Misionaris Portugis terkenal yang berhasil menyebarkan agama katholik di Maluku adalah

Misionaris Portugis terkenal yang berhasil menyebarkan agama katholik di Maluku adalah

Misionaris Portugis terkenal yang berhasil menyebarkan agama katholik di Maluku adalah

Misionaris Portugis yang menyebarkan agama Katolik di Maluku adalah?

  1. Fransiscus Xaverius
  2. Baron Van Hoevell
  3. Snouck Hurgronje
  4. Van Deventer
  5. Frans Van der Putte

Jawaban: A. Fransiscus Xaverius

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, misionaris portugis yang menyebarkan agama katolik di maluku adalah fransiscus xaverius.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Sekolah kedokteran di Batavia yang melalui para pelajarnya melahirkan organisasi Budi Utomo adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

Misionaris Portugis terkenal yang berhasil menyebarkan agama katholik di Maluku adalah

Santo Fransiskus Xaverius

Santo Fransiskus Xaverius, salah satu pendiri Serikat Yesus

Lahir(1506-04-07)7 April 1506
Navarro, SpanyolWafat2 Desember 1552(1552-12-02) (umur 46)
Pulau Shangchuan, TiongkokDihormati diGereja Katolik Roma
Gereja Lutheran
Komuni AnglikanBeatifikasi25 Oktober 1619 oleh Paus Paulus VKanonisasi12 Maret 1622 oleh Paus Gregorius XVPesta3 Desember

Santo Fransiskus Xaverius (bahasa Inggris: Saint Francis Xavier, bahasa Latin: Sanctus Franciscus Xaverius, Bahasa Portugis: São Francisco Xavier, bahasa Tionghoa: 聖方濟各沙勿略; 7 April 1506 – 2 Desember 1552) adalah seorang pionir misionaris Katolik dan salah seorang pendiri Serikat Yesus (Ordo Yesuit). Nama komunitas Serikat Xaverian diambil nama dirinya. Gereja Katolik menganggap dia telah mengkristenkan lebih banyak orang dibanding siapapun semenjak Santo Paulus.

Awal hidup

Xaverius terlahir bernama Francisco de Jaso y Azpilicueta di Kastel Xavier (dalam bahasa Spanyol modern Javier, bahasa Basque Xabier, bahasa Katalan Xavier) dekat Sangüesa dan Pamplona, di Navarro, Spanyol. Lahir sebagai putera bangsawan Basque di Navarro. Pada tahun 1512, Kastilla menginvasi Navarro. Banyak benteng yang dihancurkan, termasuk kastil keluarga, dan tanah-tanah disita. Ayah Fransiskus meninggal dunia pada tahun 1515.

Pada usia 19 tahun, Fransiskus Xaverius masuk Universitas Paris, di mana dia lulus dengan licence ès arts pada tahun 1530. Dia kemudian melanjutkan studi dalam bidang teologi di kota itu, dan berkenalan dengan Ignatius Loyola. Bersama dengan Ignatius, Pierre Favre dan empat orang lainnya, Xaverius mengikat janji di Montmartre dan membentuk Serikat Yesus pada 15 Agustus 1534, dengan mengucapkan kaul kemiskinan dan kesucian.

Karya misi

Fransiskus Xaverius mengabdikan sebagian besar dari masa hidupnya bagi karya misi di negeri-negeri terpencil. Karena Raja Yohanes III (Bahasa Portugis: Dom João III) dari Portugal menghendaki agar para misionaris Yesuit berkarya di Hindia-Portugis, maka ia pun diutus ke sana pada tahun 1540. Ia bertolak dari Lisboa pada tanggal 7 April 1541, bersama dua Yesuit lainnya dan Martin de Sousa raja muda yang baru, dengan menumpang kapal Santiago. Dari Bulan Agustus 1541 hingga bulan Maret 1542, ia singgah di Mozambik, dan kemudian mencapai Goa, India, ibu kota koloni Portugis, pada tanggal 6 Mei. Jabatan resminya di Goa adalah Nuncio Apostolik. Tiga tahun berikutnya digunakannya untuk berkarya di Goa.

Pada tanggal 20 September 1542, ia mengadakan perjalanan misinya yang pertama di antara kaum Parava, para penyelam mutiara di sepanjang pesisir Timur India Selatan, sebelah Utara dari tanjung Comorin. Ia kemudian berusaha mengkristenkan Raja Travancore, di pesisir Barat, dan juga mengunjungi Sailan. Tidak puas akan hasil upayanya, di kembali ke Timur pada tahun 1545, dan menyusun rencana perjalanan misi ke Makassar, di Pulau Sulawesi.

Setelah tiba di Malaka pada bulan Oktober tahun itu dan selama tiga bulan menunggu kapal tumpangan ke Makassar yang tak kunjung tiba, akhirnya ia membatalkan tujuan semula dari pelayarannya. Ia bertolak dari Malaka pada tanggal 1 Januari 1546. Pada 14 Februari 1546, ia berlabuh di Hative.[1] Ia kemudian tinggal di pulau itu hingga pertengahan bulan Juni. Setelah itu, ia mengunjungi pulau-pulau lainnya di Maluku, termasuk Ternate dan Moro. Segera setelah hari raya Paskah tahun 1547, ia kembali ke pulau Ambon, dan kemudian menuju Malaka pada 15 Mei 1547.[2] Misi di Ambon ini menjadi salah satu awal sejarah Gereja Katolik di Indonesia. Selama rentang waktu tersebut, disebabkan kekecewaannya terhadap para petinggi Goa, Santo Fransiskus menulis sepucuk surat kepada Raja Dom João III meminta diberlakukannya Inkuisisi di Goa. Meskipun demikian, inkuisisi Goa baru mulai dijalankan delapan tahun setelah kematiannya.

