIV dengan metode antiretroviral ada 5 jenis

Hingga kini, belum ada obat untuk menyembuhkan infeksi human immunodeficiency virus (HIV). Meski demikian, bukan berarti tidak ada cara mengobati HIV, setidaknya agar penyakit ini tidak berkembang ke tahap yang paling parah, yakni acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).HIV disebut juga retrovirus yang hanya bisa diatasi dengan kombinasi obat-obatan yang disebut dengan antiretroviral therapy (ART) atau terapi antiretroviral (ARV). Anda harus meminum obat hiv ini setiap hari sesuai dengan petunjuk dokter.

Cara kerja obat HIV di tubuh

Obat HIV yang beredar saat ini tidak dapat 100% menyembuhkan penyakit HIV. Obat ini bekerja dengan cara menekan jumlah virus di tubuh agar tetap rendah. Pengobatan HIV bertujuan menekan perkembangan virus HIV dalam darah ke level yang paling rendah. Dalam kondisi ini, Anda akan merasa sehat dan terhindar dari berbagai penyakit yang mungkin akan membahayakan nyawa Anda. Selain itu, meminum obat HIV juga dapat mencegah penularan virus kepada orang yang melakukan kontak dengan Anda.Orang yang menjalani ART umumnya akan diinstruksikan untuk mengonsumsi kombinasi dari tiga obat sekaligus. Dengan perawatan yang tepat, harapan hidup orang dengan HIV bisa sama dengan orang pada umumnya. Penderita HIV yang menjalani terapi ART dapat menjalani kegiatannya seperti biasa. Pengobatan HIV disebut efektif apabila dapat mengurangi jumlah virus tersebut di tubuh, bahkan hingga tahap tidak terdeteksi. Tidak terdeteksinya virus di tubuh menandakan jumlah virus tersebut sudah sangat berkurang hingga hanya sebagian kecilnya saja yang tersisa.Saat jumlah virus telah mencapai pada tahap tidak terdeteksi, maka HIV dianggap sudah tidak memengaruhi kondisi kesehatan penderitanya. Selain itu, risiko penularan kepada orang lain pun telah hilang. Namun perlu diingat, meski virus telah tidak terdeteksi, obat HIV harus tetap diminum seumur hidup. Jika konsumsi obat dihentikan, maka jumlah virus di tubuh dapat kembali naik dan kembali mengganggu kesehatan.

5 jenis obat HIV dengan metode terapi antiretroviral (ARV)

Setiap orang yang dinyatakan positif mengidap HIV harus segera mendapatkan akses untuk menerima obat HIV. Terlebih, mereka yang sedang dalam kondisi hamil, sudah dinyatakan positif AIDS, mengidap penyakit atau koinfeksi yang berhubungan dengan HIV, serta orang yang baru memasuki fase awal infeksi HIV (dalam kurun 6 bulan setelah pertama kali divonis menderita HIV).Saat ini, sudah banyak jenis obat HIV yang aman dikonsumsi saat menjalani terapi antiretroviral, namun menurut WHO mereka diklasifikasikan dalam kelas sebagai berikut:NNRTIs merupakan cara mengobati HIV dengan mematikan protein yang dibutuhkan oleh virus tersebut untuk melipatgandakan diri. Contoh obat HIV yang termasuk NNRTIs adalah jenis obat efavirenz, etravirine, dan nevirapine.NRTIs adalah obat yang menghambat enzim reverse transciptase, yaitu enzim yang diperlukan untuk virus HIV berkembang biak.Contoh obat HIV yang termasuk jenis NRTIs antara lain Abacavir (Ziagen), dan kombinasi obat emtricitabine/tenofovir, tenofovir alafenamide/emtricitabine (Descovy), dan lamivudine-zidovudine (Combivir).PIs merupakan cara mengobati HIV dengan mematikan protease HIV, yakni protein lain yang dibutuhkan virus tersebut untuk berkembang biak. Obat jenis ini antara lain atazanavir, darunavir, fosamprenavir, dan indinavir.Obat ini bekerja dengan cara mencegah HIV memasuki sel CD4. Contoh dari obat jenis ini, yaitu enfuvirtide dan maraviroc.Obat HIV jenis ini bekerja dengan cara mengeliminasi integrase, yakni protein yang digunakan HIV untuk memasukkan materi genetik mereka ke dalam sel CD4. Contoh dari obat jenis ini adalah raltegravir dan dolutegravir.Dokter akan memberi Anda tiga obat dari minimal dua kelas obat HIV di atas untuk menghindari resistensi virus HIV. Namun, cara mengobati HIV ini hanya efektif jika Anda mengikuti anjuran dokter mengenai waktu dan dosis obat yang harus Anda minum setiap hari.Jika Anda tidak disiplin dalam mengonsumsi obat HIV, virus mungkin akan kebal sehingga pengobatan Anda tidak mampu lagi menahan laju perkembangan HIV. Perlu diingat juga bahwa obat atau suplemen jenis tertentu tidak cocok dikonsumsi berbarengan dengan obat HIV di atas sehingga Anda harus selalu berkonsultasi dengan dokter setiap akan meminum obat atau suplemen di luar obat HIV.

