Pengertian dan Contoh Rima Pada Puisi
Pada kesempatan pertama ini Frida akan membahas mengenai RIMA dengan Judul : Apakah yang dimaksud rima? Rima adalah Bentuk perulangan bunyi pada suatu rangkaian puisi, Rima sendiri terdiri dari dua bagian yaitu:
Rima suku kata ini sangat sederhana karena hanya mengulang bunyi pada suku katanya saja. Contoh yang paling mudah terdapat pada kata ulang dwilingga salin suara. Contohnya:
Sedangkan rima kata sendiri terdiri dari perulangan penuh kata tersebut. Contohnya terdapat pada kata ulang berimbuhan, seperti:
Cara menggunakan rima ini cukup mudah karena dapat diletakkan dimana saja dari bagian sebuah puisi. Sebagai contoh:
Rima baris biasanya digunakan dalam puisi dua seuntai (Disticond), dan sajak empat seuntai (quatren). Tapi, yang paling banyak mengandung rima baris biasanya adalah Quatren. Ada beberapa bentuk rima baris yaitu: AAAA, AABB, ABAB dan ABBA. Rima dengan pola AAAA, disebut rima sama bunyi. Contohnya:
Rima dengan pola AABB disebut rima berangkai. Contoh penggunaan rima ini adalah:
Rima dengan pola ABAB disebut juga sebagai rima berselang. Contoh penggunaan rima tersebut adalah pantun. Beberapa puisi quatren zaman “Pujangga Baru” banyak menggunakan bentuk rima seperti ini. Sebagai contohnya:
Rima yang mempunyai pola ABBA, dikenal sebagai rima berpeluk. Bentuk ini jarang sekali digunakan dalam puisi-puisi modern seperti sekarang ini. Salah satu contoh polanya adalah:
Jangan dikira kalau menggunakan rima, terutama rima baris semudah yang anda pikirkan. Kebanyakan puisi di zaman modern ini memang sudah menggunakan gaya bahasa yang lebih bebas, baik itu dalam pola struktur baris, maupun jumlah baris dalam bait puisi. Tetapi ada juga penyair yang masih menggunakan rima tersebut.
Dalam karya-karya amatiran, rima biasanya digunakan sebagai pemanis suatu puisi. Sayangnya, penggunaan tersebut tidak memperhatikan pola-pola dan struktur yang ada. Oleh sebab itu, alangkah baiknya kita belajar mengenal dan menggunakannya dengan memperhatikan pola struktur dan makna yang bisa kita suratkan dalam sebuah puisi. Rima adalah ciri asli karya sastra Melayu yang tidak dimiliki oleh bentuk sastra manapun (khas).
2. Rima Akhir Tak Sempurna
3. Rima Akhir Ganda
4. Rima Akhir Ganda Tak Sempurna
5. Rima Awal
Rima adalah pengulangan bunyi yang berselang, baik dalam larik sajak maupun pada akhir larik sajak. Rima merupakan salah satu unsur penting dalam puisi. Melalui rima inilah, keindahan suatu puisi tercipta. Rima tidak selalu berada di akhir baris dalam satu bait. Rima juga dapat ditemukan dalam satu baris. Jenis-jenis rima: A. Rima akhir, yaitu persamaan bunyi pada akhir baris Macam rima akhir adalah: 1. rima silang [a-b-a-b], Contoh:
2. rima terus [a-a-a-a], Contoh:
3. rima pasang [a-a-b-b], Contoh:
4. rima patah [a-a-a-b/a-b-a-a/a-a-b-a], Contoh:
5. rima peluk [a-b-b-a]. Contoh:
B. Rima datar, yaitu persamaan bunyi pada tiap-tiap larik sajak. 1. rima asonansi [pengulangan bunyi vokal] Contoh:
2. rima aliterasi [pengulangan bunyi konsonan] Contoh:
Airmata Buaya Kau bicara kejujuran sambil berdusta Kau bicara kesederhanaan sambil shopping di Singapura Kau bicara nasionalisme sambil jual aset negara Kau bicara kedamaian sambil memupuk dendam belaka Kau bicara anti korupsi sambil menjarah setiap celah Kau bicara persatuan sambil memecah belah Kau bicara demokrasi ternyata untuk kepentingan semata Kau bicara kemiskinan di tengah bergelimpangan harta Kau bicara nasib rakyat sambil pura-pura menderita Kau bicara pengkhianatan sambil berbuat yang sama Kau bicara seolah dari hati sambil menitikkan air mata Dasar Air Mata Buaya. (oleh: Fadli Zon) Kesima Seperti baru kemarin kulihat wajahmu yang belia Kugendong, kurangkul serta kubelai dengan penuh cita Dan terselip canda... Menghiasi arti kasih sayang yang membahana dalam dada Tanpa terasa... lintasan waktu datang juga menerpa Mengikuti redupnya senja Bersama guratan asa yang hanya nista adanya Kuharap kelak dalam genggamanmu Asaku dapat kau ramu Itulah do'aku untukmu selalu, oh anakku. (Papa Frida, Coretan 17 Oktober 2014)
Negeri Impian Indahnya negeriku Indahnya negeri tanpa masalah Indahnya kedamaian dimana-mana Indahnya masyarakat makmur sentosa Pemerintah yang pro rakyat Wakil yang peduli pada rakyat Terjun langsung melihat rakyat Uang negara dipergunakan pada hal yang tepat tak ada kasus korupsi Negara hijau Negara kaya akan hayati Tak ada pembabatan hutan Tak ada pengikisan pegunungan Ibukota yang sejuk Ibukota yang hijau Ibukota yang bersih Ibukota yang damai Ibukota yang kami banggakan Pendidikan Gratis Kebutuhan sekolah gratis Seragam, pulpen, pensil, dan tas gratis Pokoknya semua serba gratis Tiba-tiba!!! Tiba-tiba alarmku berdering Aku membuka mata dan melihat sekeliling Aku sadar ini hanyalah sebuah mimpi Semoga bermanfaat... Selamat Belajar. Artikel lain Sastra yang mungkin anda butuhkan klik ↣PORTAL SASTRAPage 2 |