Apa yang dimaksud dengan konflik vertikal dan sebutkan contohnya dalam kehidupan sehari hari?

Apa yang dimaksud dengan konflik vertikal dan sebutkan contohnya dalam kehidupan sehari hari?

Ilustrasi protes. /copyright unsplash

Bola.com, Jakarta - Konflik adalah bentuk rasa tidak suka yang bisa diekspresikan secara fisik maupun psikis dari satu individu atau kelompok ke individu atau kelompok lain. Konflik memiliki cakupan yang lebih besar, satu di antara jenisnya ialah konflik sosial.

Konflik berasal dari bahasa Latin 'configure' yang berarti saling memukul. Sementara secara sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana satu di antara pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Sedangkan konflik sosial yaitu pertentangan antaranggota atau masyarakat yang bersifat menyeluruh di kehidupan.

Konflik sosial tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat. Munculnya konflik sosial ini biasanya karena perbedaan antarindividu maupun kelompok. Baik itu perbedaan pendapat, penampilan, ras, ideology, budaya, dan perbedaan lain.

Konflik sebagai bentuk interaksi sosial terdiri dari berbagai macam. Ada beberapa macam konflik sosial yang perlu diketahui.

Berikut ini rangkuman tentang macam-macam konflik sosial, seperti dilansir dari laman Salamadian.com, Rabu (31/3/2021).

Konflik dalam Diri Individu

Konflik dalam individu ini bisa diartikan sebagai konflik yang terjadi dalam mental seseorang karena sesuatu hal, seperti pilihan yang berbeda dengan kata hati.

Contohnya, seseorang yang menyesal bekerja sebagai kriminal untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dalam diri orang tersebut, ia mengalami konflik antara nilai moral diri dengan tekanan ekonomi yang harus dipenuhi.

Konflik Antarindividu

Konflik tersebut terjadi karena perbedaan antara individu dengan individu lain. Hal ini biasanya berupa debat dan perseteruan. Bentuk konflik seperti ini biasanya diawali dengan satu individu tidak senang dengan kepribadian individu lain.

Konflik Antarindividu dan Kelompok

Konflik ini biasanya terjadi saat seseorang tidak mampu beradaptasi dengan situasi suatu kelompok yang ia masuki. Contoh: orang asing yang datang ke Indonesia berpakaian terlalu terbuka.

Konflik Antarkelompok dalam Organisasi yang Sama

Konflik yang satu ini biasanya perpecahan dalam suatu lingkup payung organisasi yang sama. Perbedaan ini bisa karena pemahaman dan perbedaan cara dalam mencapai tujuan organisasi.

Konflik Antarorganisasi

Konflik ini berupa tindakan yang dilakukan organisasi berefek negatif pada organisasi lain. Contoh yang paling umum adalah peperangan antarnegara. Serangan Jepang ke Pearl Harbor pada Perang Dunia Kedua membuat Amerika harus ikut perang saat itu.

Konflik Antarindividu dalam Organisasi yang Berbeda

Konflik yang ini sama dengan konflik antarindividu, tetapi dengan dasar perilaku organisasi. Contoh: perdebatan dua orang individu dalam menentukan partai mana yang paling cocok memimpin negaranya.

Konflik Konstruktif

Konflik ini biasanya memiliki nilai positif dalam pengaruhnya ke organisasi atau kelompok. Contohnya protes yang dilakukan oleh Gandhi di India untuk menentang Inggris. Hal ini berefek positif dalam membangun jalan kemerdekaan India.

Konflik Destruktif

Konflik jenis ini memiliki nilai negatif secara keseluruhan dalam pengaruhnya ke organisasi atau kelompok. Contohnya adalah pembantaian yang dilakukan G30SPKI dalam mengangkat ideologi komunisme.

Konflik Fungsional

Konflik ini bisa menghasilkan keuntungan jika dapat diarahkan dan dikontrol. Contoh adalah konflik berbentuk persaingan antarkaryawan untuk mendapat reward dari perusahaan.

Kondisi tersebut tentu positif untuk meningkatkan produksi perusahaan, selama persaingan masih sehat.

Konflik Disfungsional

Konflik ini tidak akan menguntungkan dalam bentuk apa pun. Contoh: tawuran antarsekolah hanya karena kalah dalam pertandingan basket.

Konflik Tujuan

Konflik yang terjadi antara individu atau kelompok dalam mencapai tujuan tertentu. Contoh: untuk mencapai kemenangan dalam kursi DPR, partai-partai saling berseteru untuk menjatuhkan partai lain.

Konflik Peranan

Konflik ini muncul pada individu yang memiliki peranan ganda dalam kehidupannya. Contoh: seorang wanita karier yang sudah berkeluarga harus memutuskan pilihan berat antara kerja dan menjadi ibu bagi anak–anaknya.

Konflik Nilai

Konflik yang bisa terjadi karena gesekan nilai-nilai yang dianut oleh individu atau kelompok. Contoh: perseteruan antaragama yang masih sering muncul.

Konflik Kebijakan

Konflik Kebijakan adalah konflik yang muncul karena pihak yang berada di posisi tertinggi menentukan kebijakan tertentu. Contoh: protes buruh saat perusahaan memutuskan kebijakan pengurangan hari cuti.

Konflik Realistis

Konflik yang terjadi karena ada kekecewaan satu pihak terhadap sesuatu. Hal ini biasanya berhubungan dengan sesuatu yang logis dan nyata. Contoh: protes mahasiswa saat harga BBM naik.