Pada bulan Desember 1547, di Malaka, Fransiskus Xaverius berjumpa dengan seorang bangsawan Jepang dari Kagoshima bernama Anjiro. Anjiro telah mendengar kabar mengenai Fransiskus pada tahun 1545 dan berlayar dari Kagoshima ke Malaka dengan maksud bertemu dengannya. Anjiro melarikan diri dari Jepang setelah dituduh melakukan pembunuhan. Ia lalu mencurahkan isi hatinya kepada Fransiskus Xaverius, menceritakan riwayat hidupnya serta adat dan budaya tanah airnya. Anjiro adalah seorang Samurai sehingga dapat membantu Xaverius dengan keahliannya sebagai mediator dan penerjemah dalam karya misi di Jepang yang kini tampaknya semakin dapat terwujud. “Saya bertanya [kepada Anjiro] apakah orang-orang Jepang bersedia menjadi Kristen jika saya pergi bersamanya ke negeri itu, dan dia menjawab bahwa mereka tidak akan serta-merta menjadi Kristen, namun terlebih dahulu akan mengajukan banyak pertanyaan lalu melihat apa saja yang saya ketahui. Di atas segala-galanya, mereka akan mencermati apakah hidup saya sesuai dengan ajaran saya… Semua pedagang Portugis yang kembali dari Jepang meyakinkan saya bahwa dengan pergi ke sana saya dapat mempersembahkan lebih banyak pelayanan bagi Allah Tuhan kita, lebih daripada di antara orang-orang India, karena orang Jepang adalah suatu ras yang amat mementingkan akal budi.” Karena diyakinkan sedemikian rupa, Xaverius membaptis Anjiro—dengan nama baptis Paulo de Santa Fe—dan mulai menyusun rencana suatu misi bagi negeri yang belum lama ditemukan itu. Anjiro membantu Fransiskus Xaverius menerjemahkan beberapa paragraf ajaran Kristiani ke dalam fonem Bahasa Jepang yang kemudian dihafal oleh Xaverius.

Ia kembali ke India pada bulan Januari 1548. Selama 15 bulan berikutnya ia disibukkan dengan berbagai perjalanan dan urusan-urusan administrasi di India. Karena tidak senang dengan apa yang dianggapnya sebagai “sikap hidup yang tidak-Kristiani” dari orang-orang Portugis, yang menghambat usaha penyebaran agama Kristen, ia berangkat dari Selatan ke Timur Benua Asia. Ia meninggalkan Goa pada tanggal 15 April 1549, singgah di Malaka dan mengunjungi Kanton dengan ditemani Anjiro, dua pria Jepang lain, Pastur Cosme de Torrès dan Bruder Juan Fernandez. Ia juga membawa serta hadiah-hadiah bagi "Raja Jepang" karena ia beniat memperkenalkan diri sebagai Nuncio Apostolik.

Xaverius mencapai Jepang pada tanggal 27 Juli 1549, namun baru pada tanggal 15 Agustus ia menginjakkan kakinya di Kagoshima, pelabuhan utama provinsi Satsuma di Pulau Kyūshū. Ia disambut dengan ramah-tamah dan dijamu oleh keluarga Anjiro hingga bulan Oktober 1550. Dari Oktober hingga Desember 1550, ia berdiam di Yamaguchi. Tak lama sebelum Natal, ia menuju Kyoto namun gagal bertemu Kaisar. Ia kembali ke Yamaguchi pada bulan Maret 1551 dan diizinkan berkhotbah oleh daimyo provinsi itu. Akan tetapi karena kurang lancar berbahasa Jepang, ia hanya membacakan dengan lantang terjemahan katekismus. Xaverius diterima dengan baik oleh para rahib Shingon karena ia menggunakan kata “Dainichi” untuk Allah Kristen. Begitu Xaverius mendalami makna religius dari kata itu, ia menggantinya dengan kata “Deusu” dari kata Latin dan Portugis “Deus”. Para rahib pun sadar, Xaverius tengah menyebarkan suatu agama tandingan.

Seiring berjalannya waktu, kehadirannya di Jepang dapat dianggap membuahkan hasil yakni dibentuknya jemaat-jemaat Kristiani di Hirado, Yamaguchi dan Bungo. Xaverius berkarya lebih dari dua tahun di Jepang dan menyaksikan lahirnya Yesuit-Yesuit penerusnya. Ia kemudian memutuskan untuk kembali ke India. Dalam pelayarannya itu, suatu badai dahsyat memaksanya untuk singgah di sebuah pulau dekat Guangzhou, Tiongkok tempat ia berjumpa dengan Diégo Pereira, seorang pedagang kaya-raya, sabahat lamanya dari Cochin, yang memperlihatkan padanya sepucuk surat dari orang-orang Portugis yang dipenjarakan di Guangzhou yang minta agar seorang duta besar Portugal diutus kepada Kaisar Tiongkok guna membahas nasib mereka. Selanjutnya dalam pelayarannya itu, ia singgah di Malaka pad tanggal 27 Desember 1551, lalu sampai di Goa pada bulan Januari 1552.

