Kenapa darah haid disebut darah kotor

Mungkin Anda sering mendengar banyak orang yang mengatakan bahwa darah hai adalah darah kotor yang dikeluarkan oleh tubuh setiap bulannya. Nyatanya, darah kotor yang dikeluarkan saat haid atau menstruasi hanyalah mitos. Berikut fakta mengenai darah haid yang jarang diketahui oleh wanita.

Seperti diketahui, darah haid memang dikeluarkan oleh tubuh secara rutin setiap bulannya melalui vagina. Namun secara medis darah haid bukanlah darah kotor. Darah haid merupakan jaringan dari lapisan rahim yang luruh akibat tidak terjadinya pembuahan sel telur. Selama siklus menstruasi, dinding rahim akan menebal untuk mempersiapkan diri menerima telur yang sudah dibuahi. 

Jika tidak ada pembuahan maka tubuh wanita tidak akan membutuhkan jaringan ekstra sehingga dapat luruh  saat haid dan biasanya berlangsung selama 3-7 hari. Itu kenapa, darah yang keluar saat menstruasi sebenarnya sama saja dengan darah yang keluar dari hidung. Darah yang dikeluarkan saat haid pada setiap wanita berbeda-beda. Pada umumnya, wanita hanya kehilangan beberapa sendok makan hingga satu gelas darah setiap kali siklus haid. Rata-rata darah yang hilang saat menstruasi adalah 30-40 ml. Bahkan 9 dari 10 wanita dapat kehilangan darah mencapai 80 ml pada kasus haid berat.

Kenapa darah haid disebut darah kotor

Sementara dalam dunia medis memang ada istilah untuk penyebutan darah bersih dan kotor. Yang dimaksud dengan darah bersih adalah darah yang memiliki kadar oksigen tinggi yang dibutuhkan oleh jantung agar dapat menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh dan sistem tubuh berjalan dengan lancar. Darah yang Kembali ke jantung ini hanya membawa kadar oksigen yang rendah atau bisa dikatakan tidak ada. Darah inilah yang disebut dengan darah kotor atau darah yang mengandung zat sisa hasil metabolisme dari jaringan tubuh.

Siklus tersebut berlangsung terus menerus.  Jadi, darah kotor dalam tubuh tidak serta merta dibuang dan dikeluarkan begitu saja dari dalam tubuh. Melainkan darah kotor disaring dan dipompa kembali untuk menjadi darah bersih yang mengandung oksigen.

(Foto: ruby)

Menstruasi atau haids akan selalu jadi tamu bulanan perempuan. Setiap kali menstruasi, mereka akan mengalami kram pada perut bagian bawah. Pada beberapa kasus, bahkan ada perempuan yang mengalami nyeri sampai mengganggu aktivitasnya.

Soal menstruasi, ada beberapa orang beranggapan bahwa darah menstruasi adalah darah kotor. Ada pula yang percaya bila meminum air dingin bisa membuat darah menstruasi membeku, sehingga darah menstruasi yang keluar jadi tidak lancar. Namun benarkah hal itu?

Ternyata dua hal itu hanyalah mitos. Kok bisa? Yuk kita simak penjelasan mengenai mitos mentruasi yang salah dari dokter spesialis kandungan Rumah Sakit Umum Sanglah (RSUP) Sanglah Denpasar, Dr dr I Nyoman Gede Budiana Sp.OG berikut ini:

1. Darah menstruasi jenisnya sama dengan darah yang keluar saat kita mengalami luka

Anggapan darah mentruasi adalah darah kotor hanyalah mitos. dr Budiana mengatakan darah menstruasi jenisnya sama dengan darah yang keluar saat kita terluka. Hanya saja, karena darahnya keluar lewat bawah, maka diasumsikan sebagai darah kotor.

Kata dia, darah menstruasi mengandung sisa jaringan dari dinding rahim yang luruh setelah proses ovulasi. Ovulasi adalah pelepasan sel telur dari indung telur. Jika sel telur yang dilepas itu tidak dibuahi oleh sel sperma, maka sel telur ini akan luruh dan keluar bersama darah dari dinding rahim.

"Pelepasan darah menstruasi ini berkaitan dengan hormon, di mana saat haid, hormon perempuan berada kadar yang paling rendah. Kadar hormon estrogen dan progesteron mulai turun hingga jadi sangat rendah," ujarnya.