Konflik Non-Realistis

Konflik yang didasari sesuatu yang tidak jelas dengan tujuan meredakan konflik. Contoh: menyalahkan seseorang memakai ilmu gaib karena tidak dapat menjelaskan mengapa orang tersebut tiba-tiba menjadi kaya.

Jadi daripada mencari penjelasan, orang menyalahkan ilmu gaib supaya orang tidak bertanya–tanya lagi.

Konflik Vertikal

Konflik ini berupa permasalahan antara individu yang memiliki jabatan berbeda dalam organisasi. Contoh: perseteruan antara karyawan dan bos perusahaan.

Konflik Horizontal

Konflik Horizontal adalah konflik yang muncul antara seseorang yang memiliki jabatan dan kedudukan sama. Contohnya, perseteruan antara manajer keuangan dengan manajer operasional.

Konflik Garis Staf

Konflik ini biasanya terjadi pada seseorang yang memegang kendali organisasi dengan individu yang berlaku sebagai penasihat di situ. Contohnya, perdebatan yang terjadi antara presiden dengan menteri keuangan.

Konflik Peran

Konflik peran adalah konflik yang terjadi pada individu yang memegang lebih dari satu peranan dalam organisasi. Contoh: sebagai anggota DPR, mereka harus menjunjung keinginan rakyat, tetapi hal ini sulit dilakukan karena keterikatan orang tersebut dengan interest partai.

Sumber: Salamadian

Lanjutkan Membaca ↓

Apa yang dimaksud dengan konflik vertikal dan sebutkan contohnya dalam kehidupan sehari hari?

Apa yang dimaksud dengan konflik vertikal dan sebutkan contohnya dalam kehidupan sehari hari?

Apa yang dimaksud dengan konflik vertikal dan sebutkan contohnya dalam kehidupan sehari hari?
Lihat Foto

freepik.com

llustrasi bentuk-bentuk konflik

KOMPAS.com – Setiap manusia pastinya pernah mengalami konflik dalam kehidupannya. Bentuk konflik yang dialami pastinya juga berbeda-berbeda.

Bisa saja berbentuk konflik antarindividu atau bisa juga berbentuk konflik antarkelompok.

Konflik antarindividu dan konflik antar kelompok hanyalah segelintir contoh bentuk konflik yang dialami manusia dalam menjalani kehidupan sosialnya. Sebenarnya masih ada bentuk-bentuk konflik yang lain.

Dilansir dari buku Pengantar Sosiologi (2020) karya Trisni Andayani, Ayu Febryani, dan Dedi Andriansyah, dijelaskan berbagai macam bentuk konflik, yaitu:

  • Konflik menurut sifat pelaku yang berkonflik

Menurut sifat pelaku yang berkonflik, konflik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Konflik terbuka adalah konflik yang diketahui oleh semua pihak. Misalnya konflik antara Amerika Serikat dan Irak.
  2. Konflik tertutup adalah konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat dalam konflik.

Baca juga: Resolusi Konflik: Definisi dan Metodenya

  • Konflik menurut posisi pelaku yang berkonflik

Menurut posisi pelaku yang berkonflik, konflik dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

  1. Konflik vertikal merupakan konflik yang terjadi antara komponen masyarakat di dalam satu struktur yang mempunyai tingkatan dan hierarki. Misalnya konflik antara buruh dengan atasan.
  2. Konflik horizontal merupakan konflik yang terjadi antara individu atau kelompok yang mempunyai kedudukan yang sama. Contoh konflik horizontal adalah konflik antar ras, etnis, maupun agama.
  3. Konflik diagonal merupakan konflik yang terjadi akibat adanya ketidakadilan alokasi sumber daya ke seluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan yang ekstrim. Contoh konflik diagonal adalah konflik Aceh.
  • Konflik menurut cara pengelolaannya

Menurut cara pengelolaannya, konflik dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

  1. Konflik interindividu adalah konflik yang terjadi dalam diri individu karena ada hubungan erat dengan emosi individu hingga tingkat keresahan yang paling tinggi.
  2. Konflik antar individu merupakan konflik yang terjadi antara individu dengan individu yang lain. Konflik ini sifatnya substantif. Selain itu, konflik ini erat kaitannya dengan perbedaan pendapat, ide, gagasan, dan kepentingan.
  3. Konflik antar kelompok merupakan konflik yang terjadi antara kelompok satu dengan kelompok yang lain.

Baca juga: Mediasi Sebagai Bentuk Usaha Resolusi Konflik

  • Konflik menurut konsentrasi aktifitas manusia di dalam masyarakat

Menurut konsentrasi aktifitas manusia di dalam masyarakat, konflik dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

  1. Konflik sosial merupakan konflik terjadi karena adanya perbedaan kepentingan sosial. Konflik sosial biasanya berbentuk konflik vertikal dan horizontal.
  2. Konflik politik merupakan konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan yang berhubungan dengan kekuasaan.
  3. Konflik ekonomi merupakan konflik yang terjadi karena adanya perebutan sumber daya demi kepentingan ekonomi.

Menurut sifatnya, konflik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

Dalam buku Konflik dan Manajemen Konflik (2010) karya Wirawan, dijelaskan bahwa konflik konstruktif merupakan konflik yang prosesnya mengarah pada pencarian solusi mengenai substansi konflik.