Pada tanggal 17 April ia berlayar bersama Diégo Pereira, meninggalkan Goa dengan menumpang kapal Santa Cruz menuju Tiongkok. Ia memperkenalkan diri sebagai Nuncio Apostolik dan Pereira sebagai duta besar dari Raja Portugal. Tak lama setelah berlayar, ia baru menyadari bahwa surat penunjukannya sebagai Apostolic Nuncio telah tertinggal. Sampai di Malaka, ia digugat oleh Capitan Alvaro de Ataide de Gama yang kini memegang kendali penuh atas bandar itu. Sang capitan menolak untuk mengakui gelar Nuncio-nya, meminta Pereira mengundurkan diri dari jabatannya sebagai duta besar, mengganti para awak kapal, serta menuntut agar hadiah-hadiah bagi Kaisar Tiongkok ditinggalkan di Malaka.

Di awal September 1552, Santa Cruz mencapai pulau Shangchuan di Tiongkok, 14 km jauhnya dari pesisir Selatan daratan Tiongkok, dekat Taishan, Guangdong, 200 km ke arah Barat Daya dari tempat yang kelak bernama Hong Kong. Saat itu, ia hanya ditemani seorang murid Yesuit, Alvaro Ferreira, seorang pria Tionghoa bernama Antonio dan seorang pelayan Malabar bernama Khristoforus. Sekitar pertengahan November, ia mengirim sepucuk surat yang dalam isinya ia berkata bahwa seorang pria sudah setuju untuk membawanya ke daratan Tiongkok jika dibayar dengan sejumlah besar uang. Dengan mengirim pulang Alvaro Ferreira, ia tinggal seorang diri bersama Antonio.

Wafat

Pada tanggal 21 November, ia pingsan seusai merayakan Misa. Ia meninggal dunia di pulau itu pada tanggal 2 Desember 1552, pada umur 46 tahun, tanpa pernah menginjakkan kakinya di daratan utama Tiongkok.

Awalnya ia dimakamkan di sebuah pantai di Shangchuan. Jenazahnya yang masih utuh dipindahkan dari pulau itu pada bulan Februari 1553 dan disemayamkan sementara waktu di gedung gereja Santo Paulus di Malaka pada tanggal 22 Maret 1553. Sebuah makam terbuka dalam gereja itu saat ini menandai tempat jenazah Xaverius pernah disemayamkan. Pereira tiba dari Goa pada tanggal 15 April 1553, dan tak lama kemudian ia memindahkan jenazah Xaverius ke rumahnya.

Pada tanggal 11 Desember 1553, jenazah Xaverius kembali dibawa berlayar, diangkut dengan sebuah sampan berhias. Peti jenazah ditempatkan dalam sebuah kabin dikelilingi tirai sutera di tengah-tengah lilin-lilin bernyala dan wewangian yang dibakar, diiringi lambaian perpisahan dari seisi bandar Malaka. Ketika melewati selat antara Pulau Penang dan pantai, sampan itu sempat kandas pada gugus pasir namun tiba-tiba bertiup angin kencang yang mendorongnya kembali ke perairan dalam. Setelah singgah sebentar di Sailan, kemudian Cochin, akhirnya jenazah Xaverius tiba di Goa pada tanggal 15 Maret 1554.

Keesokan harinya seluruh masyarakat mengiringi pengantaran jenazah orang kudus itu ke katedral. Peti jenazah dibuka dan setelah 16 bulan isinya masih saja segar. Selama tiga hari dan tiga malam berikutnya masyarakat diijinkan memberikan penghormatan terakhir. Ribuan pria dan wanita menciumi kaki jenazah Xaverius dan banyak mujizat dilaporkan terjadi. Jenazah yang tidak membusuk itu kini disemayamkan di Basilika Bom Jésus Diarsipkan 2007-07-05 di Wayback Machine. di Goa, dalam sebuah peti perak pada tanggal 2 Desember 1637. Peti perak itu diturunkan untuk dilihat oleh umum hanya dalam penyelenggaraan pameran umum Diarsipkan 2005-06-17 di Wayback Machine. yang berlangsung selama 6 minggu, tiap 10 tahun sekali, terakhir kali diselenggarakan pada tahun 2004. Ada silang pendapat mengenai bagaimana jenazah Xaverius tetap utuh sedemikian lama. Beberapa orang berpendapat bahwa jenazahnya telah dimumikan, sementara yang lain menganggapnya sebagai suatu Mujizat.

Lengan depan (siku hingga pergelangan) sebelah kanan, yang digunakan Xaverius untuk memberkati dan membaptis orang, dipisahkan oleh Prefektur Jenderal Serikat Yesus Claudio Acquaviva pada tahun 1614 dan kini dipamerkan dalam sebuah relikuarium (Tempat penyimpanan Relikui) perak dalam gereja Il Gesù,[3] gereja utama Yesuit di Roma.