2. Karena dianggap darah kotor, seseorang akan senang bila darah menstruasinya banyak keluar. Padahal sebenarnya ia sedang kekurangan darah

Kenapa darah haid disebut darah kotor
pexels.com/Úrsula Madariaga

Karena darah menstruasi masih dianggap s3bagai darah kotor, maka seseorang akan merasa senang jika darah menstruasinya banyak keluar. Karena diartikan darah kotor itu banyak yang keluar dari tubuh. Sehingga tidak ada lagi darah kotor yang tersisa.

Padahal jika darahnya banyak keluar, justru mengakibatkan tubuh akan kekurangan pasokan darah. Tubuh akhirnya menjadi lemas karena kekurangan zat besi.

"Karena asumsinya darah kotor, maka makin banyak darah keluar, makin senang. Jika darah menstruasinya keluar banyak tentu perempuan akan kekurangan darah," ungkapnya.

3. Minum air dingin gak bikin darah menstruasimu jadi beku. Itu mitos!

Selain mitos darah kotor, ada juga mitos menstruasi yang salah lainnya, yakni tidak boleh meminum air dingin atau es. Konon, minum air dingin akan membuat darah menstruasi membeku. Menurut dr Budiana, ini tidak ada hubungannya sama sekali.

Hal ini karena jalur menstruasi dan jalur makanan berbeda. Kata dia, kalau makan minum jalur masuknya melalui saluran pencernaan. Sedangkan haid melalui saluran reproduksi. Jadi tidak akan ada hubungannya karena jalurnya saja berbeda.

"Jalurnya saja sudah berbeda. Jadi tidak ada kaitannya antara minum es dengan pola menstruasi maupun pembekuan darah," terangnya.

4. Soal kram di perut bawah, itu wajar. Bukan karena pengaruh larangan makan makanan tertentu lho

Beberapa mitos pun mengatakan bila menyantap makanan atau minuman tertentu bisa mengakibatkan kram atau nyeri di perut. Itu pun mitos. Karena kram di perut bagian bawah merupakan hal wajar. Hal ini karena saat menstruasi, rahim sedang berkontraksi.

"Rahim adalah organ yang terdiri dari otot. Ototnya berkontraksi seolah-olah ingin mengeluarkan isinya. Isinya itu ya darah. Itulah yang dirasakan saat kram di perut bawah saat menstruasi," katanya.

Meski demikian, kram di perut bawah tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Akan tetapi, pada sebagian kasus ada juga perempuan yang mengalami nyeri yang cukup hebat hingga mengganggu aktivitas. Ini yang harus dicari penyebabnya, karena berarti ada yang tidak normal dalam menstruasinya.

5. Menstruasi yang normal tidak sampai tujuh hari. Pakailah jenis kain yang menyerap keringat baik saat menstruasi maupun tidak

Menurut dr Budiana, menstruasi yang normal lamanya di bawah tujuh hari. Siklus normalnya rata-rata setiap 28 hari. Namun para perempuan biasanya memiliki siklus yang berbeda-beda.

Selama menstruasi, ada baiknya menjaga asupan makan dan air yang banyak untuk mencegah dehidrasi. Tubuh akhirnya menjadi lemas karena kekurangan zat besi.

Selain itu, dr Budiana menyarankan, baik selama menstruasi maupun tidak, perempuan harus memakai kain yang menyerap keringat seperti katun. Ini berhubungan untuk menjaga kelembaban organ kandungan. Kelembaban yang tinggi di area organ kandungan perempuan menjadi pemicu terjadinya infeksi vagina.

Menurutnya, organ kandungan secara natural kondisinya lembab. Organ ini memiliki kelenjar yang akan menghasilkan lendir setelah dipengaruhi hormon kewanitaan. Itulah mengapa organ kewanitaan selalu basah.

Dalam keadaan basah inilah bisa menjadi media untuk tumbuhnya kuman. Namun vagina sendiri memiliki bakteri baik yang berfungsi menghasilkan zat asam. Sehingga vagina dalam kondisi asam akan tahan terhadap infeksi-infeksi kuman.

"Kelembaban yang tinggi pada organ kewanitaan bisa memicu infeksi vagina. Maka dari itu, perlu memakai tipe kain yang bisa menyerap keringat. Seringkali lifestyle seseorang itu pakai kain tidak menyerap keringat. Lalu pakai pakaiannya ketat, sehingga kelembabannya jadi tinggi," ujarnya.

Itu beberapa mitos mentsruasi yang salah dan harus kamu ketahui. 

