Merdeka.com - Penyebab muntaber pada seseorang umumnya terjadi karena adanya infeksi virus serta bakteri pada usus dan lambung. Muntaber merupakan suatu penyakit yang merupakan akronim dari kata muntah dan berak. Dalam bahasa medis penyakit ini biasa disebut dengan flu perut atau gastroenteritis. Virus dan bakteri yang menyebabkan peradangan pada dinding saluran pencernaan, khususnya lambung dan usus membuat seseorang akan mengalami mual, muntah, dan diare yang muncul secara tiba-tiba. Muntaber sendiri bisa dipicu oleh berbagai faktor. Kita bisa mencegah muntaber dengan selalu menerapkan pola hidup bersih serta menghindari konsumsi makanan yang tercemar virus dan bakteri penyebab muntaber. Lalu, apa sajakah penyebab muntaber dan gejala yang ditimbulkan oleh penderitanya? Berikut informasi selengkapnya dilansir dari laman alodokter dan berbagai sumber: 2 dari 6 halaman
Seperti yang sudah dikatakan di atas, muntaber disebabkan karena adanya infeksi pada saluran pencernaan yang disebabkan karena adanya virus dan bakteri. Ada dua jenis virus yang paling umum menjadi penyebab muntaber, yakni Rotavirus dan Norovirus. Namun, ada juga beberapa jenis virus yang terkadang menyebabkan muntaber seperti Astrovirus, Adenovirus, dan Sapovirus. Virus-Virus penyebab muntaber tersebut dapat menyebar melalui makanan yang terkontaminasi, juga kontak langsung dengan penderita muntaber. Selain virus, muntaber juga bisa terjadi karena adanya parasite seperti amebiasis, zat kimia, racun, hingga reaksi dari obat-obatan (misalnya antibiotik). Muntaber juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri pada saluran pencernaan akibat penyakit tipes dan infeksi Shigella. Untuk itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga pola hidup sehat dan bersih agar terhindar dari penyakit dan kuman yang bisa menyebabkan muntaber. 3 dari 6 halaman
Muntaber atau gastroenteritis umumnya mulai bereaksi seelah 1 sampai 3 hari terinfeksi virus. Gejala umumnya akan berlangsung selama 1-2 hari, tapi bisa juga hingga 10 hari. Selain mual, muntah, dan mencret, penderita muntaber juga dapat mengalami gejala berupa:
Gejala muntaber tersebut biasanya muncul dalam jangka waktu yang berbeda mulai dari beberapa hari hingga beberapa minggu setelah terkontaminasi virus. Saat seseorang menderita muntaber, maka Ia akan kehilangan banyak cairan dalam tubuh sehingga rentan terhadap dehidrasi. Adapun tanda-tanda dehidrasi pada penderita muntaber, diantaranya:
4 dari 6 halaman
Untuk beberapa orang, ada beberapa kelompok individu yang rentan dan beresiko tinggi mengalami muntaber, diantaranya:
5 dari 6 halaman
Muntaber sebenarnya merupakan penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu beberapa hari. Penderita muntaber biasanya cukup beristirahat dengan baik dan banyak meminum air putih untuk mencegah dehidrasi sampai muntaber tersebut mereda dengan sendirinya. Jika perlu, penderita bisa diberikan cairan oralit untuk menggantikan cairan tubuh dan elektrolit yang hilang. Selama terinfeksi, penderita juga dianjurkan untuk sering makan-makanan yang sehat meski dalam jumlah yang sedikit asalkan asupan nutrisi selalu terpenuhi. Adapun makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi penderita muntaber diantaranya, nasi, kentang, roti, dan pisang. Selama terinfeksi virus muntaber, penderita harus menghindari beberapa makanan yang bisa membuat muntaber makin parah seperti makanan dengan serat tinggi, makanan mengandung gula yang tinggi, yoghurt, keju, alkohol, kopi, dan susu. Jika lebih dari seminggu muntaber tak kunjung mereda, cobalah berkonsultasi ke dokter. Biasanya dokter akan memberikan obat anti-diare seperti loperamide atau bismuth subsalicylate serta anti-biotik. 6 dari 6 halaman
Untuk mencegah muntaber kita harus membiasakan untuk menerapkan pola hidup yang sehat dan bersih. Berikut beberapa cara mencegah muntaber:
Menyebut Diri Anak Buddha, Apa Keyakinan Kartini? Ilustrasi muntaber (iStockphoto) Liputan6.com, Jakarta Penyebab penyakit muntaber penting untuk diwaspadai. Muntaber atau dalam istilah medis disebut gastroenteritis merupakan peradangan yang terjadi di dinding saluran pencernaan. Peradangan biasa terjadi di lambung dan usus. Penyebab penyakit muntaber bisa terjadi akibat infeksi bakteri atau virus. Penyebab penyakit muntaber akan menimbulkan gejala utama diare dan muntah yang encer. Diare dan muntah ini dapat menyebabkan dehidrasi. Penyebab Muntaber bisa menyerang siapa saja mulai dari anak hingga dewasa. Faktor risiko tertentu juga bisa menjadi penyebab penyakit muntaber. Ini seperti kurang menjaga kebersihan atau mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi. Ini membuat penyebab penyakit muntaber bisa dicegah sedemikian rupa. Berikut penyebab penyakit muntaber dan