Pengakuan

Fransiskus Xaverius diakui sebagai seorang santo oleh Gereja Katolik Roma dan Gereja Anglikan. Ia dibeatifikasi oleh Sri Paus Paulus V pada tanggal 25 Oktober 1619, dan dikanonisasi oleh Sri Paus Gregorius XV pada tanggal 12 Maret 1622, bersamaan dengan kanonisasi Ignatius Loyola.

Sophia University di Tokyo, Jepang didirikan pada tahun 1913 untuk menghormatinya .

Pada tahun 1839, Theodore James Ryken mendirikan Xaverian Brothers, atau Kongregasi Santo Fransiskus Xaverius (CFX). Kini, sebanyak 20 kolose atau SMU merupakan Xaverian Brothers Sponsored Schools (XBSS).

Dia adalah santo pelindung Australia, Kalimantan, Tiongkok, Hindia Timur, Goa, Jepang, dan Selandia Baru. Perayaan peringatannya ditetapkan tiap tanggal 3 Desember.

Banyak gereja di seluruh dunia dinamakan menurut namanya. Salah satunya adalah Gereja Katedral Santo Fransiskus Xaverius, Keuskupan Amboina, Ambon. Basilika Santo Fransiskus Xaverius di Dyersville, Iowa adalah salah satu dari 52 basilika minor di Amerika Serikat dan satu-satunya yang berada di luar kawasan metropolitan.

Ada pula sebuah universitas terkenal di Kanada yang dinamakan menurut namanya di Antigonish, Nova Scotia yakni St. Fransiskus Xaverius University.

Javierada adalah ziarah tahunan dari Pamplona ke Xavier yang dimulai sejak tahun 1940-an.

Xaverius adalah salah satu dari sedikit nama yang dimulai dengan huruf X. Fransiskus Xaverius umum digunakan sebagai nama diri, di Indonesia biasanya disingkat F.X. "Xavier" adalah nama laki-laki yang populer di Portugal, Brasil, Spanyol dan negara-negara berbahasa Spanyol, Prancis dan Belgia. Di Austria dan Bavaria nama ini ditulis Xaver (diucap Ksaber dan kerap mengikuti nama "Francis" yakni Franz-Xaver)

Lihat pula

  • Misi pra-modern China Yesuit
  • Katolik di China

Referensi

  1. ^ Heuken, Adolf (2008). Steeinbrink, Karel; Aritonang, Jan Sihar, ed. A History of Christianity in Indonesia. Brill. hlm. 35. Diakses tanggal 19 Mei 2020. 
  2. ^ Heuken, Adolf (2008). Steeinbrink, Karel; Aritonang, Jan Sihar, ed. A History of Christianity in Indonesia. Brill. hlm. 37. Diakses tanggal 19 Mei 2020. 
  3. ^ Cappella di san Francesco Saverio Diarsipkan 2011-06-17 di Wayback Machine., at the official web site of Il Gesù. Text in Italian.

Pranala luar

  • (Inggris) [1] Potrait of St. Francis Xavier
  • (Inggris) Artikel ini berisi bahan-bahan dari Schaff-Herzog Encyclopedia of Religion
  • (Prancis) http://www.jesuites.com/xavier/index.html Diarsipkan 2002-12-14 di Wayback Machine.
  • (Inggris) Perayaan Peringatan St Fransiskus Xaverius di Goa Diarsipkan 2004-12-07 di Wayback Machine.
  • (Inggris) St Fransiskus Xaverius dan Malaka
  • (Inggris) Gambar Pulau Sancia. Kapel menandakan lokasi kematiannya Diarsipkan 2003-10-16 di Wayback Machine.
  • (Inggris) Lebih lanjut mengenai Pulau Sancia: [2] Diarsipkan 2003-10-22 di Wayback Machine., [3] Diarsipkan 2004-03-12 di Wayback Machine.
  • (Inggris) Foto-foto relikui St. Francis [4] Diarsipkan 2004-12-04 di Wayback Machine., [5] Diarsipkan 2004-12-04 di Wayback Machine.
  • (Inggris) Inkuisisi Goa Diarsipkan 2005-10-20 di Wayback Machine.
  • (Inggris) St. Francisco Xavier
  • (Spanyol) La huella universal de Francisco de Javier

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fransiskus_Xaverius&oldid=21607649"