Baca Juga: Yuk Kenali Gejala IED, Penyakit yang Suka Banting Barang Saat Marah

Banyak wanita yang mengaitkan darah haid dengan darah kotor. Darah yang keluar dari vagina ini memiliki siklus bulanan yang teratur. Namun benarkah dari menstruasi merupakan darah yang kotor? Apa bedanya dengan darah yang keluar karena luka? Untuk mengetahui penjelasan darah haid secara medis, simak ulasannya dibawah ini.

Darah Haid adalah Darah Kotor, Benarkah?

Menstruasi atau yang lebih dikenal dengan datang bulanan merupakan pendarahan dari vagina. Kondisi ini memiliki siklus bulanan tertentu. Anggapan bahwa darah haid merupakan darah kotor nyatanya tidak benar. Hal ini bisa dibuktikan secara medis.

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Darah menstruasi sama dengan darah yang keluar karena luka. Yang membedakan adalah darah menstruasi mengandung jaringan peluruhan dinding rahim usai proses ovulasi. Jadi darah haid merupakan peluruhan dinding rahim yang keluar lewat vagina.

Sel telur dihasilkan oleh tubuh setiap bulannya sebagai persiapan kehamilan. Proses pelepasan sel telur inilah yang disebut dengan ovulasi. Apabila sel telur tidak dibuahi oleh sperma, maka sel tersebut akan larut dan keluar bersama dengan darah haid. Kadar estrogen dan progesteron selanjutnya akan menurun. Akibatnya tubuh akan terangsang untuk memulai menstruasi.

Tumpukan bulanan pada dinding rahim akan dibuang saat Anda mengalami menstruasi. Jaringan pada dinding rahim dan darah haid akan mengalir dari rahim melalui lubang kecil di leher rahim. Selanjutnya dikeluarkan dari tubuh melalui vagina. Saat mengalami menstruasi, pasokan darah yang mengandung hemoglobin akan berkurang. Sebab itulah tubuh Anda akan terasa lemas karea kekurangan zat besi.

Apa itu Darah Kotor?

Anda pasti sering mendengar istilah darah kotor bukan? Lantas apa sebenarnya darah kotor tersebut? Darah yang kandungan karbondioksidanya terlalu tinggi atau kekurangan oksigen dinamakan darah kotor. Sementara darah bersih memiliki keadaan sebaliknya, yaitu kaya akan oksigen.

Organ yang berperan penting dalam peredaran darah adalah jantung. Darah akan mengalir dari jantung menuju ke paru-paru untuk menghasilkan oksigen. Darah tersebut kemudian kembali dialirkan ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Darah kotor akan dipompa oleh bilik kanan jantung. Selanjutnya darah akan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Paru-paru lantas akan mengikat oksigen, sehingga darah yang dialirkan ke jantung dan seluruh tubuh merupakan darah yang kaya oksigen.

Apabila kadar oksigen dalam darah rendah. Maka oksigen yang dialirkan paru-paru ke jantung dan seluruh tubuh menjadi berkurang. Kondisi ini dikenal dengan istilah hipoksemia. Masalah tersebut bisa mengganggu fungsi beberapa organ tubuh. Misalnya saja jantung, hati, otak, dan organ lainnya. Gejala yang akan Anda rasakan jika kadar oksigen dalam darah rendah diantaranya adalah:

  • Badan terasa lemas
  • Perasaan menjadi gelisah
  • Mudah linglung
  • Sesak nafas. Kondisi ini merupakan respon paru-paru agar kadar oksigen meningkat
  • Detak jantung meningkat. Gejala ini menandakan respon jantung agar peredaran oksigen menjadi lancar
  • Nyeri pada bagian dada sebab jantung kekurangan oksigen
  • Kepala terasa pusing

Jadi jika jumlah darah kotor pada tubuh Anda meningkat, gejala diatas akan terasa. Hal ini berlaku untuk perempuan dan laki-laki. Lantas apakah darah haid termasuk darah kotor? Jawabannya tidak. Darah menstruasi tidak kelebihan karbon dioksida atau kekurangan oksigen. Darah menstruasi sama dengan darah biasa yang keluar saat Anda mengalami luka. Anggapan bahwa menstruasi mengeluarkan darah kotor merupakan pernyataan yang keliru.


Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Terima kasih atas saran dan masukannya! Kami akan meningkatkan kualitas layanan kami agar lebih bermanfaat.