Efek samping pengobatan HIV

Seperti obat pada umumnya, cara mengobati HIV dengan obat tertentu juga dapat menimbulkan efek samping. Efek ini pun bisa berbeda pada pria maupun wanita, namun biasanya efek samping itu berupa:
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Sulit tidur
  • Mulut kering
  • Sakit kepala
  • Muncul bercak kemerahan pada kulit
  • Sering lelah
  • Nyeri.
Meski demikian, perlu ditekankan bahwa tidak semua orang akan mengalaminya, apalagi saat ini obat HIV sudah semakin berkembang dan lebih jarang menimbulkan efek negatif dibanding obat keluaran sebelumnya. Selain itu, efek samping obat HIV juga bisa terjadi hanya sebentar, bisa juga bertahan selama berhari-hari.Jika Anda mengalami efek samping ini, jangan menghentikan pengobatan HIV tanpa rekomendasi dokter karena justru bisa menyebabkan resistensi obat. Dokter mungkin akan meresepkan obat untuk mengurangi efek samping tersebut atau mungkin mengganti obat HIV Anda dengan obat dari kelas yang lain.

Siapa saja yang memerlukan pengobatan ARV?

Menurut Kemenkes, pengobatan ARV perlu diberikan kepada orang-orang dengan kualifikasi berikut ini.
  • Penderita HIV usia 5 tahun ke atas hingga dewasa yang tubuhnya telah menunjukkan gejala stadium klinis 3 atau 4. Penderita dengan jumlah sel Limfosit T CD4 kurang dari atau sama dengan 350 sel/mm juga berhak mendapatkannya.
  • Ibu hamil yang menderita HIV.
  • Bayi baru lahir dari ibu yang menderita HIV.
  • Penderita HIV bayi atau anak-anak yang usianya masih kurang dari 5 tahun.
  • Penderita HIV yang juga memiliki riwayat tuberkulosis.
  • Penderita HIV yang juga memiliki penyakit hepatitis B dan hepatitis C.
  • Penderita HIV yang memiliki pasangan negatif.
  • Penderita HIV yang tinggal di wilayah tinggi risiko persebaran epidemi HIV.
Penderita HIV dengan kriteria tersebut akan mendapatkan pengobatan ARV setelah mendapat konseling dan memiliki orang terdekat sebagai pengingat atau pemantau dalam meminum obat. Sebab, penderita HIV harus patuh meminum obat seumur hidupnya.Saat menjalani ART, Anda juga akan diminta melakukan tes darah setiap 3-4 bulan sekali untuk mengetahui jumlah virus (viral load) yang ada di dalam darah. Cara mengobati HIV Anda dikatakan efektif jika terjadi pengurangan virus hingga tak terdeteksi lagi dalam tes tersebut.Meski demikian, tidak terdeteksinya virus bukan menandakan Anda telah sepenuhnya sembuh dari HIV. Kondisi tersebut hanya menandakan bahwa jumlah virus HIV di dalam tubuh Anda sangat sedikit sehingga tes darah tidak mampu mendeteksinya.

hivinfeksi virusaids

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hiv-aids/diagnosis-treatment/drc-20373531
Diakses pada 6 Desember 2019
HIV Info (U.S. Department of Health & Human Services). https://www.hiv.gov/hiv-basics/staying-in-hiv-care/hiv-treatment/hiv-treatment-overview
Diakses pada 6 Desember 2019
AIDS Info (U.S. Department of Health & Human Services). https://aidsinfo.nih.gov/understanding-hiv-aids/fact-sheets/21/51/hiv-treatment--the-basics
Diakses pada 6 Desember 2019
WebMD. https://www.webmd.com/hiv-aids/aids-hiv-medication
Diakses pada 6 Desember 2019

Infeksi norovirus bisa memicu gejala seperti muntah, diare, sakit kepala, kelelahan, hingga nyeri tubuh. Penyakit ini tidak dapat diatasi, penanganan yang dilakukan bertujuan mengontrol gejala dan mencegah dehidrasi.

21 Des 2020|Bayu Galih Permana

Infeksi oportunistik adalah infeksi akibat virus, jamur, bakteri, atau parasit yang umumnya dialami oleh orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. sering dihubungankan dengan HIV dan AIDS, karena HIV menyerang sel-T CD4 (sering disebut hanya CD4) yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.

Cara reproduksi virus di dalam tubuh melalui sejumlah tahapan. Tahapan tersebut antara lain perlekatan, penetrasi, uncoating, replikasi, assembly, dan virion release.

26 Mei 2020|Azelia Trifiana

Dijawab Oleh dr. Vina Liliana

Dijawab Oleh dr. Sri Wulantini

Dijawab Oleh dr. Vina Liliana