Mulut lidah tenggorokan dan pita suara adalah 4 organ tubuh yang bermanfaat untuk

Ilustrasi seseorang sedang menunjukkan kemampuan seni vokalnya. Foto: Freepik.com

Seni vokal merupakan salah satu bukti jika manusia dianugerahi berbagai kemampuan unik melalui pikiran dan anggota tubuhnya. Inilah mengapa berbagai jenis karya seni tercipta melalui gagasan dan pengolahan seni sedemikian rupa. Salah satu kemampuan manusia, yakni keterampilan bernyanyi yang dituangkan melalui seni vokal.

Lantas apa yang dimaksud dengan seni vokal? Apa saja peran organ tubuh dalam menghasilkan vokal? Simak masing-masing uraiannya berikut ini.

Mengutip buku Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya oleh Tedi Sutardi, seni vokal merupakan seni suara yang dihasilkan oleh mulut manusia. Munculnya vokal pada manusia disebabkan oleh getaran pada pita suara.

Bergetarnya pita suara tidak terlepas dari keberadaan udara dari paru-paru yang diembuskan melalui pita suara. Kekuatan vokal akan bertambah karena peran rongga suara di sekitar rongga mulut.

Dalam bernyanyi terdapat berbagai aplikasi teknik vokal guna menghasilkan suara yang berkualitas, sehingga bernyanyi tidak dilakukan secara asal-asalan. Organ tubuh juga berperan dalam pembentukan vokal yang sering disebut dengan teknik vokal.

Ilustrasi seorang anak yang sedang mempelajari teknik vokal. Foto: Freepik.com

Fungsi Organ Tubuh dalam Teknik Vokal

Untuk menunjukkan kemampuan dalam seni vokal, tentu diperlukan penguasaan terhadap teknik vokal yang benar.

Suara tak hanya sekadar muncul melalui mulut. Namun, terdapat fungsi organ tubuh dalam menghasilkan suara.

Dalam buku Seni Budaya Kelas XI Semester 1 oleh Sem Cornelyoes Bangun, dkk., terdapat pengelompokan organ tubuh yang berperan dalam teknik vokal, antara lain:

Organ penggerak dapat menghasilkan suara. Hal ini karena organ penggerak berfungsi menggerakkan pita suara melalui dorongan udara yang mengenainya. Adapun yang termasuk ke dalam organ penggerak di antaranya paru-paru, pangkal tenggorok (laring), batang tenggorok (faring), dan sekat rongga dada (diafragma).

Organ tubuh yang termasuk alat penggetar untuk menghasilkan suara, yakni pita suara. Organ ini berbentuk jaringan tenunan otot tipis dan elastis. Apabila pita suara disentuh udara yang diembuskan paru-paru, pita suara akan bergetar dan menghasilkan suara.

Pita suara antara laki-laki dan perempuan juga memiliki perbedaan. Jenis pita suara laki-laki lebih panjang dibanding perempuan. Hal tersebut yang menyebabkan suara laki-laki lebih rendah daripada suara perempuan. Perubahan pada pita suara akan terjadi seiring dengan perubahan usia.

Mulut merupakan alat ucap manusia yang terdiri dari dua bagian, yakni artikulator dan titik artikulasi. Artikulator merupakan alat ucap yang dapat digerakan sekaligus digeserkan untuk menimbulkan berbagai macam bunyi. Adapun organ yang termasuk artikulator adalah lidah.

Sementara itu, titik artikulasi adalah bagian alat ucap yang menjadi tumpuan atau titik sentuh artikulator. Organ yang termasuk titik artikulasi antara lain gigi, gusi, langit-langit keras, langit-langit lunak, dan anak tekak.

Resonator merupakan organ tubuh yang berfungsi memantulkan getaran suara yang ditimbulkan oleh pita suara. Pantulan tersebut dapat memperkuat suara. Adapun organ yang termasuk resonator antara lain rongga mulut, rongga dada, dan rongga hidung.

Itulah uraian tentang seni vokal dan pengelompokan peranan masing-masing organ dalam teknik vokal. Semoga bermanfaat!