Page 2

1 Januari adalah hari pertama dalam kalender Gregorian maupun kalender Julian.

1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31  

Peristiwa

1300-1600

  • 153 SM – Untuk pertama kalinya, konsul Romawi memulai tahun mereka di kantor pada 1 Januari.[1]
  • 45 SM – Kalender Julian mulai berlaku sebagai kalender sipil Kekaisaran Romawi, menetapkan 1 Januari sebagai tanggal baru tahun baru.[2]
  • 42 SM – Senat Romawi secara anumerta mendewakan Julius Caesar.[3]
  • 193 – Senat memilih Pertinax di luar keinginannya untuk menggantikan Commodus sebagai Kaisar Romawi.[4]
  • 404 – Saint Telemachus mencoba menghentikan pertarungan gladiatorial di amphitheater Romawi, dan dirajam sampai mati oleh orang banyak. Tindakan ini mengesankan Kaisar Kristen Honorius, yang mengeluarkan larangan bersejarah pada pertarungan gladiator.[5]
  • 417 – Kaisar Honorius memaksa Galla Placidia menikah dengan Constantius, jenderalnya yang terkenal (magister militum) (kemungkinan).[6]
  • 1001 – Pangeran Agung Stephen I dari Hongaria dinobatkan sebagai Raja Hongaria pertama oleh Paus Sylvester II (kemungkinan).[7]
  • 1068 – Romanos IV Diogenes menikah dengan Eudokia Makrembolitissa dan dimahkotai Kaisar Bizantium.[8]
  • 1259 – Michael VIII Palaiologos diproklamasikan sebagai kaisar bersama Kekaisaran Nicea dengan perwalian John IV Laskaris.[9]
  • 1438 – Albert II dari Habsburg dinobatkan sebagai Raja Hongaria.[10]
  • 1500 – Penjelajah Portugis Pedro Alvarez Cabral menemukan pantai Brasil.[11]
  • 1502 – Lokasi yang saat ini menjadi Rio de Janeiro, Brasil, pertama kali dijelajahi oleh Portugis.[12]
  • 1515 – Francis, Adipati Brittany yang berusia dua puluh tahun, menggantikan takhta Prancis setelah kematian ayah mertuanya, Louis XII.[13]
  • 1527 – Bangsawan Kroasia memilih Ferdinand I, Adipati Agung Austria sebagai Raja Kroasia dalam pemilihan 1527 di Cetin.[14]

1601–1900

  • 1600 – Skotlandia mengakui 1 Januari sebagai awal tahun, bukan 25 Maret.[15]
  • 1604 – The Mask of Indian and China Knights dibawakan oleh punggawa James VI dan I di Hampton Court.[16]
  • 1651 – Charles II dinobatkan sebagai Raja Skotlandia.[17]
  • 1700 – Rusia mulai menggunakan era Anno Domini alih-alih era Anno Mundi peninggalan Kekaisaran Bizantium.[18]
  • 1707 – John V diproklamasikan sebagai Raja Portugal dan Algarves di Lisbon.[19]
  • 1739 – Pulau Bouvet, pulau terjauh di dunia, ditemukan oleh penjelajah Prancis Jean-Baptiste Charles Bouvet de Lozier.[20]
  • 1772 – Cek perjalanan pertama, yang dapat digunakan di 90 kota di Eropa, diterbitkan oleh London Credit Exchange Company.[21]
  • 1773 –Himne yang kemudian dikenal sebagai "Amazing Grace", kemudian berjudul "1 Chronicles 17:16–17", pertama kali digunakan untuk mengiringi khotbah yang dipimpin oleh John Newton di kota Olney, Buckinghamshire, Inggris.[22]
  • 1776 – Perang Revolusi Amerika: Norfolk, Virginia dibakar oleh gabungan aksi Angkatan Laut Kerajaan dan Tentara Kontinental.[23]
  • 1776 – Jenderal George Washington mengibarkan bendera Amerika Serikat pertama, Grand Union Flag, di Prospect Hill.[24]
  • 1781 – Perang Revolusi Amerika: Seribu lima ratus tentara Resimen Pennsylvania ke-6 di bawah komando Jenderal Anthony Wayne memberontak melawan kamp musim dingin Tentara Kontinental di Morristown, New Jersey dalam Pemberontakan Garis Pennsylvania tahun 1781.[25]
  • 1788 – Edisi pertama The Times London, sebelumnya The Daily Universal Register, diterbitkan.[26]
  • 1801 – Persatuan legislatif Kerajaan Britania Raya dan Kerajaan Irlandia selesai, dan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia diproklamasikan.[27]
  • 1801 – Ceres, objek terbesar dan pertama yang diketahui di Sabuk Asteroid, ditemukan oleh Giuseppe Piazzi.[28]
  • 1804 – Kekuasaan Prancis berakhir di Haiti. Haiti menjadi republik mayoritas kulit hitam pertama dan negara merdeka kedua di Amerika Utara setelah Amerika Serikat.[29]
  • 1806 – Kalender Republik Prancis dihapuskan.[30]
  • 1808 – Amerika Serikat melarang impor budak.[31]
  • 1810 – Mayor Jenderal Lachlan Macquarie resmi menjadi Gubernur New South Wales.[32]
  • 1822 – Konstitusi Yunani tahun 1822 diadopsi oleh Majelis Nasional Pertama di Epidaurus.[33]
  • 1834 – Sebagian besar Jerman membentuk Zollverein serikat pabean, serikat semacam ini yang pertama antara negara-negara berdaulat.[34]
  • 1847 – "Mercy" Hospital pertama di dunia didirikan di Pittsburgh, Amerika Serikat, oleh sekelompok Sisters of Mercy dari Irlandia;[35] namanya akan terus menghiasi lebih dari 30 rumah sakit besar di seluruh dunia.
  • 1860 – Prangko Polandia pertama diterbitkan, menggantikan Prangko Rusia yang sebelumnya digunakan.[36]
  • 1861 – Pasukan liberal yang mendukung Benito Juárez memasuki Kota Meksiko.[37]
  • 1863 – Perang Saudara Amerika: Proklamasi Emansipasi berlaku di wilayah Konfederasi.[38]
  • 1877 – Ratu Victoria dari Kerajaan Inggris diproklamasikan sebagai Permaisuri India.[39]
  • 1885 – Dua puluh lima negara mengadopsi proposal Sandford Fleming untuk waktu standar (juga merupakan zona waktu).[40]
  • 1890 – Eritrea dikonsolidasikan menjadi koloni oleh pemerintah Italia.[41]
  • 1892 – Pulau Ellis mulai memproses imigran ke Amerika Serikat.[42]
  • 1898 – New York, New York mencaplok tanah dari county di sekitarnya, menciptakan City of Greater New York. Empat borough pertamanya, Manhattan, Brooklyn, Queens, dan The Bronx, bergabung pada 25 Januari dalam Staten Island untuk menciptakan kota modern dari lima borough.
  • 1899 – Kekuasaan Spanyol berakhir di Kuba.[43]
  • 1900 – Nigeria menjadi protektorat Inggris dengan Frederick Lugard sebagai komisaris tinggi.[44]

