Merupakan cara berpikir pada komputer yang harus runut dan runtut untuk menyelesaikan masalah adalah

Merupakan cara berpikir pada komputer yang harus runut dan runtut untuk menyelesaikan masalah adalah

Berpikir komputasi adalah teknik pemecahan masalah yang sangat luas wilayah penerapannya. Tidak mengherankan bahwa memiliki kemampuan tersebut adalah sebuah keharusan bagi seseorang yang hidup pada abad ke dua puluh satu ini. Seperti juga bermain musik dan belajar bahasa asing, Computational Thinking melatih otak untuk terbiasa berfikir secara logis, terstruktur dan kreatif.

Pemikiran Komputasi adalah sistem pemahaman dan pemecahan masalah dengan cara logis yang dapat dimengerti oleh orang dan komputer. Ini adalah kemampuan untuk mengintegrasikan kreativitas dan wawasan manusia dengan kekuatan komputasi mesin

Karakteristik berpikir komputasi adalah:

  • Mampu memberikan pemecahan masalah menggunakan komputer atau perangkat lain.

  • Mampu mengorganisasi dan menganalisa data.

  • Mampu melakukan representasi data melalui abstraksi dengan suatu model atau simulasi.

  • Mampu melakukan otomatisasi solusi melalui cara berpikir algoritma. dan sumber daya yang efisien dan efektif.

  • Mampu melakukan generalisasi solusi untuk berbagai masalah yang berbeda.

Apapun masalah yang Anda hadapi, beberapa langkah mendasar yang dapat menjadi panduan anda adalah :

  • Identifikasi masalahnya
  • Tentukan masalahnya
  • Periksa pilihannya
  • Bertindak dalam sebuah rencana
  • Lihatlah konsekuensinya

Merupakan cara berpikir pada komputer yang harus runut dan runtut untuk menyelesaikan masalah adalah

1) Mengevaluasi masalah

  • Mengklarifikasi sifat suatu masalah
  • Merumuskan pertanyaan
  • Mengumpulkan informasi secara sistematis
  • Mengumpulkan dan mengatur data
  • Mengkensor dan meringkas informasi
  • Mendefinisikan tujuan yang diinginkan

2) Mengelola masalah

  • Menggunakan informasi yang dikumpulkan secara efektif
  • Memecah masalah menjadi bagian yang lebih kecil dan lebih mudah diatur
  • Menggunakan teknik seperti brainstorming dan pemikiran lateral untuk mempertimbangkan pilihan
  • Menganalisis pilihan ini secara lebih mendalam
  • Mengidentifikasi langkah-langkah yang bisa ditempuh untuk mencapai tujuan

3) Pengambilan keputusan

  • memutuskan antara pilihan yang mungkin untuk tindakan apa yang harus diambil
  • memutuskan informasi lebih lanjut untuk dikumpulkan sebelum mengambil tindakan
  • menentukan sumber daya (waktu, pendanaan, staf dll) untuk dialokasikan untuk masalah ini

4) Menyelesaikan masalah

  • Menerapkan tindakan
  • Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan lainnya; mendelegasikan tugas
  • Meninjau kemajuan

5) Meneliti hasilnya

  • Pemantauan hasil tindakan yang dilakukan
  • Mengkaji ulang masalah dan proses pemecahan masalah untuk menghindari situasi serupa di masa depan

Merupakan cara berpikir pada komputer yang harus runut dan runtut untuk menyelesaikan masalah adalah

Contoh Computational Thinking (CT) :

Bagaimanakah membuat “Browniz” yang lezat sebanyak 100 box dengan efektif dan efesien ?

Decomposition : Kemampuan memecah data, proses atau masalah (kompleks) menjadi bagian-bagian yang lebih kecil atau menjadi tugas-tugas yang mudah dikelola.

Misalnya memecah struktur komponen dasar pembentuk Browniz menjadi Tepung, Telur, Gula, Mentega, Coklat, Susu, Keju, Backing Powder, Air.

Misalnya memecah proses dasar pembuatan Browniz menjadi Penyiapan Bahan, Pencampuran Adonan, Pengembangan Adonan (emulsi), Memasak/Memanggang, Toping/Rias, Packing/Pengepakan

Pattern Recognition : Kemampuan untuk melihat persamaan atau bahkan perbedaan pola, tren dan keteraturan dalam data yang nantinya akan digunakan dalam membuat prediksi dan penyajian data.

Misalnya mengenali pola dan proses pembuatan 1 box kue Browniz yang dimulai dari tahap Persiapan hingga Packing memerlukan waktu 60 menit dengan menggunakan 1 unit oven.

60 menit = 1 Box atau 1 jam = 1 Box

Abstraksi : Melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yang menghasilkan pola, tren dan keteraturan tersebut.

Misalnya dengan melihat dan mengidentifikasi pola pembuatan browniz secara umum. Jika dalam 1 jam dengan 1 unit oven/pemanggang diperoleh 1 box browniz maka perlu 100 jam (4,16 hari) untuk menghasilkan 100 box browniz. Tentu tidak efektif dan efesien !