Mulut lidah tenggorokan dan pita suara adalah 4 organ tubuh yang bermanfaat untuk

Seni Vokal adalah seni musik yang mengutamakan dan mengeksploitasi suara manusia. Seni vokal biasa disebut bernyanyi. Seniman-seniman vokal sangat mengandalkan kualitas suaranya dalam berkarya. Dalam bidang seni vokal ini kita mengenal penyanyi-penyanyi Barat legendaris, seperti Frank Sinatra, Nat King Cole, Elvis Presley, Pavarotti, Julio Iglesias, Whitney Houston, Celine Dion, Michael Jackson, Britney Spear, Adele, Katy Perry, Justin Bieber, sampai Lady Gaga. Lagu-lagu mereka sangat digemari di seluruh dunia.

Organ tubuh manakah yang paling berperan ketika anda bernyanyi? Mulut. Benar, Mulut beserta organ bagian-bagiannya, seperti bibir dan lidah, memang sangat vital untuk bernyanyi. Akan tetapi, sebenarnya masih banyak organ tubuh yang berperan untuk bernyanyi. Di sini akan anda telusuri, organ-organ tubuh mana sajakah yang berguna untuk bernyanyi. Dengan pengetahuan ini diharapkan anda dapat melatih organ-organ tubuh tersebut untuk menghasilkan teknik bernyanyi yang andal dan dapat menghasilkan nyanyian merdu.

 

Suara manusia dihasilkan oleh organ penggerak Organ ini berfungsi menggerakkan pita suara dengan cara mendorong udara mengenainya. Yang termasuk organ penggerak adalah sebagai berikut.

Dalam kegiatan bernyanyi, paru-paru berfungsi untuk menghirup dan meniup udara. Udara tersebut, setelah dimanfaatkan untuk mendapatkan O2 bagi tubuh dalam aktivitas pernapasan, sisanya diembuskan keluar melalui tenggorokan dan hidung. Embusan udara inilah yang dimanfaatkan untuk menggetarkan pita suara sehingga menghasilkan suara. Kapasitas (daya tampung) paru-paru dalam menampung udara akan berpengaruh terhadap panjang-pendeknya suara kamu. Oleh karena itu, bila kamu ingin memiliki kemampuan bernyanyi dengan jangkauan suara yang panjang, kamu harus melatih organ paru-paru agar memiliki kapasitas yang semakin besar. Teknik melatih paru-paru dalam kegiatan bernyanyi disebut sebagai latihan pernapasan.

b)  Larynx (pangkal tenggorok)

Larynx merupakan organ tubuh tempat pita suara berada. Dari luar larynx dapat dilihat di dekat jakun. Pita suara inilah yang mula-mula menghasilkan suara. Bila terkena sentuhan udara yang dihembuskan oleh paru-paru, pita suara akan bergetar membuka, menutup, merentang, atau mengerut untuk membentuk suara dan menghasilkan nada setelah dikoordinasikan dengan alat-alat artikulasi di rongga mulut dan hidung. Oleh karena itu, larynx sangat penting fungsinya untuk melindungi pita suara.

c)  Pharynx (batang tenggorok)

Organ ini menghubungkan larynx dan rongga mulut dan rongga hidung. Organ ini sangat rentan dengan gangguan udara. Bila organ tubuh ini terganggu akan menimbulkan radang dan di dalamnya akan terproduksi banyak lendir yang menimbulkan rasa gatal. Anda tidak akan dapat bernyanyi dengan maksimal bila organ ini terganggu. Oleh karena itu, kebersihan organ tubuh ini dari lendir akan menghasilkan suara yang merdu. Pernahkah anda dengar orang melakukan ghurah? Ghurah adalah salah satu cara membersihkan pharynx dari lendir yang dapat mengganggu aliran udara ketika bernyanyi. Di ujung atas dari pharynx terdapat organ tubuh yang disebut tonsil (anak tekak). Di tempat itulah manusia menghasilkan nada-nada tinggi.

d)  Diafragma (sekat rongga dada)

Diafragma adalah otot besar yang melintang di antara rongga dada dan rongga perut. Fungsinya mengatur kerja paru-paru secara otomatis. Gerakan diafragma memberi kesempatan rongga dada untuk mengembang dan mengempis. Dalam kaitannya dengan teknik bernyanyi, diafragma sangat bermanfaat untuk memperbesar kapasitas paru-paru.