cara mencegahnya yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (15/3/2020). Scroll down untuk melanjutkan membaca Ilustraasi foto Liputan 6 Muntaber yang disebabkan bakteri terjadi ketika bakteri menyebabkan infeksi pada lambung atau usus. Orang sering menyebut gastroenteritis bakteri sebagai keracunan makanan. Seseorang bisa terkena bakteri gastroenteritis setelah makan atau minum bahan yang terkontaminasi. Banyak jenis bakteri dapat menyebabkan gastroenteritis bakteri, termasuk: Escherichia coli yang terdapat pada daging sapi kurang matang dan buah-buahan dan sayuran yang tidak dicuci. Shigella, yang dapat ditemukan dalam makanan mentah dan air yang terkontaminasi, termasuk kolam renang. Staphylococcus dan Salmonella, yang mungkin dalam daging mentah, kurang matang, telur, dan produk susu. Yersinia enterocolitica, yang terkandung pada daging babi mentah atau kurang matang. Campylobacter, yang mungkin terdapat pada susu dan unggas mentah atau kurang matang. Scroll down untuk melanjutkan membaca Ilustraasi foto Liputan 6 Gastroenteritis virus disebabkan oleh sejumlah virus yang berbeda. Mudah bagi virus ini untuk menyebar dalam situasi kelompok. Beberapa cara penularan virus meliputi mencuci tangan yang tidak benar terutama sebelum menjamah makanan, air terkontaminasi oleh limbah, atau mengonsumsi kerang mentah atau setengah matang dari perairan yang terkontaminasi. Sejumlah virus dapat menyebabkan gastroenteritis, termasuk: Norovirus Infeksi norovirus dapat menyebar melalui keluarga dan komunitas. Ini kemungkinan besar menyebar di antara orang-orang di ruang terbatas. Dalam kebanyakan kasus, norovirus disebarkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi, meskipun penularan dari orang ke orang juga dimungkinkan. Rotavirus Rotavirus adalah penyebab paling umum dari gastroenteritis virus pada anak-anak. Anak biasanya terinfeksi ketika mereka memasukkan jari-jari mereka atau benda-benda lain yang terkontaminasi virus ke dalam mulut. Scroll down untuk melanjutkan membaca Gejala muntaber / Sumber: iStockphoto Tergantung pada penyebabnya, gejala muntaber dapat muncul dalam satu hingga tiga hari setelah terinfeksi dan dapat berkisar dari ringan hingga berat. Gejala biasanya hanya bertahan satu atau dua hari, tetapi kadang-kadang dapat bertahan selama 10 hari. GEjala umum muntaber meliputi: Diare berair Kram perut dan nyeri Mual, muntah atau keduanya Demam ringan Tidak nafsu makan Perawatan medis darurat diperlukan jika gejala menunjukkan: - Diare telah berlangsung selama tiga hari atau lebih tanpa ada penurunan. - Adanya darah pada tinja - Menunjukkant tanda-tanda dehidrasi, seperti bibir kering atau pusing. Scroll down untuk melanjutkan membaca Ilustraasi foto Liputan 6 Minum banyak cairan Cairan sangat penting karena saat muntaber, tubuh kehilangan cairan yang vital melalui keringat, muntah, dan diare. Cairan terbaik untuk diminum adalah air putih, sup kaldu, atau teh. Hindari mengonsumsi minuman berkafein, soda, dan alkohol. Istirahat cukup Ketika mengalami muntaber, tubuh perlu istirahat untuk melawan infeksi. Tidur nyenyak dan kurangi jumlah aktivitas yang biasa dilakukan di siang hari. Konsumsi makanan lunak Diet BRAT atau bananas, rice, applesauce, and toast bisa menjadi pilihan saat perut terasa tidak nyaman. Pisang, nasi, saus apel dan roti panggang mudah dicerna, mengandung karbohidrat untuk memberi energi, dan mengisi kembali nutrisi. Hindari makanan tertentu Saat mengalami muntaber, hindari susu, makanan berserat, dan apa pun yang berlemak atau pedas. Susu sulit untuk dicerna dan dapat memperburuk gas dan diare. Makanan tinggi serat tidak diperlukan saat diare. Sementara makanan berlemak dan pedas akan memicu peradangan yang lebih berat. Scroll down untuk melanjutkan membaca Cara mencegah muntaber Cuci tangan Orang yang menderita muntaber bisa memiliki bakteri atau virus di dalam tinjanya. Orang yang memiliki bakteri ini di tangannya dapat menyebarkannya ketika menyentuh permukaan, benda, atau orang lain. Maka dari itu sangat penting bagi orang untuk mencuci tangan dengan seksama sebelum memegang makanan atau setelah menggunakan kamar mandi. Vaksinasi Vaksin melawan gastroenteritis yang disebabkan oleh rotavirus tersedia di beberapa negara seperti Indonesia. Vaksin ini biasa diberikan kepada anak-anak di tahun pertama kehidupan. Hindari berbagi barang pribadi Hindari berbagi peralatan makan, minum gelas dan piring. Gunakan handuk terpisah di kamar mandi. Jaga jarak Hindari kontak dekat dengan siapa pun yang memiliki gejala muntaber, jika memungkinkan. Bersihkan benda dan peralatan Jika seseorang di rumah menderita muntaber, lakukan desinfeksi pada permukaan seperti gagang pintu, keran, dan benda lainnya yang sering disentuh. Lanjutkan Membaca ↓ |