Karena proses pembuatan browniz ini merupakan proses yang berulang maka kita dapat melakukan generalisasi bahwa proses ini tidah harus menunggu semua proses selesai baru dilakukan dari awal. Dengan kata lain, saat kue browniz sudah masuk oven, kita dapat melakukan proses pembuatan adonan kembali tanpa harus menunggu hingga semua proses dilaksanakan.

Dengan demikian 60 menit >= 3 Box atau 1 jam >= 3 Box

Sehingga untuk menghasilkan 100 box browniz dengan 1 unit oven diperlukan waktu 33 jam atau 1,3 hari. Pertanyaan selanjutnya bagaimana jika kita sediakan 2 buah oven, maka jawabnya kita hanya memerlukan waktu 16,5 jam untuk menghasilkan 100 box Browniz.

Bagaimana bentuk persamaan matematikanya ? Bagaimana nilai ekonomis dan break even pointnya ? Bagaimana suhu oven yang paling baik ? Bahan (kimia/alami) pengembang adonan yang paling baik dan efektif ?

Algorithm Design : Mengembangkan petunjuk pemecahan masalah yang sama secara step-by-step, langkah demi langkah, tahapan demi tahapan sehingga orang lain dapat menggunakan langkah/informasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang sama. Misalnya langkah dan tahapan membuat kue browniz yang paling efektif dan efesien sesuai dengan pola dan abstraksi sebelumnya hingga tahap packing, diurutkan secara lengkap, terukur dan kreatif.

Sumber :

Merupakan cara berpikir pada komputer yang harus runut dan runtut untuk menyelesaikan masalah adalah

Mungkin selama ini setiap guru memiliki permasalahan serupa, yakni kesulitan dalam menetapkan metode pembelajaran yang tepat pada peserta didiknya. Terlebih lagi, setiap siswa memiliki kepribadian dan karakteristik yang berbeda. Bisa jadi metode belajar tertentu cocok untuk siswa A, dan sebaliknya dianggap kurang menarik bagi siswa B. Untuk itulah, guru perlu memahami apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran agar tercipta proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.

Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan dalam mengimplementasikan rencana belajar yang telah disusun melalui kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sederhananya, metode pembelajaran merupakan alur kegiatan belajar mengajar untuk menyampaikan materi kepada siswa yang dilakukan dari awal sampai akhir.

Macam-macam Metode Pembelajaran

Terdapat beberapa metode pembelajaran yang telah dikembangkan oleh para ahli. Beberapa di antaranya adalah:

Metode ceramah

Metode ceramah adalah metode pembelajaran yang paling sering digunakan, dimana guru memberikan materi kepada peserta didik secara lisan. Karena tidak menggunakan media, metode pembelajaran ini bersifat praktis dan ekonomis. Meskipun begitu, guru perlu memikirkan agar penyampaian materi bisa diterima dengan baik oleh siswa, karena penggunaan metode ceramah secara terus-menerus dapat menimbulkan kebosanan dan dikhawatirkan siswa tidak bisa menerima pembelajaran dengan maksimal.

Metode diskusi

Metode diskusi adalah kegiatan yang melibatkan peserta didik untuk aktif menyampaikan pendapat atau gagasan yang ada untuk bisa memecahkan sebuah permasalahan. Penerapannya biasanya membagi siswa ke beberapa kelompok untuk memecahkan sebuah persoalan secara bersama-sama. Tujuannya, selain mampu memecahkan permasalahan, siswa juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan terkait masalah yang dibahas, berani mengeluarkan pendapat, serta mengambil keputusan.

Metode demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang menggunakan kegiatan peragaan atau demonstrasi untuk memperjelas suatu teori, kejadian, atau cara kerja suatu alat. Jika pada kegiatan praktikum siswa dapat berpartisipasi dan secara langsung mencoba, pada metode demonstrasi hanya diperagakan oleh guru di hadapan peserta didik.

Metode eksperimen

Metode eksperimen adalah kegiatan pembelajaran dengan melibatkan peserta didik untuk mencoba atau mempraktikkan materi pembelajaran yang sedang disampaikan. Kegiatan praktikum ini umumnya dilakukan di laboratorium, sehingga setiap eksperimen yang dilakukan dapat berjalan dengan aman. Biasanya diterapkan pada mata pelajaran yang berhubungan dengan sains (ilmu alam).

Metode debat

Metode debat adalah metode pembelajaran yang sering digunakan di mata pelajaran sosial atau humaniora (sastra). Debat atau adu argumentasi dilakukan antara dua kelompok atau lebih, bisa secara perorangan atau kelompok, untuk mengemukakan pendapat atas sikap yang diambil oleh kelompok tersebut. Biasanya, kelompok dibagi menjadi pro dan kontrak terhadap sebuah permasalahan. Tujuannya, peserta didik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan bicara (public speaking) dan mengemukakan pendapat.