1901–2000

  • 1912 – Republik Tiongkok dideklarasikan sebagai sebuah negara.
  • 1915 – Perusahaan farmasi terkenal dari Jerman, Bayer, membuat aspirin dalam bentuk tablet, setelah sebelumnya dunia kedokteran menggunakannya dalam format puyer. Felix Hoffman, ahli kimia Jerman, yang bekerja di Bayer, menemukan formula untuk obat tersebut yang kemudian diberi nama Aspirin, obat penghilang rasa sakit terpopuler di dunia.
  • 1916 – Untuk pertama kalinya, darah yang telah disimpan dan didinginkan digunakan untuk transfusi darah. Transfusi yang berlangsung sukses ini dilakukan oleh The Royal Army Medical Corps (R.A.M.C), yang telah melakukan percobaan sejak tahun 1913. Transfusi darah memudahkan dan mempercepat proses pengobatan.
  • 1945 – Serangan Jerman untuk membebaskan kepungan atas kota Budapest, Operasi Konrad, dimulai.
  • 1947 – Perang lima hari lima malam antara tentara Indonesia melawan Belanda di Kota Palembang.
  • 1957 – Terbentuknya Provinsi Kalimantan Timur.
  • 1959 – Revolusi Kuba: Diktator Fulgencio Batista yang didukung oleh Amerika Serikat. melarikan diri ke Republik Dominika, setelah pasukannya mengalami kekalahan dalam Pertempuran Santa Clara dari pasukan gabungan gerilyawan komunis Kuba pimpinan Che Guevara dan pasukan Directorio Revolucionario Estudantil (DRE).
  • 1966 – Dua pesawat Dakota DC-3 milik Garuda Indonesia Airways (GIA), PK-GDU dan PK-GDE, bertabrakan di udara menjelang mendarat di Bandara Palembang dan jatuh di kawasan rawa di luar kota Palembang. Seluruh awak dan penumpangnya tewas.
  • 1973 – Britania Raya, Republik Irlandia dan Denmark bergabung di Uni Eropa.
  • 1981 – Yunani bergabung di Uni Eropa.
  • 1983 – Bandar Udara Kemayoran mulai berhenti beroperasi.
  • 1984 – Brunei menjadi negara merdeka penuh.
  • 1984 – Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dibuka secara resmi.
  • 1986 – Spanyol dan Portugal bergabung di Uni Eropa.
  • 1986 – Aruba merdeka dari Curaçao, tetapi masih berasosiasi secara bebas dengan Belanda.
  • 1993 – Cekoslowakia pecah menjadi dua negara: Ceko dan Slowakia.
  • 1995 – Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) didirikan.
  • 1995 – Austria, Finlandia dan Swedia bergabung di Uni Eropa.
  • 1999 – Mata uang Euro mulai digunakan secara elektronik.

2001–sekarang

  • 2002 – Mata uang Euro digunakan secara resmi dalam perdagangan di 12 negara anggota Uni Eropa.
  • 2002 – Peristiwa ledakan bom setelah malam tahun baru 2002.
  • 2007 – Adam Air Penerbangan 574 jatuh di Selat Makassar. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 102 tewas. Hingga saat ini korban dan bangkai pesawat tidak ditemukan.
  • 2007 – Rumania dan Bulgaria bergabung di Uni Eropa.
  • 2009 – Kebakaran di sebuah klub malam di Bangkok, Thailand yang menyebabkan 61 orang tewas.
  • 2017 – Kapal Zahro Express terbakar di Kepulauan Seribu, 23 orang tewas.
  • 2019 – Longsor di Cisolok, Sukabumi terjadi beberapa saat setelah malam Tahun Baru dan menewaskan setidaknya beberapa orang dan sisanya hilang.
  • 2019 – Serangan penabrakan kendaraan di Tokyo.
  • 2020 – Banjir melanda setelah seluruh Jabodetabek diguyur hujan selama 31 Desember 2019.