Organ tubuh yang tergolong sebagai alat penggetar dalam menghasilkan suara adalah pita suara. Pita suara berbentuk jaringan tenunan otot yang tipis dan elastis berwarna kekuningan. Bila disentuh udara yang diembuskan paru-paru, pita suara akan bergetar dan menghasilkan suara. Pita suara milik anak laki-laki lebih panjang daripada milik anak perempuan. Inilah yang menyebabkan suara laki-laki lebih rendah daripada suara perempuan. Baik pada laki-laki maupun perempuan pada fase tertentu pita suara akan mengalami perubahan hingga suara pun akan mengalami perubahan. Biasanya perubahan ini mengikuti usia.

Posisi pita suara yang berbeda-beda akan menghasilkan suara yang berbeda-beda pula.

a) Terbuka lebar Apabila pita suara terbuka lebar udara akan keluar dari paru-paru tanpa hambatan. Dalam posisi seperti itu akan dihasilkan suara h.

b) Tertutup rapat Bila pita suara tertutup rapat larynx juga ikut tertutup. Maka, udara dari paru-paru akan terhambat dan akan menghasilkan suara hamzah (hambat glotal).

c) Bagian atas terbuka sedikit Bila pita suara bagian atas terbuka sedikit akan menyebabkan udara dari paru-paru akan menggetarkan pita suara. Dalam posisi seperti itu akan dihasilkan suara yang jika diolah oleh alat ucap (artikulasi) akan menghasilkan aneka macam suara.

d) Bagian bawah terbuka sedikit Pada posisi pita suara demikian, akan dihasilkan suara-suara lemah karena udara yang berembus dari paru-paru akan keluar begitu saja tanpa kekuatan. Suara demikian cocok untuk berbisik dan bernyanyi dengan teknik bersenandung.

3)  Alat Ucap (artikulasi)

Alat ucap manusia adalah mulut, yang terdiri atas dua bagian, yaitu artikulator dan titik artikulasi. Artikulator adalah alat ucap yang dapat digerakkan atau digeserkan untuk menimbulkan berbagai macam bunyi. Alat artikulator adalah lidah. Titik artikulasi adalah bagian alat ucap yang menjadi tumpuan atau titik sentuh artikulator. Yang termasuk titik-titik, artikulasi adalah bibir, gigi, gusi, langit-langit keras, langit-langit lunak, anak tekak.

Penempatan artikulator pada titik-titik artikulasi secara tepat akan menghasilkan kejelasan lafal dalam bernyanyi karena dalam bernyanyi yang diucapkan bukan hanya nadanya tetapi liriknya. Lirik adalah teks lagu yang akan dikomunikasikan kepada pendengar lewat nyanyian. Lafal yang benar dan tepat akan sanggup memberikan pengertian untuk diresapi pendengar. Bahkan ada semboyan bahwa lirik adalah mahkota lagu.

Agar dihasilkan pelafalan lagu dengan baik, kamu harus melatih alat ucap dengan baik pula yang perlu dilatih adalah:

  1. Rahang bawah, dengan latihan gerakan membuka menutup, gerakan ke kiri ke kanan, dan gerakan ke depan dan ke belakang agar diperoleh kelenturan gerak rahang,
  2. Lidah, dengan latihan gerakan memutar, gerakan ke kiri dan ke kanan, gerakan keluar masuk. Latihan ini akan menghasilkan kelincahan gerak lidah, dan
  3. Bibir, dengan latihan membuka menutup, dan menahan hembusan udara. Latihan ini ditujukan untuk mendapatkan kelenturan bibir.