Metode peta konsep

Metode peta konsep merupakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan cara berpikir secara runtut. Guru secara runut menjelaskan sesuatu mulai dari akar permasalahan, proses terjadinya, hingga cara penyelesaiannya. Pembuatan peta konsep berpikir ini diharapkan dapat membantu siswa untuk memahami setiap materi pembelajaran secara konseptual, dan meningkatkan daya analisis serta berpikir kritis.

Metode pembelajaran daring

Metode daring atau belajar secara online dengan menggunakan komputer menjadi solusi saat kegiatan belajar tidak bisa berjalan normal seperti di situasi pandemi saat ini. Untuk bisa berjalan dengan baik, akses internet sebagai media pembelajaran harus dalam keadaan optimal. Pembelajaran biasanya dilengkapi dengan pemberian modul pembelajaran, rekaman video, serta rekaman audio.

Metode blended learning

Blended learning adalah metode yang menggabungkan dua model pembelajaran, yaitu pembelajaran konvensional secara tatap muka dengan pembelajaran daring berbasis teknologi komputer dan internet. Dengan menggunakan metode ini, guru dapat berinteraksi langsung dengan siswa melalui video conference, meski terdapat jarak di antara mereka.

Tips Memilih Metode Pembelajaran yang Tepat agar Efektif dan Menyenangkan

Untuk bisa menerapkan metode pembelajaran yang tepat, seorang guru perlu memahami materi yang akan diberikan, serta karakteristik peserta didik. Artinya, guru disarankan untuk menggunakan metode pembelajaran yang variatif, sehingga tidak terpaku pada satu jenis saja. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih metode pembelajaran.

1. Pahami materi yang ingin dijelaskan

Dengan mengetahui materi yang disampaikan secara mendalam, guru dapat mengetahui jenis metode pembelajaran yang dirasa paling sesuai untuk menjelaskan materi tersebut. Untuk meningkatkan kreativitas, pelajari juga metode pembelajaran yang digunakan oleh orang lain untuk materi serupa.

2. Tentukan tujuan pembelajaran

Mengetahui tujuan pembelajaran adalah hal utama untuk dapat mengetahui metode pembelajaran yang tepat. Apakah tujuan pembelajaran hanya sebatas agar siswa dapat menguasai materi tertentu? Atau terdapat tujuan lain seperti penguasaan soft skill tertentu yang diharapkan turut muncul melalui kegiatan belajar mengajar.

3. Pahami karakteristik siswa

Mengetahui karakteristik siswa adalah salah satu tanggung jawab setiap pendidik. Mengenal kelebihan dan kekurangan mereka dapat membantu menentukan pendekatan yang harus diambil saat mengajar. Beberapa informasi yang juga dibutuhkan seperti mengetahui minat dan bakat siswa, kecerdasan dominan, gaya belajar yang sesuai, atau bagaimana motivasi belajar siswa.

Kabar baiknya, Quipper Campus memiliki Tes Uji Potensi yang dapat dikerjakan secara online. Melalui hasil tes tersebut, guru bisa mendapatkan informasi awal mengenai karakteristik siswanya.

4. Pilih alternatif metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik dominan

Tentu setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda. Jika mengetahui karakteristik dominan yang ada, setidaknya guru dapat menerapkan metode pembelajaran yang diharapkan dapat diterima oleh lebih banyak siswa. Meskipun begitu, guru tetap tidak boleh abai pada siswa lainnya, sehingga tetap perlu memikirkan alternatif metode pembelajaran lain untuk bisa mengakomodir kebutuhan seluruh siswa.

5. Dalam satu kali pertemuan, terapkan beberapa metode pembelajaran

Mengacu pada poin sebelumnya, bisa jadi dalam satu kali kegiatan belajar mengajar, guru dapat langsung mengkombinasikan beberapa metode pembelajaran sekaligus. Misalnya, setelah memberikan gambaran umum tentang suatu materi (metode ceramah), selanjutnya memberikan peragaan (metode demonstrasi), dan siswa diminta untuk melakukan percobaan secara mandiri di rumah (metode eksperimen).

6. Perhatikan respons siswa

Ketika memberikan pengajaran, guru dituntut untuk peka terhadap respons siswa. Perhatikan, apakah siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik atau malah sebaliknya. Sikap abai siswa terhadap penjelasan guru, merupakan cerminan awal bahwa penyampaian materi tersebut tidak mampu menarik perhatian mereka. Oleh karena itu, coba terapkan jenis metode pembelajaran yang berbeda dengan sebelumnya.

7. Lakukan evaluasi

Untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau tidak, guru perlu memberikan evaluasi atau penilaian. Dari sini akan diketahui apakah kegiatan belajar mengajar sudah berjalan efektif atau belum.

Demikian gambaran mengenai pengertian, macam-macam, dan tips memilih metode pembelajaran yang tepat. Apabila guru telah memahami hal-hal tersebut dan menerapkannya dengan baik, maka suasana yang terbangun di kelas akan menyenangkan serta materi dapat disampaikan secara efektif.

Penulis: Fatia Qanitat
Editor: Tisyrin  Naufalty T