Kelahiran

  • 1431 – Paus Aleksander VI, Paus (m. 1503).
  • 1484 – Huldrych Zwingli, tokoh gerakan Reformasi Protestan dari Swiss (m. 1531).
  • 1892 – Manuel Roxas, Presiden Filipina ke-5 (m. 1948).
  • 1911 – Achmad Nawir, kapten Hindia Belanda pada Piala Dunia 1938 (w. 1995).
  • 1930 – Gaafar M. Nimeiri, Presiden Sudan.
  • 1935 – Paul Revere, pahlawan perbudakan Amerika Serikat.
  • 1946 – Roberto Rivelino, pemain sepak bola legendaris Brasil.
  • 1957 – Ray Sahetapy, aktor Indonesia.
  • 1977 – Jerry Yan, personel grup musik F4.
  • 1981 – Mladen Petrić, pemain sepak bola Kroasia.
  • 1986 – Lee Sung-min, salah satu anggota boyband Super Junior.
  • 1988 – Marcel Gecov, pemain sepak bola Republik Ceko.
  • 1995 – Rachel Amanda, aktris Indonesia.
  • 1998 – Bio One, aktor Indonesia.
  • 2000 – Melati Putri Rahel Sesilia, anggota grup idola Indonesia JKT48
  • 2001 – Kim Min-Jeong, anggota Girlband Korea Selatan, Aespa

Meninggal

  • 1748 – Johann Bernoulli, matematikawan Swiss (l. 1667)
  • 1894 – Heinrich Hertz, fisikawan Jerman (l. 1857)
  • 1966 – Vincent Auriol, Presiden Republik Prancis ke-16 (l. 1884)
  • 1990 – T.B. Simatupang
  • 1992 – Grace Hopper, ilmuwan komputer dan perwira angkatan laut Amerika Serikat (l. 1906)
  • 1995 – Eugene Wigner, fisikawan dan matematikawan Amerika-Hungaria penerima Nobel (l. 1902)
  • 2013 – Patti Page, aktris dan penyanyi Amerika Serikat (l. 1927)

1 Januari

  • Tahun Baru Masehi
  • Hari Domain Publik
  • HUT Kodam II Sriwijaya
  • HUT Kabupaten Jember
  • Haiti – Hari Kemerdekaan
  • Sudan – Hari Kemerdekaan
  • Kuba – Hari Pembebasan
  • Hari Terbentuknya Republik Tiongkok
  • Hari Terbentuknya Slowakia
  • Hari Keluarga Sedunia