Resonator adalah organ tubuh yang berfungsi memantulkan getaran suara yang ditimbulkan oleh pita suara. Pantulan di dalam rongga organ resonator ini akan semakin menguatkan suara. Bandingkan dengan rongga pada badan gitar. Tanpa rongga tersebut tentu getaran suara dari senar tidak akan kuat. Yang termasuk organ resonator adalah rongga mulut, rongga dada, dan rongga hidung.

Untuk mendapatkan suara yang merdu dalam bernyanyi dibutuhkan organ-organ tubuh yang prima. Untuk itu organ tubuh yang berkaitan langsung dengan pembentukan suara tersebut harus dilatih dengan baik. Latihan-latihan itu meliputi:

a)  Latihan intonasi yang meliput:

  1. Latihan aksentuasi (memberikan tekanan pada bagian tertentu dari sebuah lagu).
  2. Latihan dinamik (menambah atau mengurangi kuat lemahnya suara).

b)  Latihan artikulasi, yaitu latihan ketepatan pelafalan bunyi dengan alat ucap yang meliputi:

  1. Latihan vokalisasi (latihan pelafalan bunyi-bunyi vokal).
  2. Latihan pembentukan bunyi-bunyi konsonan.

c)  Latihan pernapasan, yaitu latihan untuk menghasilkan peningkatan kapasitas paru paru agar dalam bernyanyi tidak kehabisan napas. Latihan ini meliputi:

     1) latihan pernapasan dada

Melakukan latihan pernapasan dengan membusungkan dada ketika menarik napas. Latihan ini sekaligus dapat memperkuat otot-otot di sekitar dada agar menjadi lentur. Meskipun demikian, pernapasan dada menghasilkan pernapasan yang kurang stabil sehingga teknik pernapasan ini kurang baik untuk bernyanyi.

     2) latihan pernapasan bahu

Melakukan pernapasan dengan menarik napas mengangkat bahu untuk mengisi paru-paru. Cara seperti ini tidak baik karena nafas yang dihasilkan dangkal atau udara yang terhirup minim sehingga kalimat yang diucapkan sering kali terputus-putus.

     3) latihan pernapasan diafragma

Pernapasan diafragma lazim disebut pernapasan rongga perut. Latihannya dengan melakukan pernapasan mengembangkan rongga perut atau diafragma. Cara ini merupakan pernapasan yang optimal untuk bernyanyi karena akan menghasilkan napas yang panjang, ringan, santai sehingga produksi suara lebih bermutu. Pengambilan napas pada saat memulai lagu atau awal kalimat lagu dapat dilakukan dengan menarik napas melalui hidung dengan santai. Namun, jika pada saat bernyanyi atau di tengah lagu, sebaiknya pengambilan napas dilakukan dengan singkat atau dengan mendengkus, seperti anda mencium aroma yang harum atau aroma makanan yang sedap.

Frasering adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar dalam bernyanyi. Dengan frasering yang benar, pesan dan maksud lagu akan mudah dimengerti oleh pendengar. Frasering dalam bernyanyi disesuaikan dengan kaidah komunikasi yang berlaku. Latihan frasering ini hendaknya mengikuti ketentuan praktis sebagai berikut:

  1. Bila nafas kita cukup untuk menyanyikan satu kalimat penuh, nyanyikanlah satu kalimat itu tanpa disela pengambilan napas. Contoh :  Engkau dinamakan Srikandi (benar)
  2. Bila nafas kita tidak cukup untuk menyanyikan satu kalimat penuh, penggallah kalimat itu menjadi klausa.: Contoh Gugur bungaku di taman bakti / di haribaan pertiwi (benar). Gugur bungaku di/ taman bakti / di hari ba / an pertiwi (salah)
  3. Bila nafas kita tidak cukup untuk menyanyikan satu kalimat, penggallah kalimat tersebut menjadi frase. Lebih baik jangan memenggal kalimat lagu berdasarkan kata, apalagi yang lebih kecil dari kata. Contoh: Engkau / dinamakan / Srikandi (benar). Engkau dina / makan Srikandi (salah).