Referensi

  1. ^ Gordon, Arthur Ernest (1983). Illustrated Introduction to Latin Epigraphy. University of California Press. hlm. 229. ISBN 978-0-520-03898-1. 
  2. ^ Origines Kalendariae Italicae Nundinal Calendars of Ancient Italy, Nundinal of Calendar of Romulus, Calendar of Numa Pompilius, Calendar of the Decemvirs, Irregular Roman Calendar, and Julian Correctio Tables of the Roman Calendar, from V. C. 4 of Varro, B. C. 750, to V. C. 1108 A. D 355. 4 by Edward Greswell, B.D: Vol. 4. University Press. 1854. hlm. 103. 
  3. ^ Koortbojian, Michael (2013). The Divinization of Caesar and Augustus. Cambridge University Press. hlm. 29. ISBN 978-0-521-19215-6. 
  4. ^ Birley, Anthony R (6 December 2012). Marcus Aurelius: A Biography. Routledge. hlm. 15. ISBN 978-1-134-69569-0. 
  5. ^ The Catholic Worker. 1991. hlm. 6. 
  6. ^ Sivan, Hagith (15 September 2011). Galla Placidia: The Last Roman Empress. OUP USA. hlm. 67. ISBN 978-0-19-537912-9. 
  7. ^ Zsoldos, Attila (2001). Saint Stephen and his country: a newborn kingdom in Central Europe: Hungary. Lucidus. ISBN 9789638616395. 
  8. ^ Beihammer, Alexander Daniel (17 February 2017). Byzantium and the Emergence of Muslim-Turkish Anatolia, Ca. 1040-1130. Taylor & Francis. hlm. 134–. ISBN 978-1-351-98386-0. 
  9. ^ The Cambridge Medieval History Series volumes 1-5. Plantagenet Publishing. hlm. 1682–. GGKEY:G636GD76LW7. 
  10. ^ Henry Melvill Gwatkin; James Pounder Whitney; Joseph Robson Tanner (1936). The Cambridge Medieval History. Macmillan. hlm. 134. 
  11. ^ Legrand, Jacques (1989). Chronicle of the World. Eca, Publication. hlm. 444. ISBN 0-13-133463-8. 
  12. ^ Higgs, David (4 January 2002). Queer Sites: Gay Urban Histories Since 1600. Routledge. hlm. 138–. ISBN 978-1-134-72467-3. 
  13. ^ Bacon, James (1830). The Life and Times of Francis the First, King of France. E. Bull. hlm. 116–. 
  14. ^ Encyclopædia Britannica. Encyclopædia Britannica, inc., William Benton Publisher. 1973. ISBN 978-0-85229-173-3. 
  15. ^ Lindsay, Robert (1899). The Historie and Cronicles of Scotland: From the Slauchter of King James the First to the Ane Thousande Fyve Hundreith Thrie Scoir Fyftein Zeir. Society. 
  16. ^ Martin Butler, The Stuart Court Masque and Political Culture (Cambridge, 2008), p. 63.
  17. ^ Knight, Charles (1865). Charles Knight's school history of England, abridged from the Popular history of England. [With] Questions. hlm. 360–. 
  18. ^ The Lancet. J. Onwhyn. 1900. hlm. 351. 
  19. ^ De Puy, William Harrison (1908). The world-wide encyclopedia and gazetteer. The Christian herald. 
  20. ^ Simpson-Housley, Paul (11 March 2002). Antarctica: Exploration, Perception and Metaphor. Routledge. hlm. 69–. ISBN 978-1-134-89121-4. 
  21. ^ Robertson, Patrick (1974). The book of firsts. C. N. Potter : distributed by Crown Publishers. ISBN 9780517515778. 
  22. ^ Aitken, Jonathan (2007). John Newton: From Disgrace to Amazing Grace. Continuum. ISBN 978-0-8264-9383-5. 
  23. ^ Lossing, Benson John (1857). A Pictorial History of the United States: For School and Families. Mason Bros. hlm. 182. 
  24. ^ Almanac, Old Farmer's. "Flag Day 2020: Celebrating the American Flag". Old Farmer's Almanac. 
  25. ^ Watt, Gavin K. (1 March 1997). The Burning of the Valleys: Daring Raids from Canada Against the New York Frontier in the Fall of 1780. Dundurn. hlm. 269. ISBN 978-1-55488-312-7. 
  26. ^ Macmillan's Magazine. Macmillan and Company. 1879. 
  27. ^ Annual Register. 1802. hlm. 41. 
  28. ^ Schmadel, Lutz (2003). Dictionary of minor planet names (edisi ke-5th). Germany: Springer. hlm. 15. ISBN 978-3-540-00238-3. 
  29. ^ Finkelman, Paul (6 April 2006). Encyclopedia of African American History, 1619-1895: From the Colonial Period to the Age of Frederick Douglass Three-volume Set. Oxford University Press, USA. hlm. 1–. ISBN 978-0-19-516777-1. 
  30. ^ Brissaud, Jean (2001). A History of French Public Law. Beard Books. hlm. 551. ISBN 978-1-58798-101-2. 
  31. ^ Colton, George Hooker; Whelpley, James Davenport (1849). The American Review: A Whig Journal of Politics, Literature, Art, and Science. Wiley and Putnam. hlm. 565. 
  32. ^ "GOVERNOR MACQUARIE". The Sydney Morning Herald. National Library of Australia. 1 March 1913. hlm. 7. 
  33. ^ Blaustein, Albert P.; Flanz, Gisbert H. (1976). Constitutions of the Countries of the World. Oceana Publications. ISBN 9780379004670. 
  34. ^ Ploeckl, Florian (2019). "A Novel Institution: The Zollverein and the Origins of the Customs Union" (PDF). 
  35. ^ Brignano, Mary (September 2009). Beyond the Bounds: A History of UPMC. Dorrance Publishing. hlm. 159–. ISBN 978-1-4349-0283-2. 
  36. ^ The Stamp-collector's magazine. 1863. hlm. 1–. 
  37. ^ Kirkwood, Burton (2000). History of Mexico
    Misionaris Portugis terkenal yang berhasil menyebarkan agama katholik di Maluku adalah
    . Westport, CT: Greenwood Publishing Group, Incorporated. hlm. 103. ISBN 978-1-4039-6258-4. 
  38. ^ Masur, Louis P. (22 September 2012). Lincoln's Hundred Days. Harvard University Press. ISBN 978-0-674-07133-9. 
  39. ^ "Proclamation of Queen Victoria as Empress of India at the Imperial Assemblage, Delhi". The National Archives. Diakses tanggal 25 October 2018. 
  40. ^ Bartky, Ian R. (2007). One Time Fits All: The Campaigns for Global Uniformity. Stanford University Press. hlm. 272. ISBN 978-0-8047-5642-6. 
  41. ^ Tecle-Misghina, Belula (11 February 2015). Asmara - an urban history: Rivista L'architettura delle città - UNESCO Chair Series n. 1. Edizioni Nuova Cultura. hlm. 30–. ISBN 978-88-6812-354-3. 
  42. ^ Loughrey, Eithne (1999). Annie Moore: First in Line for America. Mercier Press Ltd. ISBN 978-1-85635-245-1. 
  43. ^ Steinberg, S. (26 December 2016). The Statesman's Year-Book 1965-66: The One-Volume ENCYCLOPAEDIA of all nations. Springer. hlm. 912–. ISBN 978-0-230-27094-7. 
  44. ^ Legrand, Jacques (1987). Chronicle of the 20th Century. Ecam Publication. hlm. 10. ISBN 0-942191-01-3. 

Pranala luar

Misionaris Portugis terkenal yang berhasil menyebarkan agama katholik di Maluku adalah

  • BBC: On This Day
  • The New York Times: On This Day
  • Historical Events on January 1
  • Today in Canadian History[pranala nonaktif permanen]

31 Desember - 1 Januari - 2 Januari

Misionaris Portugis terkenal yang berhasil menyebarkan agama katholik di Maluku adalah

Misionaris Portugis terkenal yang berhasil menyebarkan agama katholik di Maluku adalah

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1_Januari&oldid=21978384"